I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 139K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

81

6.2K 727 24
By SriNNingsih

Berdirinya Kerajaan Renegades ratusan tahun yang lalu diawali dengan perjanjian suci antara manusia dengan para arwah penjaga Soul of Phoenix. Perjanjian yang melibatkan dua golongan aliran darah yang berbeda.

Sebagai simbol suci perjanjian maka perubahan kedua mata menjadi warna semerah darah dan disetiap keturunan murni yang lahir akan muncul satu orang dengan kekuatan unik milik golongan Phoenix. Tidak semua keturunan mata merah memiliki kekuatannya.

Raja Eyxella, pemimpin Kerajaan Renegades menjadi pemilik kekuatan unik yang kesekian kalinya. Dari ketiga anak-anaknya, keturunan dari Leonix lah yang beruntung memilikinya. Ace Ellenius, pria rupawan terkenal akan rumor buruknya. Ia nampak tidak pernah peduli dengan rumor-rumor negatif yang selalu menghiasi kehidupannya.

Alur kehidupannya hanya untuk berperang, merebut kekuasaan, dan membawa kemenangan kehadapan ayahnya—Raja Liam. Akan tetapi, semua yang ia dapatkan tidak sebanding dengan apa yang didapat oleh saudara tirinya Ricard Ellenius.

Perbandingan kehidupan Ace dengan saudara tirinya, bagaikan langit dan bumi. Ricard sebagai langit, karena ia memiliki kehidupan layak dan selalu diagung-agungkan tanpa perlu bersusah payah berjuang di medan peperangan. Sedangkan, Ace sebagai bumi, karena ia tak memiliki semua yang dimiliki oleh Ricard. Sangat bertolak belakang.

Hatinya kosong dan hampa dari sejak ia masih kecil. Tapi, semuanya berubah ketika ia melihat sosok wanita yang mampu mengisi kekosongan hatinya, anehnya hanya dia yang mampu melihat wanita tersebut. Sosok wanita itu transparan seperti arwah penasaran. Ace mencoba mencari sosok wanita yang mirip seperti yang ia temui kala itu-nihil. Itulah kenyataannya, ia tidak dapat menemukan sosok tersebut hingga ia bertemu dengan Nathalia.

Tidak seperti sebelumnya, ketika ia bertemu Nathalia meskipun sekilas. Ia tidak merasakan gejolak aneh pada tubuhnya ketika melihat Nathalia bergelayut manja, haus akan perhatian Ricard—saudara tirinya. Akan tetapi, berbeda saat ia tidak sengaja melihat Nathalia menghadapi para bandit yang akan merampoknya, wanita itu penuh akan ambisi, tegas, dan pembawaannya tenang.

Detik itu juga, debaran asing menyerang Ace hingga ia merasa sesak. Tertegun dan berpikir, karena debaran itu nyata. Sama seperti ketika ia melihat sosok wanita asing dengan rambut dan kedua matanya yang hitam, bibirnya terukir senyuman manis untuknya. Detik itu juga, hati Ace mencair dan ia tertarik untuk mendekati Nathalia Zeyrav.

"Bola sihirnya lenyap." Thalia terperangah menatap bola sihir ukuran besar terserap tanpa sisa ke dalam portal tersebut.

Ace tersentak dari lamunannya setelah mendengar seruan Thalia—hatinya mulai cemas. Jika portal dimensi tidak sengaja menyerap kekuatan sihir lain, khawatir bisa terjadi musibah besar setelahnya-tidak ada satupun yang menyadari akan hal itu.

Inilah yang Ace khawatirkan, jika seseorang mencoba membuka Portal Dimensi menggunakan sihir terlarang, kesalahan sedikit saja bisa membuat kehancuran di sekitarnya.

Mictlain masih terus menyerang Thalia, ia tidak memiliki waktu lagi. Portal dimensi akan menjadi bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu. Tepat disaat Mictlain melayangkan serangannya, Ace segera menarik Thalia, berteleportasi untuk menghindari serangannya.

Tidak lama, portal dimensi meledak—meluluh lantakkan apapun di sekitarnya. Refleks, tubuh Ace memeluk erat Thalia. Ada dorongan ia ingin melindungi Thalia meskipun ia harus kehilangan nyawanya, ia terjepit.

