Surrogate Mother || MewGulf

By Gween_Kanawut

34K 4.2K 786

Kana sekretaris pribadi yang menyewakan rahimnya pada pasangan suami istri yang menginginkan keturunan dalam... More

Chapter 1 šŸŒ»
Chapter 2 šŸŒ»
Chapter 3 šŸŒ»
Chapter 4 šŸŒ»
Chapter 5 šŸŒ»
Chapter 06 šŸŒ»
Chapter 07 šŸŒ»
Chapter 08 šŸŒ»
Chapter 09 šŸŒ»
Chapter 10 šŸŒ»
Chapter 11 šŸŒ»
Cahpter 12 šŸŒ»
Chapter 13 šŸŒ»
Chapter 14 šŸŒ»
Chapter 15 šŸŒ»
Chapter 17 šŸŒ»
Chapter 18 šŸŒ»
Chapter 19 šŸŒ»
Chapter 20 šŸŒ»
Chapter 21 šŸŒ»
Chapter 22 šŸŒ»
Chapter 23 šŸŒ»
Chapter 24 šŸŒ»
Chapter 25 šŸŒ»
Chapter 26 šŸŒ»
Chapter 27 šŸŒ»
Chapter 28 šŸŒ»
Chapter 29 šŸŒ»
Chapter 30 šŸŒ»

Chapter 16 šŸŒ»

1.1K 156 29
By Gween_Kanawut

ROYAL ESTATE

" selamat pagi tuan Bright." Sapaan para karyawan di sana.

" selamat pagi semuanya." Sapaan balik Bright berjalan menuju Lift, menekan tombol 39 tempat dimana ruangannya berada.

Sesampainya di lantai 39, Bright meletakkan tas kantornya dan mulai duduk di kursi miliknya.

" hah..." helaan nafas Bright sedikit melonggarkan dasinya yang terasa sesak.

" mau sampai kapan aku harus mengurus perusahaan sebesar ini seorang diri. Pria itu benar-benar sangat gila. Sudah hampir satu tahun tidak kunjung kembali ke perusahaan ini. Apa dia ingin membunuhku. Arghh sial!" Umpatan kekesalan Bright yang mendapat tekanan batin dari pemilik perusahaan besar itu.

Baru saja selesai mengumpat, ketukan pintu ruang sekretaris pribadi terdengar.

" masuklah." Suara lelah Bright.

" permisi tuan, maaf mengganggu waktu Anda. Nyonya Davika ingin bertemu dengan Anda."

" suruh Nyonya Davika masuk."

Ya. Bright tau siapa Davika itu, karena gosip yang selalu ia dengar di lingkungan kantor.

" ya tuan." Asisten sekretaris pun keluar.

" apa kabar Bright." Sapa seorang wanita muda.

" kabar saya baik, Nyonya Davika. Bagimana kabar Anda."

" kabar ku juga baik-baik saja."

" ah syukurlah."

" apa Mew belum kembali??"

" presdir sampai saat ini belum mengisi posisinya kembali, Nyonya."

" apa dia sudah menemukan apa yang dia cari?"

" untuk hal itu, saya tidak tau Nyonya. Maafkan saya."

" tidak apa. Saya tau bahwa itu bukanlah ranah mu untuk ikut campur dalam urusan pribadinya."

" ya. Nyonya sangat benar. Apa Nyonya membutuhkan sesuatu hingga datang ke perusahaan ini?"

" tidak. Saya hanya merindukan tempat ini saja. Sudah lama saya tidak datang berkunjung ke tempat ini. Tempat ini mengingatkan saya akan Mew."

" saya tau itu pasti akan sangat sulit untuk Anda Nyonya."

" ya. Itu sangat sulit saya lalui dan hadapi. Sampai saat ini, saya tidak tau siapa yang sedang dicari oleh mantan suami saya. Mungkin saja anak itu sudah berusia 3 atau 4 tahun saat ini."

" apa Nyonya ingin minum sesuatu?" Mengalihkan pembicaraan.

