Sesampainya Hinata di apartemen, Hinata melihat seseorang laki-laki di depan apartemen nya yang tidak asing ia lihat
"Bukannya itu bocah ingusan, ngpin dia di depan apartemen ku" Ucapnya
"Hoi" Ucapnya Hinata, laki-laki itu menoleh dan langsung memeluknya"hime, apa itu benar beritanya kau mau menikah"ucapnya
Hinata menghela nafas "sebaiknya di dalam aja bicara nya, ayok masuk" Hinta pun mempersilahkan laki-laki itu masuk
Laki-laki itu duduk dengan wajah sedih
"Minumlah dulu, kau sepertinya sudah lama menunggu" Hinata menyodorkan minuman dingin padanya
Laki-laki itu menurut dan setelah itu ia pun berkata"hime-"
"Yaya aku akan cerita kan padamu tapi ingat jangan di bocorkan" Laki-laki itu menganggukan Kepala nya
Dan Hinata pun menceritakan awal mula hingga sampai akhir
Dan tentu wajah laki-laki itu langsung senang"sudah kuduga, aku pikir hime benaran mau menikah, aku benar-benar shock dan tidak percaya sebenarnya, jadinya aku mencarimu disini"
"Ya ampun kau ini berlebihan saja, habis minum ini langsung pulang ya, oba-san pasti mencarimu"
"Aku tidak mau pulang" Tegas nya
Hinata menghela nafas dan berkata"terserah kamu saja shino"
shino aburame adalah anak sekolah ingusan yang tergila-gila dengan Hinata
Awal bertemu nya dengan shino...
Flashback..
"Yahh melelahkan sekali hari ini" Ucap Hinata
Jiraiya yang sibuk dengan pekerjaan nya dan berkata " Ya sudah kau istrhat aja, besok banyak client menantimu"
"Hm aku mengerti bos, tapi setidaknya aku kasih bonus lebih ya"
"Yaya, sudah sana jangan ganggu aku"
"Oke, ganbatte bosku" Hinata pun keluar dari tempat kerjanya
Ia berjalan sambil melihat halu halang tersebut
Bugh..
"Mna uang yang aku minta sialan"
"Aku.. Aku tidak ada uang lagi"
"Hah, kau pikir aku bodoh, orangtuamu kan kaya tidak mungkin kau tidak punya uang, cepat berikan kalau tidak aku hajar habis-habisan"
"Tapi-"
"Oh kau mau melawan, rasakan ini"
Grep..
Hinata menghentikan dari serangan laki-laki perman itu
"Kalian ini, tidak ada kerjaan ya berani nya keroyokan"
"Apaan sih, lepaskan perempuan sialan"
"Hmmm" Hinata tersenyum licik dan ia pun melipat kan tangan laki-laki itu
"Ah sakit-sakit"
"Hei" Hinata menatap tajam teman-teman nya
"Sebaiknya kalian pergi dari sini" Hinata mendorong laki-laki itu dan akhirnya mereka pun pergi
"Kau baik-baik saja" Shino menganggukan Kepala nya
"Kau terluka, ayok ikut ke apartemen ku"
"Tapi" Hinata tidak mendengar perkataan Shino dan malah menarik tangan Shino
Sesampainya mereka di apartemen Hinata
"Kau duduk saja disitu" Nunjuk kasur tersebut
Shino sedikit canggung karena bagi nya ini pertama kali nya masuk kamar perempuan
Ia menatap satu persatu suasana kamar Hinata yang terlihat bersih dan rapi
"Duh dimana ya aku taruh" Hinata sibuk mencari kotak obatnya
"aku bantu ya kakak"
"Kau diam aja Oke" Senyum Hinata, Hinata melanjutkan pencarian nya sampai ia mengubah posisi nungging dan terlihat celana dalam pink yang terangkat dari roknya
Shino melihatnya, dan ia memalingkan wajahnya
"Ah ketemu" Hinata pun menghampiri Shino
"Kalau sakit beri tahu aku ya" Shino menganggukan Kepala nya
Namun Shino sempet-sempet melirik belahan payudara Hinata
Gleg..
