Tentang Aku Dan Kamu [SEGERA...

By chocolategirl10__

151K 10.2K 2.3K

"untukmu agamamu untukku agamaku. sampai jumpa di takdir yang terbaik. jika kita di takdirkan bersama tolong... More

-01- hari pertama kerja
-02- jadi orang kok nyebelin banget sih?!
-03- manusia kulkas yang mulai mencair?
-04- bau bau jadian nih!
-05- jadi kita pacaran nih?
-06- Joging dan bubur ayam
-07- eat ice cream with you
-08- valentine's day with you
-09- we are with you sir!
-10- foto foto, seru sekali!
-11- salah paham
-12- terungkap
-13- posesif boyfriend (1)
-14- posesif boyfriend (2)
-15- mimpi Mayted
-16- Supermarket
-17- jadi semuanya salah aku? (1)
-18- jadi semuanya salah aku? (2)
-19- di maafin ga ya?
-20- a day in my life with Mayted
-21- permainan yang sangat seru!
-22- kedai kopi & kamu hari ini
-23- makan malam bersama anak-anak panti asuhan
-24- sebuah kejutan kecil
-25- aku, kamu, dan hujan saat itu
-26- Suprise ultah Rajif
-27- Momen bahagia!
-28- menyesal (1)
-29- menyesal (2)
-30- permintaan maaf Mayted
-31- Mayted my boy!
-32- my perfect boyfriend
-33- menggemaskan sekali!
-34- Mayted dan kelakuannya
-35- loh kok jadi sedih gini sih?
-36- itu ruangan apa?
-37- ruangan target
-38- kamu yang mengerti Mayted
-39- deep talk with Mayted
-40- Mayted join biduan hambalang??
-41- keliling tiga negara?
-42- pemintaan Mayted
-43- Mayted masih perduli?
-44- suasana lebaran (1)
-45- suasana lebaran (2)
-46- Mayted kecelakaan
-47- jadi sebenarnya??
-48- cepat sembuh ya matahariku
-49- Mayted sadar??
info untuk season dua🙆🏻‍♀️💗
menurut teman teman bagaimana?
Segera Terbit
kabar gembira!!

-50- selesai

2.1K 136 52
By chocolategirl10__

haii teman teman, ini bab terakhir di season satu ini.

sampai jumpa di season dua 💗

apa harapan teman teman untuk season dua nanti??

happy reading 💗

****
Suasana siang ini sangat ramai, bapak mengundang fotografer untuk datang ke Kartanegara.

hari ini semuanya akan melaksanakan foto bersama yang nantinya foto itu akan di panjang di tembok yang telah bapak persiapkan.

sedangkan kamu hanya terduduk diam di meja makan sambil meminum jus sirsak.

entah mengapa rasanya sangat canggung saat harus bertemu lagi dengan Mayted setelah kemarin kamu meninggalkan dia begitu saja.

"ayolah buat apa merasa canggung? kan sudah tidak ada hubungan apa apa lagi. stop merasa seolah-olah kamu masih memiliki perasaan untuk dia." batin kamu.

lalu kamu menenggak jus sirsak itu hingga gelasnya yang semula terisi menjadi kosong.

"hai, ngapain diem di sini? ayo gabung sama yang lain."ujar Deril yang tiba-tiba saja muncul dan duduk di samping kamu.

"nanti aja deh mas, lagian belum di mulai juga kan foto-fotonya? jadi mendingan di sini aja dulu."balas kamu seraya tersenyum simpul menatap kearah Deril.

"kalo masih memiliki perasaan yang sama jangan bersikap seolah-olah kamu ga punya perasaan itu."perkataan Deril itu sontak membuat kamu terdiam.

"mulut bisa bohong, tapi mata dan hati ga bisa bohong."lanjutnya.

takut kembali mengingat hal-hal yang sudah susah payah kamu lupakan, kamu pun bangkit dari kursi. "mas kesana yuk, kayanya udah mau di mulai."

"duduk, kamu jangan mengalihkan pembicaraan deh. lagian foto fotonya masih 15 menit lagi."ujar Deril.

akhirnya mau tidak mau kamu duduk dan kembali melanjutkan pembicaraan yang sebenarnya tidak ingin kamu lanjutkan.

