Surrogate Mother || MewGulf H...

By Gween_KanawutAster

42.4K 4.6K 810

Kana sekretaris pribadi yang menyewakan rahimnya pada pasangan suami istri yang menginginkan keturunan dalam... More

Chapter 1 🌻
Chapter 2 🌻
Chapter 3 🌻
Chapter 4 🌻
Chapter 5 🌻
Chapter 06 🌻
Chapter 07 🌻
Chapter 08 🌻
Chapter 09 🌻
Chapter 10 🌻
Chapter 11 🌻
Cahpter 12 🌻
Chapter 13 🌻
Chapter 14 🌻
Chapter 15 🌻
Chapter 16 🌻
Chapter 17 🌻
Chapter 18 🌻
Chapter 19 🌻
Chapter 21 🌻
Chapter 22 🌻
Chapter 23 🌻
Chapter 24 🌻
Chapter 25 🌻
Chapter 26 🌻
Chapter 27 🌻
Chapter 28 🌻
Chapter 29 🌻
Chapter 30 🌻
⚠️ INFO PENTING ⚠️

Chapter 20 🌻

1.5K 163 31
By Gween_KanawutAster

" SELAMAT PAGI SEMUANYA!!!" Teriakan seseorang yang membuat keluarga MewKana menghentikan acara sarapan pagi mereka.

" LILY!!!" Teriakan Noah melihat gadis cantik teman bermainnya ada di sana.

" Noah!!" Si cantik pun berlari menghampiri Noah.

" selamat pagi semuanya. Maaf sudah membuat kalian semua terkejut atas kedatangan kami yang mendadak ini." New.

" astaga kenapa kalian tidak memberi tau kami kalau kalian akan datang kerumah ini?!" Kana.

" aku sengaja tidak memberi tau kalian, karena ini adalah... KEJUTAN!!!" Tay.

" haish! Berhentilah berteriak. Suara mu membuat telinga saya menjadi sakit." Mew.

" ah! Orang ini sangat menyebalkan sekali." Tatapan sindiran Tay.

" sudah jangan berdebat. Ayo kita sarapan bersama. Ayo kalian duduklah."

" terima kasih Kana. Maaf sudah merepotkan mu." New.

" kak New ini ngomong apa sih. Kita adalah keluarga, jadi jangan merasa sungkan seperti itu padaku."

" ya baiklah. Lily ayo duduk dengan benar." New.

" ya Mommy." Lily pun duduk berhadapan dengan Noah.

" ayo silakan di makan sarapannya. Perjalanan kalian sangat jauh untuk sampai di sini. Pasti kalian sangat lelah, aku akan meminta Maid untuk menyiapkan kamar untuk kalian tempati selama tinggal di sini." Kana.

" ayo sayang. Kau harus makan yang banyak agar Baby tidak merasa kelaparan." Tay.

" jangan berlebihan seperti itu, Pap."

" apa kak New sedang hamil?!" Kana.

" ya. Baru beberapa minggu." New malu-malu menjawab pertanyaan Kana.

" oh astaga!! Selamat atas kehamilannya kak New." Bahagia Kana.

" terima kasih Kana." Bersemu memerah menahan malu.

" woah!! Lily akan punya adik bayi. Nanti kalau adik bayinya sudah lahir. Lily harus menjaganya dengan baik ya, sayang." Kana.

" siap Buna." Lily yang memang memanggil Kana Buna.

" Buna." Noah.

" ya sayang." Melirik kearah Noah.

" Noah juga ingin adik bayi cepelti Lily, cekalang juga!!" MewKana melototkan matanya bahkan TayNew pun sama.

" adik bayi??" Kana.

" ya! Noah ingin adik bayi cepelti Lily."

" kita akan memberikan adik bayi untuk Noah. Tapi Noah harus bersabar untuk mendapatkan adik bayi nya ya sayang." Kana.

" tapi Noah inginnya cekalang Buna.."

" Noah harus banyak berdoa pada Tuhan, agar Tuhan segera memberikan adik bayi untuk Noah. Bahkan Lily pun juga seperti itu kan sayang." Sedikit memberi kode pada Lily.

