Adopted Child (Completed)

By khaiangkasaa

296K 38.9K 9.1K

Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun d... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
Epilog
NEW STORY CHECK

34.2

4K 619 104
By khaiangkasaa

Ji-sub dan Tiffany keluar dari mobil, adik kakak itu memasang wajah datar namun kilatan kedua mata mereka sangat lah tajam

Kedua nya bergerak untuk menarik manusia yang berhasil membuat dua kesayangan nya menangis bahkan hati nya terluka

Ji-sub mendatangi rumah milik Kai, sampai disana Ji-sub memencet bel rumah dengan sopan nya. Tiffany menyeringai melihat kelakuan oppa nya yang melakukan itu

Cklek

Ketika pintu terbuka dan menampakan Kai, tanpa babibu Ji-sub mendorong masuk Kai sembari mencengkram krah tshirt yang Kai pakai

Buck

"Ini untuk mulut sialan mu"

Buck

"Ini untuk kalimat yang keluar dari mulutmu dan menyakiti cucu ku"

Buck

"Ini untuk kelancangan dirimu"

Buck

"Ini untuk sikap tidak tau diri mu"

Buck buck buck

"Dan ini untuk semua nya"

Kai terbatuk, Ji-sub memukulnya membabi buta bahkan Kai tak sempat menghalau sedikit pun tiap pukulan yang Ji-sub berikan

"A-aku ukhuk minta maaf"

Buck

Ji-sub menendang perut Kai keras bukan main, Kai kembali terbatuk dan kali ini mengeluarkan darah

"Dimana sopan santunmu ?"

"Aku tanya dimana sopan santunmu ?" Teriak Ji-sub

"Berani kau menyakiti cucu ku, memangnya kau siapa ?" Ji-sub menarik kencang tshirt Kai

"Aku tanya memangnya kau siapa" Teriak Ji-sub tepat sekali di depan wajah Kai

"Kau menyukai putriku tapi kau, kau malah menyakiti buah hati putriku. Dimana otakmuuuu"

Buck

Ji-sub kembali meninju wajah Kai membuat kepala Kai berhasil membentur lantai

"Auch" Tiffany terkekeh melihat itu

"Aku minta maaf ukhukk"

"Memangnya dengan kau yang membongkar seperti itu akan membuat Jennie menyukaimu ? Kau bodoh, putriku tidak mungkin akan jatuh cinta dengan lelaki sialan sepertimu"

Ji-sub kembali meninju wajah Kai, meski umur Ji-sub tak lagi muda tapi kegagahan dan kekuatan Ji-sub itu masih besar sekali. Bahkan tubuh Ji-sub juga masih sangat proporsional di usia nya sekarang

"Kau, berani menorehkan luka untuk keluarga ku. Kau akan tau balasan nya setelah ini"

"Ampun ukhuk a-aku minta maaf"

"Maaf ? Apa katamu maaf ? Kau sudah membuatku murka sialan"

Ji-sub kembali melayangkan satu pukulan kuat di wajah dan tendangan di perut Kai membuat Kai langsung tumbang bak akan mati sebentar lagi. Lelaki itu mengepalkan tangan nya berusaha menahan rasa sakit yang Ji-sub berikan

"Sebenarnya aku belum puas menyiksa dirimu tapi aku sadar diri jika di lanjutkan kau bisa saja mati sekarang" Ji-sub menelan saliva nya, ia membenarkan jas nya yang sedikit berantakan lalu berdiri

"Ayo" Ji-sub mengajak Tiffany pergi

"Oppa, aku harus pergi menemui William"

"Who's William ?"

"Orang yang bisa membantu ku menyelesaikan semua nya"

"Alright then dimana dia sekarang ?"

"Di kantor nya, nanti aku tunjukan"

Sampai di tempat tujuan dimana William yang Tiffany maksud berada, Tiffany dengan langkah elegan nya masuk ke area kerja William

Tok tok tok

"Tiffany hereee"

Cklek

"Tiff"

"William i need your help"

"Sure, come in" William menyuruh Tiffany dan Ji-sub masuk ke dalam ruangan nya

"What happen ?"

"Kau tau keponakanku right ?"

