SHORT STORY [ Zayyan x All ]

By LollyCandy22

47.8K 2.9K 461

bxb area- ! Aku sudah kasih peringatan. Jadi bagi yang gak suka silahkan keluar dari lapak ku secara baik-ba... More

Jealous [ Sing x Zayyan ]
Teman? . [ Leo x Zayyan ]
Last Love [ Wain x Zayyan ]
Do You Love Me? [ Sing x Zayyan ]
Love behind lens [ Leo x Zayyan ]
Hadiah Terbaik [spesial Sing Birthday]
Backburner [ Davin x Zayyan ]
Still a chance [ SingZay ]
Fanboy [ Spesial Zayyan Birthday ]
Wanna Be Yours [Sing x Zayyan ]
Backburner II [ Davin x Zayyan x Sing ]
Hybrid [Sing x Zayyan x Leo]
Hanahaki Byou [ Wain x Zayyan ]
Eksperimen 101 [ Sing x Zayyan ]
Persephone [Sing x Zayyan]
Galak [ Sing x Zayyan x Leo ]
Wacana [ Random Fake chat ]
Wanna be Yours II [ Sing x Zayyan ]
Ghoul [SingZay]
Marry Christmas [Sing x Zayyan]
The red thread that binds - Sing x Zayyan
Juts Chat [ All x Zayyan ]
Daily Chat [ Sing x Zayyan ]
Khafi dan Lio [ Sing x Zayyan ]

Anniversary [Zayyan x Member]

1.8K 167 59
By LollyCandy22

[ Disclaimer cerita hanya karangan belaka, peminjaman nama tokoh dan visual tidak untuk di bawa ke real. ]

——— story play ——— ;

••••••

Zayyan terus menghindar, benar-benar mencoba menghindar dari para member untuk waktu ini

Bagaimana bisa dirinya tenang saja saat semua rekan tim nya itu mencoba untuk menyosor nya terus

Apalagi Sing, dirinya bahkan masih memiliki ingatan segar tentang bagaimana Sing yang mencoba mengkabedon dirinya tadi siang, ia bukan nya tak suka, tapi ia sungguh malu bahkan sampai tak bisa menatap mata pria Hongkong itu, bahkan Sing melakukan nya dengan mengatakan 'I love u' dengan begitu lantang dengan beberapa kali

Atau Beomsoo? Pria layaknya pangeran  negri dongeng itu dengan alibi mengajak berfoto, padahal saat Zayyan sudah dalam rangkulan, bibir itu sudah hampir menyentuh pipi gembul nya yang berharga

Oh ataupun Leo, awalnya memang tidak apa-apa, ia datang memeluk Leo karena lelah habis di sosor sana sini, tapi Leo pun pada akhirnya sama saja. Pria Gemini itu setelah kamera dimatikan lantas segera memberondong nya dengan pelukan erat dan hampir saja menciumi seluruh wajahnya, bagaimana Zayyan tidak histeris

Ah bahkan Gyumin tidak bisa dirinya percayai untuk kali ini, Gyumin sempat memberikan nya kecupan pada perpotongan lehernya secara mendadak tadi, bagaimana dirinya tidak shock berat, dan sekarang pria itu sedang di tawan oleh Leo dan Sing dengan tatapan tajam mereka yang bisa kapan saja mengeluarkan mata pisau.

Maka di sini sekarang Zayyan berada, mengendap-endap ingin keluar dari gedung agensi untuk menghindar dari para member yang secara ugal-ugalan tengah mencarinya, ia bahkan bisa melihat bahwa Lex sudah menelfon nya sebanyak dua puluh kali serta rentetan pesan lain nya

Beruntung staff sedang memasuki jam istirahat, itu sebabnya dirinya tidak terlalu di perhatikan saat tengah mencoba keluar dari gedung

"Ada apa dengan mereka, sehari saja apa kah aku tidak bisa lepas dari kecupan-kecupan yang terarah kepada ku? " Pria manis itu menekuk wajahnya dengan kesal di tengah dirinya yang tengah mengintip dari tembok sisi lorong kamar mandi, tadi tanpa pikir panjang Zayyan berlari ke sini untuk bersembunyi saat melihat Hyunsik dan Davin yang tengah mencarinya. Ah padahal Zayyan sangat rindu dengan Davin, awal pria besar itu kembali dirinya bahkan secara reflek memeluk erat-erat tubuh Davin meski harus di tatap penuh permusuhan oleh Leo dan Sing. Dia pikir akan aman, tetapi merasakan bagaimana jari-jari Davin yang bergerak untuk mengusap pinggul nya hingga ia merinding membuat Zayyan langsung kembali kabur setelah itu