" ya itu benar. Noah harus berdoa pada Tuhan agar segera memiliki adik bayi seperti Lily. Ayo kita berdoa bersama." Ajak Lily.

" ayo Lily." Semangat Noah.

" ya Tuhan, cepat kilim adik bayi untuk Noah yau." Si kecil berdoa di meja makan.

MewKana TayNew hanya tersenyum melihat kepintaran anak-anak mereka.

" sudah berdoanya?!" Mew dan anggukan kedua anak kecil itu.

" ayo habiskan makanan kalian dan Noah harus pergi ke sekolah hari ini." Mew.

" tapi Noah ingin belmain dengan Lily Dady."

" Noah bisa bermain dengan Lily setelah pulang sekolah nanti."

" huh. Dady tidak acik." Keluh Noah.

" hey anak nakal. Jangan banyak bersandiwara atau kami akan pergi dari rumah ini." Tay.

" tidak boleh!! Lily tidak boleh pelgi. Paman Tay caja yang pelgi cana. Syuh syuh.." mode mengusir.

" haih anak ini benar-benar membuatku naik darah. Baru saja bertemu sudah mengibarkan bendera perang padaku." Keluhan Tay.

" hahaha.. sudah-sudah. Kalian ini selalu saja ribut. Noah ayo cepat pergi sekolah. Lily akan menunggumu di sini." Kana.

" ciap Buna. Dady ayo kita pergi."

" ayo sayang." Mew bangkit dari kursi meja makan.

" sayang aku pergi, jangan terlalu lelah dan istirahatlah yang cukup. Chup.." kecupan di pucuk kepala Kana.

" hati-hati Dad."

" Buna. Noah pergi cekolah dulu yau. Bye bye Buna.. Lily, Mommy Lily...." melambaikan tangannya sambil menjauh dari meja makan.

" hey anak nakal!! Kau tidak berpamitam pada ku!!" Tay berteriak.

" kita tidak belteman paman Tay. Wleee.." menjulurkan lidahnya.

" wah,, anak itu benar-benar." Kesal Tay.

" kak Tay ini senang sekali mengganggu Noah." Kana.

" aku sangat merindukan anak itu. Kenakalannya membuat aku rindu akan tingkahnya."

" kau tau Kana?! Suami ku begitu mengkhawatirkan keadaan kalian. Sejak kalian kembali ke Paris." New.

" kak Tay terlalu berlebihan. Aku dan Noah baik-baik saja. Bahkan presdir pun sangat menjaga ku dan juga Noah."

" syukurlah jika pria itu menjaga mu dengan baik. Jika saja dia melukaimu kembali aku tak akan segan-segan membawa mu pergi kembali bersama Noah."

" terima kasih sudah melindungiku dan juga Noah selama ini." Memeluk Tay.

" ah ia! Aku melupakan sesuatu." Sedikit berteriak di telinga Tay dan melepaskan pelukannya.

" astaga! Kau membuatku kaget saja. Ada apa." Tay.

" kak Tay tau? Nyonya Davi ingin bertemu dengan ku."

" APA!!" Teriak Tay.

" astaga Papa kenapa berteriak seperti itu."

" heheh.. maaf sayang, aku terkejut. Kau tau siapa Nyonya Davi itu?" Geleng New. " dia adalah mantan istri pria menyebalkan itu. Entah apa yang di inginkan perempuan itu sampai ingin bertemu dengan mu, Kana."

" astaga. Sebaiknya Papa menemani Kana saat bertemu dengan wanita itu. Aku takut dia akan melukai Kana apa lagi Noah yang tidak tau apapun." New.

" kau benar, sayang. Aku harus melindungi mereka."

" kalian berdua ini terlalu berlebihan sekali. Presdir ada bersama ku, jadi kalian tidak perlu khawatir seperti ini."

" walaupun presdir bersamamu, kak Tay harus mengawasinya dari jauh."

" ya.. ya.. terserah kak Tay saja. Sudah habiskan sarapan ini dan kalian harus istrihatlah."

Pembicaraan pun usai.

RUANG KERJA MEW...

" ini beberapa berkas yang presdir inginkan."

