POLAROID (END)

By kayoumanis

38.3K 3K 187

Perjalanan kisah cinta dua manusia seperti polaroid, yang selalu diabadikan dan di kenang oleh semua orang ya... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 25.1 (special part)
Part 26
Part 27
Part 28
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Bonus Part

Part 29

1.2K 101 3
By kayoumanis

Alarm ponsel menyadarkan Teddy dari alam mimpinya. Tangannya mengusap sisi kiri kasur yang terasa datar. Tidak ada orang disampingnya.

Matanya berusaha mencari sosok wanita yang sudah menjadi pemandangannya sebelum dan sesudah beristirahat. Teddy melepas selimutnya dan berjalan mengelilingi berbagai sudut kamar untuk menemukan Abel, namun nihil. 

Teddy membuka lemari pakaian dan mendapati seluruh pakian Abel yang tersusun rapi. Dugaannya salah. Istrinya tidak kabur dari rumah. Langkah kakinya memilih untuk menuju halaman depan rumah yang menampilkan banyak tamanan hias dan satu pos penjaga.

"Pagi Pak Teddy. Nyari siapa?" tanya Pak Surya menghampiri tuan rumahnya yang setia berdiri di depan pintu utama.

"Bu Abel ngabarin Pak Surya ga kalo mau pergi?" tanya balik Teddy pada supir pribadinya

"Ibu cuma bilang mau jemput adek Kirana" jawab Pak Surya. Perkataan Abel malam itu membawa alam sadar Teddy untuk kembali memperjuangkan hati istrinya.

Teddy bergegas mengambil kunci mobil dan melajukannya ke rumah keluarga istrinya. Tidak peduli apa yang akan ia dapatkan. Hukuman? Penolakan? Teddy benar-benar tidak peduli.

Mobil hitam itu melaju dengan kecepatan tinggi tanpa peduli keselamatannya. Rasa cemas dan bersalah masih menyelimuti diri Teddy. Hanya butuh 10 menit bagi Teddy untuk sampai di rumah keluarga Abel. Secepat itu Teddy melajukan mobil hitamnya.

Teddy melangkahkan kakinya menuju pintu dan menekan bel di sudut kanan. Satu kali panggilan tidak ada jawaban. Dua kali pun masih tidak ada tanda-tanda kehidupan. Teddy menarik nafasnya berat dan meregangkan jemarinya untuk menekan bel yang ketiga kalinya.

"Ya, siapa?" suara wanita yang Teddy rindukan mulai membuka pintu yang ada dihadapannya. Mata bertemu mata. Seakan dunia berhenti dan menyisakan mereka saja.

Teddy memeluk wanita yang ia rindukan. Tidak ada perlawanan. Wanita itu justru membalas pelukan dengan sangat erat. Mengisyaratkan kerinduan dan kelemahan yang ia rasakan.

"Loh, mas Teddy" suara wanita lain mengusik indra pendengarannya. Itu Bunda. Sambil menggendong Kirana, Bunda menyapa menantunya yang sudah lama tidak berkunjung.

"Eh, iya bun" Teddy melepas pelukan Abel dan bersalaman dengan mertuanya. Ada satu sosok yang sedari tadi tidak Teddy lihat. Ayah. Laki-laki pemimpin keluarga istrinya tidak ada di rumah.

"Nyari siapa mas? Ayah? Lagi di Semarang dari dua hari lalu" Bunda menyadari Teddy mencari seseorang dari sorot matanya yang tertuju pada sekeliling rumah.

"Masuk dulu. Mba, suaminya loh disuruh masuk dulu" ucap Bunda pada Abel. 

"Iya bun, ini mau diajak ke kamar sebentar" jawab Abel lalu menarik lengan Teddy menuju kamar. Hanya mereka berdua saat ini. Abel mengumpulkan seluruh energinya untuk mengucapkan satu kalimat yang akan mengubah seluruh hidupnya. 

"Aku ma—" ucapnya terpotong. Tangan kekar suaminya berhasil menutup bibirnya yang masih berat untuk mengatakan hal tersebut.

"Mas minta maaf. Sekali lagi mas minta maaf" ucap Teddy tanpa berkedip menatap wajah Abel. Perbuatannya semalam memang tidak pantas dimaafkan dengan cepat. Abel melepas tangan Teddy yang menutupi bibirnya dan menarik pelan nafasnya.