"Of course, Jennie ruby jane. Siapa yang tak tau"

"Well, permasalahan disini adalah dia kemarin menjalani media play. Dating yang naik di media itu semua nya hanya palsu Will, then sekarang ada problem yang menimpa keponakanku"

"Okee, dan kau ingin menarik orang-orang yang menyuruh keponakanmu right ?" Tebak William, lelaki itu bersmirk

"I got you handsome" Tiffany menunjuk William

"Easy, aku rasa aku tau siapa orang-orangnya"

"Bisakah kau menyelesaikan semua nya hari ini ?"

"Kalau untuk hari ini aku tak bisa, tapi aku bisa menarik satu orang yang berkuasa nya untuk menghadap kepadamu. Aku sudah tau dia, tiap idol yang menjalani media play pasti di baliknya itu dia"

"Bawakan dia"

"Eum" William mengambil ponselnya, ia sejenak menelfon seseorang

Menunggu satu jam lebih, akhirnya seseorang datang. Tiffany mengangkat satu alisnya ketika William memberi kode bahwa lelaki di depan nya ini adalah orang yang sering menyuruh media play

"Ryul namanya" Ucap William

"Ekhem, kau yang menyuruh keponakanku untuk melakukan media play right ?" Tanya Tiffany to the point, Lelaki itu mengangkat alisnya menatap Tiffany

"Eum ya"

"Bisakah stop melakukan hal bodoh hem, menyuruh orang lain untuk menutupi permasalahan yang mencuat dari pemerintahan. Tidak bisa kah kalian menutupi nya sendiri ?" Tiffany menarik dasi yang di pakai lelaki tersebut

"Gara gara dirimu, keponakanku menjadi menderita. Dia sudah berusaha menolaknya tapi dia kalah, bahkan oppa ku juga kalah tapi sayangnya aku tidak akan kalah oleh mu" Tiffany menatap sengit Ryul

"K-kau tidak usah ikut campur, keponakanmu juga sudah deal"

"Deal karena kau paksa sialan" Tiffany melayangkan tamparan nya

"Kau berani melawanku, William yang akan menjadi back up-an ku. Right baby boy ?" Tanya Tiffany kepada William dan William mengangguk dengan senyuman nya

Lelaki itu seketika menatap takut ke arah William, Tiffany yang sadar akan itu menyeringai

"Sialan kau membuatku emosi" Tiffany menarik dasi Ryul dan kembali menampar lelaki itu

"Gara gara media play tak bermutu itu keponakanku beserta buah hati nya terluka, kau aisshh shibal saekkiya" Tiffany menendang aset lelaki itu membuat lelaki itu menyungkur

"Yah" Ji-sub terbahak bahak melihat emosi adiknya

"Seret semua orang yang kau suruh demi mendukung kelangsungan media play sialan itu. Bawa mereka ke hadapanku" Teriak Tiffany, William menggelengkan kepala nya melihat murka nya seorang Tiffany

"Dengar ini kau dengar ini" Tiffany menarik jas Ryul dengan kedua tangan nya

"Kau bawa semua orang suruhanmu, bawa semua nya untuk menghadapku. All of you versus diriku sendiri"

"Are you sure ?" Tanya Ji-sub

"Why not ? Kau tau aku kan oppa"

"Well yeah" Ji-sub mengangkat kedua tangan nya sembari menaikan satu bahu nya

"Oh ya, bisakah kau sudahi media play itu ? Keluarkan kabar putusnya keponakanku"

"Tidak" Jawab Ryul

"Ohhh kau mau bermain denganku hem ? Kau mau bermain denganku ?" Tiffany mengepalkan tangan nya dan meninju hidung Ryul

"Akh sshhh" Ryul meringis

"Kai juga ikut andil mendukung media play yang di jalankan nya, jangan hanya aku yang di siksa seperti ini" Ucap Ryul sembari mengusap darah yang keluar dari hidungnya

"Fuckkkk kalian semua sialan, dengar ini sekali lagi. Kau bawa semua orang yang bersangkutan untuk menghadapku besok, jika tidak aku akan menghancurkan hidup kalian. Aku tidak takut berurusan dengan orang-orang dari pemerintah"

"A-aku"

"Aku apa ? Kau takut sekarang heh ? Kau takut little boy" Tiffany menyeringai mencengkram pipi Ryul

