Apa Itu Kebahagian?

By renzyy_

73.2K 5.8K 1.8K

ngasal doang kalo ga suka skip aja gue kasi saran mending skip aja dari pada nyesel kan๐Ÿ—ฟ More

Prolog
Bab 1
PENGENALAN
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
info
Bab 21
Bab 22
info lagi๐Ÿ—ฟ
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bukan up๐Ÿ—ฟ

Bab 28

1.6K 158 64
By renzyy_

....

Gadis itu masih setia menggenggam tangan Freya yang sedari tadi belum sadar dari pingsan. Terlihat dengan jelas kalau saat ini Gadis itu sangat mengkhawatirkan kondisi Freya.

"Fio, kemarin Freya tidur di rumah lu kan?" tanya Chika. ia menatap Fiony yang masih setia duduk di samping tubuh Freya.

Fiony yang mendengar pertanyaan Chika langsung mendongakan kepala nya dan menatap Chika. "lu tau dari mana?" tanya Fiony.

"Ella, kemarin pas lagi ke minimarket gue ga sengaja ketemu Ella" jawab Chika. "jadi? benar si Freya dikasi obat perangsang?" lanjut nya.

"ck, gabriella setan" batin Fiony

Fiony menghembuskan nafas kasar lalu mengangguk pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Chika.

"jadi... lu sama Freya ngen-"

Ara yang melihat tatapan tajam Fiony langsung membungkam mulut Chika sebelum Chika menyelesaikan ucapan nya.

"gue sama Freya ga ngapa-ngapain" ucap Fiony. Setelah Fiony mengucapkan hal itu Ara menarik kembali tangan nya dari mulut Chika.

"terus itu di leher lu apaan merah merah?" tanya Chika sembari menunjuk ke leher Fiony yang terdapat 2 kiss mark disana.

Fiony yang mendengar itu reflek melepaskan genggaman tangan nya dari tangan Freya dan menutup leher nya dengan kedua tangan nya.

"astagaa Chika sayang, ngapain pake nanyaaa" batin Ara

"i-ini digigit nyamuk" jawab Fiony

Chika menatap curiga pada Fiony, dia bukan anak kecil dan dia tau tanda apa itu. "tap-"

"Chika udah ya, gimana kalau kita beli es krim?" ajak Ara menyela ucapan Chika.

"tapi gu-"

Ara menarik tangan Chika keluar dari kamar meninggalkan Freya dan Fiony sebelum Chika bertanya lebih jauh.


"Ara gue belum selesai nanya" omel Chika dengan wajah kesal, Namun gadis itu tetap pasrah dan mengikuti  tarikan tangan Ara.

Ara menghentikan langkah nya lalu menatap Chika. "mau es krim ga?" tanya Ara. "mau mauu" ucap Chika dengan wajah berseri seri.

"kalau gitu berhenti ngomel okey?" ucap Ara lembut. Chika mengangguk patuh sebagai jawaban.

"giliran es krim aja cepat dasar bocah" batin ara.

Ara dan Chika pun pergi menggunakan mobil ke minimarket terdekat untuk membeli es krim.







tring.. tring.. tring..

Handphone Freya yang terletak di meja samping kasur terus berdering dengan notifikasi Whatsapp yang terus masuk. Fiony yang merasa terganggu langsung meraih ponsel Freya, niat nya hanya ingin membuat silent namun secara tidak sengaja Fiony malah membaca pesan masuk tersebut.

"Marsha?" gumam Fiony. ia menatap chat dari Marsha yang terus masuk ke handphone milik Freya sehingga dia tak sadar kalau Freya mulai sadar dari pingsan nya.

"lu ngapain?" tanya Freya. Suara Freya berhasil mengejutkan Fiony, Gadis itu meletakan kembali handphone milik Freya di meja lalu mengambil segelas air yang ada di meja tersebut.

"minum dulu" ucap Fiony. ia menyondorkan segelas air yang ada di tangan nya pada Freya. Dengan perlahan Freya mulai duduk di kasur tentu nya dengan bantuan dari Fiony juga, Freya menyandarkan tubuh nya di headboard kasur lalu hendak mengambil gelas air tersebut dari tangan Fiony.

"gue bantu" tegas Fiony. ia lalu mendekatkan gelas air itu ke mulut Freya, lalu Freya? entah kenapa gadis itu hanya bisa menurut.

Setelah Freya menghabiskan segelas air tersebut, Fiony meletakan kembali gelas kosong tersebut di meja samping kasur lalu menatap Freya.

"ada yang masih sakit?" tanya Fiony. Ia menatap wajah Freya dengan raut wajah khawatir.

