mobil Marcel masuk ke garasi rumah Rion, airuma semakin tak karuan, Marcel sudah sering menginap di rumah ini, tapi dirinya, ke sini saja baru beberapa kali
mereka berdua keluar dari mobil dan di sambut dengan echi dan Caine
Harris menatap mereka berdua "mau satu kamar apa masing masing?" tanya Caine
"bareng aja" jawab Marcel
Rion pun ikut keluar, ia menatap Marcel dan airuma "ah sendiri sendiri aja Caine" jawab airuma
"jadi sendiri sendiri apa bareng?" Harris memastikan sekali lagi
"bareng/sendiri sendiri"
"sendiri aja Caine" airuma tersenyum sembari menjawab
"ya udah aku suruh mereka beresin kamar mereka dulu, ariuma kamu di kamar echi ya, terus Marcel di kamar krow aja" kata harris
Marcel dan Rion pun masuk sembari mengobrol ngobrol
Harris menatap airuma sekali lagi "ngga ada apa apa kok Caine" jawab airuma
"ya udah ayo masuk" ajak Harris
baru saja mau masuk sebuah telfon masuk dari kontak yang ia beri nama "anomali kanpol 1"
"halo gil"
/lu di mane anying
"adab lu, assalamualaikum dulu kek"
/jawab aje lu di mane? kaga bunuh diri kan?
"enak aja, gua lagi di tol kiri, kenapa?"
/kaga ini tadi gua suruh nemenin patroli, ya udah lah sana istirahat
"iya lu ju- anying di matiin"
airuma masuk ke rumah itu dan terlihat banyak orang yang yang melihatnya
"wah ada pak polici" seru Garin
ariuma pun tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Garin
airuma pun ikut duduk di antara anak anak tnf yang lainnya, kedatangan airuma di sambut baik, mereka pun mungkin tau jika airuma sekarang juga sedang kehilangan
echi datang mendekati airuma "ai... sabar ya, lu beneran ngga papa kan?"
airuma berbalik "ngga papa chi, harusnya elu yang gua tanya in"
"gua sedih tapi gimana ya, di sini ada mereka yang ngga mungkin ngebiarin gua sedih,.... ya mungkin itu alasan Marcel ngajak lu ke sini" echi melipat tangannya "udah ah, kok jadi sedih sedih lagi. mending ayo ke dapur lu cobain masakan mami gua"
airuma mengerutkan keningnya "Caine?... bisa masak?"
echi mengangguk-anggukkan kepalanya "iya, lu cobain dulu"
echi menarik tangan airuma ke arah dapur
"mami!!! masak apa?"
caine berbalik "nasi goreng echii"
airuma menatap masakan yang Caine masak, terlihat meyakinkan. gas juga sudah tidak meledak
suara telfon berdering
airuma mengambil handphone nya dan pamit keluar untuk mengangkat telfonnya
"halo"
/.....
"saya lagi di rumah pak, gimana ya?"
/.......
"misi? di? "
/.....
"bentar ini misi apa ya pak"
/.....
"ah iya iya saya otw, sabar"
airuma menutup telfon itu kasar "atasan anying, ngga bisa banget liat gua libur"
ia berjalan ke ruang tamu dan mengambil jaketnya, ia berjalan sebentar ke dapur "Caine, echi, aku pergi dulu ya.. ada misi penting katanya"
"lah, bukanya kamu udah ngambil cuti ya kemaren?" tanya Caine
airuma menggaruk kepalanya "nah itu, katanya mendadak dan penting, padahal ada yang lain loh"
Caine mengangguk anggukkan kepala nya "ya udah, hati hati ya. nanti gua bilangin Marcel kalo lu ke kantor, santai aja"
setelah airuma pergi beberapa orang mulai mendekat ke ruang tamu, terlihat dari wajah mereka seperti mereka baru saja keluar dari alam mimpi
"huammm, gua masih ngantuk" dumel riji
"kalo ngantuk tidur njing, bukan ndumel" sahut Elya
riji merebahkan tubuhnya di sofa "kamar gua terang banget sat, gordennya di ambil Mako buat nutupin motor dia njir"
Elya tertawa "kan ada terpal, kenapa pake gorden lu"
"waktu itu lagi gua jemur, malah di ambil sama tuh kucing anggora" kata riji
Mako yang kebetulan berada di belakangnya memukul kepala riji "anggora bapak mu anggora"
"bapak mu roblox" kata riji ke Mako
"udahlah anggora, roblox pula, apalagi nanti hanying" kata Rion yang baru saja datang
"bangs- kaget ih, mukanya kaya gembel" kata Elya yang baru saja sadar jika Rion berada di sampingnya
"hanying" kata Rion
.
.
.
.
.
