Ex Boyfriend ✓

By winandaaza

12.6K 1.7K 727

Singto di jual oleh suaminya sendiri kepada pria lain hanya untuk menyelamatkan perusahaan suaminya dari amba... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29 (End)

Part 8

479 64 31
By winandaaza

Hari ini Caroline di antar dan di jemput ke sekolah oleh neneknya jadi Singto hanya berdiam diri di kamar Krist, tanpa melakukan apapun.

Sebenarnya Singto sudah meminta ijin untuk pulang pada Krist, namun Krist melarang dia pulang. Singto benar-benar tak nyaman seharian ini berdiam diri di kamar tanpa berani keluar karna takut bertemu dengan mama Krist. Singto hanya malu, apa lagi bekas kiss mark di lehernya masih sangat merah, itu sebabnya dia sangat takut bertemu dengan mama Krist.

Singto merasa benar-benar bosan sekarang, dia menatap setiap sudut kamar Krist, Singto membuka nakas mencari foto lama mereka yang di lihatnya waktu itu tapi ternyata sudah tak ada lagi disana, mungkin Krist sudah menyembunyikan itu.

Singto berjalan menuju ruang khusus untuk berganti pakaian, melihat setiap lemari pakaian milik Krist, ruangan itu benar-benar besar, tak heran, Singto tahu Krist memang kaya sejak dulu.

Dia membuka satu laci yang mencuri perhatiannya, ada banyak jam tangan disana, Krist sejak dulu memang suka mengoleksi jam tangan dan setiap hari selalu menggunakan jam tangan, jadi tak heran jika Krist memiliki banyak jam tangan. Pandangannya terfokus pada satu kotak yang tak begitu besar, rasanya singto mengingat kotak itu.

Singto membuka kotak tersebut, dia terkejut saat melihat banyak foto lama mereka, disana juga ada beberapa jam tangan hadiah dari Singto saat mereka masih menjalin hubungan dulu, walau semua jam tangan itu sudah mati namun jamnya masih terlihat bagus, Krist mungkin merawatnya dengan baik.

"Kenapa Krist menyimpan semua ini?" Gumam Singto bingung.

Bukankah itu seperti sampah? Atau Krist lupa membuangnya? Tapi rasanya tak mungkin, sudah belasan tahun berlalu? Rasanya tak mungkin jika Krist lupa membuangnya.

Perasaan Singto bercampur aduk saat melihat banyak foto mereka, kenangan masa lalu tiba-tiba terlintas dalam ingatannya.

Singto melihat satu persatu foto mereka, terdapat banyak senyuman disana.

Tak bisa di pungkiri Singto memang bahagia di foto itu, itu bahkan diambil sebelum Krist ketahuan selingkuh dan saat hubungan mereka masih baik-baik saja, mengingat Krist suka selingkuh membuat singto langsung menyimpan semua foto-foto itu, rasanya Singto kembali kesal pada Krist sekarang.

Sebuah pesan masuk di ponsel Singto, dia melihat pesan yang ternyata dari Krist.

"Sebentar lagi aku pulang, kamu ingin di bawakan apa?" Isi pesan tersebut.

Singto hanya membacanya tanpa berniat untuk membalasnya. Singto membereskan kotak yang di bukanya dan menyimpannya di tempat semula setelah itu Singto keluar dari sana, dia duduk di ranjang sambil memainkan ponselnya.






***
40 menit kemudian Krist tiba di rumah, dia langsung ke kamarnya mencari keberadaan Singto, di lihatnya Singto sedang tidur di atas ranjang.

Krist tersenyum kecil melihat Singto, selama 3 bulan ini dia sedikit lebih bersemangat pulang ke rumah karna ada Singto yang selalu menunggunya pulang walau sebenarnya dia tahu Singto terpaksa melakukan itu.

Rasa hangat dan basah menyapa bibir Singto sehingga membuat Singto terbangun dari tidurnya. Krist mencium bibirnya sekarang.

"Kenapa tak membalas pesan ku?" Ucap Krist saat menyadari jika Singto sudah bangun dari tidurnya.

"Apa yang harus ku balas?" Ucap Singto.

"Bukankah aku bertanya kamu ingin apa tadi?" Ucap Krist sembari menatap mata Singto.

"Aku tak menginginkan apapun selain bebas dari mu, Krist" Ucap Singto sinis

"Aku membawakan mu cake" Ucap Krist seakan tak menghiraukan ucapan Singto.

Krist mencium bibir Singto lagi, dan singto terpaksa membiarkan itu, rasanya tiada hari tanpa mencium bibir Singto bagi Krist.

