Farewell With Happiness

By caseyaasss

21 0 0

"Jangan jatuh hati pada orang yang belum selesai dengan masa lalunya." Ternyata kalimat itu benar adanya, itu... More

FWH 02

FWH 01

14 0 0
By caseyaasss

"Kierra, maaf untuk sekian kalinya. Maaf untuk luka yang aku buat lagi. Aku mohon, jangan tinggalin aku ya, Ra?"

-Arkananta Diaskara Mahatma-

🌷🌷🌷
___________________________________________

PYARR...

"Aw panas ... aduh...."

Terdengar suara langkah kaki yang berlari dari tangga menuju ke arah sumber suara.

"Kierra, ada apa sayang? mama denger bunyi pecahan dari dapur, mama kaget tau, Ra."

"Maaf ya Ma, ini tadi tanganku ga sengaja nyentuh bagian besi panci ini, terus gelas disampingku kesenggol jatuh, soalnya aku reflek jauhin tanganku dari panci." Jelas Kierra sambil menunjukkan jari telunjuknya yang lecet karena panas.

"Ya ampun Kierra, sini mama obatin," balas Namira.

"Kierra gapapa kok ma, nanti juga sembuh sendiri."

"Yasudah, pecahannya nanti biar dibersihin bi Surti kamu ke kamar gih, segera siap-siap ke sekolah, ini hari pertama kamu masuk lo, Ra." Jelas Namira kepada anak perempuannya itu.

"Oke, Ma!"

----------

Setelah selesai bersiap-siap Kierra langsung pergi ke meja makan untuk sarapan bersama dengan orang tuanya.

"Aduh cantik banget sih anak papa yang satu ini," kata Aldebaran, papa Kierra.

"Ya iya dong pa, mamanya siapa dulu coba," balas Namira.

"Ma, kalau bukan aku papanya gak mungkin Kierra tumbuh jadi perempuan cantik gini. Ya gak, Ra?" tanya Aldebaran

"Iya Pa iya, sudah-sudah ayo kita sarapan," sambung Namira.

Kierra hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan kedua orang tuanya itu. Mereka pun sarapan dengan tenang, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang berbunyi.

"Oh ya maafin papa sama mama ya nak, tidak bisa mengantar kamu ke sekolah baru. Karena papa harus hadir di acara launching bisnis baru papa di sini," kata Aldebaran, memecah keheningan di meja makan.

"Iya Pa, Kierra ngerti kok. Lagian Kierra sudah besar, jadi Papa sama Mama tidak perlu khawatir ya," balas Kierra.

"Nanti kamu langsung ke ruang guru ya. Mama tadi sudah menghubungi bu Ratna, wali kelas baru kamu," sambung Namira.

"Iya ma, siap."

----------

Laju mobil berwarna putih milik papa Kierra sudah berada di jalan raya dan siap mengantarkannya menuju sekolah. Hanya butuh waktu 15 menit, Kierra sudah sampai di sekolah barunya.

"Kierra masuk ke kelas dulu ya Pak, nanti kalau sudah jam pulang, Kierra telfon." Jelas Kierra pada supir pribadi orang tuanya itu.

"Iya Mbak, semoga nyaman ya Mbak di sekolah barunya," jawab Pak Tono.

"Yasudah Pak Kierra turun ya, Assalamualaikum."

"Wa'alakumus salaam, hati-hati Mbak."

Kierra melangkahkan kakinya menuju gerbang SMA Bhintara Raya, sekolah barunya di Jakarta. Terlihat banyak siswa-siswi yang sudah datang dan masuk menuju kelasnya masing-masing.

"Gede juga ya sekolanya ... duh ruang guru dimana ya?" Batin Kierra.

Kierra terus berjalan kesana kemari seperti orang kebingungan. SMA ini sangat luas dan besar jadi wajar seorang Kierra bingung mencari ruangan guru, terlebih lagi dia adalah siswi baru di sini. Mata Kierra berbinar setelah akhirnya menemukan ruangan bertuliskan Teacher's Room. Dengan sopan Kierra mengetuk pintu ruangan itu, dan masuk.

"Permisi ... selamat pagi Pak, Bu."

"Pagi Nak, ada apa ya kamu ke ruang guru pagi-pagi gini?" tanya Pak Alfian guru matematika kelas X IPS.

"Ini Pak, saya ingin bertemu bu Ratna, kalau boleh tau tempat duduk beliau dimana ya, Pak?

"Oh bu Ratna, kamu siswi baru ya? itu ya meja Bu Ratna, pojok kiri nomor dua dari depan." Jelas Pak Alfian, sambil mengarahkan tangannya ke meja bu Ratna.

"Kok Pak Guru ini bisa tau ya kalau gue murid baru? apa beliau cenayang? atau berita ada siswi pindahan udah tersebar di sini ya? duh gue terkenal dong ini, hehehe." Batin Kierra, segera dia menepis segala pertanyaan dalam otaknya itu.

"Oh baik Pak, terima kasih."

Segera Kierra menuju ke meja bu Ratna, wali kelas barunya itu.

"Assalamualaikum ... selamat pagi, Bu. Saya Avianna Kierra Aldebaran, siswi pindahan dari Bandung." Sapa Kierra sopan.

"Oh iya iya, tadi papa kamu sudah konfirmasi ke saya. Ayo kita ke kelas kamu, 15 menit lagi juga bel masuk sudah mau bunyi," balas Bu Ratna.

