JIN HAREM UNIVERSE

By myfacelookstank

5.3K 392 42

[[⚠️⚠️warning 21++⚠️⚠️ yang artinya Ada adegan bar bar jadi tolong bijak]] Cerita tentang perhareman jin 5 sh... More

JIN OMEGAVERSE 1
JIN OMEGAVERSE 2
JIN OMEGAVERSE 3
JIN OMEGAVERSE 4
WILL DELETE VERY SOON!!
VILLAIN'S KARMA 1
VILLAIN'S KARMA 2
VILLAIN'S KARMA 3
VILLAIN'S KARMA 4
VILLAIN'S KARMA 5 (END)
PERSONAL ASSISTANT 1

JIN OMEGAVERSE 5 (END)

457 33 3
By myfacelookstank






"Maafkan aku ibu." Seokjin berkata pelan melihat kondisi ibunya yang semakin lemah. Perempuan itu berbaring di tempat tidur karena suhu badannya yang meningkat.

Ibunya tersenyum. "Ini bukan salahmu Seokjin... Cepat atau lambat kita memang akan menghadapi situasi ini."

Sudah hampir satu tahun mereka melarikan diri dari wilayah mereka. Mereka berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah yang lain yang mana itu bebar-benar sangat berbahaya bagi kedua orang itu. Mereka hanyalah omega. Mereka tidak cukup kuat untuk melindungi diri mereka sendiri di tempat asing.

Setelah mating itu terjadi, Seokjin sebenarnya masih berusaha bertahan di wilayah yang mereka tinggali. Dia tidak memberi tahu ibunya tentang dirinya yang sudah di klaim empat alpha sekaligus. Seokjin berusaha untuk bersikap seolah tidak terjadi apa-apa di antara dia dan empat alpha itu tapi sepertinya keinginan Seokjin untuk merahasiakan semuanya tidak bisa ia lakukan dengan mudah.

Seokjin ingat saat Jimin membuat keributan karena merasa para alpha itu mengabaikannya begitu saja seolah sebelumnya mereka tidak pernah dekat. Jimin dengan dramatis menanyakan alasan mereka menjauhinya di halaman sekolah yanga mana membuat semua orang menonton drama itu dengan tertarik.

Seokjin yang masih mempertahankan penampilannya seperti sebelumnya tidak pernah menyangka jika empat alpha itu dengan tidak ragu mengatakan mereka telah melakukan mating dengannya dan mengklaimnya sebagai satu-satunya mate yang akan mereka miliki seumur hidup. Membuat Seokjin merasa dia melihat malaikat maut dengan jelas di depan matanya saat itu juga.

Tubuh Seokjin langsung lemas. Dia hampir kehilangan kesadaran diri saat menyadari dia akan menjadi bulan-bulanan seluruh omega di wilayah mereka.

Empat alpha itu tidak berkomentar banyak setelah melihat Seokjin mempertahankan penampilan buruknya sehingga Seokjin merasa mereka sebenarnya tidak mengambil serius proses mating mereka.

Setelah hari itu Seokjin memutuskan tidak datang lagi ke sekolah untuk menghindari masalah besar yang sudah menunggunya. Hanya itu yang bisa dia lakukan di saat semua orang bersiap mengarahkan anak panah mereka kepada Seokjin yang berani mengambil empat alpha luar biasa itu dengan serakah.

Orang-orang menganggapnya tidak pantas. Semua tidak percaya jika alpha-alpha itu benar-benar mengklaim seorang Seokjin dibandingkan Jimin yang terlihat jauh lebih pantas untuk mereka jadikan pasangan hidup.

Hanya satu hari saja Seokjin bisa melewati harinya dengan baik-baik saja, dia tidak menyangka jika masalah yang lebih besar menghampirinya di hari berikutnya.

Ibunya yang pergi bekerja tiba-tiba pulang sebelum waktunya dengan wajah panik dan ketakutan. Tanpa menjelaskan apapun, dia dengan cepat mengemasi pakaian mereka dan barang-barang yang di anggapnya penting untuk dibawa.

"Ibu ada apa?" Seokjin bertanya bingung.

"Aku tidak tahu apa yang sudah kau lakukan tapi sebaiknya kita pergi dari tempat ini secepatnya."

"Tapi kenapa?"