Deril melirik kearah kamu yang tengah tertunduk menatap meja. "maaf kalau saya bikin kamu ga nyaman dengan pembicaraan ini, tapi sampai kapan kamu mau menghindar dari Pak Teddy? sementara Pak Teddy masih berusaha buat mengajak kamu balik lagi kan?"

bukannya menjawab pertanyaan Deril, kamu malah bertanya balik. "mas Deril kalo abis baca buku bakalan baca ulang buku itu lagi ga?"

"ya jelas saya ga bakalan baca ulang lagi, kan saya udah tau endingnya."jawab Deril. kamu tersenyum simpul. "nah jadi mas tau kan apa jawaban saya soal pertanyaan mas Deril tadi? kalaupun bisa buat balik lagi saya butuh banyak pertimbangan mas."

"pusing juga ya, gimana kalo kamu copot kepala kamu biar ga pusing soal masalah ini."ujar Deril.

kamu menatap kesal kearah Deril. "enak aja, di kira kepala barbie kali ya? yang gampang di lepas pasang."

"hehehe, iya juga ya."Deril cengengesan.

"ya udahlah ga usah di bahas lagi, ayo kesana yang lain udah pada siap tuh."kamu berdiri lalu berjalan terlebih dahulu meninggalkan Deril yang masih berdiam diri duduk di kursi meja makan.

****
"semuanya sekarang fotonya gaya formal dulu ya baru gaya bebas, untuk posisi berdirinya biar di atur sama team saya ya."ujar si fotografer.

lalu tim dari fotografer itu mengatur posisinya.

seperti ini gambaran posisinya.

bapak di tengah, Mayted di samping kiri bapak, lalu Rizky di samping kanan bapak, di susul kamu di samping Mayted, lalu ada Rajif di samping kamu, kemudian Agung di samping Rizky, Deril di samping Agung dan Lino di samping Rajif. di susul dengan para staf yang lainnya.

setelah posisinya sudah beres, fotografer pun mulai mengarahkan kameranya untuk memotret. "gaya formal dulu ya, satu dua tiga."

ckekrek!

"oke good, lanjut gaya bebas nya saling tunjuk satu sama lain ya. dan untuk bapak nanti jadi telunjuknya dua duanya di arahkan kaya lagi nunjuk ke kanan dan kiri ya pak."ujar si fotografer.

semuanya mengangguk paham, saat semuanya sudah saling tunjuk dan saling menatap satu sama lain kamu malah menundukkan kepala.

Mayted yang melihat kamu menunjukkan kepala, refleks memegang dagu kamu dan mengarahkan agar kamu menatap Mayted. "jangan nunduk, nanti hasilnya jelek."

kamu hanya pasrah, seharusnya memang biasa-biasa saja namun rasanya sangat sedih ketika harus menatap wajahnya lagi.

wajah itu setelah ini akan sangat kamu rindukan, wajah yang selalu hadir saat kamu senang dan sedih serta wajah yang selalu menganggap kamu perempuan spesial baginya.

"oke saling tunjuk ya, satu dua tiga."

ckekrek!

setelah mengambil gambar, si fotografer mengecek fotonya lalu tersenyum simpul. "oke fotonya beres, ada request lagi pak?"

"ada, saya mau foto bareng sekpri dan ajudan saya ya mas."ujar bapak.

"oke boleh, yang lainnya boleh bergeser dulu ya."dan setelah itu yang lain pun bergeser menyisakan Rizky, Agung, Rajif, kamu, dan Mayted.

"boleh agar mepet lagi? nanti fotonya semuanya memandang ke bapak ya. tapi posisinya tetep berdiri diam kaya gini ya cuman nanti teman teman gerakin lehernya aja. soalnya biar mirip kaya lagi noleh gitu oke."instruksi si fotografer.

setelah semuanya saling berdekatan dan sudah dalam pose memandang kearah bapak, Mayted malah mengarahkan pandangannya ke arah kamu.

wangi shampo yang melekat ini seakan membuat Mayted hanyut dalam kenangan itu.

namun cepat cepat Mayted kembali sadar dan tidak ingin kembali ke dalam kenangan itu.

"tahan ya, satu dua tiga."

ckekrek!

si fotografer itu mengecek hasil fotonya lalu ia menghampiri bapak. "pak fotonya sudah beres semua, untuk file foto fotonya di kirim ke siapa ya pak?"