" letakan saja di sana." Fokus pada tumpukan berkas yang lain.

" ya presdir."

" kau boleh pergi."

" maafkan saya presdir."

Mew menghentikan aktivitasnya dan menatap kearah Bright.

" ada apa. Apa ada sesuatu."

" ini tentang Nyonya Davi."

" ada apa dengannya."

" Nyonya Davi ingin bertemu dengan Anda saat jam makan siang di restoran tempat Anda dan Nyonya Davi menghabiskan waktu bersama presdir."

" baiklah. Saya akan menemuinya. Kau beritau padanya bahwa saya ingin bertemu dengannya."

" ya presdir."

" apa ada lagi."

" tidak presdir."

" kau boleh pergi."

" ya presdir. Saya permisi." Bright pergi.

Mew menyambar ponselnya di atas meja kerjanya. Mendial nomor istrinya untuk mengirim pesan padanya.

" hahh... wanita itu gigih sekali ingin bertemu denganku." Helaan nafas kasar Mew setelah mengirim pesan pada istrinya.


RESTORAN YANG DI TENTUKAN OLEH DAVIKA..

Baru saja Mew memarkirkan mobilnya ia sudah melihat seseorang yang sejak 3 tahun lalu tak ia temui.

Ya! Davika atau tepatnya mantan istrinya sudah menunggu dirinya di meja tempat biasa mereka menghabiskan waktu bersama saat memiliki waktu luang di restoran itu.

" MEW!!" Teriakan Davika dengan lambaian tangannya.

Mew yang mendengar suara Davika hanya tersenyum acuh ke arah Davika dan mulai masuk kedalam restoran.

Mai Davika

" kau datang Mew." Bicara sambil membetulkan rambutnya yang terurai terkena hembusan angin.

" ya. Aku datang atas permintaan mu."

" aku senang akhirnya kau mau bertemu denganku lagi Mew. Rasanya sudah begitu lama kita tidak berjumpa."

" ya kau benar. Sudah 3 tahun kita tidak bertemu."

" aku sudah memesan makanan kesukaan mu. Kau pasti akan sangat suka. Sudah lama kita tidak bertemu dan bicara seperti ini. Bahkan nuansa restoran ini tidak berubah sedikit pun. Hahh... rasanya aku kembali ke masa dimana kita masih bersama, Mew." Antusias Davi namun tidak untuk Mew.

" yang sudah berlalu biarlah berlalu. Jangan mengingat kenangan yang akan membuat luka lama kembali terbuka." Suara dingin Mew.

" kau benar. Masalalu benar-benar membuatku terluka. Bahkan luka itu masih terasa begitu menyakitkan sampai detik ini."

" apa yang ingin kau bicarakan padaku."

" tidak ada. Aku hanya ingin bertemu denganmu saja."

" ka___"

" permisi pesanan Anda tuan Nyonya." Ucapan Mew terhenti tak kala seorang pelayan resto datang membawa pesanan yang sudah Davika pesan.

" ini pesanan Anda dengan Soupe a l’oignon, Escargot dan Ratatouille serta 2 minuman Diabolo Menthe."

" terima kasih." Davika.

" selamat menikmati dan semoga hari Anda menyenangkan." Pelayan resto pun undur diri.

" Mew. Ayo kita santap makanan kesukaan mu bersama."

" tunggu sebentar. Ada seseorang yang sedang aku tunggu."

" hm?? Apa maksud mu."

" tunggu saja, orang yang aku tunggu baru saja tiba di restoran ini."

" kenapa kau tidak bicara padaku jika kau mengundang orang lain di antara kita berdua, Mew."

" apa aku perlu izin padamu untuk membawa orang lain di pertmuan kita ini?"

" tentu saja. Aku yang mengajakmu untuk datang ke restoran ini dan kamu mengajak orang lain untuk ikut bergabung bersama kita tanpa sepengetahuan ku, Mew." Kesal Davi namun Mew hanya acuh saja hingga....

" SAYANG!!" Teriakan Mew cukup lantang saat melihat istrinya datang bersama putranya di dalam stroler.