"gue gapapa" jawab Freya. jawaban dari Freya berhasil mendapatkan hadiah jitakan dari Fiony, yap gadis itu mendaratkan jitakan di jidat lapangan Freya.

Freya meringis pelan dengan wajah kesal. "ngapain lu jitak gue?" tanya Freya kesal. "karena lu salah" jawab Fiony dengan nada kesal. Freya yang mendengar nada Fiony pun semakin kesal dengan gadis itu.

"kok lu nyolot?" ucap Freya dengan nada kesal. "ya karena lu salah bego" ucap Fiony tak kalah kesal.

"lu ngatain gue bego?!" ucap Freya semakin kesal. "karena emang lu bego" nyolot Fiony.

Freya semakin kesal dengan ucapan yang di lontarkan Fiony. "lu-"

"apa?! gue apaan hah?!" ucap Fiony menaikan nada nya. "badan dan wajah lu pada lebam, belum lagi kepala lu yang luka, itu yang lu bilang gapapa?!" lanjut Fiony. Gadis itu benar benar geram dengan jawaban Freya tadi. Bagaimana tidak kesal, saat Freya tak sadarkan diri Fiony hampir saja menangis karena khawatir dengan keadaan Freya.

"kalau udah tau keadaan gue ngapain lu pake nanya segala tadi bego" jawab Freya. ia tak terima karena dikatain bego tadi nya.

"lu ngatain gue bego?!" ucap Fiony. "lu benar benar... " Saat Fiony hendak berdiri dari kursi nya, ia di hentikan oleh suara pintu yang terbuka dimana Chika dan Ara telah kembali.

"eh? kalian berdua kenapa?" tanya Chika menatap Freya dan Fiony secara bergantian. "lu pada kenapa dah? suara kalian kedengaran sampai di luar kamar" ucap Ara.

Fiony kembali duduk di kursi nya dan memalingkan wajah nya ke arah lain, begitu pun dengan Freya ia juga memalingkan wajah nya ke arah lain yang membuat Chika dan Ara saling bertukar pandang dengan wajah bingung.

"kek nya mereka berantem" bisik Chika pada Ara. "seperti nya" jawab Ara berbisik pada Chika.

Chika dan Ara saling memandang satu sama lain lalu mengangguk, Chika pun pergi menghampiri Fiony dan Ara menghampiri Freya untuk mengecek keadaan Freya.

"kenalin gue Ara" ucap Ara. "biar gue periksa keadaan lu ya" lanjut Ara. Freya hanya mengangguk sebagai jawaban. Ara lalu melakukan tugas nya.

"Fio" panggil Chika pelan sembari menyenggol lengan Fiony. "apaan?" jawab Fiony. "keluar dulu yuk" ajak Chika. ia lalu menarik tangan Fiony keluar dari kamar meninggalkan Freya dan Ara.

"kita mau kemana Chik.. " ucap Fiony yang pasrah dengan tarikan Chika. "makan es krim yang tadi di beliin Ara" jawab Chika. ia membawa Fiony ke ruang makan lalu mengambil dua es krim dari dalam kulkas yang tadi di belikan Ara.

Chika menyondorkan satu es krim pada Fiony, "nih, makan biar mood lu baik" ucap Chika. "thanks" ucap Fiony. ia menerima es krim dari Chika.

Mereka berdua pun menikmati es krim mereka masing tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.







Setelah 5 menit berlalu Fiony dan Chika sudah menghabiskan es krim mereka berdua masing masing.

Chika lalu menatap Fiony yang duduk di hadapan nya. "jadi? lu sama Freya kenapa tadi?" tanya Chika. "tuh bocah nyebelin banget Chik" jawab Fiony. Chika menatap Fiony dengan tatapan bingung, bukan nya tadi Fiony adalah salah satu orang sangat khawatir dengan keadaan Freya tadi? lalu kenapa sekarang malah Fiony menganggap Freya menyebalkan?

"maksud lu? emang si Freya ngapain?" tanya Chika dengan wajah penasaran nya. Fiony pun mulai menceritakan kejadian diantara diri nya dan Freya.

Chika mengangguk pelan setelah selesai mendengar penjelasan dari Fiony. "ohhhh, jadi karena Freya jawab gapapa pas lu tanyain keadaan nya?" tanya Chika. ia menatap gadis di depan nya dengan senyuman yang menurut Fiony sangat mencurigakan.

Fiony mengangguk pelan sebagai jawaban sebelum akhirnya ia mengerutkan kening nya karena melihat senyuman mencurigakan dari manusia jamet di hadapan nya. "ngapain lu senyum senyum?" tanya Fiony menatap Chika.

