ESA [ REVISI SESUDAH END ]

By callmepenyu

1.6K 846 159

[ budayakan follow terlebih dahulu sebelum membaca ya 💋] "𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬... More

~blackrose
~001
~002
~003
~004
~005
~006
~visual cast
~007
~008
~009
~010
~011
~012
~013
~014
~016
~017
~018
~019
~020
~021💞
🌷022
🌷023

~015

44 24 2
By callmepenyu

Bismillah ✨

Semoga banyak yang suka sama cerita esa ya aminn:))

Btw gimana kabar kalian ?

Sebelum membaca budayakan vote dan komen dulu ya biar penyu semangat buat nulis dan updatenya .

Happy reading💞

" Darah dibalas darah kalo sekadar kata maaf itu nggak adil "

_esa askara Wijaya_

" Kami blackrose yang berani menyerang secara terang terangan bukan kaya kalian yang menyerang dengan cara kotor"

_blackrose_

***

" Bagaimana keadaan esa alter ? " Tanya legenda yang baru datang dengan seseorang yang terlihat asing bagi alter dan atlas .

" Masih kritis om karna esa banyak kehilangan darah" balas alter sambil menundukan kepalanya.

Legenda mendekat kearah alter
" Kenapa kamu menunduk alter , saya tidak akan memarahi kalian karna saya tau kalian sudah menjaga esa " ujar legenda .

Alter menatap legenda lalu tersenyum tipis sedangkan atlas terus menatap seseorang yang datang bersama legenda tadi .

Legenda yang menyadari tatapan atlas pun langsung menampilkan senyum nya .

" Atlas perkenalkan dia Ilham revansa  anak dari mahes " ujar legenda sambil menarik pergelangan tangan Ilham agar berdiri di samping nya .

Ilham tersenyum tipis kearah atlas dan alter .

" Gue alter Giovani "

" Atlas Mahendra "

" Saya Ilham revansa"

Setelah selesai berkenalan mereka kembali menatap kaca ruangan esa .
Legenda menatap putranya itu dengan tatapan sendu .

" Om apa saya boleh menyerang mereka sekarang ? " Tanya Ilham dengan tatapan tajamnya

Atlas dan alter yang mendengar pertanyaan Ilham pun mengerutkan keningnya.

Legenda menoleh kearah Ilham dengan muka tenangnya .
" Nanti Ilham , tunggu sampai esa bangun dulu baru kalian serang mereka secara besar besaran"

" Menyerang siapa om ? " Tanya atlas dengan muka penasaran.

Legenda kini giliran menatap atlas
" Yang menyerang esa adalah Harun musuh bebuyutan saya dia juga seorang mafia tapi bedanya harun adalah penyelundup barang barang gelap dulu saya pernah menggagalkan upaya dia untuk mengirim barang barang terlarang itu ya dia dendam kepada saya hingga ingin melampiaskan dendamnya itu kepada esa bukan cuman itu saja dia juga berkerja sama dengan salah satu anggota freegang yang bernama Damian " jelas legenda

" Sialan " gumam alter sambil memejamkan matanya agar emosinya terkendali.

" Jadi Ilham datang ke sini karna mau bantu penyerangan terhadap Harun dan Damian om ? " Tanya atlas lagi .

" Benar bukan hanya itu Ilham juga akan masuk ke sekolah yang sama dengan kalian " balas legenda

Atlas hanya mengangguk anggukkan kepalanya sambil mengeluarkan ponselnya.

Atlas mengirimkan pesan kepada anggota blackrose yang berada di inggris untuk datang ke markas blackrose yang berada di sini .

Ilham mendekat ke arah alter sambil membawakan gelas berisi air putih .

" Lo minum dulu tahan emosi mu , saya akan bantu kalian dan saya menunggu esa sadar " ujar Ilham

Alter menerima gelas yang diberikan oleh Ilham .

" Lo kaya kenal banget sama esa " ujar alter

Ilham terkekeh sambil meminum kopinya .

" Dulu waktu saya kecil pernah main bersama esa entah dia masih ingat saya atau tidak karna itu sudah lama sekali "  ujar Ilham

Alter menganggukan kepalanya lalu dia berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah atlas .