"tolong kirimkan ke ajudan saya ya."balas bapak.

Mayted mengangguk. "di kirim ke saya saja mas."

"baik pak, kalau begitu boleh bapak ketik nomor bapak? biar saya langsung kirimkan setelah file fotonya jadi."ujar si fotografer lalu memberikan handphonenya agar Mayted mengetikkan nomornya.

Mayted menerima handphone itu lalu mengetikkan nomor handphone, setelah selesai ia mengembalikan handphonenya. "sudah ya mas."

"baik terimakasih banyak, kalau begitu saya dan team pamit pulang ya pak."ujar si fotografer.

bapak mengangguk. "hati-hati di jalan, nanti jangan lupa ambil makan siang nya yang sudah saya bungkus kan di meja sebelah sana ya."

si fotografer itu mengangguk paham lalu ia pergi.

setelah fotografer itu pergi, rasanya kamu ingin cepat cepat pergi dari sini.

perasaan kamu saat ini rasanya sangat tidak nyaman, apalagi saat ini kamu jadi takut jika tiba-tiba harus menghadapi permintaan Mayted untuk berbicara berdua seperti di rumah sakit saat itu.

ia tidak tau harus bagaimana namun ia juga tidak mungkin harus menghindari terus kan?

"(nama kamu) gapapa? kenapa diem aja? lagi ga enak badan kah?"tanya bapak. kamu tersenyum simpul. "saya gapapa kok pak."

"kamu udah makan siang? makan dulu sana. Teddy temenin (nama kamu) makan sekalian kamu makan juga."ujar bapak.

kamu refleks menggeleng. "gapapa pak saya bisa sendiri, kalau begitu saya pamit permisi dulu ya."

tanpa menunggu lama dengan cepat kamu pergi.

Agung yang melihat hal ini, tiba-tiba saja ia memanggil Mayted . "Pak Teddy."

"ada apa?"

"Pak Teddy kan bisa semua hal, tapi tau ga apa yang pak Teddy ga bisa?"ujar Agung. Mayted menatap Agung. "apa?"

Agung tersenyum simpul lalu mengatakan hal yang membuat Mayted terdiam. "yang Pak Teddy ga bisa itu adalah jadi diri sendiri dalam suatu hubungan percintaan hehehe."

****
"kenapa ga makan? kamu punya sakit lambung. jangan di biasain ga makan."seseorang datang dan menyodorkan sepiring nasi lengkap dengan lauk pauk.

kamu sedikit terkejut dengan kedatangan orang itu. "loh? ngapain Pak Teddy kesini?"

ya, orang itu adalah Mayted. entah ada angin apa Mayted tiba-tiba saja saat akan makan ia mengingat kamu lalu mengambil nasi serta lauk pauk kesukaan kamu.

"ga usah banyak tanya, makan."Mayted duduk di sebelah kamu.

"makasih pak."

"sama sama."

suasana taman belakang saat ini sangat sejuk walaupun tengah siang hari.

semilir angin yang berhembus membuat rambut kamu berterbangan.

Mayted sadar akan hal itu lalu ia mengambil karet gelang yang kebetulan ada di sebelahnya, setelah itu tanpa berlama-lama ia menyatukan rambut kamu menjadi satu dan ia ikat dengan karet gelang itu.

"kenapa tadi langsung kabur gitu aja? padahal kamu di suruh makan sama bapak loh."ujar Mayted.

kamu menatap kearah piring berisi nasi dan lauk pauk yang Mayted bawakan. "ga kabur kok, cuman mau pergi ke sini aja. Pak Teddy sendiri ngapain niat banget nyusul saya kesini lagian bukannya ga tau terimakasih tapi saya bisa loh ambil makan sendiri."

Mayted menoleh kearah kamu. "saya kesini karena saya tidak ingin sakit lambung kamu kumat lagi, kamu sekarang sudah sendirian jadi jangan merasa kuat dan bisa menanggung semuanya sendiri. tubuhmu juga butuh tenaga."

tatapan kamu beralih menatap kearah langit. "iya, saya memang sendirian dan saya tau hal itu."