" tidak. Saya tidak akan lama berada di perusahaan ini. Saya hanya ingin melihat ruang kerja Mew saja."

" perlu saya temani Nyonya."

" tidak perlu. Saya tau saat ini kau pasti sangat sibuk."

" baiklah jika Nyonya menginginkan hal itu."

" kalau begitu saya permisi."

" ya Nyonya."

Davika pergi dari ruang kerja Bright menuju lantai 40 tempat ruang kerja Mew berada.

Saat Davika membuka pintu ruangan kerja Mew. Satu pemandangan yang ia lihat adalah tata letak barang-barang yang ada di dalam ruangan itu masih sama seperti terakhir kali ia datang ke perusahaan mantan suaminya.

" semua masih sama dan tidak ada yang berubah. Namun hanya hatimu saja yang sudah berubah Mew." Gumam Davika mengitari meja kerja Mew.

Arah pandang Davika tertuju pada sebuah foto kecil yang terhalang oleh tumpukan berkas di atas meja kerja Mew yang tertata rapi.

" Kana??" Kaget Davika melihat apa yang ia temukan di sana.

" sejak kapan Mew menyimpan foto Kana dimeja kerjanya seperti ini." Bingung Davika.

Davika mulai mengambil bingkai foto yang terhalang oleh tumpukan berkas. Namun saat foto itu sudah berada di tangan Davika ia tak sengaja menjatuhkan foto itu karena di sana bukan hanya ada Kana saja. Melainkan Mew yang tengah mencium perut Kana yang membesar.

" ini tidak mungkin." Menggeleng ribut melihat foto yang jatuh di atas lantai.

" hiks kalian membodohi ku selama ini?? Dan kau Kana. Kenapa kau merebut mantan suami ku seperti ini. Kau yang sudah aku anggap sebagai adik ku ternyata menusuk ku dari belakang. Haahh.. dasar bodoh!! Hiks hiks.. bodoh kau Davika.. hiks hik.."

Merasa dunia seakan membuat permainan yang sangat konyol untuknya. Selama ini ia tidak tau siapa yang menjadi duri di dalam rumah tangganya bersama Mew.

" seharusnya aku mendengarkan ucapan mu sebelum mengambil keputusan bodoh itu hiks hiks.. dasar bodoh hiks hiks.." merutuki keputusan yang sudah ia ambil.

Davika meraih foto Mew Kana di bawah tumpukan pecahan kaca dan merobeknya hingga menjadi kepingan kecil dan melemparnya dengan segala penuh amarah.

" Aarghh!!!! Kau kembali membodohiku Mew hiks hiks.. kenapa kau tidak bilang pada ku bahwa orang itu adalah Kana hiks hiks.. Bajingan sialan! Hiks hiks.." mengacak seluruh barang-barang yang ada di dekatnya.

Puas melampiaskan kekesalannya, Davika keluar dari ruang kerja Mew dan bergegas pergi meninggalkan perusahan Royal Estate.


*****

" selamat malam tuan Tay." Sapa karyawan yang berpapasan dengan Tay.

" ya, selamat malam untuk kalian semua."

Tay berjalan ke arah parkiran mobil. Ia selalu di sibukkan dengan anak perusahaan Mew yang diberikan padanya.

Tay sempat menolak apa yang di berikan oleh mantan presdir nya. Namun segala upaya penolakan yang Tay berikan pada Mew selalu di bantah oleh pria yang memiliki kekuasaan di beberapa Negara itu termasuk Negara yang ia tinggali saat ini.

" hah~~~ rasanya tubuh ku akan runtuh saat ini juga. Aku rasa dia ingin menyiksaku dengan embel-embel memberikan perusahaan ini pada ku." Keluhan Tay di dalam mobil.

" saat ini aku merindukan anak kecil itu. Apa dia tumbuh dengan baik bersama presdir." Memikirkan keponakannya yang sudah jauh dari jangkauannya karena kesibukan yang terjadi pada kesehariannya.

