Beloved Wife (Season 2 - YiZh...

De WangXian8510

13.3K 2.1K 309

Season 2 Berlanjutnya kisah Wang Yibo yang ingin memperbaiki kesalahannya pada istrinya setelah reinkarnasi. ... Mais

1
2
3
5
6
7

4

1.7K 298 36
De WangXian8510

6 tahun kemudian.

Pagi yang indah di sebuah mansion.

Sinar mentari mulai menyapa, burung-burung berkicau menyambut pagi yang indah.

Cahaya sang surya menembus masuk melalui celah-celah tirai yang tersingkap oleh hembusan angin.

Tepat jam 6 pagi, seorang pria terbangun dari tidur lelapnya, ia merentangkan kedua tangannya guna meregangkan otot tubuhnya yang terasa sedikit kaku. Setelahnya ia beranjak dari tempat tidur dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak lama pria tadi pun keluar dengan keadaan yang lebih segar, tubuhnya dibalut oleh bathrobe yang diikat secara asal, membuat dada bidangnya terekspos begitu saja. Tangannya yang sedari tadi memegang handuk kecil sibuk mengusak rambutnya yang basah. Kakinya melangkah menuju walk in closet miliknya.

Sebuah ruangan besar yang dikhususkan untuk menyimpan berbagai macam koleksi pakaian milik pria itu. Terlihat baju-baju dari brand ternama dunia, serta setelan jas yang pastinya sangat mahal, dan aksesoris penunjangnya yang tak kalah mewah tersusun rapi di dalam lemari kaca besar yang berjejer dalam ruangan tersebut.

Tangannya mulai memilih jas yang akan ia gunakan. Setelah menemukannya, ia pun segera memakainya dengan cepat.

Ia beralih pada bagian yang menyimpan dasi dan tali pinggang, memilih yang sekiranya cocok dengan setelan jas yang ia kenakan lalu memakainya.

Setelahnya ia beralih pada beberapa koleksi jam tangan mahalnya.

Mengambil salah satunya dan segera memakainya.

Setelah semuanya selesai, ia pun keluar dari ruangan itu. Kakinya melangkah ke salah satu sudut kamarnya, berdiri di depan dinding yang terdapat sebuah lukisan berukuran besar.

Sebuah senyuman terukir di bibirnya saat memandang lukisan itu, tangannya mengusap lembut wajah yang terdapat didalam lukisan tersebut.

"Hah..." Ia menghela nafas panjang, "sudah enam tahun, tapi aku belum juga menemukanmu." Ucapnya memandang lukisan tersebut. Tatapan matanya menyendu, tergambar kesedihan dan kerinduan yang mendalam.

"Aku tidak akan menyerah!" Kata itu selalu terucap untuk menguatkan tekad serta menyemangati dirinya sendiri.

Setelah puas memandang lukisan tersebut, ia pun keluar dari kamarnya. Kaki jenjangnya menuruni satu persatu anak tangga, ruang makan adalah tujuannya.

"Selamat pagi, tuan muda." Sapa Liu Feng, pria paruh baya yang berprofesi sebagai kepala pelayan di mansion pria yang dipanggilnya tuan muda itu.

Sang tuan muda hanya mengangguk sebagai balasan.

"Tuan besar menelpon, beliau meminta anda untuk berkunjung ke kediaman utama." Ucap Liu Feng.

"Katakan padanya, aku akan datang setelah urusan di kantor selesai."

"Baik, tuan muda." Liu Feng segera pergi setelahnya.

Pria itu pun mulai memakan sarapannya.

Setelahnya ia segera berangkat ke perusahaan Wang group. Sebuah perusahaan raksasa milik sang ayah yang telah ia ambil alih kepemimpinannya sejak ayahnya memilih pensiun dari dunia bisnis.

Wang Yibo

27 tahun

Presdir Wang Group

Ya, pria itu adalah Wang Yibo. Enam tahun berlalu membuatnya kini telah tumbuh menjadi pria dewasa yang tampan dan penuh wibawa. Kesan dingin tak tersentuh tak pernah hilang dari dirinya.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia menggantikan ayahnya memimpin perusahaan. Menjadi presdir di perusahaan tersebut.