Shino meneguk ludahnya
"Bagaimana bisa seperti ini sih, apa kau sudah bilang ke orangtuamu"
"Orangtuaku sibuk, jadi aku tidak sempet mengatakannya"
"Astaga, terus sudah lama mereka melakukan ini"
"Hm, aku sebenarnya lelah kakak, mereka selalu menganggu ku di mana-mana" Shino menundukan Kepala nya
Hinata menghentikan kegiatannya dan ia melihat wajah Shino menahan sedih
"Aku mengerti perasaan mu itu, kamu bisa sepuasnya meluapkan nya" Senyum Hinata
"Kakak" Shino meneteskan air matanya" Aku ingin bebas kakak, aku tidak mau mereka menganggu ku lagi"
Hinata memeluk Shino lalu mengelus rambut Shino
"Aku akan membantumu"
"Hah, benerkan"
"Tentu saja"
"Bagaimana caranya? "
"Hmm ada deh tapi beri tahu aku orang-orang yang membully mu"
Shino pun menceritakan nya dan Hinata berusaha mengingat perkataan Shino
Beberapa jam kemudian..
Tak terasa Shino sudah lama di rumah Hinata
"Astaga sudah sore, pasti oba-san menungguku" Ucap Shino
"Oba-sanmu? " Shino menganggukan Kepala nya"hm ya kak, dia oba-san Satu-satunya aku punya selain orangtuaku, sebenarnya aku ingin cerita masalah ku ke oba-san tapi aku takut oba-san sedih"
Hinata tersenyum dan berkata"kau sangat baik ya, rasanya aku ingin memakan mu"Hinata jahil sedikit ke Shino
Blush..
Wajah Shino memerah dan berkata "m-maksud kak"
"Kau pasti akan mengerti kok, oh ya dari tadi kamu panggil aku kakak saja, namaku Hyuga Hinata ya panggil Hinata saja"
"Hinata ya, namaku Shino aburame"
"Ya sudah Shino, kamu jadi pulang kan"
"Ah iya, aku takut bus tidak ada"
"Ya sudah buruan sana" Shino pun pergi dan tak lupa mengucapkan terimakasih dengan Hinata
"Lucu juga anak itu, sayang aku tidak bisa cicipi bocah polos itu" Gumam Hinata
Sedangkan Shino berlari kecil menuju halte bus
Shino melirik arloji dan berharap ada bus
Setiba di halte bus..
"Waah nak kau telat sekali, barusan busnya sudah pergi"
"Hah apa, aduh gimana ini,hmm anu pak apa ada lagi bus datang nanti"Shino mulai gelisah karena memikirkan bibinya di rumah
" Seperti nya ada tapi itu sedikit lama"
"Berapa lama memangnya"
"3 jam"
"Nani" Shino mengusap wajahnya dan melirik arloji nya lagi"ini mah pulang malam jadinya" Gerutu Shino
••
"Duh paling malas keluar dengan keadaan seperti ini (hujan) " Hinata pun berjalan karena ia mau pergi ke supermarket beli bahan makan malam nya
Dan tak lama, ia melihat seseorang yang tidak asing ia liat"bukannya itu bocah polos, kenapa dia belum pulang" Hinata pun menghampiri Shino yang duduk di halte sambil memeluk tasnya
"Shino" Panggilnya, Shino menoleh dan berkata"kakak- eh maksudnya Hinata"
Hinata menghela nafas dan berkata "kau kenapa kesini, bukannya pulang"
"Hm masalahnya,, aku ketinggalan bus hinata"
"Ya ampun, kenapa kau tidak ke apartemen ku saja sih"
"Aku tidak mau merepotkan Hinata"
"Ya ampun tapi kau kedinginan disini, sudahlah ayok ke apartemen ku"
"Tapi Hinata... "
"Tidak ada tapi-tapian Oke" Ucap Hinata
••
Apartemen Hinata..
"Ini, handuknya" Hinata menyodorkan nya
"Maaf Hinata merepotkan mu lagi"
"Aduh berapa kali kamu mengatakan itu, bikin pusing aja, sudah sana mandi biar tidak sakit"
"Ya"
Hinata melihat punggung Shino sudah masuk kamar mandi
"Sebaiknya aku masak untuk nya"
Shino baru selesai mandi, dan ia melihat Hinata sedang menyiapkan makanan
"Oh Shino ayok kita makan, mumpung panas ini, tapi maaf ya seadanya, karena aku belum sempet membeli bahan makanan"
"Tidak apa-apa Hinata, aku justru berterima kasih denganmu"
"Ya sudah ayok kita makan"
"Hm"
Bersambung..
Mau lanjut lagi..
Comment