Tidak ada tempat berlindung terdekat, teleportasi akan berakhir sia-sia atau malah memperparah mereka berdua. Kedua netra merahnya menatap sendu kearah Thalia yang sudah memeluk erat dirinya.

'Haruskah aku melepaskannya?' Batin Ace tercekat.

Kedua iris matanya bersinar kemerahan, ia melepaskan kekuatan yang sudah lama tertidur ditubuhnya. Seluruh tubuhnya berdenyut, kilatan seperti kobaran api yang menyala menyelimuti tubuh Ace dan Thalia.

Ukurannya semakin menjulang tinggi, kedua sisi terbentang sayap lebar. Sayap itu bergerak melindungi Thalia agar tidak terluka. Di sekitar mereka terdapat perisai pelindung tipis yang mampu menghalau efek ledakan portal dimensi.

Ace dengan sosok barunya mengamati kondisi sekitar yang sudah rata akibat ledakan. Istana Orthello telah hancur. Butuh waktu untuk kembali membangun sebuah istana baru. Ace tidak mengkhawatirkan hal tersebut.

Ia menoleh mendapati Thalia jatuh karena terkejut akibat pergerakannya. Ekspresi kesakitan terlihat jelas di wajahnya-siku Thalia sedikit terluka. Tidak lama, tatapan Thalia terpaku padanya. Kedua matanya berbinar menatapnya tanpa ada rasa takut sedikitpun.

"Cantiknya." Ujarnya kagum.

"Akhirnya, Ace bisa menjadi sosok dirinya yang lain." Sahut Raja Helium yang selamat dari ledakan karena bersembunyi di tempat yang aman.

"The Red Phoenix." Gumam Thalia. "Dia Ace?" Sambungnya bertanya.

"Benar." Jawab Raja Helium. "Keturunan unik dari pemilik mata merah. Tidak semua pemilik mata merah bisa menjadi seperti Ace." Sambungnya.

***___***

Ace yang lain berwujud Phoenix melebarkan sayapnya. Dengan tatapan nyalangnya mampu membuat Mictlain terlempar kebelakang, serangan hujan api bertubi-tubi mengenainya. Sebagian tubuh Mictlain melepuh akibat melindungi dirinya sendiri. Sebuah perisai pelindung setebal apapun akan hancur dengan hantaman hujan api tersebut.

Mictlain tersungkur dengan penampilannya yang mulai tampak berantakan. Kedua mata indah milik Phoniex menatap seluruh penjuru kerajaan yang sudah hancur. Benar-benar hancur. Kelak, Ace akan bekerja keras membangun kembali kekaisarannya yang baru mulai dari nol.

"Ace awas!" Seru Thalia memperingatkan si Phoenix. Serangan Mictlain mengenai kedua sayapnya.

Hembusan angin kencang akibat kepakan sayap sang burung api yang terbang membuat Thalia harus memejamkan matanya. Ia terbang amat cepat dan siluet cahaya merah keemasan membuat garis lurus di langit yang gelap, mengikuti setiap pergerakan Phoenix.

Serangan kembali menghujani lawan, Mictlain berusaha melindungi dirinya. Sekejab tubuhnya terlempar kebelakang akibat hantaman kedua kaki burung yang besar itu. Mictlain tersungkur. Kedua matanya menatap penuh amarahan burung yang kini terbang tinggi menjauhinya.

Burung api tersebut kembali menyerang Mictlain, terjadi pergulatan hebat diantara kedua monster besar tersebut.

Thalia menatap khawatir kearah burung api tersebut. Ia ingin membantu—tapi bagaimana caranya?

Di sudut lain, Raja Ricard dan Duke Smith mencoba menyerang Phoenix. Mereka berdua mencoba membantu Mictlain dengan mengambil celah untuk menyerang burung api.

Thalia menghilang dan muncul tepat dihadapan mereka. Ia segera mengarahkan pedang sihirnya untuk mencegah mereka berdua, netra heterochromia-nya menatap tajam kedua orang pria yang sudah membuatnya kesal.

"Sekali maju, aku tidak akan segan menebas kepala kalian berdua!" Ancam Thalia dengan bahasa kasarnya.