"O-oke, berikan aku waktu. Berikan aku waktu" Ryul meringis berusaha melepaskan cengkraman Tiffany dari kedua pipi nya

"Aku tidak mau tau, selesaikan semua nya dalam waktu dekat. Keluarkan berita selesai nya dating palsu sialan itu sebelum aku bakar tempatmu bekerja"

"Yah benar benar" William tertawa

"Sekali lagi oke, aku masih emosi" Tiffany kembali menonjok Ryul, bahkan menendang selangkangan nya

Ryul berteriak kencang ketika juniornya sakit karena di tendang oleh Tiffany

"Yah alay sekali, padahal aku menendangnya sedikit" Tiffany memutar bola mata nya

"Mana ada sedikit" Ji-sub terbahak bahak, Tiffany menoleh lalu tertawa

"Intinya kau harus patuh dengan ucapanku tadi, jika tidak aku bisa menghancurkan apapun yang menyangkut dirimu" Tiffany menatap tajam Ryul

"William, thanks sudah membantu ku. Oh ya, tapi aku juga masih butuh bantuan mu"

"Aman, aku akan stay di sisimu"

.

Kembali ke rumah Lisa masih baru selesai menangis, kedua mata nya bengkak karena terlalu lama menangis bahkan hidungnya juga memerah

Jennie terus mengusap punggung Lisa memberikan kenyamanan dan ketenangan untuk putri nya

"Mommy" Lisa mendongkak sembari mencebik

"Iya sayang"

"Hiks"

Jennie beranjak dari duduknya, ia memasang kain gendongan agar tubuhnya tak pegal. Lisa kembali terisak di gendongan Jennie

"Baby mau sesuatu hem ?" Tanya Jennie

"Ayo kita jajan ice cream, baby mau tidak" Ajak Hee ae, Lisa menggelengkan kepala nya

"Mommy hiks"

"Apa sayang apa hem ?"

Lisa menggeleng ia menyenderkan kepala nya di bahu Jennie, Jennie memilih membawa Lisa pergi ke backyard

"Sayang mommy" Jennie mencium dahi Lisa

"Mommy's here baby, mommy's here"

"Mommy tau, baby pasti merasakan sakit hati yang amat sangat. Tapi sayang, izinkan mommy untuk membantu Lili sembuh dari rasa sakit itu ya ?"

Lisa mendongkak ia lalu mengangguk dengan air mata yang keluar dan bibir mencebik

"Everything will be okay, orang yang sudah menyakiti hati Lili akan dapat balasan nya"

Jennie mencium pipi Lisa lama bahkan Jennie sendiri sampai memejamkan mata nya

"Mommy"

"Iya sayang" Lembut Jennie

"Hati mommy terbuat dari apa ? Kenapa mommy baik sekali" Lisa mengecup pelan pipi Jennie

"Hati mommy ? Hem mungkin terbuat dari cotton candy ?" Ucap Jennie random membuat Lisa menampilkan senyuman nya

"Lili juga mau"

"Mau ? Kalau mau hati nya seperti cotton candy Lili harus bersikap baik"

"Lili mau jadi orang baik, seperti mommy"

"Mommy malaikat nya Lili"

"Uuuu sayang"

"I wop you mommy"

"Love you too sayang" Jennie mengecup bibir Lisa

Lisa kembali menyenderkan kepala nya di bahu Jennie dengan tangan yang mencengkram pelan baju yang Jennie pakai. Jennie memeluk Lisa yang fit di gendongan nya bak anak koala

"Bayi mau mimi lagi ?"

"Eng" Lisa mengangguk

Jennie mendudukan dirinya di kursi lalu menyusui Lisa, sesekali Jennie memejamkan mata nya menikmati semilir angin yang berhembus

"Sayang mommy sayang sayang sayang"

Kembali ke Tiffany dan Ji-sub, Ji-sub sedang mengendarai mobilnya ke daerah rumah Tiffany. Ia akan mengantarkan adiknya pulang

"Oppa setelah ini kau mau kemana ?"

