petite rêverie « kv

By BangtanLittleBaby

153K 3.6K 677

+ petite rêverie Summary : ❝Daily short stories from couples of Jeon Taehyung,inc❞ -Jeon Taehyung,inc. ©2019... More

Main Character : 01
PR : Favorite Book
PR : Blind Date
PR: Standing Next To You
PR: FRI(END)S
PR: Love Wins All
PR : The Harbor
PR : Nightmare
PR : Cravings
PR : Glittery Fangs
PR: He Won
PR: Persona
PR: Glittery Fangs 2
PR : Happier Than Ever
PR : Happier Than Ever 2

PR: Happier Than Ever 3

184 33 11
By BangtanLittleBaby

It's a Bangtanlittlebaby present
•••

Note : please vote and comments please, I really appreciate it.

Note : author mohon bila mau komen nama member di kolom komentar, tolong dengan nama aslinya ya. Author tidak suka melihat sebutan juki, mphi, tetet, dan lain sebagainya. Terima kasih.

Saat Taehyung mengatakan kalau Jeongguk tidak mencintainya dan hanya menandainya karena ketidak sengajaan cukup membuat Jaekyung sesak nafas karena hatinya serasa di hantam oleh batu.

Hal itu terjadi karena Jaekyung adalah anak dari Jeongguk dan Taehyung. Ia dapat merasakan betapa hancurnya sang appa dari sedikit banyak memori sosok yang melahirkannya secara natural.

Detik itu Jaekyung dapat merasakan betapa sakitnya hati Taehyung saat mengatakan bahwa alpha asing yang ternyata ayahnya itu tidak mencintainya.

"He...he was my father, wasn't he?" Jaekyung menatap sang appa dengan mata yang berkaca-kaca.

Taehyung semakin hancur saat melihat anaknya tersakiti, dua puluh tahun ia menyembunyikan identitas orang yang ia benci dan sekarang orang itu mendadak muncul di hadapannya dan anaknya begitu saja.

"H-He was." Jawab sang omega pelan, tangannya bergerak untuk mengusap air mata yang mengalir di pipi anaknya.

"After all this—no, we have to go home first, the pack must know about this too." Jaekyung menarik wajahnya dan mengusap kasar sisa air matanya, menarik nafasnya dalam, lalu kembali menginjak gas mobilnya.

Kemudian ia menelepon saudara kembar keduanya, Kim Seoji dan memintanya untuk menghubungi Cheongwoo dan Sunyoung agar segera pulang karena ia akan membicarakan hal penting.

Sementara Taehyung hanya menatap ke depan dengan tatapan kosong, everything he built to protect his children is now falling apart and now he's hurting them.

•••

20.00 KST
Kim's Family Living Room

Keempat alpha kembar itu duduk di antara Taehyung dengan wajah penuh tanda tanya.

Jaekyung yang duduk di sebelah kanan Taehyung akhirnya membuka suara untuk menjelaskan apa yang tadi terjadi saat ia menjemput appa mereka.

"I met our dad." Suaranya terdengar datar dan dingin.

"Huh?" Sunyoung menoleh dan menatap Jaekyung bingung.

"I accidentally meet our dad when I pick appa up from work, Kim Sunyoung." Ulangnya.

"Isn't that obvious that you're gonna meet him? Appa kan asisten Jimin-ssi." Cheongwoo menaikkan sebelah alisnya sarkastik, masih asik dengan ponselnya.

"I'm gonna smack you, Woo. Phone down." Jaekyung memberi tatapan mematikannya.

"What? Isn't Jimin-ssi our dad? Like he's technically our dad, no?" Cheongwoo itu menatap Seoji meminta pembelaan.

"Woo got a point, but no, what do you mean, kyung? Like did you meet our biological dad?" Seoji menatap Jaekyung dengan air muka yang masih kebingungan.

"Oh my! Is that has something to do with my chest pain a while ago?" Sunyoung menyela sembari meletakkan tangannya di dadanya.

