I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 140K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

88

6.4K 643 47
By SriNNingsih

Thalia diam tak bergeming memangku Ace yang sudah mulai mendingin. Kepalanya penuh dengan ingatan-ingatan kilas balik tentang percakapannya dengan Raja Helium.

"Apakah kamu tahu arti simbol sayap yang berada didada kirimu, Lady? Dan darimana Ldy bisa mendapatkannya?" Raja Helium bertanya dengan nada datarnya.

Thalia menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mengetahuinya. Gambar ini tiba-tiba saja muncul disana. Dan disaat tertentu, aku bisa merasakan ketidaknyamanan karenanya." Jawab Thalia jujur.

Raja Helium menghela nafas panjang, "Tanda itu dinamakan the wings of a soul-binding curse, sebuah kutukan namun tidak berarti dia negatif. Orang yang memberikan kutukan kepadamu ialah suamimu sendiri, Lady."

"Kutukan?" Tanya Thalia.

Raja Helium mengangguk, "Benar, sebuah kutukan yang menanamkan sebagian jiwa sang pemilik kepada target yang sudah ia tandai. Tidak menimbulkan efek apapun, hanya saja akan timbul terasa nyeri apabila sang pemilik merasa terganggu atau terusik hatinya."

Thalia masih diam, ia berusaha mencerna apa yang sudah dijelaskan oleh Raja Helium.

"Ace bukan orang jahat. Dan dia tidak mempunyai keinginan buruk padamu. Hanya saja, ia hanya ingin memilikimu secara utuh. Jadi, dia menanamkan sebagian jiwanya kepadamu, agar ia tahu apapun yang kamu lakukan. Jika kamu dalam bahaya maka Ace akan segera datang untuk menyelamatkanmu." Raja Helium sedikit tersenyum, "Dia hanyalah pria bodoh yang sedang dilanda cinta, Lady."

Jemari Thalia mengelus lembut gambar sayap tersebut. "Jadi, selama ini ia selalu memperhatikan dan mengawasiku?" Tanya Thalia dengan nada bergetarnya, bulir bening kembali membasahi kedua pipinya.

Raja Helium mengangguk, "Jangan merasa terganggu, Lady. Aku pun melakukan hal yang sama pada istriku. Mungkin karena aku dan Ace satu keluarga jadi aku memahami perasaannya. Rasa ingin memiliki, melindungi, dan menyayangi Lady seutuhnya."

"Apakah harus dengan mengorbankan diri sendiri agar aku selamat? Dasar kamu bodoh, Ace!" Lirihnya menatap sendu kearah Ace. "Apakah kamu tidak memikirkan nasibku selanjutnya? Perasaanku? Semuanya?" Thalia memejamkan nafasnya, ia berusaha mengontrol gejolak emosi didalam dirinya.

Duke Aaron mendekati putrinya, ia sedikit ragu melihat sosok putrinya yang sudah berbeda. Kedua matanya menatap bahu putrinya berguncang, ia tahu putrinya amat terpukul.

"Tegarkan hatimu, sayang!" Duke Aaron berusaha menyemangati.

Kedua mata hitam Thalia menatap nanar, "Ayah!"

Thalia segera memeluk erat ayahnya setelah ia meletakkan lembut Ace diatas tanah. Tangis Thalia kembali pecah, Duke Aaron mengelus lembut punggung Thalia. "Kuatlah, sayang! Tegarkan hatimu."

Thalia menggelengkan kepalanya, "Aku tidak setegar dirimu, ayah! Aku tidak bisa."

"Memang sangat berat. Tapi, cobalah untuk mengikhlaskannya." Ucap Duke Aaron.

Thalia melepaskan pelukannya, "Maafkan aku, ayah. Aku bukan Nathalia-putri ayah yang mampu menghadapi rasa sakit hati."

Duke Aaron terdiam, "Apa maksudmu?" Tanya Duke Aaron, "Kamu itu putri ayah. Putri tersayang ayah. Meskipun sekarang penampilan serta wajahmu sangat berbeda dengan putriku."

Thalia melebarkan matanya, "Penampilan berbeda?"

Raja Helium mengeluarkan kemampuan sihirnya, ia membuat sebuah cermin melayang di belakang Thalia. "Lihatlah keadaan penampilan Lady sekarang!"

