Pak Guru - BL √

By HidupMati0

679K 37.2K 913

"Apa ma-" "Saya tidak melakukan nya dengan gratis" "Oh, maksudnya gua di sama in dengan wanita hiburan di sa... More

vol - 1
vol - 2
vol - 3
vol - 4
vol - 5
vol - 6
vol - 7
vol - 8
vol - 9
vol - 10
vol - 11
vol - 12
vol - 13
vol - 14
vol - 15
vol - 16
vol - 17
vol - 18
vol - 19
vol - 20
vol - 21
vol - 22
vol - 23
vol - 24
vol - 25
vol - 26
vol - 27
vol - 29
vol - 30
vol - 31
vol - 32
vol - 33
vol - 34
vol - 35
vol - 36
vol - 37
vol - 38
vol - 39
vol - 40
vol - 41
vol - 42
vol - 43
vol 44
vol - 45
vol - 46
vol - 47
vol - 48
vol - 49
vol - 50

vol - 28

9.8K 565 4
By HidupMati0

Happy reading

Cklek

Dirga pulang sekitar tengah malam, dia melihat rumah itu gelap karna memang dari awal dia pergi rumah mendiang orang tua Alvin sudah gelap.

Dirga tinggal bersama Alvin, dia sesekali pulang ke rumah nya tapi hanya bisa di hitung jari dalam seminggu.

Tap

Baru saja dia mau naik ke lantai atas, lampu menyala semua dia melihat ke arah ruang tamu Alvin berdiri melihat nya dengan tangan yang di lipat di dada.

"Baru pulang?" Tanya Alvin dengan nada tidak bersahabat.

"S-sayang, kamu kenapa bangun?" Ucap Dirga.

Dirga berjalan mendekati Alvin, dia tadi pergi saat Alvin masih tidur.

"Kenapa?" Tanya Alvin memicingkan mata nya.

"Habis dari mana?" Tanya Alvin.

"Sayang, ini sudah malam kita tidur yuk" ajak Dirga sambil memegang tangan.

"Nggak!!"

Alvin menepis tangan pria itu.

"Habis dari mana aku tanya!!?"

Dirga menghela nafas nya, jika dia bilang Alvin pasti marah.

"A-aku habis dari rumah orang tua ku" ucap nya berbohong.

Alvin tidak percaya dia kesana, jelas saja di jadi curiga.

"Nggak mungkin, kamu nggak mungkin ke sana jam segini!!"

"Sayang, udah ya jangan ribut ini sudah malam kasihan Bastian" ucap Dirga berusaha untuk tetap tenang.

"Jangan bohongi aku, jujur habis dari mana?" Tanya Alvin lagi.

"Oke, aku akan jujur tapi kamu jangan marah"

Alvin diam dia mendengar kan dengan baik-baik.

"Aku habis ketemu mantan ku" ucap nya.

"Ngapain, mau balikan?" Tanya Alvin.

"Bukan gitu sayang, kamu ini aku baru mau menjelaskan nya" ucap Dirga dia sedikit kesal dengan Alvin karna di tanya bukan-bukan.

"Dih, bilang aja kalau kamu masih cinta sama dia!!"

"Bukan gitu sayang"

Alvin membuang muka dia marah, karna Dirga tidak bilang-bilang dulu.

"Aku ke sana, karna dia menelpon ku" jelas Dirga.

"Oh, jadi masih sering menghubungi ya, diam-diam main di belakang aku!!"

"Nggak gitu"

"Trus apa!!"

"Diam dulu!!" Bentak Dirga.

Alvin terdiam, Dirga menghelah nafas nya sambil memegangi pangkal hidung nya.

"Saya mau jelasin kamu tidak berhenti berbicara, setidaknya dengar kan dulu" ucap Dirga.

"Aku ke sana, dia menelpon ku memang benar dia sering menghubungi ku tapi aku tidak menghiraukan nya. Tadi dia menelpon ku di saat dia mencoba bunuh diri aku tidak bisa membiarkan nya begitu saja, aku takut jika dia bunuh diri aku akan merasa bersalah" jelas Dirga.

"Berarti kamu masih sayang dia?" Tanya Alvin.