Ia keluar dari sana, menatap sejenak pantulan dirinya pada sebuah cermin setinggi orang dewasa yang memang tersedia di tempat itu

"Aku bahkan bukan anak kecil, aku tampan begini kok, masa mereka selalu bilang aku menggemaskan" Pede sekali, padahal sikap nya bahkan lebih bayi dari maknae grup itu sendiri. Rahang milik nya memang cantik, tapi orang-orang sudah mengakui bahwa Zayyan semakin di lihat bukan nya memiliki postur wajah yang manly, ia justru terlihat manis dengan kelereng coklat nya yang cantik dan berbinar saat menari di atas panggung. Dia pendek dan menggemaskan meski Hyunsik dan Gyumin memiliki tinggi yang tidak jauh dengan nya, tetapi aura dominant mereka selalu terlihat saat berhadapan dengan Zayyan. Heran mengapa Zayyan sulit sekali menyadarinya ya?

Sing bahkan sering sekali memuji nya cantik, ketika mereka di kamar dan pria Hongkong itu akan menatapnya begitu lama meski Zayyan sibuk dengan ponsel nya sendiri, dan dirinya selalu berakhir melempar bantal kepada wajah Sing lalu kabur ke kamar mandi untuk meredakan degub jantung nya yang menggila

Bukan nya Zayyan tidak menyukai bagaimana cara mereka begitu menyayangi nya, Zayyan suka, sangat malah, ia senang di perhatikan dan di manja, bahkan sesekali Wain sering mengusap-usap dagunya layaknya kucing hingga dia berakhir bergelung nyaman dan jatuh tertidur begitu saja, dan saat terbangun ia sudah berada di kamar, jelas saja di gendong dan di pindahkan oleh Wain

Leo? Jangan di tanya, pria Gemini itu senang sekali bersikap manja, dan Zayyan sangat tidak keberatan meski kadang sikap Leo sama ugal ugalan nya dengan Sing, kedua pria Hongkong itu seolah selalu mendeklarasikan bahwa dirinya hanya milik mereka berdua, bahkan Leo pernah berkata dengan kesadaran penuh Zayyan seperti bersuami dua, dan hal itu segera membuat nya kabur dari terkaman Leo dan Sing yang sudah menatapnya lapar

Zayyan juga menyukai cara Lex memperhatikan nya, meski pria itu tegas karena dia seorang Leader tapi Lex sering kali lebih mengutamakan dirinya lebih dahulu baru pria itu, kalian tau kan istilah tak perlu banyak bicara dan akan di buktikan dengan tindakan? Yah kurang lebih hal seperti itu lah yang berhasil membuat Zayyan nyama dan tidak takut bermanja ria dengan Lex saat di dorm

Hyunsik itu terkadang bisa begitu jahil, ia suka sekali melihat Zayyan kebingungan atau panik, karena wajah Zayyan yang memiliki macam ekspresi benar-benar membuat nya gemas, jika kalian bertanya siapa member yang sangat ingin Hyunsik karungi, maka Zayyan adalah jawaban utama nya

Meski Zayyan terlihat sering kabur dari Beomsoo, ia tetap menyukai pria itu dengan caranya sendiri, Beomsoo yang akan selalu menjadi salah satu orang yang memperhatikan raut wajah nya, ia bahkan akan selalu menatap Zayyan secara langsung ketika simanis sedang mendapatkan space bicara, ia akan sering bertanya apa kamu nyaman, meski setelahnya pria itu suka sekali hampir mencium pipinya

Gyumin adalah seseorang yang bisa dirinya ajak bercerita tentang banyak hal, ketika ia sibuk berbicara dengan berbagai macam ekspresi dan intonasi suara, Gyumin hanya akan diam mendengarkan dengan tatapan yang tak lepas dari wajah manis nya, ia akan terus menaruu atensinya pada Zayyan hingga terkadang Zayyan merasa salah tingkah sendiri di tatap dalam oleh Gyumin

Ah tentu saja Zayyan tidak akan lupa dengan Davin, pria yang paling tinggi itu selalu mengaku ingin dekat dengan nya, itu sebabnya Zayyan sangat suka memperhatikan Davin, bahkan ketika Davin hiatus Zayyan lah orang yang aktif berkunjung sekedar memasak untuk Davin yang selalu menatap penuh kelembutan pada nya itu.