Thalia menoleh kebelakang, ia terpaku melihat pantulan dari cermin sihir yang memperlihatkan sosok utuh dirinya. Ia tidak melihat sosok Nathalia, melainkan sosoknya sendiri Thalia Navgra. "Bagaimana bisa?"

"Satu keunikan dari simbol sayap. Mereka mengikat jiwa aslimu, Lady. Jadi, saat Ace mengalirkan aliran sihir dan mana-nya kepadamu. Maka efeknya akan melunturkan dan memperlihatan jati dirimu sebenarnya." Jelas Raja Helium. "Aku sudah menyadari sejak awal kita bertemu, Lady. Aura jiwamu tidak bisa membohongiku."

Terbongkar.

Rahasia yang selama ini ia sembunyikan akhirnya terungkap. Ia menatap Duke Aaron dengan tatapan rumitnya. Pria paruh baya didepannya hanya diam dan memasang ekspresi datar. Thalia menebak-nebak isi hati Duke Aaron-ayah Nathalia.

"Maafkan aku, ayah." Ujar Thalia kemudian. "Maafkan aku karena selama ini telah membohongi dan menyembunyikan kebenaran." Sambungnya.

Duke Aaron berjalan mendekat dan berdiri tepat didepan Thalia. "Katakan yang sebenarnya."

Thalia akhirnya menjelaskan identitas aslinya kepada Duke Aaron dan bagaimana bisa ia datang kedunia ini dengan merasuki raga Nathalia.

"Jadi, Nathalia putriku-" Lirihnya terkejut mendengar jiwa putrinya telah tiada. Lebih tepatnya memilih tiada dan tidak ingin kembali.

"Maafkan aku, Tuan. Aku telah membohongi Anda selama ini." Ujar Thalia sesenggukan.

Duke Aaron menggelengkan kepalanya. "Tidak. Jangan salahkan dirimu, Nona." Duke Aaron menjeda kata-katanya. "Akulah yang seharusnya berterimakasih kepadamu. Karena kamu hadir maka putriku akan selalu hidup. Kamu dan dia adalah satu, sayang. Kalian tetap putriku. Nathalia tersayangku." Duke Aaron menarik dan memeluk Thalia erat.

Meskipun hatinya sakit karena mengetahui kebenarannya. Tapi, Duke Aaron tetap bersyukur masih bisa melihat putrinya meski hanya raganya saja, tidak dengan jiwanya.

"Kau tetap putri ayah, sayang." Ucapnya membuat tangis Thalia makin keras. Ia baru merasakan hangatnya pelukan seorang ayah setelah bertahun-tahun tidak pernah merasakannya lagi.

"Terima kasih, ayah." Ucap Thalia sesenggukan.

"Lalu, apa suamimu tahu akan fakta ini?" Tanya Duke Aaron.

Thalia mengangguk, "Dia tahu jauh sebelum kami resmi menjadi suami istri."

Duke Aaron mengangguk, "Pantas saja saat ikrar janji suci. Ace menyebutkan dua nama." Sahut Duke Aaron, Thalia tersenyum tipis mendengarnya.

Kedua mata hitamnya menatap Raja Helium, "Beritahu aku caranya, Yang Mulia! Cara untuk menyelamatkan Ace."

Raja Helium memejamkan matanya, ia mengambil nafas dalam, "Hanya ada satu caranya. Mengembalikan jiwa Ace yang ada didalam dirimu dan memberikan jiwamu sebagai bayarannya. Karena hal ini sudah menentang takdir kehidupan."

"Bagaimana caranya? Apakah Yang Mulia bisa membantuku?" Tanya Thalia tanpa rasa ragu.

"Apa kau yakin?" Raja Helium bertanya dengan nada penuh penekanan.

Thalia mengangguk yakin, "Inilah yang harus aku lakukan. Karena masa depan dunia ini ada ditangan Ace. Aku tidak mau karena kehidupanku disini membuat tatanan dunia hancur. Meskipun sudah hancur akibat ulah ratu Julie." Papar Thalia.

"Aku tidak akan mengizinkanmu melakukan hal itu!" Geram Duke Aaron.