"Ibu tidak memiliki waktu untuk menjelaskan semua sekarang. Kita harus bergegas." Ibu Seokjin berusaha membuat Seokjin mengerti keadaan.

Melihat seokjin yang masih bergeming tidak mengerti, Ibu Seokjin langsung meraih pundak Sreokjin dan menatap putranya serius. "Semua orang sudah tahu latar belakang kita. Orang-orang kerajaan pasti sedang bergerak kesini untuk menangkap kita. Ayo bergerak cepat Seokjin."

Detak jantung Seokjin rasanya hampir berhenti mendengar ucapan ibunya. Dia ikut bergegas membereskan barang-barangnya dan meemilih pintu belakang untuk melarikan diri.

Mereka harus bersyukur karena ibu Seokjin mendengar beritanya lebih cepat. Jika saja mereka terlambat beberapa menit saja, mereka akan benar-benar tertangkap karena pasukan kerajaan benar-benar datang bahkan dengan membawa senjata.

Malam itu Seokjin dan ibunya terpaksa bersembunyi di sebuah goa mengerikan. Seokjin bahkan ingat dia melihat seekor ular yang berukuran besar disana. Untung saja ibunya sangat pintar. Mereka bisa melewati malam itu dengan selamat tanpa di temukan oleh orang-orang kerajaan itu.

Setelah itu mereka menetap di wilayah yang berbeda-beda dalam waktu yang singkat. Jika saja ibu Seokjin tidak pintar juga dalam mencari belas kasih, mereka pasti sudah tamat dari lama.

Seokjin merasa sangat bersalah. Dia akhirnya mengatakan semua yang terjadi kepadanya yang membuat mereka ketahuan. Dia merasa sangat malu karena harus memberi tahu ibunya jika di sudah di klaim oleh empat alpha sekaligus dan keempat alpha itu adalah alpha-alpha terpenting di kerajaan. Mungkin setelah kejadian itu, mereka mencari latar belakang Seokjin yang sesungguhnya itu sebabnya Seokjin dan ibunya tertangkap.

Ibunya menghela nafas sedih mendengar apa yang putranya alami tapi dia berusaha menenangkan hati Seokjin. Dia sendiri tahu jika Seokjin juga tidak bisa menerima takdirnya yang terkesan sangat tidak adil. "Ini semua tetap bukan kesalahanmu Seokjin. Sejak awal ibu sudah menjelaskan kepadamu jika kau memiliki darah yang tidak biasa. Kau memang ditakdirkan mendapatkan mate yang tidak biasa juga."

"Tapi takdirku membuat kita berdua dalam bahaya. Ini tidak adil ibu."

"Tenanglah seokjin. Kita tidak bersalah. Cepat atau lambat semesta pasti membantu kita keluar dari situasi ini."

Hanya ibunya yang mampu menenangkan seokjin. Membuat seokjin merasa lebih kuat untuk menghadapi dunia. Tapi Seokjin tidak menyangka ibunya yang tegar pada akhirnya akan merasa lelah juga. Tubuhnya yang tidak muda lagi sangat mudah sakit. Seokjin merasa sangat khawatir. Bahkan saat ibunya mengatakan jika saat ini sudah waktunya untuk mereka pindah, Seokjin menolak dengan keras. Dia tidak mau ibunya semakin sakit karena kelelahan.

"Ibu masih cukup kuat seokjin. Jika kita bertahan disini lebih lama, mereka mungkin akan menemukan kita. Itu akan jauh lebih berbahaya untuk kita berdua." Seokjin menggelengkan kepalanya kuat mendengar ucapan ibunya yang terlihat sangat pucat. Perempuan itu terus saja terbatuk membuat Seokjin benar-benar khawatir.

"Seokjin... Ini sudah lebih dari dua minggu dari waktu yang seharusnya, kita harus pergi." Ibunya kembali berusaha membuat Seokjin mengerti tapi dengan melihat kondisinya saja Seokjin tahu jika itu juga bukan pilihan yang bijak yang bisa mereka lakukan.

"Kita akan pergi jika ibu sudah jauh lebih baik. Aku tidak ingin mengambil resiko sedikitpun. Aku tidak ingin kehilangan ibu. Bahkan jika mereka menangkap kita, akan lebih baik jika kita hidup di penjara asalkan aku benar-benar bisa memastikan ibu tetap hidup."

