Pak Guru - BL √

De HidupMati0

682K 37.4K 913

"Apa ma-" "Saya tidak melakukan nya dengan gratis" "Oh, maksudnya gua di sama in dengan wanita hiburan di sa... Mais

vol - 1
vol - 2
vol - 3
vol - 4
vol - 5
vol - 6
vol - 7
vol - 8
vol - 9
vol - 10
vol - 11
vol - 12
vol - 13
vol - 14
vol - 15
vol - 16
vol - 17
vol - 18
vol - 19
vol - 20
vol - 21
vol - 22
vol - 23
vol - 24
vol - 25
vol - 26
vol - 27
vol - 28
vol - 29
vol - 30
vol - 31
vol - 32
vol - 33
vol - 34
vol - 35
vol - 36
vol - 37
vol - 38
vol - 39
vol - 40
vol - 41
vol - 42
vol - 43
vol - 45
vol - 46
vol - 47
vol - 48
vol - 49
vol - 50

vol 44

7.6K 399 3
De HidupMati0

Happy reading

Beberapa tahun kemudian

Di sebuah kamar 2 insan yang masih tertidur pulas di atas kasur sambil berpelukan, mereka Bastian dan Acil.

Tik

Tik

Kringggg...

Alarm milik Bastian berbunyi, dia segera bangun dan mematikan nya karna takut Acil terganggu.

Bastian kini sudah menjadi seorang pemuda tampan, dengan tubuh tinggi tegap, di sertai wajah yang terpahat sempurna umur nya kini sudah memasuki usia 21 tahun. Sekarang pemuda ini sudah kuliah di universitas ternama di Negera nya.

"Dek, bangun" ucap nya pelan.

Suara nya sangat pelan, dia tidak ingin Acil terkejut nanti jika dia membangun kan nya kuat-kuat.

"Dek, bangun ini sudah pagi" ucap nya.

"Egnmm..lima menit lagi" lirih nya.

Cup

Bastian mencium kening Acil, dia menggerakkan tubuh adik nya agar bangun.

"Katanya mau sekolah"

Semalaman Acil susah sekali untuk tidur karna dia tidak sabar ingin pergi ke sekolah.

"Hmm...iya bangun"

Acil menggosok mata nya, dia tidur menggunakan baju Bastian yang kebesaran di tubuh nya sementara pemuda itu menatap Acil dari atas hingga bawah rasa ingin sekali ia terkam saat ini juga.

"Hmm..hoamm.."

Acil bersandar pada dada bidang Bastian yang tidak menggunakan baju, semalaman dia telanjang dada karena Acil menginginkan baju nya.

"Dasar, ayo mandi" ucap nya.

Bastian menggendong Acil bridal style ke kamar mandi, dia menduduki Acil di wastafel sebelum menghidupkan air hangat untuk remaja itu.

"Abang mandiin" ucap Acil.

Tentu saja Bastian tidak akan menolak, dia membuka baju Acil serta celana pendek nya tapi dia tidak akan membuka CD remaja itu karna tidak boleh lebih tepat nya ini bukan waktu nya.

"Abang mandi juga" ucap Acil.

"Iya"

Bastian mandi bersama Acil, dia tidak bisa lama-lama karena waktu terus berjalan Acil hari ini cari bangku karna hari ini penempatan kelas nya.

"Nanti di sekolah, kalau ada yang ganggu dedek bilang sama Abang ya?"

Acil menggangguk kecil sementara Bastian mengenakan Acil baju seragam nya.

"Di sekolah jangan nakal-nakal" ucap nya.

"Iya Abang"

Acil memeluk pinggang pemuda itu, ia mendongak menatap ke arah Abang nya.

"Ayo, cepat nanti terlambat"

"Nanti dedek boleh kan, punya teman?"

"Nggak!"

"Kenapa?"

"Abang aja teman dedek"

Acil memasang wajah kusam nya, Bastian menyisir rambut remaja itu dengan menggunakan minyak rambut.

"Sini lihat Abang"

"Nggak mau!"

"Lihat Abang dek"

Acil melihatnya dengan wajah di tekuk kesal.

Cup

"Hmm.."

Bastian mencium bibir Acil dengan lembut, biasa nya hanya sebuah kecupan tapi lama-lama dia menyesap nya hingga Acil sedikit terengah-engah karna dia tidak bisa mengikuti gerakan bibir Bastian.

"Emm..Abang!!"

"Maaf, kelepasan"

Bastian terkekeh kecil melihat wajah Acil yang sudah ngos-ngosan.

"Abang mau bunuh adek!" Kesal nya.

"Tidak sayang"

Acil mengambil tas nya untuk turun, Bastian mengekor di belakang.

"Udah bangun anak mama" ucap Alvin.

Alvin sudah menyiapkan bekal dan sarapan untuk kedua putra nya.

"Emm... ganteng nya anak ayah" celetuk Dirga di belakang.

Cup

Sebuah ciuman mendarat di pipi gembul itu, Acil hanya tersenyum sebagai balasan nya tapi saat Bastian melihat nya entah lah dia tidak senang dengan itu.

Bastian duduk di samping Acil dia menyantap makanannya, sementara tangan kiri memegang paha Acil sedikit demi sedikit dia ramas. Acil tidak mempermasalahkan karna itu sudah biasa bagi mereka.

"Mama, nasi nya enak bekal dedek nasi goreng kan mah?" Tanya nya.

"Iya sayang, nanti makan di sekolah jangan lupa ajak teman ya?"

Acil melirik ke arah Bastian pemuda itu menggeleng kan kepalanya.

"Iya, mah" ucap Acil.