Tay menyalakan mesin mobil dan pergi menuju kediamannya dimana Noah sempat tinggal bersama denganya dan saat ini Noah justru tinggal bersama Mew. Ia menyerahkan Noah pada Mew karena tidak bisa menjaga Noah saat ia sudah bekerja di perusahaan itu.

Baru saja Tay tiba di rumahnya, ia mendengar suara teriakan dari dalam rumah tetangga sebelahnya.

" Tolong!! Hiks hiks Tolong putriku hiks hik.." suara samar-samar yang Tay dengar dari rumahnya.

" ada apa dengan pria menyebalkan itu. Apa terjadi sesuatu di sana." Gumam Tay dan enggan ikut campur apa yang terjadi dengan tetangga sebelahnya.

Namun saat Tay ingin melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, ia kembali mendengar suara teriakan dari dalam rumah New dan segera berlari ke arah sana.

Brak!!

Tay mendobrak pintu rumah New tanpa permisi.

" astaga!! Ada apa ini." Panik Tay melihat ceceran darah dimana-mana.

New yang sedang memeluk putrinya yang tak sadarkan diri mulai melihat kearah Tay.

" hiks hiks.. tolong putri ku hiks hik.."

Tay segera berlari kearah New dan langsung menggendong tubuh Lily yang bersimbah dengan darah.

New hanya mengikuti langkah kaki Tay menuju mobil yang terparkir di rumah Tay.

Tay kembali menancapkan pedal gas mobilnya cukup dalam dan melesat pergi ke rumah sakit. Di dalam perjalanan di dalam mobil hanya di isi dengan tangisan New saja yang memeluk putrinya.

" hiks hiks.. Lily maafkan Mommy sayang hiks hiks.. sadarlah nak hiks hiks.."

Tay hanya diam saja dan enggan bicara. Dia membebaskan New untuk menangis sesuka hatinya hingga sampailah mereka di rumah sakit tempat dimana Kana di rawat selama ini.

Tay kembali membawa tubuh Lily yang masih tak sadarkan diri menuju UGD.

" cepat tangani anak ini." Ujar Tay saat masuk ke dalam ruang UGD tanpa permisi.

" silakan kalian tunggu di luar tuan. Kami akan menangani pasien ini." Ujar dokter UGD.

" hiks hiks.. tidak. Saya harus bersama putri saya dokter."

" jika Anda seperti ini, pasien akan dalam masalah besar."

" tapi saya ingin bersama putri saya dokter hiks hiks.."

" New. Ayo ikut saya." Tay memegang bahu New lembut.

" tapi bagaimana dengan putri ku."

" dokter akan melakukan yang terbaik untuk Lily, sebaiknya kita biarkan dokter melakukan tugasnya."

" dokter. Tolong lakukan yang terbaik untuknya." Tay.

" saya akan berusaha melakukan yang tebaik untuk pasien."

" ya lakukanlah."

Tay pergi membawa New dalam rangkulannya. Duduk di kursi tunggu dengan Tay yang berusaha menenangkan seorang ibu yang panik akan kondisi putrinya.

" maafkan Mommy Lily hiks hiks.. maafkan Mommy." Rancau New.

" Lily akan baik-baik saja. Tenanglah."

" ini semua salah ku hiks hiks.. seharusnya Lily tak mengalami hal seperti itu hiks hiks.. ini salah ku.."

" jangan menyalahkan diri mu seperti itu. Sebenarnya apa yang terjadi."

" itu terjadi sejak beberapa menit sebelum kau datang masuk ke dalam rumah ku hiks hiks.. Lily berusaha melindungiku dari amukan mantan suami ku yang tiba-tiba saja datang dengan penuh amarah dan ingin menghantam ku dengan Vas bunga hiks hiks.. Lily melihat pertengkaran kami dan gadis kecil itu berusaha melindungi ku dari pria Brengsek itu hiks hiks.. Lily seperti ini karena ulah ku hiks hiks..."