"lu suka ya.. sama... si Freya" ucap Chika sembari menaik naikan alis nya pada gadis di hadapan nya.

"g-gak..ngapain juga gue suka sama manusia aneh kayak dia" jawab Fiony.  "tapi cakep kan?" ucap Chika. Kepala Fiony mengangguk tanpa sadar hingga akhirnya....

"eh?! gaa" ucap Fiony dengan panik karena baru saja sadar dengan tingkah nya tadi. "iya deh iyaaa" ucap Chika. "dari pada lu berdua berantem mulu mending baikan deh" lanjut Chika.

Chika lalu berpindah ke samping Fiony dan menatap gadis itu hingga akhirnya Fiony menghela nafas kasar. "ck, yauda gue ngalah" ucap Fiony.

"nahh gitu dong" ucap Chika sembari merangkul pundak Fiony.










Disisi lain....

Ara baru saja selesai memeriksa keadaan Freya. "gaada luka serius, luka di kepala lu bakalan sembuh sekitar satu sampai dua minggu kalau lebam di tubuh lu paling tiga atau empat hari udah sembuh" jelas Ara.

Freya mengangguk mendengar penjelasan dari Ara. "thanks" ucap Freya. "santai aja" ucap Ara. "kalau ada yang sakit bilang aja ke gue" lanjut Ara. Freya mengangguk sebagai jawaban.

"siapa yang bawa gue kesini?" tanya Freya. "Chika yang bawa lu kesini karena disuruh Fiony" jawab Ara. Tubuh Freya sedikit tersentak saat mendengar nama Fiony.

"Fiony? bagaimana bisa?" gumam Freya. "ntah, gue juga gatau" ucap Ara. Saat Freya ingin bertanya lagi tiba tiba pintu kamar terbuka memperlihatkan Fiony dan Chika yang berjalan masuk.

Chika berjalan mendekati Ara lalu menarik Ara keluar dari kamar meninggalkan Freya dan Fiony di dalam ruangan tersebut.





"Fiony"

"Freya"

Ucap mereka berdua berbarengan. Suasana di dalam kamar pun menjadi canggung."a-ah, lu duluan aja" ucap Freya. "l-lu aja duluan" ucap Fiony.

Freya menghela nafas pelan. "maaf karena sikap gue tadi" ucap Freya menatap Fiony yang berdiri di samping nya.

Tubuh Fiony tersentak mendengar permintaan maaf dari gadis di depan nya. "gue juga minta maaf.. " ucap Fiony. "maaf karena udah ngatain lu bego tadi, tapi itu karena lu nya nyebelin" lanjut Fiony. Mendengar ucapan dari Fiony membuat Freya terkekeh pelan. "iya, maafin gue ya dan thanks udah bantuin gue" ucap Freya tulus. Fiony mengangguk pelan sebagai jawaban lalu tersenyum tipis pada gadis di depan nya.

DEG

"senyuman itu.. Fiona.. " batin Freya












































Disisi lain....

Terlihat seorang gadis yang sedang menangis di hadapan teman nya.

"sha..." panggil Zee. ia menatap Gadis di hadapan nya yang masih terus menangis. "sha.. pliss jangan gini" ucap Zee. Namun bukan nya tenang Marsha malah semakin terisak, Zee yang melihat itu langsung membawa Marsha ke pelukan nya.

Flashback

Marsha sedang duduk di dalam mobil nya sembari memegang handphone nya. Gadis itu terus menerus mengirim pesan pada seseorang dengan wajah khawatir.

Marsha menghela nafas kasar karena tidak mendapatkan balasan chat dari Freya."frey... kamu dimana.." gumam Marsha. Ia memejamkan mata nya dan kembali mengingat kejadian tadi pagi di rumah Fiony. Hingga akhirnya bunyi notifikasi dari handphone nya membuat Marsha membuka kembali mata nya lalu mengecek handphone milik nya.

Setelah menerima chat dari Lulu, Marsha memutuskan untuk pergi menemui Lulu. Sesampai di nya di depan pintu apartemen Lulu, Marsha lalu mengetuk pintu. Saat pintu terbuka Marsha malah mendapati Zee bukan Lulu. "Zee?" ucap Marsha menatap Zee dengan tatapan bingung. "masuk dulu sha, Lulu lagi di perjalanan kesini" ucap Zee.

Marsha terdiam beberapa detik sebelum akhirnya kembali berbicara. "em.. gausa Zee, lain kal-" Zee menarik tangan Marsha masuk sebelum Marsha menyelesaikan ucapan nya. Zee menarik lembut tangan Marsha dan membawa Marsha duduk di sofa tepat nya di samping nya.