"Young-ie, you got hurt too?!" Taehyung yang sedari tadi hanya diam langsung menatap Sunyoung khawatir.

"I'm not sure, tapi mungkin aku hanya kelelahan, I swear I'm okay, pa." Sunyoung mengibas-ibaskan tangannya agar sang appa tak khawatir lagi.

"But thinking about it, tadi aku sempat merasakan sakit yang cukup kuat saat aku menyetir." Seoji mengernyit.

"Alright pups, listen to me. Biar appa yang menjelaskan apa yang Kyung-ie maksud dan kenapa kalian merasakan dada kalian sakit." Taehyung mengangkat tangan kanannya dan keempat anaknya langsung diam.

"Pertama-tama appa minta maaf pada kalian karena tidak pernah memberi kalian tahu siapa ayah kandung kalian,"

"Appa tahu kalian pasti kecewa bahkan marah pada appa, jadi appa mengerti kalau kalian tidak mau bicara dengan appa sampai kalian merasa lebih baik,"

"Tapi appa tidak bermaksud sama sekali untuk melakukan ini. I was fooled, I was lied to, I was heartbroken, I was dumped, and I was suffering." Suaranya terdengar pilu.

"He...he was once the love of my life and the only alpha I'm with. I was too young to understand that he's just a stupid jerk who used me...," Nafas Taehyung tercekat, ia sedang membuka lembaran lama di buku kehidupannya yang menyakitkan.

"He marked me on accident and left me because he claimed he doesn't love me. I have to take care of all of you with a clear mind so I decided to erase him from my own memory and decided to never ever talk about him to you all." Lanjutnya dengan air mata yang mengalir deras dan tangan gemetar.

Seketika keempat anaknya merasakan rasa sakit yang familiar di dada hingga mereka serentak memejamkan mata dan mengerutkan kening mereka masing-masing untuk menahan rasa sakitnya.

"Sakit di dada yang kalian rasakan itu berasal dari appa, kalian dapat merasakan sakit yang selama ini ku tanggung sendiri. I didn't mean to give it to you guys, it just happened naturally since you are my children." Taehyung mengusap air matanya dan menunduk, ia merasa sangat bersalah.

"No, appa. Perasaan appa valid dan kami tidak akan pernah sekalipun membenci appa karena appa memilih untuk menghapus memori tentang alpha tak bertanggung jawab itu,"

"Kami mencintai appa lebih dari apapun di dunia ini and I would kill that man for you. He dumped you, be dumped us! Apa lagi yang ia mau dari appa sekarang?" Jaekyung memindah posisinya untuk duduk di bawah kaki sang appa sembari menggenggam tangannya lembut.

"I don't know, I just don't want to see him again." Taehyung kembali menangis sembari menggelengkan kepalanya.

"Appa, hey appa please don't cry." Seoji berlutut di samping Jaekyung dan mengusap air mata sang appa lembut.

"You won't see him again, pa. I'll take care of that jerk!" Cheongwoo mengeluarkan auranya yang gelap penuh dengan amarah saat melihat appa-nya terlihat sangat hancur.

"I'll fucking shred him into pieces!" Sunyoung menggeram rendah.

"Now let's go to sleep, you are exhausted from work and today is treating you horrible. Ji antar appa ke kamar oke?" Ucap Seoji.

Kemudian wanita itu menatap Jaekyung, memberinya kode kalau ia akan menemani Taehyung dan mereka bertiga dapat mengurus alpha brengsek yang tak lain adalah ayah kandung mereka, Jeon Jeongguk.

"Okay." Angguk Taehyung lemah.

Saat omega itu berdiri, semuanya ikut berdiri dan membungkuk sopan untuknya.

"Sleep well appa, we'll see you tomorrow."

"Good night puppies, I love you."

Seoji dan Taehyung pun pergi ke lantai dua menuju kamar utama mansion Kim. Sementara Jaekyung, Cheongwoo, dan Sunyoung langsung menghempaskan tubuh mereka di sofa sembari mengerang frustasi secara bersamaan.