"Zayyan! " Mata cantik nya sukses melebar saat ia melihat Sing dan Leo yang sudah berdiri beberapa meter darinya, Zayyan bahkan bisa melihat dengan jelas tatapan tajam seolah pemangsa yang berhasil menemukan buruan nya

"Kemari! "

"Tidak mau! " Maka Zayyan kembali berlari, benar-benar berlari keluar dari gedung tidak memperdulikan panggilan nyaring Sing dan Leo yang mencoba menghentikan nya

"Sing kita benar-benar harus menangkap kucing nakal itu"

"Kau benar, bagaimana bisa dia kabur dari kita dengan kaus putih kebesaran dan celana pendek seperti itu. Kita harus mengurung nya saat sudah ketemu nanti. "

•••••

Zayyan sedikit nya menyesal karena sudah kabur tanpa persiapan yang matang. Bagaimana bisa dirinya melupakan dompet nya? Ia bahkan hanya membawa beberapa uang kecil, lalu pergi begitu saja tanpa memakai baju yang hangat, cuaca malam ini cukup dingin baginya yang hanya menggunakan kaus kebesaran serta celana hitam pendek

Dan sekarang ia hanya terduduk diam pada bangku taman di dekat bukit, ingin pulang pun salahnya sendiri menaiki bus entah kemana, berakhir membuat dirinya tersesat saat ini. Yah mau bagaimana lagi Zayyan terbiasa untuk jalan cukup jauh dengan di temani Sing atau Leo, sesekali Wain dan Beomsoo juga senang sekali menawarkan diri untuk menemani dan hal itu membuat Zayyan tak terlalu tahu setiap sudut kota besar ini.

"Apakah lebih baik menerima kecupan kecupan itu? Ku pikir begitu, aku rindu selimut hangat dan sup buatan Lex huhu" Ia mengeluh, kaki nya yang menggantung menendang udara yang kosong layaknya anak kecil

"Kakak tersesat ya? " Si manis berkedip, ia menoleh ke sisinya untuk melihat seorang anak kecil perempuan yang kini menatapnya dengan pandangan yang sulit di pahami

Sejak kapan anak itu ada di sini?

"Kakak sibuk mengomel sehingga tidak sadar aku sudah duduk di sini. " Ia menjawab seolah memahami tatapan kebingungan Zayyan

".... Jadi kakak tersesat? " Zayyan diam sejenak sebelum mengangguk lesu, ia menatap anak itu dengan seksama, wajahnya menggemaskan meski sedikit pucat, kedua matanya lucu seperti boneka, ia memakai dress berwarna pink dengan kedua rambut nya yang di kepang. Cantik dan menggemaskan sekali!


"Benar, apakah kamu juga? " Anak itu menggeleng

"Tidak, rumah ku tak jauh dari sini. "

"Ah, tapi mengapa kamu ada di luar malam-malam begini? Tidakah itu akan berbahaya untuk anak seusia mu? "

"Aku ingin mencari udara segar, anak kecil juga butuh jalan-jalan tahu. " Jawabnya dengan cemberut, membuat Zayyan menarik gemas pipi gembul anak itu

"Baiklah, baiklah..... Siapa nama mu? "

"Yoo Biyoo, Kakak siapa? "

"Zayyan.. "

"Jayn? "

"Bukan, tapi Zayyan.... Z a y y a n"

"Ah itu sulit, aku panggil kakak cantik saja"

Anak ini menyebalkan juga ternyata.