Selama enam tahun ini pula Wang Yibo tak pernah berhenti mencari Xiao Zhan, meskipun hasilnya tetap sama, ia belum juga berhasil menemukan pemuda manis yang ia cintai itu.

Meskipun ia sempat merasa lelah akan pencariannya yang sama sekali tidak membuahkan hasil. Tetapi, ia tidak pernah menyerah. Tekad dan semangatnya sangat besar untuk menemukan Xiao Zhan. Ia hanya merasa sedikit lelah, tapi bukan berarti ia menyerah.

Mobil Wang Yibo telah terparkir sempurna di depan gedung perusahaannya yang menjulang tinggi. Ia segera keluar dari mobilnya setelah sang supir membukakan pintu untuknya.

Kakinya melangkah masuk kedalam gedung bertingkat tersebut yang mana langsung disambut oleh para karyawan yang tengah berlalu lalang.

Para karyawan dan karyawati yang berpapasan dengan Wang Yibo segera menyapa dan menundukkan sedikit kepala mereka. Ya, meskipun sapaan mereka hanya dibalas oleh wajah datar sang presdir, tapi tidak apa-apa, mereka sudah terbiasa.

Wang Yibo memasuki lift khusus untuk dirinya, menekan angka teratas tempat ruangannya berada.

Tak berapa lama lift itupun sampai di lantai tujuannya, ia segera keluar setelah pintu lift terbuka dan langsung menuju ruangannya.

Setelah tiba di ruangannya, Wang Yibo mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya.

Tak lama setelahnya, pintu ruangan Wang Yibo kembali dibuka dan menampilkan seorang pria muda yang berjalan kearahnya, mungkin usianya dua tahun di atas Wang Yibo.

"Selamat pagi, presdir." Sapa Yubin, sekretaris Wang Yibo.

"Jadwalku?" Tanya Wang Yibo tanpa perlu basa-basi, meskipun hanya sekedar membalas sapaan Yubin.

Yubin hanya dapat mengelus dada, sudah terbiasa menghadapi sang presdir yang tidak ada ramah-ramahnya.

Yubin berdehem sebelum menjawab, "ada beberapa dokumen yang harus anda tandatangi," Yubin menyerahkan beberapa lembar dokumen yang sedari tadi dipegangnya pada Wang Yibo, lalu melanjutkan ucapannya, "dua jam lagi anda memiliki jadwal meeting dengan perusahaan tuan Li, dan siang ini anda diundang makan siang oleh tuan Song. Setelahnya anda tidak memiliki jadwal apapun."

"Mn, keluar!" Wang Yibo mengusir Yubin tanpa perasaan.

Yubin menghela nafas berat mendengarnya, presdirnya ini benar-benar menyebalkan.

"Baik, presdir." Meskipun kesal, Yubin tetap menuruti perintah sang presdir. Ia melangkah menuju pintu dan kembali berbalik kehadapan Wang Yibo saat ia mengingat sesuatu.

"Apa lagi?!" Wang Yibo menatapnya tajam.

Yubin meneguk ludahnya kasar, tatapan presdirnya itu sangat menyeramkan, seperti bisa melubangi kepalanya. "Maaf, presdir. Saya hanya ingin memberitahu, lusa anda memiliki perjalanan bisnis ke Jepang. Apa anda akan pergi?" Tanyanya takut-takut.

"Mn, aku akan. Sekarang keluar!" Wang Yibo kembali mengusirnya, dan Yubin pun segera keluar dari ruangan presdir sebelum presdirnya itu mengamuk.

Setelah kepergian Yubin, Wang Yibo terlihat melamun.

Jepang?

Semoga saat disana nanti, aku dapat menemukanmu.

Wang Yibo benar-benar sangat berharap.

Selama ini ia sengaja melakukan perjalanan bisnis ke beberapa negara yang berbeda bukan hanya sekedar untuk memperluas bisnisnya. Tapi, tujuan sebenarnya adalah, ia melakukan itu demi untuk mencari keberadaan Xiao Zhan.