Sebenarnya Acil ingin bilang kalau Bastian tidak memperbolehkan diri nya memiliki teman tapi seperti nya Bastian tidak ingin Alvin tau kalau diri nya yang melarang Acil berteman.

Tidak butuh waktu lama, mereka selesai sarapan Bastian pamitan kepada kedua orang tua nya begitu juga Acil.

"Ayah, dedek pergi ke sekolah sama Abang ya?"

Dirga menggangguk kecil, memberikan anak nya beberapa uang sebelum dia pamit pergi ke kantor.

"Ayo Abang" ucap Acil.

Bastian mengendong Acil naik ke motor nya, tidak lupa mengenakan helm untuk remaja itu.

"Pegangan ya"

Acil melingkari pinggang Bastian, tidak lama setelah selesai merasa Acil aman di belakang Bastian mengerakkan motor nya melaju meninggalkan kawasan rumah.

15 menit kemudian

Tampa hambatan mereka sampai di depan gerbang sekolah, Acil mendaftar di salah satu SMA yang cukup terkenal di sana.

Bastian turun dulu sebelum dia menurunkan Acil, di sana sudah ramai orang yang berdatangan Bastian melepaskan helm Acil.

"Abang antar sampai sini ya?" Ucap Bastian merapikan rambut remaja itu.

"Abang nggak masuk?" Tanya Acil.

Dia cukup sedih apalagi ini dia sendirian tidak punya teman di sana.

"Nggak dek, nanti kalau Abang masuk kelas Abang ketinggalan" ucap Bastian.

Dia masuk pagi masalahnya jika tidak mungkin dia juga mau masuk ke dalam menemani Acil.

"Tapi.."

"Adek, bisa kan sendiri?"

"Iya deh, dedek bisa sendiri"

Bastian tersenyum ke arah Acil di balik helm nya.

"Nanti pulang Abang jemput ya?"

Acil menggangguk kecil dia memeluk Bastian sebelum pergi masuk ke dalam.

Bastian menatap kepergian adik nya, setelah punggung itu menghilang dari pandangan nya dia segera mengendarai motor nya lalu pergi meninggalkan kawasan sekolah.

Sementara Acil masih bengong di mana kelas nya, dia berjalan mencari kelas 10 IPA 2.

"Kelas dedek di mana?" Gumam nya.

Brak..

Karna tidak melihat Acil tidak sengaja menabrak seseorang yang ada di depan nya.

"Aduh, sorry kak dedek nggak sengaja" ucap nya.

Acil mendongak menatap remaja yang ada di depan nya itu, wajah nya kesal karna Acil menumpahkan air minum milik nya.

"Lo kalau jalan, bisa liat nggak sih!!" Bentak nya.

Acil mundur selangkah.

"M-maaf dedek nggak Sengaja"

"Dedek" beo orang di belakang remaja itu.

"Pfftt..hahaha"

Mereka tertawa keras saat Acil mengucapkan nya, dia tidak suka ini Acil sudah terbiasa mengucapkan nya.

"Aduh, adek siapa sih ini!!" Ucap remaja yang ada di belakang sana.

Seperti nya mereka antek-antek dari remaja di depan nya, remaja itu tidak tertawa bahkan dia hanya menatap tajam ke arah Acil.

"Itu kak bara nggak sih?"

"Wah, kek nya anak baru nyari gara-gara"

"Kalau gua kabur sih"

"Aduh, mana anak nya polos lagi"

"Kasihan gua liat nya"

"Gara-gara Lo, air minuman gua basah!!" Ketus nya.

Remaja pemilik nama lengkap Bara wirandara salah satu kakak kelas yang paling terkenal nakalnya yang sering berulah di sekolah karena dia anak bapak kepala sekolah di sana.

"Kan de-Acil nggak segaja" ucap nya.

Acil harus terbiasa menyebutkan nama nya karna jika dia menyebutkan dedek lagi mungkin akan di ejek satu sekolah.

"Gu-"

"Tunggu, tunggu, jangan marah dulu kasihan dia anak baru" ucap seorang remaja yang datang di hadapan Acil.

"Lo, jangan ikut campur!!"

"Etss.. nggak boleh gitu gua ketua OSIS di sini jadi Lo sebagai murid harus nurut!!" Ucap nya.

Nama nya ijat adik dari Zidan dia salah satu ketua OSIS di sana, karna Zion menyelenggarakan banyak dana di sana makanya dia bisa bersuara melawan anak kepala sekolah.

"Gua nggak takut sama l-"

"Bar, udah lah nanti Lo kena masalah lagi kek kemarin" ucap salah satu teman nya.

Mereka semua tidak berani melawan ijat lagi, karna kemarin mereka pernah mendapatkan hukuman yang tentunya Zion memberikan nya.

"Kali ini Lo selamat!!" Ancam nya.

Bara pergi bersama antek-anteknya.

Ijat menatap anak baru itu, dia kenal siapa anak itu.

"Ayo, gua antar ke kelas mu"

Acil menggangguk kecil, mengikuti orang yang sama sekali Acil tidak kenal.



Tbc

Continue lendo

Você também vai gostar

28.8K 1.9K 15
🔞 Warning ini bxb Jangan salah lapak!!!
71.3K 3.5K 38
(translate indo) [End] Lanjutan (/ω\)
1.1M 93.6K 47
Menjadi orang tua tunggal tidak lah mudah, terlebih punya anak gadis yang baru menginjak masa remaja. Aron sangat menjaga putrinya dari pria nakal di...
357K 23.2K 18
Natan adalah sosok kakak yang mencoba menjadi kakak terbaik bagi adiknya, dia berusaha keras agar adiknya bisa kembali dekat dengannya lagi. Natan pi...