" sebaiknya kita laporkan kasus ini pada pihak berwajib. Orang seperti itu kapan saja bisa menyerang mu dan juga Lily suatu saat nanti."

" tidak. Jangan lakukan apapun padanya. Pria itu akan terus membenci ku dan putriku. Hiks hiks.."

" saya yang akan melindungi kalian dari pria Brengsek itu. Jadi kau tidak perlu merasa khawatir lagi."

" tapi.."

" tidak ada kata tapi. Saya harus segera melaporkannya. Siapa nama suami mu."

New ragu-ragu, namun jika ia membiarkan pria Brengsek itu pasti suatu saat nanti pria itu akan melukai dirinya dan putrinya kembali.

" Off. Ya, Off Jumpol."

" baiklah. Kau tunggu di sini. Saya akan membuat laporan tentang apa yang sudah pria itu lakukan pada kalian." New hanya mengangguk saja.


*****

Di lain tempat kini Mew tengah bergandeng tangan dengan Noah, menyusuri lorong rumah sakit untuk kembali ke kediaman mereka.

" paman."

" ya."

" bisakah kita membeli ic klim sebelum kembali."

" apa Noah menginginkan itu."

" eug eug.."

" baiklah kita akan membelinya sesuai keinginan Noah."

" hoyeeee..." teriak senang Noah, matanya tak sengaja melihat Tay di ujung jalan sana yang berjalan seperti sedang terburu-buru.

" PAMAN TAY!!" Teriak Noah.

Mew melihat kearah pandang Noah dan Tay pun menghentikan langkah kakinya.

" Tay."

" presdir, Noah." Kaget Tay.

" paman Tay kenapa bulu-bulu cekali jalannya. Apa paman Tay tidak mau beltemu dengan Noah lagi??"

" sayang maafkan paman Tay. Hari ini paman harus pergi ke suatu tempat. Jika paman Tay memiliki waktu luang, paman akan bermain dengan Noah. Apa Noah bisa mengerti."

" hm." Jutek Noah.

" Noah." Suara Mew.

" ya baiklah." Noah menyerah dan melembut kembali.

" presdir. Maafkan saya, saya harus pergi sekarang."

" ya pergilah, Noah akan mengerti nanti."

" terima kasih presdir." Tay pergi begitu saja tanpa bicara pada Noah.

Melihat kepergian Tay, tiba-tiba saja Noah meneteskan air matanya. Mew tau apa yang di rasakan oleh putranya itu. Mew segera memeluk tubuh mungil Noah dan menenangkannya.

" apa Noah baik-baik saja?"

" hiks hiks.. kenapa paman Tay jahat sekali pada Noah hiks hik.."

" paman Tay sangat sibuk, jika paman Tay memiliki waktu luang ia akan bertemu dengan Noah. Bukankah paman Tay bicara seperti itu pada Noah??"

" Noah rindu paman Tay hiks hiks.."

" ya, paman tau itu. Untuk saat ini Noah bisa bermain dengan paman tampan selagi paman Tay sibuk. Apa Noah mau??"

" eug eug.."

" ayo berhentilah menangisnya kita akan beli ice cream kesukaan Noah. Bukankah Noah menginginkan itu."

" ya!! Noah ingin!!" Semangatnya lagi mendengar kata ice cream.

" hahaha.. sangat manis sekali." Tawa Mew melihat kelakuan putranya.

Mew membawa Noah menuju parkiran mobil dan meninggalkan gedung bertingkat itu menuju kedai Ice cream sebelum kembali ke rumah.

*******

" bagaimana keadaan Lily." Tanya Tay saat masuk ke dalam ruang rawat inap Lily.

Lily gadis kecil yang mendapatkan kekerasan dari ayahnya kini sudah di pindahkan ke ruang rawat inap setelah menjalani operasi kecil dengan jahitan di bagian kepala belakangnya akibat pukulan benda tumpul.