Dahi nya berkedut sedikit kesal, jauh sekali dari namanya dengan panggilan kakak cantik. Mengapa juga harus kakak cantik? Kenapa tidak kakak tampan saja? Zayyan jadi kesal

"Terserah mu lah anak kecil. "

"Aku bukan anak kecil. Aku Biyoo. "

"Tapi kamu kecil! "

"Kakak juga kecil. "

"Tapi tidak sekecil kamu. "

"Ckck... Kakak cantik ini tidak mau mengalah sekali dengan anak kecil. "

Dari mana anak ini pandai mempermainkan kata? Zayyan jadi ingin menangis dengan lebai saat ini juga

// kruukk~ //

Zayyan berkedip pelan saat suara perut yang meminta di isi itu terdengar, ia menatap Biyoo yang kini terlihat tengah memasang wajah lugu nya dengan kedua tangan kecilnya yang memeluk perut

"Kamu lapar ya? " Biyoo tersenyum polos, lantas mengangguk, mau tak mau membuat Zayyan ikut menarik senyum nya lantas mengusap penuh kelembutan kepala anak itu

"Aku melihat ada penjual tteokbokki di depan taman ini, apa kamu mau? Aku bisa membelikan mu odeng juga.. Yah maaf saja tapi nya untuk sekarang aku hanya bisa memberikan itu" Ia menawarkan dengan sedikit tak enak hati, bagaimana pun ia tak membawa uang banyak, bagaimana bisa membelikan makanan lebih untuk Biyoo? Zayyan saja sepertinya harus memikirkan uang untuk naik bus setelahnya, tapi nanti saja lah dulu, anak kecil kelaparan ini lebih penting sekarang.

"Ayo... "

Ia berdiri, lantas mengulurkan tangan nya kepada Biyoo yang menatap tangan hangat itu dengan cukup lama, sebelum akhirnya anak kecil itu pun membalas uluran tangan Zayyan dengan senyum nya yang mengembang

"Ayoo kak! "

•••••


"Kamu suka? " Zayyan gemas, sungguh. Melihat bagaimana pipi bulat Biyoo yang mengembang akibat mengunyah makanannya dengan lahap menjadi salah satu hal yang suka ia tatap sekarang

"Suka! Ini enak, kakak tidak makan? " Biyoo bertanya dengan mata polosnya yang menatap Zayyan penasaran, pasalnya Zayyan hanya membeli untuk satu porsi saja

"Tidak, aku tidak lapar, kamu saja dulu. "

"Sungguh? Ah tidak seru, kakak harus makan dengan ku" Biyoo terlihat kecewa, tapi gadis kecil itu segera menyodorkan satu tusuk odeng kepada Zayyan yang pada akhirnya menerima suapan itu. Benar ini enak, pantas saja Biyoo berbunga-bunga memakan nya

"Biyoo makan saja, bagaimana jika Biyoo lapar karena berbagi makanan dengan ku? "

"Ah itu tidak masalah, Biyoo bisa meminta Daddy Biyoo untuk memasak. "

"Daddy Biyoo? " Beo si manis dengan mata yang berkedip bingung

"Memang nya mama Biyoo tidak memasak? "

"Mommy Ja tidak terlalu pandai memasak, tapi Mommy tetap Mommy terbaik untuk Biyoo dan Daddy, jadi Daddy tak masalah untuk lebih sering memasak ketimbang Mommy... " Jelas Biyoo dengan pandangan mata yang berbinar saat menceritakan kedua orang tuanya

"Begitu ya, orang tua mu terlihat saling menyayangi... "

"Benar kakak, Daddy sangat menyayangi Mommy. Daddy bilang dia pernah hampir kehilangan Mommy saat berusaha melindungi ku yang di culik, Mommy itu nekat, dia bahkan sampai harus koma selama sebulan lebih akibat terkena peluru demi aku saat itu... "

Ah, Zayyan jadi ikut sedih mendengar nya, keluarga Biyoo penuh dengan cinta dan kehangatan, akan sehancur apa anak manis ini jika dia dan ayahnya kehilangan ibunya itu?