"Bertemu Min-jee dan Jong-dae"

"Alright"

Tiffany menggigit bibir bawahnya gemas, ia ingin melakukan sesuatu juga tapi sekarang ia harus pulang karena Arin butuh dirinya

Dugh

"Balas dengan cantik" Ucap Tiffany setelah ia keluar dari mobil, Ji-sub terkekeh lalu tancap gas pergi ke kediaman Jong-dae

Sampai disana Ji-sub di sambut dengan raut wajah terkejut Min-jee dan Jong-dae dengan kedatangan Ji-sub yang secara tiba tiba. Karena biasa nya Ji-sub akan menentukan jadwal jika ingin bertemu tapi sekarang berbeda

"Ada apa ?"

"Aku akan menarik semua saham yang ada di perusahaanmu" Ucap Ji-sub to the point

Jong-dae lantas saja langsung shock mendengar itu, ia tak rela jika investor yang selama ini membantu perusahaan nya harus angkat kaki

"Kenapa tiba tiba ? Kau bercanda kan Ji ?"

"Nah, aku tidak bercanda sama sekali" Ji-sub menampilkan raut wajah datar nya

"Tapi kita selama ini baik-baik saja"

"Of course, kita memang baik-baik saja tapi putramu"

"Ada apa dengan anak ku ?"

"Tanyakan saja pada putra kebanggaanmu itu, intinya mulai hari ini aku tak sudi berurusan dengan dirimu atau pun keluargamu" Ji-sub beranjak dari duduknya

"Ji, kita bisa bicarakan ini baik-baik" Ucap Min-jee

"Tidak, aku tak butuh" Ji-sub melengos begitu saja

"Ji-sub tunggu" Jong-dae menahan tangan Ji-sub

"Apa yang putraku lakukan terhadapmu ?"

"Bukan terhadapku tapi terhadap putriku dan cucuku" Ji-sub menoleh menatap tajam Jong-dae sebentar

"B-bukan nya mereka berpacaran ? Putraku mengatakan bahwa dia adalah kekasih nya Jennie"

Mendengar itu Ji-sub tertawa lalu berbalik menatap lekat Jong-dae

"Putramu terlalu bermimpi mendapatkan putriku, asal kau tau. Kabar dating mereka itu hanya palsu belaka, putriku di paksa oleh orang-orang dari pemerintahan untuk melakukan hal menjijikan seperti itu demi menutupi permasalahan yang muncul dari mereka sendiri dan kau harus tau bahwa putramu ikut andil bekerja sama dengan para manusia yang memaksa putriku"

"Kemarin, aku memang kalah melawan mereka tapi hari ini. Adik ku, adik ku yang akan mengalahkan mereka semua termasuk menghancurkan karir putramu"

Jong-dae dan Min-jee menganga, kedua mata mereka langsung berkaca kaca mendengar kalimat yang keluar dari mulut Ji-sub

"Oh satu hal lagi, bisakah kalian mengajarkan putra kalian sopan santun yang benar ? Oh apa mungkin selama ini kalian adalah orang tua yang buruk sehingga putramu dengan lancang nya berhasil menyakiti hati putriku dan cucuku"

"Ji, maafkan putraku"

"Tak bisa, dia terlalu lancang untuk seumuran bocah ingusan seperti itu" Ji-sub melepaskan pegangan Jong-dae dari tangan nya lalu pergi

"Urusi anak kalian dengan baik agar tak menjadi bajingan" Teriak Ji-sub sembari berlalu

Ji-sub masuk ke dalam mobil dengan emosi, ia lalu tancap gas pergi dari kediaman orang tua Kai

"Fuck, ingin ku bakar saja rasa nya"

Nafas Ji-sub memburu, emosi nya sudah sangat sangat tinggi sekali

"I need mineral water" Ji-sub mendesah kasar lalu membelokan mobilnya menuju convenience store

Masuk ke dalam convenience store Ji-sub membuka kulkas minuman dan mengambil mineral water tak lupa juga ia membeli satu kotak marlboro dan ice cream juga beberapa snack untuk cucu gembul kesayangan nya

Setelah membayar semua nya, Ji-sub menyempatkan untuk meminum mineral water dingin nya juga menyesap satu batang rokok sebelum akhirnya kembali ke kediaman Jennie

"Momm, mana cucu g-pops" Tanya Ji-sub kepada Hee ae

"Di backyard sama mommy nya"