" Dad!" Kana melambaikan tangannya.

" sial!" Cibir Davika saat melihat Kana datang bersama anak kecil di dalam stroler.

" Dady!!" Teriakan si kecil melihat Dady nya.

" hallo jagoan. Kenapa Noah ada di dalam stroler seperti ini, sayang."

" Noah bilang lelah Dad. Makannya aku taruh Noah di dalam stroler ini." Kana.

" apa itu benar sayang."

" eung.. itu benal Dady. Itu ciapa Dad." Tanya Noah menunjuk ke arah Davika.

Kana yang sejak tadi memang melihat Davika hanya acuh tanpa bertegur sapa. Hingga mata Kana menatap kearah perempuan yang ada di samping suaminya sinis.

" hallo Nona Davi. Senang bisa bertemu dengan Anda kembali." Sapa Kana.

" ah ya. Senang bertemu dengan mu Kana."

" apa kalian menungguku cukup lama? Maaf jika membuat kalian menunggu ku lama karena aku sibuk mengurus keperluan Noah."

" ya. Tak masalah." Dingin Davika.

" Dady."

" ya sayang."

" ciapa tante itu??"

" hallo anak tampan, tante adalah mantan istri Dady mu. Sebelum Dady mu menikah dengan orang ini. Dia lebih dulu menikah dengan ku." bangga Davi.

" tante ini adalah masalalu Dady mu dan masa depan Dady mu adalah Buna dan juga Noah." Sela Kana tak mau kalah.

Tatapan sengit Davika ke arah Kana yang hanya acuh pada kehadirannya.

" apa kalian lapar?! Biar Dady pesankan kalian makanan. Sepertinya kalian tidak akan suka dengan hidangan seperti ini."

" kau tau Dad. Seleraku sangat tinggi. Aku tidak suka makanan seperti sampah ini. Noah tidak akan suka menyantap makanan seperti ini."

Davika yang mendengar ucapan Kana sudah sangat panas, bahkan mulutnya sudah tidak bisa menahan caci maki pada pria yang tak tau diri itu menurutnya.

" Brengsek!! Kau pikir seleraku serendahan itu!!" Amarah Davika dan...

Plak!

Davika berhasil menampar pipi Kana cukup keras dan Kana tau hal ini akan terjadi pada dirinya.

Bahkan Tay yang memantau Kana dari kejauhan tak kalah terkejut melihat apa yang Davika lakukan pada Kana.

" Sayang!!!" Kaget Mew melihat apa yang di lakukan oleh Davika.

" huuaaa!! Buna!!" Teriakan ketakutan Noah.

Mew yang sudah tersulut emosi segera menarik Davika menjauh dari istri dan juga anaknya.

Melihat Mew pergi Tay segera mendekat ke arah Kana.

" apa kau terluka?! Kita harus pergi kerumah sakit sekarang." Panik Tay.

" kak Tay, Kana tidak apa-apa. Kana baik-baik saja."

" apanya yang baik-baik saja!! Wanita sialan itu sudah melakukan kekerasan padamu." Kesal Tay.

" huaa Buna hiks hiks.. Noah takut Buna hiks hiks.. tante itu jahat cekali hiks hiks.."

" sayang, Buna baik-baik saja. Noah tidak perlu khawatir nak." Menenangkan Noah dalam pelukannya.

" ini benar-benar tidak bisa di biarkan. Wanita itu semakin liar saat bertemu denganmu dan juga Noah. Aku harus lapor pada pihak kepolisian."

" kak Tay tidak perlu. Kana baik-baik saja. Bisakah kak Tay menjaga Noah. Aku harus mengikuti presdir. Pasti mereka akan ribut besar dan aku takut presdir melakukan hal di liar batas pada wanita itu."

" kau ini terlalu baik pada orang lain hingga kau menjadi mangsa mereka, Kana. Biarkan presdir melakukan tugasnya untuk melindungi mu dan juga Noah. Kau tidak perlu ikut campur di dalamnya!!" Menegaskan setiap kata demi kata yang keluar dari mulutnya.

" kak Tay tolong mengertilah untuk kali ini saja. Kana tidak apa-apa dan tolong jaga Noah."