"Pak Teddy kalau memang niat menjauh kenapa harus datang lagi sih? hati saya bukan pintu yang bisa Pak Teddy buka dan tutup sesuka hati anda. saya juga bingung dengan semua ini. saat waktu itu anda bilang kita harus berpisah awalnya saya terkejut tapi saya tetap berusaha untuk tenang namun mengapa tiba-tiba anda ingin kembali lagi? bukankah seolah-olah anda seperti mempermainkan hati saya?"ujar kamu secara tiba-tiba.

Mayted tertegun mendengarnya. "maaf jika saya malah membuat kamu seperti ini, persetan dengan mulut saya yang mengatakan hal itu sebenarnya saya tidak ingin hal ini terjadi tapi saya juga tidak bisa menentang apa yang mama saya katakan."

"tidak apa-apa, lagipula yang mama anda katakan itu benar bukan? wajar saja jika orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya dan anda juga tidak bisa menentangnya."balas kamu seraya menyuap makanan kedalam mulut kamu.

walaupun rasanya mulut kamu sudah malas mengunyah, tetap saja kamu harus mengisi tenaga kamu dengan makan.

siapa tau setelah ini kamu akan menghadapi kejutan di luar dugaan bukan?

"(nama kamu), boleh saya ngomong?"tanya Mayted.

kamu mengangguk.

"di luar sana memang banyak perempuan cantik dan perempuan yang seiman dengan saya, tapi sulit bagi saya untuk menemukan seseorang yang bisa mengerti saya. yang bersedia mencintai saya atau jadi pendamping saya memang ada tapi semuanya tidak ada yang seperti kamu. saya hanya butuh perempuan sederhana yang bisa menjadi tempat pulang saya dan tempat saya berbagi cerita. saya menemukan hal itu di kamu. maka dari itu sampai saat ini saya tidak ingin dengan perempuan lain selain kamu."ujar Mayted yang mengungkapkan isi hatinya.

"karena jika tidak denganmu maka tidak dengan yang lain, saya lebih memilih mengejar karir terus menerus daripada harus bersama dengan orang baru. melepaskan tidak semudah membalikkan telapak tangan. dan saya bukan tipikal orang yang dengan mudah menaruh hati saya pada seseorang. apalagi hanya untuk di jadikan pelampiasan."lanjut Mayted.

kamu terdiam, rasanya mulut kamu tidak bisa berkata-kata setelah mendengar omongan Mayted tadi.

Mayted menggenggam tangan kamu, dengan pandangan yang masih memandang kamu ia berkata. "(nama kamu) jangan diam, tolong kamu jujur dengan hatimu sendiri. jangan menyembunyikan apa yang seharusnya kamu katakan."

kamu menatap genggaman tangan Mayted. "apa yang harus saya katakan?"

"katakan tentang kita."

"tentang kita? apalagi? kan semuanya sudah selesai. tidak ada yang harus di katakan selain ucapan perpisahan."ujar kamu.

Mayted menggeleng. "jangan bohong, kamu pasti masih berusaha melupakan saya kan? jujur saja saya sampai saat ini tidak melupakan kamu. walaupun saya sudah mencoba tapi nyatanya gagal."

kamu menarik tangan kamu yang di genggam oleh Mayted. "semua hanya perlu waktu, lagipula aku akan di jodohkan dengan anaknya teman tante Aira."

"bohong, pasti semuanya bohong kan? jawab saya (nama kamu)."Mayted menggeleng tidak percaya dengan apa yang kamu katakan.

kamu berdiri dan menatap Mayted sebentar lalu mengalihkan pandangan kearah lain. "buat apa bohong? lagian semuanya adalah fakta. undangannya sudah tersebar bulan depan saya akan melangsungkan pernikahan."

"oh iya, ini undangan untuk anda dan yang lainnya. saya harap anda dan yang lainnya bisa datang ya."setelah memberikan undangan pernikahan, kamu berjalan pergi meninggalkan Mayted.

Mayted menatap kepergian kamu dengan rasa sesak di dadanya, ia kira semuanya dapat di perbaiki.

nyatanya tidak, sakit hati kamu sudah terlalu parah.

Mayted hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi, ia juga tidak mungkin menghalangi pernikahan kamu.

mau tidak mau, semuanya harus ia relakan. batas tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan bukan?

kalau begitu, bahagia selalu bocil gila coklat nya saya.