Raja Ricard terkekeh, "Beginikah Thalia si gadis manja yang biasa aku kenal. Bersikap brutal dan tidak mempunyai rasa hormat kepada rajanya?"

"Justru aku ingin tertawa miris setelah kamu menjadi raja di kerajaan ini. Lihatlah! Karena kemampuanmu, bagaimana nasib kerajaan Orthello sekarang?" Balas Thalia dengan nada dinginnya, "Hancur!" Sambungnya penuh penekanan.

"Semua tidak akan terjadi kalau saja kalian berdua tidak mengusik dan merusak semua rencana kami!" Jawab Duke Smith tak kalah sengit.

Gadis itu berdecak kesal, "Kenapa jadi melemparkan kesalahan pada kami? Tidak sadarkah ulah Ibumu sendiri dan Duke Smith yang sudah menyebabkan semua ini terjadi." Jawab Thalia.

"Menyingkirlah! Aku akan menyelesaikan semua dan membangun kembali kerajaanku!" Ujar Raja Ricard.

Thalia tertawa, "Apa yang akan kau lakukan? Tidak sadarkah bahwa kondisimu sendiri sudah hampir bisa dikatakan tragis?"

Raja Ricard teringat Salsabila, ia tersinggung dengan perkataan Thalia. "Setelah selesai peperangan ini. Aku akan menjatuhkanmu hukuman berat karena membiarkan calon Ratu baru dibunuh olehnya."

Thalia tertawa, "Saya turut berduka cita."

Ekspresi Raja Ricard amat dingin, ia menyerang Thalia menggunakan pedangnya. Tangan Thalia yang sudah sangat terlatih. Ia menangkis dan membalas serangan dari mantan tunangannya gesit. Raja Ricard terhenyak menghadapi kemampuan Thalia yang selama ini ia tidak pernah tahu.

Wanita di depannya ini benar-benar mampu bertanding pedang dengannya, seperti seorang ahli pedang berpengalaman. Dalam beberapa kesempatan, Raja Ricard kelimpungan menghadapi serangan Thalia. Sementara Duke Smith, pria itu tidak tinggal diam menonton dua orang beradu pedang.

Sesekali ia menyerang Thalia menggunakan sihirnya—Thalia menghindar dan hampir terkena sihir akibat ia sedikit lengah. Duel dua lawan satu memang tidak seimbang apalagi kedua pria menghadapi satu wanita.

Duke Smith merapalkan mantra, ia melemparkan sihir kearah Thalia. Tubuh Thalia tiba-tiba tertarik kesamping karena tangannya di tarik oleh tangan kekar, ia limbung dan tubuhnya menabrak dada bidang Raja Helium—penguasa Kerajaan Renegades menyelamatkan dirinya.

"Terimakasih, Yang Mulia." Sahut Thalia seketika menarik diri dari dada bidang Raja Helium, wajahnya tertunduk—ia malu.

Thalia canggung, tapi hatinya sedikit tergoda, karena bisa merasakan dada bidang milik Raja Helium si sugar daddy. Si penguasa Kerajaan Renegades—tolong sadarkan Thalia bahwa ia masih dalam kondisi genting, jiwanya yang sudah dewasa jadi mudah tergoda oleh pria-pria matang di dunia fiksi yang sempurna ini.

"Kalian berdua pria pengecut. Berani mengeroyok seorang wanita." Raja Helium menatap nyalang kedua pria didepannya.

Continue Reading

You'll Also Like

602K 21.1K 27
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
468K 43.6K 91
(SIDE STORY ADA DI GOODNOVEL) Seorang gadis yatim piatu meninggal dunia dengan cara yang sangat mengenaskan. Ia mati terbakar di dalam panti asuhan t...
1.4M 119K 95
Satu-satunya harapan Sera adalah diakui dan dicintai oleh putra mahkota. Demi pengakuan dan cinta dari sang Putra Mahkota membuat Sera melakukan sega...
10.1K 1.3K 42
Ada seorang gadis dari Nusantara bernama Arum. Dia pergi ke negeri China demi menggapai cita-citanya yang sangat nyeleneh. Apa cita-cita tersebut? Da...