Kana meletakkan Noah kembali di atas stroler dan tanpa mendengar jawaban dari Tay, Kana pun pergi.

" Buna mu selalu keras kepala. Cih!!" Tay mencoba meredakan amarahnya.

" huaaa!! Buna paman Tay hiks hiks.."

" diamlah sayang. Noah akan bersama paman Tay dulu. Buna harus bertemu dengan Dady mu."

" tante itu jahat cekali pada Buna huaa uwaahhh!!"

Semakin keras Noah menangis mengingat bagaimana kejadian yang ada di depan matanya. Hingga tak lama anak itu pun tertidur.

Kana mengekori Mew hingga sampai kesebuah area belakang restoran. Hingga ia melihat Mew menyeret wanita itu tanpa rasa iba dan....

Sreak!!

Dengan cepat Mew mencengkeram leher Davika cukup kuat dan menyudutkannya di tembok.

" beraninya kau melukai istriku!! Apa hak mu menyentuh permataku seperti itu!! Dasar Brengsek!!"

" ughh Mew lepaskan!! Uhuk uhukk.." mencoba melepaskan cengkeraman tangan Mew di lehernya.

" masalah ini belum selesai dan kau!!!" Mew semakin kuat mencengkeram leher Davika.

" uhuk uhukk!! Ugh Mew aku tidak bisa bernafas. Uhuk uhuk.. lepaskan aku Mew."

" kau akan membayar atas apa yang sudah kau lakukan pada istriku."

Plak! Plak! PLAK!!..

Mew puas menampar pipi Davika cukup keras hingga Davika tersungkur di atas aspal jalanan.

Kana yang memilhat kejadian itu meringis merasakan betapa sakitnya pukulan dari suaminya.

" ini tidak seberapa dengan apa yang sudah kau lakukan pada Kana. Ingat ini baik-baik. Kau yang sudah melepasku dan jangan pernah mengganggu ketenangan dalam keluarga ku. Jika saja kau berbuat ulah, tak segan-segan aku akan membunuh mu saat itu juga."

" hiks hiks.. kau kejam Mew hiks hiks.."

" aku yang kejam atau kau yang tak memiliki adab hingga menapar istriku yang tak memiliki salah apapun padamu di depan publik."

" TENTU SAJA DIA SALAH!! DIA SUDAH MEREBUTMU DARI KU MEW!! HIKS HIKS.." Meronta.

" kau salah. Dia tidak merebutku dari mu tapi justru aku yang menginginkannya untuk bersanding dengan ku. Kau salah besar Dav."

" hiks hiks.. kau benar-benar membuatku terluka Mew. Kau menghancurkan harapanku hiks hiks.. kau menghancurkan duniaku hiks hik..."

" apa kau ingat bagaimana dulu kau bisa kabur dari rumah dalam keadaan marah besar dan saat itu kau menghancurkan harapanku yang sulit aku dapat kembali darimu."

Davika mulai mengingat potongan-potongan kecil tentang masalalunya yang sempat hilang dari ingatannya.

Saat kejadian kecelakaan itu terjadi, di saat itu juga hujan lebat hingga membuat jarak pandang Davika yang mengendarai mobil terhalang, hingga mobil yang ia gunakannya berguling-guling di aspal jalanan yang licin.

" hiks hiks.. itu salah mu hiks hiks.. semua salah mu!! Jika saja aku tidak memergokimu bercumbu dengan Kana ini semua tidak akan terjadi hiks hik.."

Kana yang mendengar penuturan Davika melototkan matanya, karena ia tau persis apa yang terjadi saat kejadian itu.

" tch!! Davika.. Davika... sudah berapa kali aku katakan padamu bahwa kejadian itu tidak seperti apa yang kau bayangkan. Saat itu Kana terpeleset dan secara tidak sengaja aku menangkap tubuhnya. Kau itu sudah di butakan oleh rasa cemburu yang berlebihan."

" KAU BOHONG!! KALIAN SEMUA MENIPUKU HIKS HIKS.." Teriakan frustasi Davika.