"Aku harus, ayah. Aku tidak ingin semuanya hancur sia-sia. Jika memang takdirku disini, aku pasti bisa kembali lagi." Jawab Thalia.

Sorot mata hitamnya tidak menunjukkan keraguan sama sekali. Hal itu membuat Duke Aaron patah hati untuk kesekian kalinya. Ia akan kehilangan sekali lagi atas putrinya.

Thalia memeluk Duke Aaron, "Thalia akan kembali. Ayah jangan khawatir."

"Jika memang ada keajaiban, aku harap usiamu akan tetap berjalan. Namun, kamu akan jatuh dalam tidur panjang. Aku tidak tahu bagaimana perjalanan dialam lain. Akan tetapi, jika kamu mampu menemukan jalan keluar sebenarnya, maka kamu berhasil menentang takdir yang alam berikan untukmu." Jelas Raja Helium.

"Baik, aku mengerti, Yang Mulia." Balas Thalia singkat.

"Kalau begitu. Berbaringlah disamping raga suamimu. Sebelum itu, teteskan darah sebanyak 3 tetes dibibir Ace, kemudian satukan darahmu dengannya. Kamu boleh menggores telapak tanganmu, lalu teteskan 3 kali, dan buat luka goresan telapak tangan Ace, terakhir genggam erat tangannya. Selanjutnya aku akan membantumu sebagai perantara pengguna sihir terlarangnya." Jelas Raja Helium.

Senyuman manis terukir diwajah cantiknya, ia menoleh kearah Duke Aaron. "Tuan ehm maksudku ayah. Aku pamit ya. Semoga keajaiban bisa mengantarku kembali kepada ayah dan Ace."

Duke Aaron hanya mengangguk pasrah. "Lakukan jika menurutmu itu baik, sayang." Balas Duke Aaron. "Ayah akan selalu mendukungmu."

Thalia segera melakukan apa yang Raja Helium perintahkan. Ia mulai membaringkan dirinya disamping tubuh Ace, tangannya menggenggam erat tangan Ace.

"Didunia yang berbeda, mari kita bertemu lagi." Bisik Thalia pada Ace. Ia mencium sekilas bibir pucat milik Ace.

Raja Helium memulai ritualnya, sebuah segel sihir bersinar diantara mereka bertiga. Asap putih serta cahaya keemasan menyelimuti Ace dan Thalia.

Didunia yang berbeda, mari kita bertemu lagi.

Kedua mata terbuka lebar, iris mata kemerahannya berkilat. Jantungnya kembali berdetak, memompa darah disetiap pembuluh darahnya yang sempat membeku. Jiwanya telah kembali dan jiwa Thalia sebagai bayaran kehidupan kedua Ace. Kadar Racun dalam tubuhnya lenyap akibat terbakar, luka yang tergores dipunggungnya juga menghilang.

Ace berusaha bangun dari tidurnya. Kepalanya amat nyeri, ia berusaha mengingat-ingat kenangan terakhir yang tersimpan diotaknya. Ace menyadari, dirinya sudah berada didalam ruangan putih dan diatas tempat tidur.

Terakhir ingatan yang tersisa sebelum kesadarannya terengut ialah ia berusaha menyelamatkan Thalia dari Duke Smith.

"Apa yang terjadi?" Tanyanya penuh kebingungan. "Dimana Thalia?" Ujarnya lagi karena ia sudah tidak bisa merasakan dan memperhatikan Thalia lagi.

Continue Reading

You'll Also Like

642K 60K 32
Ibuku bilang, selama ini kami harus hidup susah dan terus-menerus bersembunyi karena ayahku sangat membenci kami dan ingin membunuh kami. Namun ... K...
2M 133K 70
Seorang dokter yang mencintai tenang dan senyap, juga tidak banyak bersuara, berbanding terbalik dengan apa yang harus dihadapinya. Flora Ivyolin yan...
472K 28.5K 46
{Warning! Masih tahap revisi dan banyak typo berterbangan!} Hal yang Evelyn inginkan hanya kasih sayang keluarga. Tidak begitu sulit kedengarannya, t...
311K 32.7K 35
Amadia Dulce Fidel merupakan bangsawan dari keluarga Fidel. Tepatnya, putri pertama Grand Duke Baltasar Andres Fidel. Dia diasingkan oleh keluarganya...