Selang beberapa menit mereka berdua hanya diam dengan pikiran mereka masing masing. Marsha masih saja memikirkan keadaan Freya sebelum akhirnya ia kembali mengingat kejadian tadi pagi di rumah Fiony.

"sha.. kamu gapapa kan?" tanya Zee. ia menatap wajah gadis di samping nya. Tak ada jawaban dari Marsha hingga akhirnya Zee meletakan kedua tangan nya di bahu Marsha untuk menarik Marsha menatap nya.

"sha..." panggil Zee lembut. Ia menatap kedua mata Marsha hingga akhirnya air mata Marsha lolos begitu saja membasahi pipi nya.

Flashback end

Selang beberapa menit Marsha masih saja menangis di pelukan Zee sembari  mengeratkan pelukan nya.

"ke-kenapa dia ngelakuin i-itu.." ucap Marsha tersenggal senggal karena berusaha mengontrol tangisan nya.
"pembohong.. ka-kamu pembohong frey..." lanjut Marsha.

Mendengar nama Freya membuat Zee terkejut, Ia lalu mengeratkan pelukan nya sembari mengusap lembut punggung Marsha agar gadis itu dapat tenang.

"jadi kamu seperti ini karena Freya..." batin Zee

Tanpa Zee sadari kini air mata nya mulai menetes keluar. Yang Zee rasakan saat ini hanya rasa sesak di dada nya.

"apa yang udah Freya lakuin ke kamu sha..." batin Zee

Beberapa menit pun berlalu dan Marsha kini mulai tenang, hanya terdengar isakan kecil dari gadis itu.

Dengan perlahan Zee mulai melepaskan pelukan nya. ia menatap ke wajah Marsha lalu dengan perlahan menyeka air mata di pipi Marsha dengan ibu jari nya.

"shaa?" panggil Zee lembut. Tangan nya masih berada di pipi Marsha sembari mengelus lembut pipi Marsha menggunakan ibu jari nya.

"udah tenang sekarang?" tanya Zee. Marsha mengangguk kecil sebagai jawaban. "kamu mau cerita?" tanya Zee dengan nada lembut.

Marsha menggeleng pelan."a-aku gapapa... makasih Zee" jawab Marsha. "kamu yakin?" tanya Zee. Ia menatap wajah Marsha dengan rasa khawatir  meskipun Zee tau kalau cerita dari Marsha akan menyakiti diri nya sendiri.

Marsha mengangguk lalu tersenyum tipis pada Zee. "aku gapapa" jawab Marsha. Dengan perlahan Zee memindahkan tangan nya yang tadi di pipi Marsha kini berpindah ke kepala Marsha, dengan lembut Zee mengelus kepala Marsha.

Zee menarik kembali tangan nya dan tersenyum pada Marsha. "kalau kamu butuh sesuatu, bilang aja sama aku" ucap Zee. "makasih ya Zee" ucap Marsha tulus sebelum akhirnya Ia kembali memeluk tubuh Zee yang membuat Zee sedikit terkejut namun Zee memilih untuk membalas pelukan Marsha hingga akhirnya....

Tokk... Tokk... Tokkk...

Bunyi ketukan dari apartemen Lulu berhasil menganggetkan mereka berdua sehingga mereka melepaskan pelukan tubuh mereka masing masing.

"em.. itu pasti Lulu, aku buka pintu nya dulu kamu tunggu aja disini" ucap Zee. Ia lalu pergi menuju ke pintu apartemen Lulu.

"Zee sakit ya? wajah nya merah" batin Marsha























































































Selamat menunggu para manusia🗿

Continue Reading

You'll Also Like

851 171 15
- Lingkar Kematian - Kematian yang sudah direncanakan namun sang perencana yang belum terpecahkan siapakah dia. Baca sahaja sih. Karena hanya karya y...
113K 2.1K 17
[One Shoot] [Two Shoot] 1821+ areaโ— Adegan berbahaya โ€ผ๏ธ tidak pantas untuk di tiru Cast : Taehyung (Top) Jungkook (bot) # 1 oneshoot (23/05/2024) #...
6.5K 419 6
[Update Random] Cerita ini isinya akan dibuat kapal FreFio kalo yg lain, oh, sayang tidak ada. Cerita nya kaya Cerita pada umumnya, tapi Cerita ini a...
2.7K 253 15
T H E L O S T How Many Hearts Destined To Die Kehidupannya berubah. Setelah ia bertemu dengan sosok hantu tersebut. Sosok kasat mata yang sebelumnya...