Nada bicara Alvin sudah pecah, rasanya dia ingin menangis.

Dirga mengelus pipi itu.

"Sayang aku tidak mencintai nya, mungkin hanya rasa peduli saja sebagai seseorang yang pernah ada dalam hidup ku, aku tidak ingin masalah ini jadi tambah parah aku sudah menjelaskan pada nya kalau aku hanya mencintai mu"

Dirga memeluk Alvin seerat-eratnya.

"Aku hanya mencintai mu Alvin, percaya lah sayang dia ingin aku balikan dengan nya tapi aku tidak bisa, aku sudah tidak mau jatuh ke lubang yang sama"

Alvin mengerat kan pelukan nya.

"Hiks..kamu..kenapa tidak bilang?" lirih Alvin dengan suara pecah nya yang sudah bercampur menangis.

"Shhh...maaf kan aku ya, janji ini terakhir kali aku seperti ini"

"Jangan tinggalkan aku.."

"Nggak akan sayang, itu tidak akan terjadi"

Dirga menyeka air mata Alvin, mengendong nya seperti koala.

"Sekarang bobok ya?"

Alvin mengangguk kecil, mengeratkan pelukannya di leher Dirga.

"Bastian mana?" Tanya Dirga.

"Tidur di kamar nya, dia mau tidur sendiri" ucap Alvin.

Tentu saja Dirga senang mendengar nya.

Mereka ke kamar Alvin, yang sekarang sudah milik bersama.

"Ay" panggil Alvin.

"Iya, sayang?"

"Bau" ucap nya.

"Apa nya?"

"Baju, mu bau"

Dirga menurunkan Alvin di kasur, dia mencium baju nya.

"Nggak ada bau apa-apa" ucap Dirga.

"Ganti deh, bau itu"

Dirga menurut saja, menurut nya baju yang ia kenakan tidak menimbulkan bau apapun.

Alvin berbaring di tempat tidur, dia menarik selimut untuk menutupi setengah tubuh nya sambil menunggu Dirga yang berganti baju kaos biasa.

Setelah selesai pria itu ikut berbaring dengan Alvin.

"Sini peluk"

Alvin mendekati nya, hidung Alvin mencium bau tak sedap tapi kali ini bukan di baju malahan di badan Dirga.

"Baukkk!" Ucap Alvin.

Alvin menjauh dari Dirga, dia tidak suka bau nya.

"Bau, apa lagi sayang?" Tanya nya.

Dirga heran dia sudah ganti baju, mana mungkin bau lagi.

"Badan kamu bau, pergi mandi" ucap Alvin.

"sayang, kamu jangan bercanda aku tidak mencium bau apapun" ucap nya.

"Nggak, kamu masih bau!!" Ucap Alvin.

Alvin menjauh sambil menutup hidungnya agar tidak mencium bau yang tidak ia suka.

"Pergi mandi!!" Ucap Alvin menyuruh nya.

"Sayang ini udah malam, udah aku tidur aja di luar" ucap Dirga kesal.

Dirga tidak tau apa yang terjadi entah karna tadi Alvin begini atau memang dia nya yang mendapatkan bau tidak enak.

"Hmm... jangan gitu, kamu mandi aja terus bobok sama aku" ucap Alvin.

Dirga menghela nafas nya, dia pergi ke kamar mandi untuk menghilangkan bau yang menurut Alvin sangat menyengat.

Hanya sebentar dia selesai mandi berjalan Menganti baju baru lagi dengan celana pendek.

"Sudah sayang" ucap Dirga.

Alvin langsung memeluk nya, sambil mengendus-endus di tubuh Dirga.

"Masih bau" cicit Alvin.

Dirga menghela nafas nya.

"Aku pakai parfum ya?"

Alvin mengangguk, melihat Dirga memakai parfum agar bau nya hilang.

"Sudah"

Alvin memeluk nya lagi, mencium bau yang ada di badan Dirga.

"Huwek...huwekk..."

Alvin muntah di baju Dirga.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya nya.

"Maaf ayang, aku...huwekk..."

Alvin berlari ke kamar mandi dia mual-mual di sana, Dirga berlari saat melihat Alvin berlutut di toilet.

"Sayang, kamu sakit?" Tanya Dirga.