****
Mayted menyodorkan undangan pernikahan kamu di meja, semuanya sontak terkejut melihat undangan itu.

"Pak Teddy mau nikah?"tanya Agung.

"wah, menikah sama (nama kamu) kan pak?"timpal Rajif.

Mayted menggeleng. "itu undangan pernikahan (nama kamu) dan laki-laki lain."

"HAH?"semuanya menatap Mayted tak percaya.

perkataan Mayted seakan membuat semuanya tidak bisa berkata-kata.

bapak yang turut duduk bersama yang lain pun menghampiri Mayted yang tengah berbalik badan untuk menyembunyikan perasaan sedihnya.

bapak pun menepuk pundak Mayted. "laki-laki menangis itu wajar, itu semuanya artinya kamu tulus mencintai (nama kamu) walaupun endingnya kalian harus berpisah. kamu harus terus mendoakan yang terbaik untuk (nama kamu) ya ted. semangat terus karena saya apapun yang terjadi akan selalu mendukung kamu."

Mayted yang tidak bisa menahan air matanya refleks memeluk bapak, seolah-olah ia sedang menumpahkan kesedihannya pada sosok seorang ayah. karena bagaimanapun di tempat kerja bapak adalah sosok ayah juga untuknya dan untuk yang lainnya.

bapak membalas pelukan Mayted lalu beliau menepuk pelan pundak Mayted. "menangis lah sampai kamu lega dan bisa merelakan segalanya."

****
di sisi lain kamu tengah duduk dengan seorang laki-laki.

sejujurnya kamu muak melihat laki-laki ini karena ternyata kamu di jodohkan dengan laki-laki yang dulu pernah memperlakukan kamu dengan seenaknya.

"kenapa Lo mau di jodohkan sama gue? pasti pacar Lo si Teddy Teddy itu udah muak sama perempuan sampah kaya Lo ini ya."ujarnya.

"jaga mulut kamu, aku juga ga mau di jodohkan sama laki-laki yang tidak menghargai perempuan seperti kamu."balas kamu seraya menatap laki-laki itu.

kesal, laki-laki itu melemparkan gelas kaca ke wajah kamu. namun dengan cepat kamu melindungi wajah kamu dengan daftar menu yang kamu gunakan untuk menutupi wajah kamu.

setelah itu kamu membuka daftar menu yang tadi kamu gunakan dan bangkit berdiri. "laki-laki seperti kamu tidak cocok di sebut laki-laki karena kelakuan kamu yang sangat merendahkan perempuan."

setelah itu kamu berbalik badan dan hendak pergi, saat itu juga tanpa kamu sadari laki-laki itu bangkit dari duduknya dan menghampiri kamu.

lalu tanpa ada rasa kasihan ia menarik rambut kamu kencang, karena tarikan itu rasanya rambut kamu seperti akan terlepas.

ia mendekatkan wajahnya ke wajah kamu. "ASAL LO TAU YA, TANTE LO JODOHKAN KITA KARENA HUTANG DIA KE GUE. LO TUH CUMAN BARANG YANG COCOK BUAT DI PERJUAL-BELIKAN. JADI JANGAN SOK JADI PEREMPUAN SPESIAL DEH."

kamu terdiam dan memejamkan mata saat mendengar penuturan laki-laki itu. dada kamu rasanya sakit saat tau yang sebenarnya terjadi.

awal mula di jodohkan kamu hanya tau karena ini semua adalah wasiat terakhir mama kamu namun nyatanya kamu di bohongi oleh tante Aira.

dengan kasar laki-laki itu melepaskan genggamannya di rambut kamu sehingga kamu terjatuh di lantai, orang orang di restoran hanya bisa menonton tanpa ada yang berani membantu.

mereka takut karena laki-laki itu datang dengan para anak buahnya.

mereka tidak segan segan melukai pengunjung restoran jika ada yang berani mengganggu bosnya.

tidak puas dengan menjambak rambut kamu tadi, ia berjongkok dan menampar pipi kamu. "ternyata kemalangan Lo saat sma dulu bakalan berlanjut ya?"