Maka dengan inisiatif, Zayyan mengelus lembut kepala kecil Biyoo agar anak itu merasa lebih baik di sertai senyum lembut yang membuat Biyoo juga menarik senyum nya

"Tidak apa-apa, Biyoo tidak akan kehilangan siapapun. Mommy dan Daddy Biyoo pasti akan selalu berusaha ada untuk Biyoo dan tidak akan meninggalkan Biyoo. "

"Terimakasih kakak cantik... Omong-omong kakak cantik sedikit mirip Mommy ya.. Kalian sama-sama memiliki mata besar cantik yang berbinar, bulu matanya pun lentik, kalian juga sama-sama hangat dan menyenangkan, kakak juga pasti hidup dengan di kelilingi oleh orang-orang yang mencintai kakak ya? Sama seperti Mommy yang memiliki banyak orang berharga di sekitar nya. "

Zayyan terdiam, Biyoo sangat pandai berbicara hingga ia sedikit terkejut bagaimana bisa anak berusia tujuh tahun ini memiliki pandangan seperti orang dewasa? Ia sepertinya harus berterimakasih kepada kedua orang tua Biyoo jika saja mereka bertemu, untuk mengucapkan bahwa mereka telah berhasil mendidik Biyoo dengan hebat

Pandangan nya terlihat menerawang, ia menggali ingatan sejak masa lalu hingga sekarang. Dahulu dirinya memang lah bukan apa-apa, ia di anggap kecil dan di kucilkan, Zayyan bahkan pernah berfikir bahwa dirinya tak berharga sedikit pun di dunia ini. Tapi semua pemikiran buruk itu tak lagi mengganggunya semenjak ia memutuskan untuk mengejar mimpinya menjadi idol. Berhasil hingga ke titik ini oleh orang-orang tulus dan baik yang mengelilingi nya, bahkan teman-teman grupnya juga sangat menjaga dan meyayangi Zayyan, mereka lebih dari ikatan teman, hingga Zayyan selalu mengucapkan syukur karena di pertemukan oleh kedelapan pria itu.

"Biyoo benar... Aku juga memiliki orang-orang berharga dalam hidup ku"

"Zayyan! " Suara yang memanggilnya begitu familiar, membuat si manis segera mendongak untuk meliha sosok Sing dan Leo yang terlihat habis berlari dengan masih mengatur nafas mereka, kedua sorot mata itu menatap begitu cemas dan penuh kekhawatiran. Keduanya segera mendekat lantas menarik Zayyan dalam pelukan erat yang membuat si manis begitu terkejut, ia ingin melepaskan pelukan itu, tapi urung saat mendengar gumaman penuh rasa syukur keluar dari Leo dan Sing, pada akhirnya ia hanya dapat menepuk-nepuk pelan kedua bahu lebar itu dengan lembut

"Kamu dari mana saja astaga, sejak siang hingga malam kamu tidak kembali, bagaimana kami tidak khawatir saat ponsel mu saja tidak dapat di hubungi. " Sing mengomel setelah pelukan keduanya terlepas, menatap sangsi kepada Zayyan yang kini melarikan pandangan nya dengan senyuman canggung

"Ponselku mati... "

"Lalu kenapa kamu tidak lekas pulang? " Kali ini Leo yang bertanya, ia meminta jawaban yang masuk akal dari tatapan nya

"Aku... Aku tersesat... Uang yang aku bawa juga tidak banyak"

Kedua dominant itu sejenak saling berpandangan sebelum menghela nafas dengan pelan. Benar sudah dugaan mereka, pria kecil ini pasti tersesat dan bom! Dirinya berada cukup jauh dari dorm pada sebuah taman yang sunyi tanpa uang yang cukup

"Kamu— ah entahlah aku tidak bisa memarahimu... " Sing mengusap wajahnya sejenak, sebelum menyadari bahwa Zayyan masih menggunakan pakaian yang sama, dengan segera pria besar itu melepaskan jaketnya dan memakaikan nya kepada tubuh kecil Zayyan untuk membuat si manis tetap hangat

"Apa kamu sudah makan? " Leo bertanya, membenarkan letak jaket Sing pada bahu si manis

"Aku belum, tapi aku sudah memakam sedikit odeng dengan Biyoo.. "

"Biyoo? Siapa dia? " Keduanya bertanya dengan kebingungan, sampai Zayyan segera berbalik ke arah dimana dirinya dan Biyoo masih berbincang tadi

Tapi gadis kecil itu tidak ada.

Dahinya berkerut bingung, jelas sekali anak itu masih di sana beberapa waktu lalu. Biyoo yidak mungkin bisa hilang secepat itu.