Setetes air mata mengalir di pipi ibu Seokjin. Dia merasa bersalah karena memberikan takdir yang buruk kepada putranya. Jika saja Seokjin lahir di keluarga lain, hidupnya pasti akan baik-baik saja.

"Aku benar-benar menyayangi ibu. Jangan memintaku melakukan apapun yang bisa membuat aku kehilanganmu. Jika aku membuat kesalahan sedikitpun, aku tidak akan sanggup melanjutkan hidupku."

Ibu Seokjin menganggukan kepalanya. Dia benar-benar bersyukur memiliki putra yang menyayanginya melebihi nyawanya sendiri.

***

Malam itu wilayah yang Seokjin dan ibunya tempati tiba-tiba saja terjadi keributan. Seokjin memikirkan beberapa kemungkinan terburuk. Dia langsung menghampiri ibunya di kamar hanya untuk melihat sang ibu yang sudah bersiap.

"Kita akan pergi!" Ibunya bersuara.

Seokjin mengangguk. Dia mengambil kantong yang berisi beberapa kain hangat dan persediaan makanan yang sudah dia siapkan sebelumnya. Seokjin meraih tangan ibunya. Dia dengan cepat melangkah ke arah pintu keluar dan membukanya.

"Ingin lari lagi?"

Seokjin dengan spontan melangkah kebelakang lagi dan menyembunyikan sang ibu di balik punggungnya. Dia merasa terkejut.

Yoongi melangkah masuk. Seokjin dan ibunya mundur menjaga jarak dari alpha itu.

Seokjin tahu dia sudah tertangkap sepenuhnya. Tidak mungkin dia melawan. Dia hanyalah seorang omega yang dihadapkan dengan alpha kelas atas. Ini akan terlihat seperti seekor singa menghadapi seekor keinci.

"Kalian cukup gesit. Membutuhkan waktu hampir setahun untuk kami menemukan kalian." Yoongi berdecak kagum.

"Kalian datang untuk menangkap kami?" Seokjin bertanya. Walaupun dia mengetahui jawabannya, dia masih ingin mendengar jawaban langsung dari pria itu.

"Menurut bagaimana?"

Tidak menunggu lama tiga alpha yang lain juga datang menyusul. Mereka menatap Seokjin dengan mata membesar. Akhirnya mereka beenar-benar menemukannya.

Ibu Seokjin yang berdiri di belakang hanya bisa ketakutan melihat alpha-alpha dengan tubuh besar itu. dia mencengkram tangan Seokjin erat.

Mata Seokjin melemah. Dia tahu dia benar-benar tidak bisa menghindar lagi.

"Aku tidak akan lari lagi. Jika kalian ingin menangkap kami dan menghukum kami, tolong biarkan ibuku tetap hidup. Aku tidak akan meminta belas kasih kalian untuk melepaskannya. Hanya tolong saja perlakukan dia dengan layak di penjara nanti. Aku tidak akan meminta hal apapun untuk diriku sendiri. Aku siap di penjara ataupun di berikan hukuman yang lebih berat. Hanya tolong pastikan ibuku baik-baik saja." Seokjin akhirnya menyerah dengan mudah.

"Hukuman apa?" Jungkook bertanya tidak mengerti.

Seokjin yang mendengarnya juga menjadi tidak mengerti.

"Hukuman apa yang kau bicarakan seokjin?" Namjoon menanyakan lebih jelas.

"Bukankah kalian datang untuk menangkap kami? Orang-orang kerajaan... Kalian pasti sudah tahu latar belakang kami dan ingin menghukum kami. Bukankah itu tujuan kalian?"

"Masalah itu? Kamu tenang saja kami sudah membereskan semuanya." Taehyung menjawab ringan.

"Ap- apa maksud kalian?" Ibu Seokjin akhirnya mengeluarkan suaranya. Dia merasa situasinya sangat aneh.

"Itu semua adalah kerjaan Jimin. Dia tidak senang karena kami mengakhiri hubungan dekat kami jadi dia meminta ayahnya untuk menyelidiki Seokjin. Setelah mengetahui latar belakang kalian, Jimin dengan semangat mengadukannya ke kerajaan. Tentu saja pihak kerajaan memerintahkan kami untuk menangkap kalian. Tapi sekarang Seokjin adalah mate kami, jadi tidak masuk akal untuk kami membiarkan kerajaan menangkapnya."