"Oke" Ji-sub mengeluarkan snack dan ice cream dari kantung kresek lalu membawa nya

"Haiii" Sapa Ji-sub ketika melihat Lisa tengah di pangku Jennie

"Hai g-pops" Ucap Jennie dengan baby voice nya

"Siapa mau ice cream ?" Ji-sub mengacungkan ice cream yang dibawa nya

"Tuh g-pops bawa ice cream, baby mau ?" Tanya Jennie

Lisa menoleh ia menatap ice cream yang dibawa kakeknya

"Mau ? G-pops beli ini juga loh" Ji-sub memperlihatkan snack

"Ice cweam mommy" Lisa menunjuk ice cream

"Mau yang mana ?"

"Rasa coklat" Jawab Lisa

"Ini"

"Thank you g-pops" Ucap Lisa, Ji-sub mengangguk dengan senyuman

Ji-sub mencium kepala Jennie juga kepala Lisa tak hanya itu ia juga mengelus nya sebentar secara bergantian

"Kesayangan g-pops"

"Dad" Jennie menatap Ji-sub dengan mata sendu nya, Ji-sub menggelengkan kepala nya ketika mengerti dengan tatapan yang Jennie berikan

"Daddy's here sayang" Ji-sub kembali mencium kepala Jennie

"Mommy too" Hee ae menghampiri

"I love you" Ucap Jennie kepada Ji-sub dan Hee ae

Kedua orang tua nya mengangguk di sertai senyuman hangat yang mereka berikan agar perasaan Jennie membaik

"Mommy you want some ?" Lisa mengacungkan ice cream nya

"Ah ya mommy mau" Jennie menjilat ice cream milik Lisa

"Enak kan mommy"

"Iya enak sayang"

"Ayo" Hee ae menarik Ji-sub agar tak mengganggu waktu berdua Jennie dan Lisa

"Ini g-pops simpen snack nya disini ya, ini satu lagi ice cream nya kamu makan aja"

"Iya dad, thanks"

Lisa kini sibuk menjilati ice cream coklatnya dengan Jennie yang senantiasa menatap lekat penuh sayang. Lisa sesekali menampilkan senyum tipisnya ketika rasa enak dari ice cream membuat bibirnya menyunggingkan senyuman sedikit

"Do you feel better ?"

"Lil bit better mommy"

"Sayang, apa baby percaya bahwa semua nya akan membaik ?"

"Lili percaya meski sekarang hati Lili masih sakit"

Mendengar itu kedua mata Jennie kembali berkaca kaca namun Jennie dengan cepat memalingkan wajahnya dan menetralkan nafasnya agar air mata nya tak turun

"Lili percaya bahwa hidup Lili akan semakin membaik setelah ini mommy"

"Hidup juga tak selalu selamanya berwarna kan mommy, pasti ada kala nya warna nya berubah menjadi abu, hitam atau putih. Contohnya seperti sekarang"

Jennie mengangguk setuju, air mata yang berusaha ia tahan malah dengan tidak sopan nya keluar begitu saja. Melihat sang mommy menangis Lisa dengan lembut menghapus air mata Jennie memakai ibu jari nya

"Lili juga yakin, setelah ini pasti Lili akan menjadi anak yang kuat tapi maaf mommy kalau semisal Lili masih merasakan sakit hati juga kesedihan Lili dan sedikit lama untuk sembuh"

"Tak apa, mommy akan terus berada di samping Lili untuk menguatkan Lili dan membantu Lili untuk sembuh"

•••

update sampai kamis ya, karena part ini seharusnya di up kemarin tapi aku ga sempet bahkan balesin komen kalian jg ga sempet. sowwy :')

👶

Continue Reading

You'll Also Like

YES, DADDY! By

Fanfiction

304K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
630K 58.8K 79
Aku ada tapi tiada. Kesepian telah menjadi temanku, dan hadirku hanya benalu. "Sebenarnya apa tujuan mu?" - Park Jisoo "Apa yang kau inginkan? Uang...
1.7M 65.4K 96
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
56.6K 2.5K 17
"kapan aku bisa seperti anak yg lain yang selalu di manja diperhatikan dan diberi kasih sayang?" "apa mungkin orang tua ku masih menyayangiku?" "aku...