"hahaha kasian banget sih, dulu mungkin gue bisa gagal buat kembali menginjak-injak Lo karena cowok Lo yang sialan itu. tapi sekarang gue berhasil bebas. selamat kembali lagi jadi budak gue."ujarnya.

****
Hari pernikahan kamu dan Bara

hari ini pernikahan kamu dan Bara di laksanakan, para tamu undangan datang dan duduk di kursi yang telah di sediakan.

kamu duduk di pelaminan dengan ekspresi wajah yang tidak bersemangat, ingin rasanya berlari dan pergi dari acara pernikahan ini.

namun kamu tidak bisa melakukannya.

tamu undangan semakin banyak, namun kamu masih sibuk mencari seseorang yang belum datang.

walaupun tidak bersanding dengan dia, kamu masih ingin melihat dia untuk terakhir kalinya.

setelah ini juga kamu akan berhenti bekerja sebagai asisten sekpri karena Bara tidak mengizinkan kamu bekerja.

wah lihat ada bapak dan para perintilannya

mas Rajif ganteng banget

mas Agung kiw kiw

mas Rajif ayo ke rumah, mama udah nungguin

Mayor Teddy omg ganteng banget sih

Mayor Teddy acc dong

saat mendengar suara suara itu, mata kamu menatap sosok dirinya yang datang bersama yang lain.

ia tampak tampan dengan stelan nya yang tidak pernah gagal.

Mayted dan kamu tanpa sengaja saling berpandangan.

Mayted melihat kamu cantik dengan riasan yang sangat cocok di wajah kamu namun saat ia melihat kearah laki-laki di sebelah kamu tiba-tiba saja darahnya mendidih. ia tidak lupa dengan laki-laki brengsek itu.

"Bara? bagaimana laki-laki itu bisa bebas?"batin Mayted.

Bara yang menyadari Mayted datang, dengan wajah meledek ia merangkul kamu dan seolah-olah mengatakan bahwa Mayted telah gagal.

bapak yang menyadari sorot mata Mayted yang menatap tajam seperti itu sontak menepuk pundak Mayted. "sabar, saya tau yang kamu rasakan saat ini. tapi tolong jaga sikap kamu ted."

mau tidak mau Mayted menahan emosinya, ia tetap kembali ke tugasnya mengawal bapak.

setelah tiba saatnya untuk bersalaman dengan pengantin. bapak pun bersalaman di ikuti Rizky, Rajif, Agung, Deril, Lino, dan Mayted di barisan paling belakang.

ia sengaja melakukan hal itu dan sudah mendapat izin dari bapak.

karena ia punya rencana.

saat tiba saatnya ia bersalaman, ia mengucapkan selamat untuk kamu lalu saat akan bersalaman dengan Bara ia membisikkan sesuatu. "kamu kira kamu sudah berhasil? mari kita lihat siapa yang akan menang hari ini."

sesudah itu Mayted turun dari pelaminan dan menghampiri bapak yang tengah menyapa para tamu undangan yang memanggil namanya.

Bara menatap kearah kamu. "apa rencana Lo sama dia?"

kamu menggeleng. "ga ada."

ia mencubit lengan kamu. "jangan bohong, Lo pasti merencanakan sesuatu kan?"

"sakit."

"ga perduli."

"kamu aneh, aku ga tau apa apa sekarang masih minta aku buat jujur?"

Bara melepaskan cubitan yang ia lakukan di lengan kamu.

kini pikirannya mencoba mencerna omongan Mayted tadi.

setelah semua tamu sudah bersalaman kini mereka semua menikmati video yang terputar di layar.

namun semuanya kaget saat melihat video yang terputar.

bukan hanya tamu undangan yang kaget tapi Bara pun kaget.

siapa pelakunya?

apa mungkin dia?

benar saja di tempat duduknya bersama yang lain, Mayted tersenyum simpul.

kini semuanya tau kelakuan busuk Bara saat di restoran hari itu.

walaupun hati Mayted sedang bersedih ia tidak mungkin bisa membiarkan kamu di perlakukan dengan semena-mena oleh Bara.