"Jadi kalian berkhianat?"

"Sejujurnya bisa di katakan lebih dari itu." Jungkook tersenyum manis. Kilat matanya terlihat cerah. "Kami menghancurkan segalanya. Mereka ingin membunuh mate kami. Pasangan hidup kami. Mereka benar-benar berfikir untuk membuat kami menjadi duda di usia kami yang masih sangat muda. Bukankah itu penghinaan?" Jungkook memberi jeda. "Kami merasa tidak terima dan membunuh semua anggota kerajaan dan keluarga sialan Jimin. Semua orang yang berpotensi menyakitimu sudah kami singkirkan. Kami juga sudah mulai memimpin masing-masing bagian wilayah jadi tidak ada yang perlu kamu takuti lagi Seokjin. Ayo kita pulang."

Jantung Seokjin berdetak kencang mendengar ucapan Jungkook. Dia tidak bisa mempercayinya.

"Kalian benar-benar melakukannya untuk Seokjin?" Ibu Seokjin memastikan.

Keempat alpha itu mengangguk tanpa ragu. "Awlanya kami tidak menyadarinya. Tapi setelah kami tidak bisa menemukan Seokjin beberapa hari, kami sadar kami benar-benar mencintainya." Namjoon menjelaskan. "Maafkan kami karena membuat seokjin berada di posisi yang sangat tidak wajar. Dia harus memiliki mate lebih dari satu. Pasti sangat sulit untukmu menerimanya." Namjoon menatap ibu Seokjin hangat. Ada rasa segan di hatinya saat menatap wanita itu.

"Seokjin percayalah. Mari kita pulang kami benar-benar merindukanmu." Yoongi menatap Seokjin lemah. Matanya berbinar penuh harap. "Kami berjanji tidak akan ada yang berani menyakitimu dan ibumu. Kami akan melindungi kalian."

Ibu Seokjin meremas tangan Seokjin. Seokjin menatap ibunya meminta pendapat.

Ibu Seokjin mengangguk. Dia tersenyum menenangkan. "Ayo kita pulang. Kamu sudah memiliki mate. Tugas kamu untuk selalu berada di samping mate-matemu. Kita akan menjalani hidup yang layak seperti orang lain. Bukankah ini yang kamu harapkan sejak dulu?"

"Ibu yakin kita akan baik-baik saja?"

"Mereka terlihat sangat mencintaimu. Ibu yakin Seokjin."

Seokjin mengalihkan tatapannya keepada para alpha. Dia mengangguk dan mengatakan, "Baiklah. Ayo kita pulang."

Ucapan seokjin membuat hati mereka terasa ringat begitu saja. Rasanya sangat melegakan.

Seokjin meengambil barang-barangnya dan kembali meraih tangan ibunya. Gerakannya terhenti melihat para matenya yang masih bergeming.

"Apa masih ada yang ingin kalian katakan?"

"Hm... Kami benar-benar merindukanmu. Bolehkah kami memelukmu sebelum kita pergi?"

Ucapan Taehyung membuat wajah Seokjin terasa panas. Kenapa mereka mengatakan hal itu di depan ibunya. Ini sangat memalukan.

Ibu Seokjin terkekeh geli. Dia tidak menyangka jika akhirnya Seokjin bertemu dengan mate-mate yang luar biasa. Yang mampu membuat hidup putranya aman.

"Jangan malu. Lakukanlah. Mereka menunggumu sangat lama." Godaan ibunya semakin membuat seokjin semakin malu

"IBU!!!"

END.

_______________________________

Ciahhhh tiba-tiba tamat 🤣🤣🤣 1.8k nih jumlah katanya... lumayan panjang

Menurut kalian alurnya kecepetan nggak? Atau sistem 5 chapter ini udah pas? Komen yaaa. Nanti malem kita langsung lanjut ke storyline selanjutnya. Udah dapet idenya nihh. Tinggal niat ngetiknya aja yang belum wkwkwk

Di tunggu aja

Thankyou udah baca sampe selesai myy💜💜💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

49K 6.7K 31
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
77.4K 8.3K 86
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
413K 30.6K 40
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
728K 58.5K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...