Sambil menyelam minum air.

Begitulah kira-kira yang dilakukan oleh Wang Yibo. Setelah ia menyelesaikan urusannya dengan klien yang akan menjalin kerjasama dengan perusahaannya, ia akan mencari keberadaan Xiao Zhan.

Ya, meskipun hasilnya tetap sama saja. Ia tetap tidak menemukan orang yang dicintainya itu.

Wang Yibo bahkan sempat ragu, apakah di kehidupan ini Xiao Zhan telah terlahir kembali? Sebab, ia tidak dapat menemukan Xiao Zhan dimanapun.

Wang Yibo menghela nafas lesu, ia menyadarkan tubuhnya pada sandaran kursi, terlihat tidak bersemangat.

"Aku merindukanmu, bunny." Gumamnya pelan dengan mata terpejam.

.
.
.

Ditempat yang berbeda dan diwaktu yang bersamaan, terlihat seorang pria tengah menyeret kopernya menuju pintu keluar bandara.

Ia berdecak kesal saat tidak menemukan seseorang yang akan menjemputnya, tangannya melepaskan kacamata hitam dan masker yang sedari tadi ia gunakan, dan terlihatlah wajahnya yang teramat manis.

Pria manis itu meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang, sebelum dihentikan oleh suara klakson mobil yang berhenti tepat di depannya.

Tin.. tin..

"Hai, manis.. butuh tumpangan?" Tanya seorang pria tampan setelah menurunkan kaca mobilnya.

"Kenapa lama sekali?" Bibirnya terlihat cemberut, membuat pria yang masih berada didalam mobilnya terkekeh geli. Pria itupun segera keluar dari mobilnya.

"Maafkan aku, manisku. Jalanan cukup padat dan itu membuat aku terlambat menjemputmu." Ucapnya seraya mengusap lembut rambut pria manis itu.

Mendengar jawaban tersebut, pria manis itu semakin mengerucutkan bibirnya.

"Aiyooo.. jangan cemberut seperti itu, kau terlihat semakin menggemaskan." Ucapnya sambil mencubit pipi si pria manis.

"Iish.. sakit tau.. jangan pegang-pegang, aku marah!" Pria manis itu menepis kasar tangan yang masih mencubit pipinya, ia menggembungkan kedua pipinya, terlihat merajuk.

"Oh, astaga... ZhanZhan-ku benar-benar sangat menggemaskan saat merajuk." Ucapnya sambil terkekeh geli.

"Menyebalkan!" Orang yang dipanggil ZhanZhan atau yang memiliki nama lengkap Xiao Zhan itu menghentakkan kakinya kesal.

"Jangan kesal seperti itu, nanti manisnya hilang." Ucapnya sambil mencolek dagu Xiao Zhan, bermaksud menggoda. Ia meraih koper di tangan Xiao Zhan untuk ia bawa. "Ayo kita pulang, mommy sudah menunggu di rumah. Selamat datang kembali di China, cantik."

"Aku tampan! Bukan cantik!" Protesnya tak terima, lalu melenggang pergi memasuki mobil terlebih dahulu, meninggalkan pria tampan yang hanya dapat menggelengkan kepalanya.

"Wajah cantik seperti itu dibilang tampan," gerutunya pelan. Ia segera menyusul Xiao Zhan saat pemuda manis itu beberapa kali telah meneriakinya.













Tbc.

Jangan lupa vote dan komen.

See you.

Continue lendo

Você também vai gostar

9.1K 1K 9
"Picture by Google" . Dunia telah berubah. Dunia bukan lagi tempat yang indah, nyaman dan aman. Dunia telah hancur. Manusia yang telah mati hidup kem...
16.5K 1.9K 6
ketika sang Harry Potter adalah seorang omega laki laki yang jarang di temui di jaman saat ini. dan ketika Draco Malfoy adalah seorang alpha dari ket...
525K 5.7K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
1.4M 81.8K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...