"see? siapa yang menang? kamu atau saya? hahaha dasar sampah. seperti yang kamu bilang sebelumnya ke (nama kamu) tapi ternyata yang sampah adalah kamu."batin Mayted dengan menampilkan senyum simpulnya.

semua tamu undangan saling berbisik-bisik membicarakan soal video itu.

orang tua Bara pun memanggil orang yang bertanggung jawab di balik layar namun nyatanya tidak ada siapa siapa di balik tayangnya video itu.

tidak ingin nama keluarganya jelek di depan semua tamu undangan orang tua Bara pun berbicara di depan mereka semua. "mohon maaf semuanya, video ini adalah settingan dan itu tidak benar sama sekali."

Mayted dari tempat duduknya terkekeh, mana ada settingan yang seperti itu? apakah ia mengira tamu undangan ini adalah anak tk yang bisa di bohongi? sungguh benar benar ayah dan anak tidak jauh beda sifatnya.

Mayted kemudian membisikkan sesuatu ke bapak. "pak, waktu kita disini sudah selesai. mari pulang pak."

"baiklah, tapi tidak enak sama Pak Jeremy kalau kita meninggalkan acaranya."balas bapak.

Mayted tersenyum simpul. "pak mohon maaf sebelumnya, tapi kegiatan bapak masih banyak dan di sini banyak staf yang bisa mengontrol para tamu undangan."

"ya sudah kalau begitu ayo pulang, sebelum itu kita pamitan dulu---"sebelum melanjutkan ucapannya, bapak terkejut ketika tiba-tiba kamu berlari dan bersembunyi dibalik tubuh bapak.

sontak bapak melindungi kamu ketika Bara datang dengan wajahnya yang emosi.

"heh bapak tua minggir!"ujar Bara.

Mayted, Rizky, Rajif. sontak berdiri di depan melindungi bapak dan kamu. sedangkan Agung, Deril, dan Lino membawa pergi kamu sesegera mungkin sebelum anak buah Bara menyadarinya.

"tolong jaga ucapan anda, apakah anda tidak tau sopan santun?"ujar Rajif.

"Halah, minggir. lagian ngapain sih ikut campur sama urusan gue!"seakan tidak memperdulikan perkataan Rajif, Bara terus berusaha untuk mengambil kamu.

dengan cepat Mayted menarik tangan Bara dan ia tarik kebelakang setelah itu ia memborgol tangan Bara.

Bara memberontak namun ia tidak bisa menggerakkan tangannya. "LEPASIN GUE!"

"kalau tidak punya malu seharusnya punya otak untuk berfikir mana yang seharusnya kamu lakukan, sedih ya? gagal dua kali. kamu kira bisa melawan saya? lain kali banyak banyak belajar ya. oh iya kuncinya saya taruh di saku baju kamu ini jadi silakan kamu buka sendiri ya. sebentar lagi mungkin polisi datang mengamankan kamu dan ayah serta mama kamu yang terlibat kasus korupsi."ujar Mayted lalu setelahnya ia pergi bersama bapak, Rizky, dan Rajif menyusul Agung, Deril, dan Lino yang sudah lebih dahulu pergi ke luar gedung.

Bara tidak bisa berbuat apa-apa karena tangannya di borgol ia hanya bisa teriak teriak seperti orang gila.

para tamu undangan pun mulai meninggalkan pesta pernikahan yang gagal itu, karena sebenarnya acara pernikahan baru akan di mulai dan baru di awali dengan acara salam salaman.

setelah semua tamu undangan pergi dan gedung hanya menyisakan staf wedding organizer dan keluarganya Bara, tiba-tiba saja ayahnya Bara menghampiri anaknya.

lalu menampar pipi anaknya itu. "bodoh, dasar anak tidak berguna. bagaimana bisa ajudannya bapak tadi tau semua hal yang kita sembunyikan dari banyak orang?! kamu setelah menghilang lama muncul malah bikin masalah!"

Bara meringis, menahan rasa sakit di pipinya. "bukan begitu yah, tapi dia itu---"

"apa hah? kamu kalau bodoh ya bodoh saja!"ujar Baron, ayah Bara.

tap, tap, tap...

"jangan bergerak, anda sekeluarga kami tangkap karena kasus korupsi dan penjualan perempuan secara ilegal."polisi datang dan dengan cepat mengamankan Bara berserta keluarganya.

sedangkan tante Aira juga di tangkap karena ia membantu keluarga itu dalam penjualan perempuan secara ilegal.