Dirga mengurut tengkuk remaja itu, agar bisa keluar semua nya.

"Huwekk...huwekk.."

"Nggak apa-apa keluar kan aja"

"Huweekk...huwekk.."

Alvin muntah mengeluarkan apa yang ia makan hari ini.

"Udah?" Tanya Dirga.

Alvin mengangguk tubuh nya lemas, Dirga membuka baju nya meletakkan di keranjang baju.

Setelah itu dia mengendong Alvin membawa nya ke kasur.

"Perut nya sakit?" Tanya Dirga.

Alvin menggeleng, Dirga mengelap bekas muntah di bibir nya.

"Kasi minyak angin mau?" Tanya nya.

Alvin mengangguk, Dirga mengambil minyak angin di laci meja mengusap nya ke kening Alvin kiri dan kanan memberikan sedikit di hidung nya dan mengusap di perut remaja itu.

"Udah mendingan sayang?" Tanya Dirga.

"Masih mual" cicit nya.

"Mau minum air hangat siapa tau mendingan"

Alvin menggangguk kecil.

"Tunggu di sini sebentar ya?"

Dirga mau melangkah pergi, tapi Alvin memegang tangan nya.

"Kenapa sayang?"

"Jangan pergi" cicit nya.

"Aku cuman mau mengambil air hangat" ucap nya.

"Nggak mau, sini aja"

Dirga duduk di kasur, Alvin berpindah dari berbaring di bantal kini berbaring di paha Dirga.

"Muak lagi sayang?"

"Udah nggak" ucap nya.

Alvin menyentuh jakun milik Dirga, dia memainkan nya.

"Aku masih bau?" Tanya Dirga.

"Udah nggak, lagi" ucap Alvin.

"Kalau gitu, aku pakai baju ya"

"Nggak mau, kek gini aja"

Dirga hanya menuruti permintaan Alvin.

"Sekarang bobok ya?" Ucap Dirga sambil membelai rambut nya dengan lembut.

"Nggak mau!!" Ucap nya.

Tangan itu masih setia memainkan jakun Dirga, yang terlihat cukup kuat menonjol.

"Kenapa?"

"Nggak tau"

Dirga memegang tangan Alvin, dia sebenarnya ngantuk sekali karna saat ini sudah larut malam.

"Aku mengantuk sayang" ucap nya dengan sedikit menguap.

"Jangan tidur" rengek nya.

"Sayang, bobok ya..hoamm" ucap Dirga.

"Nggak mau!!"

Dirga menutup mata nya, sambil mengelus rambut Alvin.

"Jangan tidur aku belum ngantuk" rengek Alvin.

"Udah malam..ini.. hoam..tidur sayang..."

Dirga beralih dari duduk dia berbaring sambil meletakkan tangan nya di kepala, Alvin mendekati nya berbaring di dada Dirga.

"Ay, jangan bobok" ucap Alvin.

Alvin menyentuh pipi Dirga dengan jadi telunjuk nya.

"Ayang, jangan bobok" ucap Alvin.

Alvin menyentuh jakun Dirga, dia bermain di sana dengan jari nya.

"Sayang, jangan...hoamm..tidur lah ini sudah malam"

Dirga memegang pergelangan tangan Alvin, memeluk nya erat-erat sambil memejamkan mata.

"Ayang, aku tuh nggak bisa tidur" rengek nya.

"Tutup mata nya... sekarang tidur"

"Nggak mau" rengek Alvin.

"Tidur atau mau aku meniduri mu" ancam Dirga.

Alvin cemberut dia berbalik membelakangi Dirga, sementara sang empuh memeluk nya dari belakang dengan mata tertutup.


Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

191K 20.5K 20
Tidak pernah terbayang bagi seorang Syan akan di nikahin oleh raja Luke, keluarga Syan notabene cukup jauh dari garis bangsawan yang dekat dengan ke...
1.4M 117K 145
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
465K 23.6K 25
Ravin manusia dingin sedingin ketos ketos di cerita wp yang sukanya gelud di ring, tapi di baliknya mempunyai suami spek sugar dady dan bahkan sudah...
70.9K 3.5K 38
(translate indo) [End] Lanjutan (/ω\)