" Tlas gue harus pergi ke markas mau menyusun strategi" ujar alter

" Hmm hati hati " ujar atlas yang dibalas anggukan oleh alter .

Legenda menatap kepergian alter dengan senyum tipisnya dia tau sosok alter tidak akan diam saja dengan kejadian seperti ini .

" Atlas mau kamu membawa saya ke markas blackrose? " Tanya legenda .

" Ayo om " balas atlas

Legenda menganggukan kepalanya namun sebelum pergi bersama atlas dia menghampiri Ilham yang terus menatap ruang UGD itu .

" Ilham om tinggal dulu kamu jaga esa disini ya " ujar legenda

" Iya om hati hati " ujar Ilham

Setelah legenda dan atlas pergi Ilham berjalan menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan esa .

" Anda teman nya esa juga ? " Tanya dokter itu kepada Ilham .

" Iya , bagaimana keadaan esa " balas Ilham.

" Dia sudah keluar dari masa kritisnya tinggal menunggu dia sadar saja " ujar sang dokter .

" Baiklah, apakah saya boleh masuk kedalam ? " Tanya Ilham .

" Tentu tapi jangan berisik , kalo begitu saya pergi dulu " balas dokter itu lalu pergi dari sana .

Ilham masuk keruangan UGD itu sambil menatap sendu sosok teman kecilnya yang terbaring di brankar rumah sakit .

" Es kamu masih ingat saya ? Saya datang kesini buat bermain lagi sama kamu sadar esa banyak musuh yang harus kita tangkap , kamu tau Es yang menyerang mu itu om harus musuh bebuyutan om legenda dan lebih menyebalkan lagi dia juga berkerja sama dengan salah satu anggota freegang yang bernama Damian setelah kamu sadar kita harus segera membalas mereka " ujar Ilham lalu dia keluar dari ruang UGD itu .

Setelah kepergian Ilham , Esa mulai tersadar sebenarnya dia sudah sadar dari tadi saat Ilham mulai bicara .

" Jadi om Harun dan Damian lihat permainan baru saja dimulai " ujar esa dengan senyum miringnya .

Dia melepas infus yang berada ditangannya dia tidak peduli dengan lukanya yang baru saja diperban kemarin malam .

Esa mengambil ponselnya dan menelepon Bagaskara.

"Hallo esa "

" Jemput gue dirumah sakit sekarang "

" Bukanya kamu baru sadar dari masa kritis mu "

" Bacot , jemput gue sekarang juga Bagaskara "

" Iya iya gue otw "

Tut

Esa mematikan teleponnya secara sepihak dia mulai memakai kaos putih dan celana jeans nya tak lupa dia memakai jaket blackrose.

Saat dia keluar secara diam diam dari ruangan UGD tiba tiba dia dikejutkan dengan suara Ilham .

" Belum sembuh sudah berani kabur aja " ujar Ilham

" Lo ikut gue ke markas " ujar esa

Ilham mengerutkan keningnya lalu detil berikutnya dia menganggukan kepalanya.

Esa menarik pergelangan tangan Ilham untuk segera keluar dari rumah sakit karna Bagaskara sudah menunggu di parkiran.

Sampai diparkiran Bagaskara membuka pintu mobilnya sambil menatap esa dan Ilham .

" Anggota baru Es ? " Tanya Bagaskara

" Hmm" esa hanya membalas pertanyaan Bagaskara dengan berdeham lalu dia masuk kemobil .

Bagaskara hanya tersenyum tipis lalu dia menutup pintu mobilnya.

Bagaskara mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang tak lama mereka pun sampai di markas besar blackrose yang ternyata sudah ada banyak motor .

Esa turun dari mobil Bagaskara dan Ilham pun berdiri di samping esa .

Mereka berdua berjalan di ikuti oleh Bagaskara.

" Bagus jadi saya tidak perlu mengumpulkan kalian semua " ujar esa yang baru masuk kedalam markas .

Legenda menatap datar putranya itu sedangkan semua anggota menatap ke arah esa dengan tatapan senang karna ketuanya berhasil sadar dari masa kritisnya.