"Mas, dengerin dulu. Aku belum selesai ngomong" suara pelan Abel membawa Teddy ke skenario negatif dalam otaknya. Entah apa yang akan istrinya katakan setelah ini. Tidak ingin terulang kembali peristiwa seperti semalam.

Teddy terus menatap wajah Abel yang sulit diartikan. Tidak ada kesedihan apalagi kebahagiaan yang Teddy rasakan. "Aku mau izin, besok aku mau jalan sama Kirana." Satu kalimat yang menurut Abel akan mengubah seluruh hidupnya jika tidak mendapat restu sang suami.

Teddy terdiam. Tidak menyangka bahwa istrinya akan mengatakan hal itu. Pikiran akan kehilangan istrinya lenyap, tergantikan dengan senyum yang mengembang dari wajahnya.

"Iya boleh, tapi mas cuma mau bilang, mas minta maaf untuk yang semalem. Mas lepas kendali karena mas masih cape sama kerjaan dan takut kamu semakin kecewa." Panjang lebar Teddy mencurahkan isi hatinya kepada Abel

"Mas, aku yang justrunya minta maaf. Mungkin akunya yang lagi sensitif dan kebawa pikiran. Maafin ya mas." Ucapan Abel jujur adanya. Kepergiannya dari rumah secara diam-diam adalah cara untuk menenangkan jiwanya. Membuang jauh skenario negatif tentang suaminya.

Lucu memang. Dua manusia ini layaknya surat dan perangko. Harus ada satu sama lain dan tidak boleh terpisahkan. Pertengkaran dalam rumah tangga lumrah terjadi pada pasangan suami istri.

Abel membawa Teddy ke dalam pelukannya. Sekali lagi, dirinya memang tidak bisa jauh dari suaminya. "Emang mau jalan kemana?" tanya Teddy dalam pelukan istrinya. Teddy terus mengelus surai rambut hitam istrinya yang wangi seperti bunga mawar.

"Hmmm... ke mall?" jawab Abel tidak yakin. Sebenarnya dirinya masih mempertimbangkan untuk mengajak Kirana keluar rumah. Pergi berdua di tengah fenomena viralnya Teddy dan Kirana membuat Abel sedikit khawatir

"Nunggu mas aja. Atau mau hari ini? Mas kan libur" ajak Teddy sembari melepas pelukan istrinya. Benar-benar dirinya rindu dengan wanitanya.

"Hari ini? mau ajak Bunda juga?"

"Boleh. Nanti perginya pake mobil mas aja. Mobil kamu tinggal disini juga gapapa"



🧸🧸🧸🧸



Sejauh mata menandang, Abel melihat berbagai ponsel mengarah pada Kirana dan Teddy. Mall di kawasan Jakarta Selatan menjadi pilihan untuk keluarga Wijaya dan Bunda untuk mengisi waktu luang. Setidaknya hari ini Teddy bisa kembali memanjakan sang putri .

Teddy dan Kirana memasuki toko mainan yang cukup besar. Membiarkan putrinya mengambil puluhan mainan yang terpajang di rak. "Dek, ini belum punya kan? Ambil ini ya." Definisi gaji habis untuk mainan anak semata wayang.

Disisi lain, Abel dan Bunda memasuki butik brand cukup terkenal. Memenuhi hasrat wanitanya yang ingin membeli sebuah tas hitam berukuran sedang. Abel mengamati berbagai macam model tas yang disuguhkan oleh staff laki-laki toko. Begitu telaten staff itu hingga membuat Abel semakin binggung untuk memilih tas.

"Bagus mana ya, Bun?" tanya Abel sembari mencoba beberapa tas dihadapannya. 

"Itu aja. Kan belum punya kamu mba" jawab Bunda pada tas berwarna hitam.

"Atau ini?" tunjuk Abel pada tas berwarna putih. Abel membandingkan kedua tas tersebut ke hadapan cermin yang berada disudut kiri butik.

"Ambil semua juga gapapa" suara Teddy muncul dari arah pintu dengan kedua tangannya penuh tas belanjaan. Sudah dipastikan itu adalah milik Kirana.

"Kapan sampe mas?" tanya Abel berjalan ke arah Teddy dan mengambil Kirana dari gendongan suaminya.

"Puas adek main sama papa ya? banyak mainan ya? nanti rumah kita isinya mainan adek semua" ucap Abel pada Kirana yang kegirangan karena sudah menemukan mainan baru.