"Tadi mama berpesan agar membawa mu keluar dari kamar, dan mengajak mu makan malam bersama, apa kamu di kamar seharian ini?" Ucap Krist.

"Hmm"

"Kenapa?"

"Aku malu, bagaimana jika mama mu melihat leher ku nanti" Ucap Singto.

"Baiklah, apa kamu sudah mandi?" Ucap Krist.

"Belum"

"Bagus, ayo mandi bersama" Ucap Krist sembari menggendong tubuh Singto membawanya ke kamar mandi.

"Krist!! Jangan menambah kiss mark di leher ku!!" Teriak Singto marah.

Suara Singto marah bercampur dengan desahan indahnya mengalun menjadi satu di kamar mandi.






****
"Huh, ternyata papa masih disini? Aku tak melihat papa seharian ini" ucap Caroline saat melihat kedatangan Singto dan Krist.

Mama Krist hanya diam melihat kedatangan keduanya.

"Kamu ingin makan apa?" Tanya Krist pada Singto.

"Biarkan aku mengambil makanan ku sendiri" Ucap Singto.

"Baiklah" Ucap Krist.

Mama Krist melihat interaksi keduanya, ada apa dengan mereka? Tadi mama Krist mencurigai jika Krist dan Singto menjalin hubungan tapi sekarang setelah melihat itu mama Krist jadi bingung sendiri, mereka seperti bukan pasangan pada umumnya.

"Carl, daddy ada acara malam ini, jangan menangis mencari daddy" Ucap Krist.

"Acara apa, Krist?" Ucap mama Krist.

"Salah satu rekan bisnis ku membuat pesta, ma. Aku harus datang ke pestanya"

"Oh, sendiri?"

"Tidak, bersama Singto" Ucap Krist sehingga membuat Singto menatap Krist saat mendengar itu.

Krist tak mengatakan itu sebelumnya, apa Krist akan membawanya ke pesta? Bagaimana bisa? Saat di pantai Singto bahkan terlihat takut akan bertemu orang yang di kenalnya, bagaimana dengan di pesta nanti?

Setelah makan malam Krist membawa Singto ke kamarnya, dia mengeluarkan pakaian yang memang sudah di belinya khusus untuk Singto tadi.

"Gunakan itu" Ucap Krist.

"Krist..."

"Apa?"

"Aku tak mau ikut"

"Ckk, jangan bersikap seakan kamu lupa dengan status mu, Sing. Aku membayar mu selama 1 tahun pada Tae, itu artinya kamu harus ikut apa mau ku!" Ucap Krist.

"Tapi Krist..."

"Cepat!!" Ucap Krist.

Singto mengambil pakaian dari Krist dan membawanya ke walk in closet mengganti pakaiannya disana.




****
Mobil Krist berhenti di sebuah hotel, dia keluar dari mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk Singto. Krist menggandeng tangan Singto membawanya masuk ke dalam hotel tersebut, berjalan ke tempat acara.

Banyak tatapan mata terarah pada keduanya termasuk Tae yang memang juga di undang di acara tersebut.

"Bukankah itu suami mu? Kenapa dia bersama pria lain?" Ucap tee, saat melihat kedatangan Krist dan Singto.

Tae hanya diam tak menjawab, kenapa Krist membawa Singto, sedangkan Krist tahu sendiri yang mengadakan pesta adalah rekan bisnis mereka, itu artinya sebagian dari rekan bisnis mereka pasti mengenal Singto adalah suaminya.

Singto menatap suaminya yang juga sedang menatap dia, Singto langsung melingkarkan tangannya di lengan Krist.

"Kamu kenapa?" Ucap Krist bingung.

"Aku lelah berdiri, ayo cari kursi untuk duduk!" Ucap Singto.

Krist dan Singto mencari kursi yang kosong untuk mereka duduk.

"Pria yang bersama tuan Krist itu suami mu kan?" Ucap rekan bisnis Tae lainnya.

"Huh, ya" gumam Tae.














Tbc.

Nah lohh, lagian ada-ada aja, suami sendiri di jual, jadi ga punya pasangan kan buat ke pesta 🤣🤣🤣

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 56.1K 103
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
11.1K 515 10
Come here as I whisper in your ear.
211K 6K 73
Daphne Bridgerton might have been the 1813 debutant diamond, but she wasn't the only miss to stand out that season. Behind her was a close second, he...
368K 16.9K 22
A lonely girl. A wild boy. A bike crash, a sunflower, and two lives changed forever. (Hinata Shoyo x Female Reader)