.
airuma sedang mendumel sendiri, apa apaan atasannya itu, ada ada saja, misi di Lux bar tapi pagi hari
ia berdiri di salah satu kursi dengan baju full hitamnya dan topi karena Lux bar adalah area yang tidak di perbolehkan mengunakan topeng
salah satu DPO polisi di ketahui sedang berada di sana, orang itu benar benar susah untuk di ketahui keberadaan nya, maka hari itu mereka tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini
ia sebenarnya sedang panik karena melihat salah satu fraksi yang lumayan besar sedang menatap sekitar
salah satu dari mereka ternyata sudah berdiri di belakang airuma, ia memiting leher airuma hingga airuma tak bisa bergerak
"bos, ini ada chief police yang waktu itu, mau kita bawa apa lepas" kata orang itu ke ht nya
"ikut gua!" kata orang itu
airuma mencoba melepaskan tangan yang kini berada di lehernya, orang orang di sana hanya dapat diam karena todongan pistol dari beberapa anggota fraksi itu
.
.
.
.
.
.
"krow mana?" tanya Rion
istmo menelan makanannya "itu, dia ke mekanik bentar katanya"
suara ht yang di spam terdengar, ah pasti ada sesuatu
Rion mengambil ht nya "siapa tu?"
pesan bertulis kan "krow, jalan ****" masuk ke ponsel Caine
"Rion!! ini" Caine memperlihatkan pesan itu
"makanya nanti, semua pake jaket kalian kita datengin, cel lu ikut aja bareng kita" ujar Rion
.
.
.
.
.
"gua tau Lo itu polisi kotor" ujar pria dengan topeng hitam di depannya "jujur aja, bendera mana lu?"
airuma tersenyum "saya bersih"
"jujur ajalah, lu Bendera mana?" paksa orang itu
"kalian ini kenapa, tiba tiba aja nyulik saya tanpa alasan yang jelas" kata airuma
"lu chief police kan?"
airuma mengangguk-anggukkan kepalanya "kalian tau kan, ngapain nanya?"
"cepetan masuk!! lama amat gitu aja!"
"sabar anjing, ini gua lagi jalan! tau sabar ngga hah?!" wait.... krow?
"krow... kamu ngapain?" tanya airuma ke krow yang duduk di sampingnya
"wah wah wah, apa ini? kalian saling kenal?"
orang itu bertepuk tangan
"apaan sih, mainannya culik culik gini, minimal turun jalan anjing!!" kata krow yang naik pitam
"nggak perlu banyak babibu gua mau to the point aja, lu kan yang mbegal anak anak gua di tol kiri?" tanya orang itu
krow memutarkan mata nya malas "kaga tau, iya kali"
"bisa jawab yang serius ngga?!"
krow berdecak kesal "ya gua emang kaga tau anjing, lu pikir di tol kiri cuma ada tn- anak item item aja" hufttt hampir aja
"kenapa aku ikut di bawa heh?!" tanya airuma yang tak terima karena di culik sehingga misi nya gagal
"lu mau lepas?" tanya orang itu "hapus gua dari DPO"
airuma memutar matanya "malas kali"
brakk
pintu kecil di itu berhasil terdobrak, ah sepertinya para pasukan tol kiri sudah sampai
"di sini lu tenyata" ucap seseorang dengan tone alpha nya
"Rion Kenzo, ada apa nih tiba tiba ke sini hahahahha"
"basa basi banget emang anak nya ya" Rion terkekeh "mau apa?, cepet" Rion kembali mendatarkan ekspresinya
"gua mau, dua anak lu yang kemaren begal anak gua minta maaf di bawah kaki gua, nggak terima gua mereka di palakin"
echi maju "nggak terima bang?, jangan jadi penjahat anjeng! ngayam aja sana"
"elu kan orang nya kemaren?" orang itu berjalan mendekat "maju sini lu, cium kaki gua"
shanon ikut maju ke samping echi "lu mau gua cium kaki lu?" shanon menundukkan badannya, namun sebelum lututnya menyentuh tanah ia kembali berdiri dan menusuk orang di depannya dengan pisau "harga diri anjing!! lu pikir gua mau hah!"
karena serangan mendadak dari shanon beberapa orang di sana pun reflek melepaskan peluru nya ke arah shanon, namun mereka segera tumbang dengan pasukan yang Rion bawa
Caine yang menatap itu tersenyum, anak anak nya benar benar hebat, Caine benar benar bangga kepada mereka
Marcel berjalan masuk dengan setelah yang tak memperlihatkan jika dirinya polisi, ia mencatat siapa siapa saja orang tadi dan melepas ikatan airuma dan krow "makasih cel" kata krow
airuma langsung berdiri dan mengusap tangan nya ya g merah karena ikatan tali yang sangat kencang "gila banget"
Marcel memegang tangan airuma "lu ngga papa?"
"ga papa" jawab airuma
spontan
maaf jarang up karena jujur aja kesehatan aku lagi drop banget, maaf yaaaaaa, tenang aja tapi aku tetep bakal up kok walaupun ngga se sering dulu