"Tadi dia di sini, duduk bersama ku! " Zayyan berseru panik, ia menoleh ke sekitar untuk mencari Biyoo, tapi tetap saja gadis kecil itu tidak ada di manapun

Leo menyentuh pipi nya yang dingin, lantas membawa Zayyan dalam pelukan hangat nya

"Mungkin itu hanya halusinasi mu karena kamu lelah. Sudah ya? Ayo pulang yang lain sudah sangat khawatir tentang mu... "

"T.... Tapi.. "

"Zayyan" Sing menegur dengan pelan, mau tak mau membuat Zayyan pada akhirnya mengangguk pasrah, ia sekali lagi menoleh ke arah bangku taman,
Biyoo terasa sangat nyata, ia bahkan masih ingat bagaimana halusnya rambut anak itu saat dirinya mengusapnya beberapa kali tadi.

"Bulan nya cantik.... " Sing berujar secara tiba-tiba di saat dirinya yang tengah menggandeng tangan kanan Zayyan, sedangkan Leo menggandeng tangan sebelah nya. Ucapan itu segera membuat Leo dan Zayyan pun menoleh ke atas langit. Benar, bulan tengah bersinar dengan begitu indah nya di atas sana, memancarkan cahaya putih nya yang menerangi kegelapan malam

"Ah ya Zayyan, ku rasa aku dan Leo belum mengucapkan apapun ya? "

Zayyan berkedip bingung, namun tubuhnya mendadak membeku saat dua buah ciuman mampir pada sudut bibirnya, membuat wajah manis nya kini bersemu dengan hebat

"Selamat hari anniversary untuk grup kita. Terimakasih karena kamu sudah hadir di antara kami Zayyan, kami benar-benar mencintaimu. "

Ah benar, Zayyan sekali lagi bersyukur telah di pertemukan oleh orang-orang spesial ini dalam hidupnya, senyum itu mengembang, dan detik berikut nya ia membalas ciuman Sing dan Leo secara bergantian, mendaratkan bibir tipis nya tepat di atas bibir kedua pria tampan itu sebelum tersenyum riang bersama

"Terimakasih, aku juga sangat bersyukur memiliki kalian di dalam anggota grup kita, ah aku jadi tidak sabar untuk pulang dan memeluk member yang tersisa. "

~~~


"Sudah bermain nya?"

"Mommy! " Biyoo yang tadi terkejut akibat suara halus seseorang segera menerjang sang Mommy dengan pelukan erat, beruntung Dokja memiliki keseimbangan yang bagus hingga dirinya tak terjatuh ketanah saat putrinya itu menubruk nya dengan pelukan erat

"Apa kamu habis makan tteokbokki? Orang mana lagi yang kamu kerjai Biyoo? " Sepertinya Dokja sadar bahwa Biyoo baru saja makan, dan gadis kecil itu segera memberikan cengiran lucu hingga deret gigi putih nya yang rapih terlihat

"Aku hanya menemani seorang kakak cantik yang tersesat. "

"Tersesat? Astaga bagaimana keadaan nya? "

"Mommy tenang saja, kekasih kakak itu sudah menjemput nya"

"Syukurlah jika begitu, yasudah sekarang Biyoo juga pulang ya? Daddy mu sudah pulang dengan banyak jajanan kesukaan mu. "

"Sungguh? Daddy sudah pulang dari perjalanan bisnis nya? "

"Hmm, dan dia sedang merindukan putri kecil kesayangan nya"

"Kkhh~~ putri kecil Daddy Joonghyuk juga sangat merindukan Daddy nya"












Tamat.

Selamat hari Anniversary untuk Xodiac, ini telat karena aku sibuk :(

Huhu maaf kalau gak ngefeel, karena ini ketikan mendadak yang aku usahakan untuk kalian. Terimakasih untuk yang mau membaca

Salam dari Biyoo yang menggemaskan.

Continue Reading

You'll Also Like

622K 1.2K 33
Kumpulan cerpen bertema dewasa
33.9K 4.6K 23
Kim Taehyung yang masih berusia 5 tahun terpesona pada bayi manis bermata bulat dan berkulit putih, dan taehyung kecil menginginkannya dan sejak itu...
849K 8.4K 29
Hanya cerita hayalan🙏
57.5K 11.8K 41
Tidak ada yang istimewa tapi aku berharap pantengin storynya sampai End.