"Baik Bu."

Bu Ratna berjalan ke luar ruang guru menuju kelas yang akan ditempati Kierra. Dengan perasaan gugup Kierra tetap berjalan mengekori Bu Ratna. Pasalnya banyak siswa-siswi yang berada di luar kelas terfokus pada Kierra. Wajar saja, mereka belum familiar dengan wajah Kierra karena dia siswi baru di sini.
Jalan Bu Ratna terhenti di ruang kelas bertuliskan XI IPS 2, segera Bu Ratna masuk diikuti Kierra dibelakangnya.

"Mohon perhatiannya anak-anak, silahkan duduk ditempatnya masing-masing!" Tegas Bu Ratna.

"Baik Bu," jawab kompak siswa-siswi XI IPS 2.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi Bu."

"Oke, jadi kalian akan kedatangan teman baru. Dia adalah siswi pindahan dari Bandung. Ayo perkenalkan diri kamu," jelas Bu Ratna.

"Halo semua ... perkenalkan nama saya Avianna Kierra Aldebaran, kalian bisa panggil saya Kierra. Semoga kita semua bisa berteman baik, mohon bantuannya semua. Terima kasih."

"Kierra, sekarang kamu bisa duduk di bangku kosong itu dengan Acha, ya," kata Bu Ratna sembari jari telunjuk menunjuk ke arah bangku kosong.

"Baik Bu terima kasih."

"Baik anak-anak, jika Kierra mengalami kesulitan kalian semua harus membantu dia ya! sekian dari ibu, kalian bisa menunggu di kelas untuk pembelajaran jam pertama. Ibu tinggal ya," ujarnya.

"Baik Bu," jawab mereka kompak.

Kierra segera menuju ke tempat duduk barunya itu, dengan teman sebangku bernama Acha.

"Hai, Kierra. Kenalin nama gue Acha Fiorella Tamara, panggil aja Acha." Sapa Acha hangat pada Kierra.

Kierra tersenyum. "Halo, Acha. Salam kenal ya, semoga kita bisa berteman baik."

"Oh ya, lo kenapa pindah sekolah jadi disini, Ra?" tanya Acha penasaran.

"Papa gue ada mulai bisnis baru di Jakarta, jadi mau gamau gue juga ikut pindah. Ya bisa dibilang gue pindah karena pekerjaan papa," jelasnya.

Acha mengangguk. "Oh iya iya, i see."

"Oh ya Cha, ini bangku di sini udah kosong lama? terus orangnya kemana?"

"Ga lama juga si, baru sekitar dua minggu. Dulu yang nempatin tu namanya Feby, tapi dia pindah ke Solo karena orang tuanya mau ngerawat ibunya. Jadi neneknya si Feby ini tinggal sendiri di Solo, jadi ya pindah deh."

"Oh gitu."

Tet...Tet...Tet...Tet...

Suara bel pertanda jam pertama masuk pun berbunyi. Semua siswa-siswi termasuk Kierra segera mempersiapkan buku dan peralatan tulis, untuk memulai kegiatan belajar mengajar.

----------

"Baik anak-anak sekian materi yang kita pelajari hari ini, karena sudah bel pulang silahkan berkemas lalu berdoa," kata Bu Ika, guru mata pelajaran Geografi.

"Baik, Bu. Terimakasih," jawab siswa-siswi XI IPS 2.

Para siswa-siswi SMA Bhintara Raya pun terlihat berhamburan ke luar gerbang, untuk pulang setelah melakukan aktivitas yang melelahkan di sekolah.

"Ra, lo pulangnya dijemput?" tanya Acha.

Sambil mengemasi buku-buku dan alat tulisnya kedalam tas Kierra menjawab. "Iya, Cha. kenapa emangnya?"

"Yah sayang banget, padahal mau gue kenalin ke sahabat-sahabat deket gue." Balas Acha dengan wajah merengut.

"Ya sebenarnya hari ini bisa sih soalnya gue juga belum telfon supir pribadi yang biasa anter jemput gue. Tapi, hari ini gue capek banget. Besok deh ya, Cha." jelas Kierra.

"Oke Ra gapapa santai."

"Btw, sahabat deket lo berarti beda kelas ya?" tanya Kierra penasaran.

"Iya ... sahabat deket gue kan ada tiga ya, dan mereka tu satu kelas di XI IPS 1. Jadi ya gue sendiri nih yang kesasar di sini."

"Oh gitu, yauda ya Cha gue duluan."

"iya, hati-hati Ra."

🌷🌷🌷🌷








Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila terdapat kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan 🙏🙏

Continue Reading

You'll Also Like

796K 34.7K 57
"Mujhe jhelna mushkil hai nader," she said with a smile while her gaze was fixed on the table. ("It's difficult to tolerate me, Nader") "Main jhel l...
4.3M 236K 49
"Stop trying to act like my fiancée because I don't give a damn about you!" His words echoed through the room breaking my remaining hopes - Alizeh (...
981K 30.4K 61
Dans un monde où le chaos et la violence étaient maitre, ne laissant place à ne serrait ce qu'un soupçon d'humanité. Plume était l'exception. Elle...
223K 10.7K 53
𝐀𝐧 𝐔𝐧𝐜𝐨𝐧𝐯𝐞𝐧𝐭𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 "From this day forward, I will dedicate my life to avenging my sister's years of misery." ꕥꕥꕥ S...