Wild Husband

Por athasaa_

257K 4.6K 413

WARNING!21++ Berisikan konten dewasa dan pemerkosaan •If you don'tike it, you can skip it• •Contains scenes o... Más

PROLOG
1. Beginning
2. Catch Her (21+?)
3.First Time 21+
4. 21+
5. Afraid
6. Blurry
7. Escape
8. Rape 21+
9. Jungkook is rude(?)
10. Marriage
11. First Night 21+
12. First Night 21+ (2)
13. Bridle
14. Happy Days
15. Repeated (18+)
16. Given Up (21+)
17. Wild 21++ (2)
18. Pregnant (?)
19. Tadpoles grow
20. Care
21. News
22. Time
23. Violate
25. Gift
26. Necklace
27. Check Up
ATTENTION.
28. Little Wife
29. Overt
30. Warmth
31. Lap
32. Garden Incident
33. Scared Again
34. Inpatient
35. Worried
36. Back Home
37. Gentle
38. Sweet
39. Visit
40. Envelop
41. Cookies
42. Problem (?)

24. Hurts

3K 108 14
Por athasaa_

"Datanglah ke mansion ku sekarang juga, istriku membutuhkan penanganan mu." Ucapnya terdengar sangat tegas dan lantang.

-------------------

Menerima panggilan seperti itu dari Jeon Jungkook membuat dokter berusia tiga puluh tujuh tahun itu segera bersiap-siap dan hendak menuju mansion mewah nya. Ia tidak dapat mengulur-ulur waktu jika pasien nya bukan sembarang orang, istri dari Jeon Jungkook contohnya.

"Nyonya, bersabarlah. Tuan sedang berada di perjalanan, dokter Binna juga akan segera tiba"

Ia mencoba sebisa mungkin menenangkan perasaan Nyonya nya. Dengan hangat tangannya membantu memberi usapan-usapan kecil pada perut rata tersebut. Wanita paruh baya itu juga dengan sangat perhatian mengelap keringat yang bercucuran di wajah Yoonjung, wanita kecil ini hangat menangis dengan sesekali merintih sakit.

"Ahjuma.... Ini sakit hughh" Rintihnya amat pelan.

Ahjuma itu sedikit meneteskan air matanya, tidak tega melihat kondisi Nyonya nya yang begitu terlihat kesakitan "Nyonya, ber-"

Ucapan nya terpotong ketika mendapati pria kekar itu masuk kedalam kamar nya, sedikit terburu-buru menghampiri istri kecil nya yang terbaring sambil meringis kesakitan.

Jungkook meletakkan tas kantor branded nya itu ke sembarang arah, langkah nya menuju Yoonjung dan mengecupi kening wanita kecil itu "Sakit, um? Aku ada disini, bersabarlah sebentar lagi Binna akan segera datang"

Jungkook memandang sekilas wanita paruh baya yang berada sedikit dibelakang nya "Dimana dokter itu? Mengapa belum tiba juga? Ahjuma, cepat kau hubungi dia" Ucap nya tegas yang merasa geram.

Hendak melangkah untuk menghubungi dokter itu, namun sosok yang di nanti-nanti kan sudah berada di ambang pintu dengan nafas yang terengah-engah. Terlihat bahwa wanita berprofesi itu sehabis berlarian.

"Maaf Tu-" Ucap nya terpotong.

"Tidak usah banyak mengulur-ulur waktu, Binna. Cepat periksa keadaan istri ku" Ucap nya sedikit membentak.

Siapa yang tidak merasa gentar ketika di bentak oleh Jeon Jungkook? Ia masih menyayangi nyawanya, maka dari itu dia segera menangani istrinya.

"Nyonya, aku permisi untuk sedikit membuka baju mu" Ucap nya sopan, yang ditanggapi anggukan kecil oleh Yoonjung.

Jungkook setia berada di samping istri kecilnya itu, di menggenggam erat tangan mungil itu yang selalu ia usap-usap kecil dan ia berikan kecupan berulang kali guna menenangkannya. Dokter itu memeriksa perut rata yang belum berbentuk apa-apa itu menggunakan stetoskop miliknya.

Hanya dengan memeriksanya beberapa waktu bisa menyimpulkan apa yang dialami dengan wanita kecil itu, lantas ia menyunggingkan senyum tipis dan menatap Yoonjung yang masih sedikit terisak kecil.

"Bagaimana? Apa yang terjadi dengan istriku" Tanya nya dengan raut wajah serius.

"Ini tidak terlalu berbahaya, namun jika terjadi berulang kali dapat merenggut nyawa sang janin"

Jungkook mengerutkan kening nya "Apa yang kau maksud?"