"That jerk fucking tried to kill me," Desis Jaekyung pada Cheongwoo dan Sunyoung.

"I have to immediately jump on him to scratch and punch him." Lanjutnya.

"No way, he did not?!" Sunyoung menoleh dan memasang wajah tak percayanya.

"He fucking did, Kim Sunyoung. Aku yakin detik itu ia sudah mati di tanganku kalau Jimin-ssi tidak menahannya dan menyuruhku pergi." Hela Jaekyung.

"I'll kill him for sure!" Cheongwoo mengepalkan tangannya penuh amarah.

"Wait, you said Jimin-ssi stopped you from finishing him?" Sunyoung menatap Jaekyung dan mata mereka bertiga berkilat secara bersamaan.

"Let's go to Jimin-ssi."

•••

22.30 KST
Park's Family Living Room

"DAD, PAPA!" Teriak Cheongwoo tak tahu malu saat anak itu menginjakkan kakinya di ruang tamu mansion Park.

"Woo, impolite!" Sunyoung menendang kaki adik kembarnya itu.

"Ow, apa sih?!" Cheongwoo mendengus dan menatap Sunyoung kesal.

"Hey, puppies, jangan bertengkar." Itu suara sang papa, Min Yoongi.

"Papa!" Sunyoung dan Cheongwoo langsung mengerubungi Yoongi yang baru saja turun dengan segelas white wine di tangannya,

"Young, Woo." Jaekyung menatap tajam kedua adik kembarnya itu tak habis pikir.

"It's okay, Kyung-ie. Hello by the way." Yoongi tersenyum sembari mengulurkan tangannya untuk mengusap bahu Jaekyung,

"Nice to see you, pa. Where's dad?" Tanya sang alpha to the point.

"Jimin-ie berada di ruang pribadinya." Jawab Yoongi.

"Permission to meet dad, have a nice night, pa." Jaekyung membungkuk sopan sebelum pergi ke ruangan paling ujung di lantai satu tempat ruang pribadi Jimin berada.

"Have a nice night too, Kyung-ie."

Sementara Cheongwoo dan Sunyoung yang melihat kembaran tertua mereka telah pergi langsung kembali ke mode serius dan mengejar sang kakak.

"Bye papa, love you!" Teriak keduanya sambil berlari dan Yoongi hanya tertawa kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Cheongwoo dan Sunyoung memang berbeda dengan Jaekyung sang lebih dewasa, dingin, dan pelit bicara sejak kecil. Sedangkan duo kembar itu ceria, heboh, dan memiliki temper yang rendah. Jadi terkadang mereka mengambil keputusan yang cukup buruk dan bisa membahayakan diri mereka sendiri.

Di sisi lain, Jaekyung mengetuk pintu ruangan Jimin tiga kali dan mendapat sahutan instan dari sang pemilik ruangan.

"Come in."

"Dad." Jaekyung masuk dan membungkuk ke arah Jimin yang sedang membaca buku di sebuah sofa merah besar yang terlihat nyaman.

"I knew you would've come. Take a seat."

To be continued...

The End
[Happier Than Ever 3, 2024]
By Bangtanlittlebaby

Continue Reading

You'll Also Like

91.4K 7.6K 33
Kisah seorang gadis cantik yang hidup penuh kasih sayang dari kedua orang tua nya dan kakak laki-laki nya,berumur 20 th pecinta Cogan harus bertransm...
82.4K 8.2K 47
Kim Taehyung si lelaki berparas menawan yang belum tahu jatuh cinta, akhirnya merasakan dadanya bergemuruh karena lelaki berpakaian hitam dan berwaja...
50.9K 5.8K 19
Mereka menyebutku si istimewa Kim Taehyung. Saat kejadian itu, hidupku seolah seperti deretan mimpi buruk. ____________________ ◎ 28/07/2018 #33...