Abel kembali berjalan untuk menentukan keputusan akhir dalam memilih warna tas. Sembari menggendong Kirana, Abel mengira-ngira warna tas yang cocok dengan semua warna pakaiannya.

"Dua-duanya juga gapapa sayang" Teddy memperhatikan bagaimana bingungnya sang istri untuk menentukan warna tas.

"Bunda ga pilih juga?" tanya Teddy pada Bunda yang duduk disamping kanannya.

"Udah mas, itu" tunjuk Bunda pada tas merah berukuran kecil. "Mba Abel kalo belanja memang lama. Ga kuat Bunda kalo nemenin." celetuk Bunda membuat Teddy tertawa.

Ada benarnya juga. Bahkan dirinya belum pernah menemani Abel berbelanja seperti ini. Justru hanya menemani Abel berbelanja kebutuhan rumah. Itu dua hal yang berbeda bukan? Teddy tidak bisa membayangkan betapa lama istrinya berkeliling semua toko untuk berbelanja.

"Ambil dua aja sayang, gapapa" sekali lagi Teddy berucap karena istrinya masih kebingungan dengan tas yang memiliki warna dan ukuran yang berbeda. 

"Bener ni mas?" Abel memutar tubuhnya dan menunjukkan dua tas tersebut kehadapan Teddy. Anggukan kepala Teddy menandakan persetujuannya. Abel lalu memberikan kedua tas tersebut ke staff laki-laki dan langsung membawanya ke meja pembayaran.

Tas hitam berukuran sedang yang sudah Abel incar sedari awal dan tas putih berukuran kecil tambahan menjadi pilihan akhir Abel untuk hari ini.

"Tas Bunda aku yang bayar ya" celetuk Abel mengeluarkan dompet dari dalam tasnya.

"Coba bilang lagi?" Teddy mendekatkan telinganya ke wajah Abel.

"Mas yang bayar semuanya. Istri mas tinggal terima beres, tinggal terima transferan uang belanja bulanan." Ucapan Teddy membuat Abel terbang tinggi. Betapa baiknya suaminya ini.

"Baik banget mas, istrinya pasti cantik ya? mau bayarin belanjaan istrinya?" Ledek Abel pada suaminya yang sedang mengeluarkan kartu kebangaan yang disukai oleh seluruh kaum hawa.

"Baik mba, dia cantik juga. Mau kenalan ga? namanya Abel" ledek Teddy tak mau kalah dengan istrinya. Seakan lupa keberadaan Bunda yang mendengar percakapan mereka. Hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku pasutri ini.

"Mas, itu sampe 2 digit loh" ucap Abel berbisik pada Teddy.

"Gapapa dong sayang. Atau kamu mau nambah yang lain?" tanya Teddy melihat sekeliling bagian toko. Berharap ada yang menarik untuk istrinya.

"Ga mas, ga usah ini udah banyak banget loh." Dengan cepat Abel mengambil paper bag berisikan tas pilihannya dan Bunda sebelum suaminya ini mengeluarkan pundi-pundi rupiah lagi.

"Namanya juga sayang istri" ucap Teddy tertawa melihat tingkah istrinya.

Setidaknya hari ini Teddy berhasil memanjakan keluarganya dan tidak peduli berapa banyak uang yang ia keluarkan. Jika dirinya bisa mengeluarkan banyak uang untuk satwanya, maka dirinya juga harus bisa mengeluarkan lebih banyak untuk istri dan anaknya. 



















Continue Reading

You'll Also Like

24.3K 884 28
Kisah seorang perwira tentara yang terus dipaksa untuk menikah malah jatuh cinta dengan seorang polwan yang dulunya adalah musuh bebuyutan sekaligus...
111K 3.8K 36
"Your not a bad person, you've just done some bad things." ***************************************************** The wizarding war is over, the dark...
149K 5.4K 16
𝐖𝐇𝐈𝐏𝐋𝐀𝐒𝐇 ━━ ✧˖*. | ❝Are you joking or are you just naturally rude?❞ | ✧˖*. Sabrina Malfoy does not care one bit about Jame...
146K 7K 43
Lika liku kisah cinta Raisya yang rumit, membuatnya bingung harus bagaimana. Gadis cantik yang berusia 16 tahun jatuh cinta pada seorang tentara bern...