Bangtanlittlebaby Presenting
•••
Note : click vote and comments please, I really appreciate it.
Note : Author mohon bila mau komen nama member di kolom komentar, tolong dengan nama aslinya ya. Author tidak suka melihat sebutan juki, mphi, tetet, dan lain sebagainya. Terima kasih.
Jeon Jeongguk tentu tidak pernah membayangkan dirinya memiliki kekasih yang jauh lebih muda darinya dan menghadapi segala mood-nya yang tidak dapat di tebak.
Namun itulah kehidupan Jeon Jeongguk sejak enam bulan lalu ketika dirinya memutuskan untuk menjadikan Kim Taehyung, asisten pribadinya, sebagai kekasihnya.
Sungguh pria itu tidak pernah menyangka kalau asistennya yang serius itu merupakan sosok yang kekanak-kanakan, manja, cerewet, and is actually a brat most of the time.
Ia ingat pertama kali Taehyung melamar kerja, pria itu terlihat sangat tampan, bekarisma, dan penampakannya begitu serius. Saat interview pun anak itu lulus dengan nilai yang baik sehingga human resource department-nya menjadikan Taehyung personal assistant-nya.
Jangan tanya bagaimana anak itu bekerja, ia sungguh profesional, cekatan, dan tidak pernah sekalipun dalam tiga tahun melakukan kesalahan fatal yang dapat membahayakan siapapun di perusahaan Jeon.
Namun kurang lebih satu tahun yang lalu, Jeongguk tanpa sengaja melihat Taehyung yang sedang hangout bersama teman-temannya dengan penampilan yang cukup membuatnya terkejut dan terpesona sekaligus. Terpesona yang kedua kali tentunya.
Saat itu Taehyung mengenakan tanktop berwarna abu-abu, kalung mutiara yang terlihat manis, baggy jeans biru pucat, dan sepasang converse hitam putih. Rambut dirty blonde yang biasanya ia tata dengan rapi pun kali ini terlihat berantakan namun membuatnya semakin cantik dan memberi kesan santai.
Tanpa berpikir dua kali, Jeongguk mendatangi meja asisten pribadinya itu dan menyapanya dengan senyuman hangat yang sedikit kikuk.
Tentu saja Taehyung terkejut dan langsung berdiri untuk menggiring Jeongguk bicara di area yang lebih sepi. Ia tak mau teman-temannya bicara yang aneh-aneh di depan atasannya itu.
"Night out?" Tanya Jeongguk basa-basi, matanya masih sibuk mengagumi sosok di hadapannya itu.
"Yup." Taehyung mengangguk canggung.
"You look great. You know, casual." Lanjut yang lebih tua.
"T-Thanks." Yang lebih muda menunduk lucu, tersipu.
"Well...invite me sometimes." Ucap Jeongguk kemudian.
"T-To a night out with you?" Taehyung reflek mengangkat kepalanya, tak menyangka kalau atasannya itu tertarik padanya sampai memintanya untuk mengajaknya makan malam bersama.
"Yeah—but if you don't mind of course!" Ia menjadi panik karena terkesan memaksa.
"I will, Mr.Jeon." Jawab Taehyung cepat, ia tak mau membuat atasannya merasa canggung.
"Kau dapat memanggilku hyung,"
"D-Di luar kantor tentunya. Feel free to drop the formalities."
Jeongguk menatap mata Taehyung dalam dan mereka saling menatap selama kurang lebih tiga detik sebelum jantung keduanya berdegup semakin kencang dan akhirnya mereka memutuskan untuk membuang wajah masing-masing.
"Okay hyung, I'll see you tomorrow at work." Pria manis itu membungkuk dan tersenyum.
"See you, have a nice night, gorgeous."
Taehyung pun langsung buru-buru kembali masuk ke dalam cafe karena tak dapat menaham malunya lebih lama lagi apalagi setelah pujian terakhir dari atasannya itu.
Sementara Jeongguk langsung merasakan kakinya lemas hingga ia harus duduk dan menenangkan hati juga pikirannya.
Hari itu juga, Jeon Jeongguk jatuh cinta pada Kim Taehyung dan melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari pria manis kelahiran Daegu itu. Meskipun pada akhirnya ia berarti harus hidup bersama beruang kecil manis yang amat sangat manja dan senang sekali menghabiskan kesabarannya.
"Hyung-ie, pijat kaki Taetae! Kaki Tae sakit karena hyung-ie buat Tae lari kesana kemari buat urus klien Park itu!" Erang Taehyung yang tidur di atas sofa condo-nya dengan piyama putih dengan corak blue flowers-nya.