" Siapa yang mengizinkan kamu datang kesini esa ? " Tanya legenda dengan nada marah .

" Ini markas esa kalo ayah lupa " balas esa .

" Kamu baru sadar dari kritis lalu kabur dari rumah sakit dan datang kesini ? Kamu sadar luka mu itu masih basah " ujar legenda .

" Luka ini akan tetap basah jika esa tidak segera membalas mereka " ujar esa .

Legenda menghela nafasnya, menghadapi esa memang harus penuh kesabaran tanpa pamit legenda pun keluar dari markas dan pergi dengan menaiki mobilnya .

Esa menatap kepergian ayahnya itu dengan tatapan sendu .
"Maafin esa yah " bathin esa .

Kini esa menatap seluruh anggotanya yang berjumlah 1.000 itu .

" Hari ini juga kita datang ke markas om Harun dan gue yakin Damian juga berada disana . " Ujar esa .

" Cih beraninya nyerang pakai topeng lah dia manusia atau topeng monyet " timpal tayo .

" Gitu gitu katanya om harus mafia tapi dia suka menjual barang barang terlarang " ujar Ale

" Buset dia makan uang haram dong berarti " ujar Doni .

" Iya uang haram lah "

" Alter kamu sudah mengatur strategi? " Tanya esa

" Beres , Ilham dan Bagaskara akan sama Lo di barisan depan sedangkan gue sama atlas di barisan kedua karna anggota yang kita bawa banyak es " ujar alter .

Esa menganggukan kepalanya lalu dia mengambil kunci motornya .

" Kalian sudah siap blackrose? " Tanya esa kepada seluruh anggotanya

" Siappp bosssssss " balas seluruh anggota.

Mereka semua pun pergi dengan mengendarai motor masing masing .

Hingga mereka sampai di sebuah gedung tua yang di yakini adalah markas dari harun .

Esa turun dari motornya di ikuti oleh anggotanya yang lain .

" Wah wah saya fikir kamu sudah mati esa ? Dan siapa yang menyangkan bahwa kamu mengetahui siapa sosok dibalik topeng itu " ujar Harun yang selama ini menyerang esa dengan menggunakan topeng agar mukanya tidak dikenali .

" Gue anak dari legenda yang nggak akan mati hanya dengan cara busuk Lo itu " ujar esa .

Harun hanya terkekeh sambil menganggukan kepala .

Esa mendekat ke arah Harun sambil melirik sekilas ke arah Damian yang mungkin sudah berkhianat kepada freegang.

" Saya akan membuatmu terbaring dirumah sakit dan membakar markas mu yang berisi barang barang terlarang ini " bisik esa yang seketika membuat Harun marah .

Saat hendak melayangkan pukulan ke arah esa dengan sigap Ilham menodongkan pistol ke arahnya .

" Jangan buang buang waktu Es , kita bereskan dia sekarang juga " ujar Ilham sambil menatap tajam ke arah Harun .

Tanpa babibu mereka semua pun berkelahi.

Bughh

Bughh

Brakkk

" Jangan anggap saya remeh mungkin kemarin saya lengah tapi sekarang tidak lagi " ujar esa .

Bughhh

Jlebbb

Esa membogem Harun lalu menusukkan pisau yang waktu itu Harun gunakan untuk menusuknya .

" Lihat pisau yang anda gunakan untuk menusuk saya kini tertancap di tubuh anda " ujar esa sambil terkekeh .

Harun sudah tak berdaya lagi lalu dia pingsan dengan pisau yang tertancap di perutnya .

Esa berlari kearah Damian lalu

Brakkk

Esa menendang Damian yang hendak menusuk Ilham dengan belati .

" Bermain kotor lagi hm " ujar esa sambil mengeluarkan pistolnya.

" Kemarin kamu menembak saya kan Damian ? Dan kini giliran saya " sambung esa .

" Kalo Lo nembak gue , gue pastikan kalo freegang nggak akan tinggal diam "  ujar Damian .

Bagaskara yang mendengar perkataan Damian pun tertawa .
" Cih Lo yakin ? Gue udah kasih tau tentang Lo ke Aldo dan dia bilang dia  udah nggak menganggap Lo sebagai anggota lagi dasar penghianat" ujar Bagaskara dengan sinis .