"Tuan, Nyonya mengalami rasa sakit yang berlebihan karena salah dalam mengonsumsi makanan. Lebih baiknya jangan mengonsumsi makanan yang pedas. Apakah Nyonya mengonsumsi makanan pedas hari ini?" Tanya nya begitu sopan pada Yoonjung.

Pupil matanya menatap ahjuma Soomin yang berdiri dengan tangan yang ia remas-remas, ia tahu bahwa Tuan nya pasti akan sangat marah mengetahui ini. Dirinya bahkan tau dengan maksud tatapan Nyonya nya itu, gadis itu takut untuk mengakui nya, bahkan Jungkook sudah menatapnya dengan tatapan tajam nya.

"Apakah itu benar, chagiya?" Tanya nya berat.

Mendapat tatapan berat dari Jungkook membuatnya seperti kebingungan sendiri, matanya berkeliaran seperti bingung akan menatap apa.

"A-ah? Nee...." Cicitnya pelan.

Binna yang menyaksikan situasi yang begitu tenggang itu membuatnya merasa terancam, ia dengan cepat mengalihkan topik pembicaraan nya.

"Nyonya, jika kontraksi kecil terjadi padamu itu sangat wajar. Namun, kau tidak boleh mengonsumsi makanan mengandung cabai terlalu banyak. Jangan lupa untuk selalu meminum susu dan vitamin kehamilan mu" Ucapnya dengan senyum tipis.

Beberapa menit kemudian, dokter itu sudah tidak berada didalam sini. Ia hanya memberikan beberapa konsultasi kepada pasangan suami istri itu.

Ahjuma Soomin, wanita paruh baya itu masih berada di dalam kamar ini. Amarah Jungkook seperti naik pitam mendengar istrinya yang salah mengonsumsi makanan, dia sudah berpesan bahwa jangan memakan makanan yang ia tidak izinkan, jika dia ragu bahkan dia bisa bertanya terlebih dahulu padanya.

"Bagaimana bisa? Aku tidak menghubungi mu siang tadi, dengan begitu kau sudah berani melanggar perkataan ku, Um?" Tanya berat.

Yoonjung hanya menunduk takut, Jungkook kembali seperti ini. Tangan kecilnya meremas selimut yang ia kenakan, siap untuk meluruhkan air matanya dari pelupuk nya.

"Kau tidak memperhatikan nya mengonsumsi apa saja, Ahjuma. Bagaimana bisa ini terjadi, Uh?" Ucap nya tegas.

"Maaf, Tuan. Tadi Nyonya memakan jjamppong" Ucap nya seraya menunduk.

Jungkook mengerutkan kedua alis nya, emosinya sungguh naik pitam saat ini juga "Kenapa tidak izin padaku terlebih dahulu? Kau begitu ceroboh, seharusnya kau melarang nya" Bentak nya lantang.

Yoonjung sudah terisak kini, ia memberanikan diri menatap Jungkook yang sedang naik pitam "Ju-jung, Kumohon. Jangan salahkan ahjuma, ini semua salahku hikss"

"Kau boleh keluar dari kamar ini. Temuilah aku pukul sepuluh malam nanti di ruangan ku" Perintahnya pada Anita paruh baya itu.

"Ba-baik, Tuan"

Kini Jungkook menatap istri kecilnya yang tertunduk terisak kini ia mendekatinya dengan ikut tertuduk pada ranjang tersebut "Kau tahu bahwa jjamppong begitu pedas? Kenapa kau memakan nya, Um? Tidak adakah makanan lain yang terdapat di dapur? Aku menyuruh para pelayan untuk membeli semua jenis selera makan mu, chagiya"

"Perut mu terasa begitu sakit, bukan? Itulah akibat dari perbuatan mu. Kasihan sekali dia, merasa tersiksa karena ulah eomma nya?" Ucap nya berbisik ditelinga Yoonjung.

"Di-dia yang menginginkan nya" Ucapnya terbata-bata.

"Kenapa tidak meminta padaku? Haruskah kau menyuruh Ahjussi Kang untuk membelikan nya untukmu? Bahkan kau memintanya membelikan nya di penjual kaki lima, kau cerna itu!"

"Aku bisa memesan nya di reston bintang lima sekalipun itu, tidak kau membeli di penjual kaki lima seperti itu"

Jungkook meninggikan data bicaranya, istri kecilnya menunduk takut dan terisak kecil. Tidak berani berbuat apa-apa jika pria itu sudah seperti ini "Jangan marahi aku hikss, aku takut" Cicit nya amat pelan namun masih bisa terdengar oleh Jungkook.