****
sesampainya di Kartanegara, kamu langsung di suruh bapak berganti pakaian di kamar dan beristirahat.

untuk malam ini bapak tidak mengizinkan semuanya pulang setelah kejadian tadi.

saat di dalam kamar, kamu memandang dirimu sendiri di cermin. "aku kembali lagi kesini? aku senang bebas dari Bara namun aku merasa canggung jika harus bertemu dengan dia lagi. karena bagaimanapun dia selalu jadi orang pertama yang menolong aku."

tok, tok, tok...

"siapa?"tanya kamu dari dalam kamar saat ada seseorang yang mengetok pintu kamar.

"buka pintunya, ini saya."ujar Mayted.

menaruh kapas yang kamu gunakan untuk menghapus makeup, dengan cepat kamu membuka pintu kamar.

saat pintu kamar di buka, Mayted sudah berdiri di hadapan kamu. "ada apa?"

tanpa menjawab tiba-tiba saja Mayted memeluk kamu erat. "maafin saya ya."

"maaf karena kamu harus di perlakukan seperti kemarin oleh Bara laki-laki brengsek itu."lanjutnya.

kamu terdiam, entah kamu sendiri bingung harus menjawab apa.

tapi kali boleh jujur pelukan ini rasanya hangat sekali, ingin rasanya tidak melepaskan pelukan hangat ini.

tapi tidak mungkin juga kamu harus bertahan lama di peluk Mayted seperti ini.

akhirnya mau tidak mau kamu melepaskan pelukan hangat Mayted.

Mayted yang menyadari hal itu sontak tersenyum simpul. "maaf saya kelewat batas, saya lupa kalau kita sudah tidak ada hubungan lagi."

"ini sudah malam, kenapa tidak istirahat?"tanya kamu mengalihkan pembicaraan.

"jangan mengalihkan pembicaraan, lagi pula saya kesini hanya ingin memberikan kamu minuman coklat. kamu suka ini kan untuk kamu minum saat tengah lelah?"Mayted memberikan paper bag yang berisi minuman coklat dan beberapa cemilan.

"iya saya suka minuman coklat, terimakasih."balas kamu seraya menerima paper bag itu.

"sama sama, sebelum saya kembali ke kamar saya. boleh saya bertanya?"kamu mengangguk. "tanyakan saja."

"jika kita di takdirkan bersama suatu saat nanti bisakah saya menunggu kamu datang untuk saya?"tanya Mayted.

"untukmu agamamu untukku agamaku. sampai jumpa di takdir yang terbaik. jika kita di takdirkan bersama tolong tunggu aku ya pak mayor. bahagia selalu matahariku."jawab kamu seraya tersenyum simpul.

jawaban itu sontak membuat Mayted merasa lega, ia membalas senyuman kamu dengan senyum manis yang tercetak jelas di bibirnya. "saya akan tunggu kamu, bahagia selalu juga bocil coklat nya Teddy Indra Wijaya."

****
3841 kata :>

terimakasih untuk teman teman yang sudah menemani kisah ini dari bab 01 sampai bab 50 🥺🤎

aku happy bisa menamatkan kisah ini, kita akan ketemu lagi di season dua yaa.

oh iya, menurut teman teman ini happy ending atau sad ending nih??? ༼⁠ ⁠つ⁠ ⁠◕⁠‿⁠◕⁠ ⁠༽⁠つ

sampai jumpa di season dua dan terimakasih banyak untuk teman teman pembaca kesayangan akuu 🤎🤎

bersama teman teman aku memulai kisah ini dan bersama teman teman aku berhasil menamatkan kisah ini🙆🏻‍♀️🤎

ily 3000 semuaaa 🤎🤎

Continue Reading

You'll Also Like

26.2K 1.3K 27
alternate universe 🫶🏻 happy reading semua jangan lupa di vote ya!
65.7K 4K 59
Tokoh: Aldebaran Alfahri Andini Kharisma Putri El Nino Prasetya Elsa Anindita Seorang CEO PT Aldebaran Sejahtera yang bernama Aldebaran Alfahri tel...
156K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
11.4K 664 9
📍local story ALERT: -cerita ini hanya mengandung FIKSI belaka -cerita ini tidak bersangkut paut dengan kehidupan NYATA para PEMERAN -para karakter s...