" keadaannya sudah jauh lebih baik. Dokter bilang pada ku bahwa untuk beberapa hari, Lily akan mendapatkan perawatan di rumah sakit ini. Luka di bagian kepalanya mendapat 10 jahitan. Anak ini benar-benar kuat sekali dan aku menyesali perbuatan ku padanya, karena sebagai ibu tidak bisa melindungi putrinya." Menyesal.

" berhentilah menyalahkan diri sendiri, ini semua bukan salah mu. Pihak kepolisian memberi tau pada ku bahwa mereka sudah berhasil menangkap mantan suami mu yang pengecut itu."

" syukurlah." Lega New.

" saya harus pergi."

" tunggu."

" apa kau perlu sesuatu?"

" tidak." Menunduk malu.

" maafkan segala sikap buruk ku pada mu selama ini. Kau sudah berbaik hati membawa putriku ke rumah sakit ini. Entah aku harus membalas apa perbuatan baik mu yang sudah menyelamatkan nyawa putriku. Maaf atas segala kesalahan ku ini."

" saya memaafkan mu. Jika tidak ada lagi, saya akan pergi."

Baru saja Tay membalikkan tubuhnya, New kembali menarik pergelangan tangannya dan....

Chup~

Kecupan di bibir keduanya. Tay sangat terkejut dengan apa yang di lakukan pria satu anak itu.

" terima kasih." New bersemu memerah setelah apa yang ia lakukan pada Tay.

" ya. Saya harus pergi." Tay bergegas pergi meninggalkan ruang rawat inap Lily.

Langkah kakinya sedikit lebih cepat menjauh dari gedung rumah sakit. Dirinya masih tak menyangka dengan apa yang di lakukan pria satu anak itu padanya.

" Sial!!" Umpatan ke kesalan Tay di sepanjang jalan menuju parkiran mobil.

Tay semakin mempercepat langkah kakinya untuk sampai di parkiran mobil. Dirinya benar-benar merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya.

" argh sial!! Apa yang di lalukan pria itu. Bagaimana dia bisa menciumku seperti tadi." Mengingat apa yang terjadi beberapa menit lalu.

Brak! Brak! Brak!!

Pukulan di stir mobil begitu kencang.

" argh sial!! Ini tidak boleh tejadi. Sial!! Sial!!"

Tay kesal dengan apa yang terjadi. Dirinya benar-benar mendapat desiran aneh dalam tubuhnya. Desiran aneh yang tak pernah ia rasakan sebelumnya membuat Tay merasa semakin gelisah.

Mew yang baru saja memarkirkan mobilnya tak sengaja melihat mobil yang tak asing baginya.

Knock! Knock!

Mengetuk kaca jendela mobil Tay. Tay yang sedang kesal pun terkejut dengan suara ketukan itu.

" ah presdir." Gumam Tay di dalam mobil.

" buka pintu ini." Mew memberi isyarat pada Tay.

" apa yang kau lakukan di rumah sakit ini. Apa kau baru bertemu dengan Kana?"

" ah presdir maafkan saya. Saya tidak tau jika Anda ada di rumah sakit ini." Gugup Tay.

" apa yang terjadi, sejak kemarin saya perhatikan gelagat mu sangat aneh sekali. Apa yang sedang kau sembunyikan lagi dari saya."

" tidak ada yang saya sembunyikan saat ini presdir. Hanya saja__" menghentikan ucapannya.

" hanya apa." Bingung Mew.

" hanya saja, saya baru saja membantu tetangga rumah saya yang mengalami musibah pada putrinya akibat mantan suaminya. Anak itu sedang di rawat di rumah sakit ini. Saat saya bertemu dengan Anda dan Noah tadi malam, saat itu saya sedang membawa mereka ke rumah sakit ini."

" pantas saja, saya melihat bercak darah di pakaian mu."

" itu adalah darah anak kecil itu."

" lalu bagaimana keadaannya saat ini."

" dokter bilang jika anak itu sudah baik-baik saja presdir."