"Aku tidak suka jika kau dengan sesuka hatimu mengonsumsi sembarang makanan, kau bisa meminta nya padaku. Tidak gegabah semau mu sendiri, Yoonjung" Tekan nya.

"Um.... Maafkan aku"

Merasa tidak tega dengan wanita kecil itu, Jungkook segera mendekap kedalam pelukan nya, "Jangan mengulangi nya lagi"

"Aku tidak akan mengulanginya lagi" Ucapnya kecil.

Jungkook membawa kepala Yoonjung bersandar di dada bidangnya, ia meletakkan dagunya diatas kepala wanita kecil itu, tangan nya ia gunakan untuk mengusap-usap kecil perut rata dibawah sana "Tidurlah, ini sudah mulai larut malam"

Yoonjung mengangguk kecil, posisi mereka masih tetap. Dengan seperti ini Yoonjung bisa merasakan kenyamanan dan kehangatan, aneh sekali. Sebelum mengandung wanita kecil ini pasti selalu menolak pelukan Jungkook, dia selalu menghindar, namun sekarang seperti haus akan itu semua.

Menepuk-nepuk kecil punggung wanita kecil itu agar segera tertidur dengan cepat, benar saja. Kelopak matanya yang begitu teduh sudah mulai merapat. Bibirnya sedikit terbuka, tangan kecil nya ia letakkan di dada bidang Jungkook. Kepala itu juga masih dengan nyaman nya bersandar di dada lebar itu, yang dimana kedua gundukan kecilnya tertempel pada dada pria kekar itu.

Jungkook tidak mati rasa, dia bisa merasakan tekstur nya yang begitu kenyal. Sudah hampir satu pekan ini dia tidak menjamah istri kecil nya itu, dan ini harus berlangsung selama tiga bulan kedepan, sangat menyiksanya tentunya.

Menahan nafsu demi kecebongnya didalam sana, pastinya ini tidak mudah baginya. Melihat mimik teduh wanita kecil itu saja sudah mampu membuatnya terpancing, terkesan tidak waras, namun ini sangatlah wajar. Jungkook bisa saja dengan paksa melakukan nya, namun ia masih memikirkan kecebong kecilnya didalam sana.

Dengan jahil ia memainkan bibir merah muda itu, menariknya dan ia cubit pelan menggunakan jemarinya. Sang pemilik pastinya terganggu oleh kelakuan nya, ia menggeliat pelan merasakan itu.

"Ughh...." Erang nya kecil.

Jungkook terkekeh kecil mendapati reaksi istri nya, ia dengan cepat kembali menepuk-nepuk punggung itu agar ia kembali tertidur "Shut.... Tidurlah" Bisiknya rendah.

Merasa istri kecilnya sudah kembali pulas akan tidur nya, dengan sangat pelan Jungkook membenarkan posisi tidurnya agar wanita itu tidak merasa pegal. Ia meletakkan tubuh kecil itu pada ranjang dengan amat pelan, menyempatkan diri untuk mengecupnya pelan. Kening lalu turun, bergantian pada perut rata itu yang terdapat nyawa didalam nya.

"Tidurlah, Appa akan membersihkan diri sejenak" Ucapnya merasa gemas pada perut rata itu, ia tidak bisa membayangkan ketika kecebong nya sudah berusia matang. Jungkook terkekeh, membayangkan betapa lucunya istri kecilnya itu dengan perut yang seperti ikan buntal dan badan nya yang sedikit mungil.

Langkahnya meninggalkan istri kecilnya yang masih tertidur dengan sangat pulas, ibu hamil itu terlihat sangat kelelahan hari ini.

Jungkook menyalakan shower tersebut, gemericik air dingin mulai berjatuhan dari benda tersebut. Ia tidak sedikitpun merasa kedinginan, baginya justru inilah obat rasa pusing nya.

Sesudah membersihkan diri, ia memakan pakaian santai nya. T-shirt hitam beserta celana selutut nya, sempat menengok apakah istri kecil nya terbangun atau tidak, namun terlihat bahwa wanita kecilnya masih pulas dengan tidurnya. Dengan begitu ia sedikit lega untuk meninggalkan nya sejenak ke ruangan nya.

Tidak lama setelah dirinya memasuki dan menduduki kursi di ruangan nya ini, Ahjuma Soomin mengetuk pintu untuk masuk. Ia tidak melupakan perintah Tuan nya bahwa malam ini ia menunggunya di ruangan pribadi nya, kewajiban satu pekan sekalinya harus terlaksanakan malam ini. Benar, ini adalah jadwalnya melaporkan apa yang semestinya harus ia bicarakan dua pasang mata dengan Tuan nya mengenai saing Nyonya.