Esa tersenyum miring lalu menodongkan pistolnya ke arah dada Damian

" Jangan takut Damian kamu tidak akan mati mungkin hanya kritis "

Dorrr

Arghhh

" Shh Lo emang angel devil esa " ujar Damian sebelum akhirnya dia pingsan

Esa memasukan pistolnya kedalam saku celananya lagi .

" Bawa mereka semua kerumah sakit gas" ujar esa kepada Bagaskara.

Bagaskara hanya menghela nafasnya lalu menyuruh sebagian anggota blackrose untuk membantu nya mengangkat Harun , Damian dan yang lainya yang sudah terkapar tak berdaya .

" Gue bawa mereka dulu kerumah sakit " pamit Bagaskara yang dibalas anggukan oleh esa .

" Kalian semua balik ke markas dan untuk kalian anggota blackrose yang datang dari inggris kalian boleh menginap di hotel terdekat biar gue nanti yang bayar " ujar esa .

"Siapp boss kita semua balik dulu capek juga " ujar seluruh anggota blackrose.

Kini hanya tinggal esa , atlas , alter dan Ilham .

Esa mengambil bensin lalu menyiramkan semua bensin itu ke gedung tua milik harun .

" Gue nggak akan biarin manusia kaya dia menjual narkoba yang jelas jelas haram " gumam esa .

Selesai menyiramkan bensin lalu dia menyalakan api dan boom

Gedung tua itu terbakar dengan barang barang terlarang didalam gedung itu .

" Sudah selesai kan ? Pulang atau ayah potong kaki kamu " ujar legenda yang baru datang .

Esa menoleh kebelakang menatap ayahnya yang menatap dirinya dengan tatapan tajam .

" Ayah ngapain kesini ? " Tanya esa sambil berjalan ke arah ayahnya .

Sedangkan atlas , alter dan Ilham hanya diam menyaksikan percakapan antara ayah dan anak itu .

" Mau menghukum anak ayah yang bandel ini yang berani kabur dari rumah sakit padahal baru siuman " balas legenda .

Esa hanya berdeham sebentar lalu dia menaiki motornya dan pergi dari sana meninggalkan ayahnya dan ketiga sahabatnya itu.

" Dasar anak kurang ajar " gumam legenda .

Legenda menatap atlas , alter dan Ilham .
" Kalian pulang sudah cukup bermainnya sisanya biar om yang urus" ujar legenda yang dibalas anggukan kepala oleh mereka bertiga .

" Gimana perasaan Lo lihat esa yang sekarang ? " Tanya atlas sambil mengenakan helm fullfacenya.

" Sedikit terkejut karna dia punya sisi gelap tersendiri" balas Ilham .

Mereka mengangguk anggukkan kepalanya lalu mereka pergi dari sana di ikuti oleh mobil legenda .

***

Next ?

Maaf kalo kepanjangan untuk part ini ya

Vote dan komenya jangan lupa

Komen boleh asal sopan ya

Ngomong² kalian gemes nggak sih sama esa ? Baru siuman dari kritis malah kabur dari rumah sakit buat nyerang musuhnya .

Apapun yang terjadi penyu tetap sayang esa kok eaaa hehe .

Oh iya penyu mau ngenalin nih

Si ganteng Ilham revansa anak dari mahes temanya ayahnya esa .

Ilham: " gue Ilham revansa member baru di cerita esa askara Wijaya , gue lebih ganteng dari pada esa kan ? Jelas lah hahaha "

Continue Reading

You'll Also Like

NEXT PSYCHO By 7544L

Mystery / Thriller

683 117 38
[𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟐] Genre : Mystery / Thriller - Drama Tema : Psychopath, Friendship, Competition ⚠ [𝗢𝗡 𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚] ⚠ Follow dulu, do...
PRICELESS By sannn__

Teen Fiction

968K 48K 47
⚠️17+ Arrion artinya mempesona. Kedatanganya sebagai siswa baru pernah menggemparkan sekolah pada masanya. Nyaris semua cewek disekolah menyukai dan...
3.1M 157K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.6M 51.4K 23
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...