" apa yang di kataka oleh presdir benar adanya, Nona Davika." Suara Kana dari belakang tubuh Mew.

" sayang!" Kaget Mew yang tak menyadari bahwa istrinya ada di sana.

" mau apa kau datang kesini!! Apa kau mau menertawakan ku setelah apa yang terjadi padaku!! Kau benar-benar seorang Pelacur. Cuih!" Meludahi Kana.

" DAVIKA!!" Nada tinggi Mew.

" Dady.." suara rendah Kana.

" hahahahaha... kalian memang sangat serasi. Pasangan yang selalu melakukan kebohongan demi ego sendiri. Hahaha.. pasangan yang sungguh serasi."

" Nona Davi, jika kau ingin tau apa yang sebenarnya terjadi. Aku akan memberitaumu semuanya. Mulai dari kau salah paham pada apa yang kau lihat dari sisi yang salah. Hingga sampai dimana aku menjadi ibu dari benih presdir."

" banyak omong sekali kau Pelacur!! Kau itu pantas mati di tanganku!!" Davika mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecil miliknya hingga.

Jleb!..

Sreak..

" aakhh..."

" DADY!!!!! " Teriakan histeris Kana saat melihat suaminya yang berusaha melindungi dirinya dari Davika.

" hahaha.. mati kau Mew hahaha..." tawa bahagia Davika berhasil meluncurkan aksinya menikam perut Mew dengan belatih kecil miliknya.

" dasar wanita gila!! Kau apakan suami ku hahh!! Plak!! Plak!!" Menampar pipi Davika cukup kuat tanpa henti hingga Kana tersadar bahwa suaminya membutuhkan pertolongan darinya.

Kana langsung mendial nomor rumah sakit terdekat untuk membawa suaminya yang sudah berlumuran dengan darah dan menelepon pihak berwajib untuk menjebloskan wanita iblis itu ke jeruji besi.

" hiks Dady hiks hiks.."

" sayang, Dady tidak apa-apa. Wanita itu tidak begitu dalam menikam Dady. Jangan khawatir seperti ini."

" tidak khawatir bagaimana!! Dia menusuk Dady dan darah ini begitu banyak hiks hiks.."

Mew tak banyak bicara, ia menahan rasa sakit yang menyerang bagian perut sebelah kirinya hingga mobil ambulans pun sampai di lokasi berbarengan dengan mobil pihak kepolisian dan membawa Davika yang tak sadarkan diri bersama mereka.

Tay yang sejak tadi menunggu Kana yang tak kunjung datang mulai menaruh rasa curiga. Tay mendial nomor ponsel Kana dan...

" kak Tay. Kana pergi ke rumah sakit Xx. Presdir di tikam oleh wanita itu." Panik Kana.

" astaga ya Tuhan. Sudah berapa kali aku bilang bahwa wanita itu sangat berbahaya!! Kau tidak mau mendengarkan ucapanku."

" maafkan Kana kak Tay hiks hik... Kami sedang berada di mobil ambulans dan akan segera sampai di rumah sakit dalam 10 menit."

" aku akan segera kesana. Tenangakan dirimu. Semua akan baik-baik saja."

" eung hiks hiks.."

Panggilan terputus dan Tay segera pergi ke kerumah sakit dengan Noah yang tertidur di dalam strolernya. 

Bersambung....

Jumat, 03 Mei 2024..

Lanjut lagi gk nih???


Continue Reading

You'll Also Like

731K 62.3K 31
Zio meninggal di usianya yang ke 19 tahun, akibat gagal jantung. Tapi siapa sangka, Zio malah terbangun di tubuh seorang anak berusia 13 tahun. ____ ...
53.7K 9K 34
"Saya gak tau kamu jadi pergi dari hidup saya"ucap c "Saya ayah dari anak kamu jadi ayo kita bersamaΒ²"ucap z
72.5K 11.5K 18
Original story by Dusty151 Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-benar terjadi! Milo benar-be...
99.2K 3K 39
"Udah gue bilang kan, sekali pun bekas lo pasti gue makan" Samuel Wiratama, ketua dari salah satu geng motor yang ada di Jakarta 'Warrior'. Samuel me...