"Ahjuma, aku tidak mau berbelit-belit. Kenapa kau semudah itu mengizinkan nya untuk mengonsumsi nya? Kau bisa menghubungiku terlebih dahulu" Tanya nya penuh penegasan.

"Tuan, aku tidak bermaksud untuk tidak memperhatikan Nyonya seperti itu. Aku sebisa mungkin melarangnya, namun tidak te-" Ucapnya terpotong begitu Jungkook menyela.

"Kau sudah berusaha melarang nya?" Tanya memastikan.

Wanita paruh baya itu mengangguk "Aku merasa tidak tega melihat nyonya, nafsu makan nya begitu menurun beberapa hari ini semenjak kehamilan nya. Ketika melihat nyonya mengidam, aku begitu bahagia, dengan begitu Nyonya bisa mendapatkan nafsu makan nya kembali" Jelasnya sopan.

Jungkook memahami maksud dari wanita paruh baya tersebut, "Bagaimana jika di pagi hari? Apakah dia tetap merasa mual?"

Ahjuma Soomin mengukus senyum tipisnya, sebagai seorang wanita ia begitu bahagia jika dicintai suaminya seperti Nyonya nya "Tentu saja, Tuan. Ini umum terjadi, sebagai orang tua aku sangat tahu betul dan juga pernah mengalaminya"




***




Jungkook kembali kedalam kamar nya setelah banyak berbincang dengan pelayan senior di mansion ini, ia memeluk tubuh kecil istrinya yang terlelap. Merasa begitu gemas dengan bibir mungil yang sedari tadi seperti menggodanya, ia lumat penuh kelembutan.

Menahan nafsu nya untuk beberapa bulan kedepan tidak lah mudah baginya, namun ia masih bisa sedikit bermain-main dengan bibir istri kecilnya itu. Tangannya tidak tinggal diam, sedikit meremas gundukan kecil bagian kanan nya yang dimana itu sangat menganggu tidur Yoonjung.

Wanita kecil ini tidak terbangun, namun tanpa sadar ia mendorong kecil dada bidang Jungkook "Ughh.... Lepas, Jung" Rengek nya kecil.

"Baiklah, aku akan meminta nya besok" Ujarnya kepada Yoonjung yang masih terpejam dengan erat.

Tangan nya merapikan anak rambut Yoonjung yang sedikit terurai "Melihatku seperti ini aku tidak tega, chagiya. Maafkan aku, seharusnya aku selalu berada di sampingku ketika saat-sat seperti ini"

"Um, pasti kecebongku begitu nakal di dalam sana. Dia selalu membuat eomma nya kesakitan, begitu nakal" Ucapnya dengan mimik seakan marah.

Jungkook memeluk perut istri nya dengan begitu hangat "Cepatlah tumbuh, Appa begitu menantikan mu"

Dia membenarkan posisinya untuk menghadap istri kecil nya, tidak bosan untuk memandangi wajah teduh tersebut. Paras yang dimiliki istri kecilnya tidak bisa dibilang biasa-biasa saja, dirinya seperti boneka yang tengah bernyawa.

Tidak masalah baginya menantikan gadis kecil ini menyelesaikan pendidikan nya, Jungkook cukup bersabar. Baginya Yoonjung menyelesaikan Strata 1 nya saja sudah cukup, pada dasar nya dia tidak akan memperbolehkan istri kecilnya bekerja dimana pun itu. Cukup dia yang menangani masalah ekonomi, Yoonjung cukup menjadi ibu rumah tangga yang berdiam diri di mansion. Uang akan berdatangan dengan sendirinya kepadanya.

"Aku tidak perlu bekerja, uang yang selalu mencari ku dimana pun aku berada. Harta dari semua trah ku berserakan dimana-mana, chagi" Ucapnya seorang diri dengan begitu angkuh nya.

To Be Countinue.







Thank you for your vote comment!❤️
Banyak banget yang minta double upp, di usahain ya. Ini aku lagi mood aja, jadinya kemarin up malam ini juga up💋

Seguir leyendo

También te gustarán

9.1M 318K 27
Erika Lovet is used to being in the background, always in her sister's shadow. Since she was a child, her parents have always doted on Alice, have al...
5.2M 325K 51
"You were supposed to be a bath bomb!" "Well turns out its your lucky day, sweetheart, cause you just got something ten times better: me." ➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴...
11.4M 152K 10
*completed NOW A PUBLISHED NOVEL!* An ancient Cursed bloodline, a world-crossed romance, tyrant kings, a princess with dragon wings, a forbidden love...
227M 6.9M 92
When billionaire bad boy Eros meets shy, nerdy Jade, he doesn't recognize her from his past. Will they be able to look past their secrets and fall in...