" syukurlah."

" ya presdir."

" apa kau ingin bertemu dengan Kana?"

" ya. Ayo kita ke sana."

Tay Mew berjalan beriringan menuju kamar rawat inap Kana.

" kau tau."

" hm."

" putraku sangat kecewa dengan sikap mu tadi malam."

" maafkan saya presdir, pasti Noah sangat sedih."

" ya. Itu benar. Saya mencoba menenangkannya dan itu cukup sulit. Luangkanlah waktu mu untuk putra saya. Kau adalah orang terdekatnya selama ini. Putra saya sangat rindu dengan paman Tay nya."

" aah. Maafkan paman Noah."

" ya. Kau harus meminta maaf padanya."

" ya presdir."

Sesampainya di pintu ruang rawat inap Kana, Mew Tay masuk bersamaan.

" selamat pagi Kana." Sapa Tay.

" kak Tay!!" Seru Kana bahagia melihat wajah kakak nya kembali.

" apa kau baik-baik saja?"

" hm.. Kana sudah baik-baik saja. Bahkan Kana sudah bisa berjalan, ya walaupun presdir yang membantu Kana untuk berjalan."

" syukurlah kak Tay sangat senang mendengarnya."

" eung. Apa kak Tay akhir-akhir ini sangat sibuk sekali?? Sampai-sampai melupakan aku dan juga Noah."

" hahaha.. maafkan kak Tay. Perusahaan itu sangat membuat kak Tay sakit kepala."

Sedikit menyindir seseorang yang sedang duduk di sisi Kana sambil menyuapi Kana sarapan pagi dari rumah sakit.

" apa kau tidak puas dengan apa yang saya berikan untuk mu."

" ahahaha.. tentu saja tidak presdir. Anda terlalu baik hati pada saya hingga memberikan saya perusahaan super sibuk itu."

" sudah berapa lama kau tidak bekerja seperti saat ini."

" ya... itu cukup lama sekali."

" saya tau kau pasti sibuk mengurus Kana dan juga Noah saat itu. Tidak bisakah kau bersyukur dengan apa yang saya berikan pada mu saat ini."

" TAPI TIDAK SEPERTI INI JUGA PRESDIR!! PERUSAHAAN ITU BAHKAN HAMPIR MEMBUNUH SAYA!!" Teriakan frustasi  Tay.

" ????? " Mew Kana hanya bingung dengan apa yang Tay katakan.

" haish kak Tay. Kenapa kau seperti ini. Berterima kasihlah pada presdir."

" ya terima kasih presdir. Kau sangat baik sekali pada ku." Suara lemah Tay frustasi.

Suasana ruangan Kana kembali canggung. Rupanya Tay tak bisa menahan uneg-uneg nya pada pria yang sedang menyuapi adiknya itu.

Hingga dokter datang dan membawa Kana untuk melakukan trapi fisik rutinnya kembali. Tay undur diri untuk pergi ke perusahaan miliknya karena ada urusan mendesak.

Bersambung.....


Rabu, 24 April 2024

Hay!!

Akhirnya aku kembali untuk menghibur kalian semua para reader setia Surrogate Mother...

Beberapa hari aku gak muncul karena jari ku sempat sakit dan sekarang sudah agak lebih baik dan bisa menghibur kalian lagi...

Semoga Chap ini tembus 100 Voted lebih lagi yau..

Bagi yang belum follow author, sebaiknya follow dulu yuk biar gak ketinggalan update terbaru dari author nanti...

Pay pay 👋👋

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 113K 54
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
1.1M 2.8K 18
šŸ”ž Bluesy area, mengandung 21+ šŸ”ž - oneshoot ! ranked; #1 Karina 24/6/2023 #1 Bluesy 25/6/2023 #1 Karinajeno 7/9/2023
37.5K 5.9K 42
rumah tangga mereka selalu harmonis Mew sangat mencintai istrinya begitu pun sebaliknya
1.7M 68.2K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...