"Aww my baby is tired hm? But that's your fault tho, you left the agreement paper in my desk so you have to run around." Kekeh Jeongguk.
Pria itu itu duduk di samping sang kekasih dan mengangkat kakinya ke pangkuannya kemudian memijatnya lembut.
"Hyung-ie salahkan Tae? Kenapa hyung tidak ingatkan Taetae sebelum masuk lift?!" Omelnya tak mau di salahkan.
"Siapa yang salahkan Tae? Hyung tidak pernah salahkan Tae, Tae yang lupa sendiri kan...."
"Ish, hyung menyebalkan!"
"What? You wanna cry?" Goda Jeongguk.
"Tidak!" Namun perlahan wajahnya memerah karena kesal.
"Aw honey, come here my little bear." Di tariknya Taehyung kedalam pelukannya dan menciumi pipi gembilnya yang sudah menggembung karena ngambek maksimal.
"Ih, no cium-cium! Tae ngambek sama hyung!" Tangannya mendorong wajah Jeongguk agar menjauh dari wajahnya.
"Tidak mau, bayi beruang marah harus di cium supaya nggak marah lagi." Jawab Jeongguk makin semangat menggodai kekasihnya itu.
"Jeongguk hyung tua menyebalkan!"
"Hey, I'm not that old!" Pria itu membelalakkan matanya berlagak kaget.
"Hyung-ie is old, wleee!" Ejek Taehyung.
"Tae yang masih kecil aja, kok hyung mau ya." Balas Jeongguk, ingin membuat Taehyung kembali kesal.
"Tae nggak kecil, Tae umur 25 tahun!" Taehyung memukul dada Jeongguk dan mendengus kasar.
Karena semakin gemas, Jeongguk malah semakin memeluk Taehyung erat di dadanya sampai anak itu tidak bisa bernafas dan meraung-raung seperti kucing kesetanan.
"Hump, hyung-ie lepas gak!"
"Hyung! Jeongguk hyunggg!"
"Argh, hyung-ie jelek bau, lepasin Taetae!"
Namun tentu saja Jeongguk tidak melepaskan sampai anak itu menyerah dan tubuhnya menjadi lemas seperti gurita di atas air.
"Udah, nyerah?" Tanya Jeongguk dengan nada usil.
Tidak ada jawaban, hanya nafas berat dari Taehyung yang wajahnya masih menempel di dada bidangnya.
"Nggak mau jawab nih? Hyung ulangin loh ya." Ancamnya.
"Nggak mau!" Taehyung langsung mengangkat kepalanya dan menatap kekasihnya itu dengan rambutnya yang acak-acakan dan wajah yang masam di barengi oleh bibirnya yang cemberut.
Keduanya diam selama beberapa saat sampai Taehyung akhirnya tersenyum-senyum sendiri dan tangannya ia ulurkan untuk menyentuh pipi yang lebih tua.
"Hyung tampan," Pujinya.
"What's with the switchback?" Tawa Jeongguk.
"Tae nggak percaya hyung umur 37 tahun." Lanjutnya, tak mengubris pertanyaan kekasihnya.
Kemudian Taehyung menarik tengkuk Jeongguk agar ia dapat mencium bibirnya.
"And now you kissed me." Kekeh Jeongguk.
"Kenapa? Pacar sendiri kok." Sergah si manis.
"Aight, let's go to sleep, you're sleepy and slurring".
Di angkatnya tubuh Taehyung dan menggendongnya seperti koala. Sementara Taehyung meletakkan wajahnya di ceruk leher sang kekasih dengan nyaman.
"No, I'm not sleepy, I can look at hyung forever." Suaranya memelan.
"You're sleepy, baby. Just close your eyes."
"I love you, hyung-ie...." Lirih Taehyung.
"I love you more, baby. Good night."
Sesampainya di kamar tidur, Jeongguk meletakkan Taehyung yang sudah setengah tertidur di atas kasurnya atau lebih tepatnya kasur mereka.
Ia menyelimuti pria itu dan merebahkan dirinya di sebelah sang kekasih dan menatap wajahnya hingga ia puas.
"Stop looking at me, hyung-ie. I can't sleep."
"I'm not, just close your eyes."
"Liar."
Jeongguk hanya terkekeh pelan kemudian menempelkan hidungnya pada pipi gembil Taehyung dan menghirup aroma khas yang lembut dari kekasihnya itu.
"Sleep well, my sweet baby."
—
Inspo from smurfetae,
Thank you.
The End
[Persona, 2024]
By Bangtanlittlebaby