part47Alph
Di posisi Haechan terlihat dia yang duduk di pojok ruangan yang gelap serta lembab, dan perutnya yang terasa sakit sejak dia terbangun dari pingsan, memperburuk keadaannya.
Dia sendirian di sana, berharap siapapun datang dengan cepat menyelamatkannya, bubuk emas yang masih tersisa di dalam pikirannya sangat melemahkan kekuatannya.
"Aegi bertahanlah, ayah pasti akan segera datang." ucap Haechan dengan wajah pucatnya. Lalu tak lama muncullah seorang pria dengan wajahnya yang buruk karena bekas luka bakar yang tertempel di wajahnya.
"Omega putra mahkota telah sadar, dewi roh pemakan jiwa pasti akan sangat senang." ucap seorang pria dengan tersenyum miringnya.
"Kau, pria yang waktu itu, Alex. Pria bodoh yang mencoba menjalin kerjasama dengan roh pemakan jiwa yang tanpa kau sadari menghisap jiwamu, kau tidak akan lama untuk hidup." ucap Haechan dengan lemah namun matanya terasa sangat tajam.
"Iya aku Alex kita bertemu kembali, besok kita akan mempersembahkanmu pada dewi roh pemakan jiwa tapi lebih tepatnya janin dalam perutmu, jantungnya akan menjadi makanan terlezat dewi ku." ucap Alex dengan tertawa seperti orang gila.
Haechan merasa ngilu, geram dan marah mendominasi hatinya, di tidak akan melepaskan Alex dan benar-benar akan membunuh pria itu.
"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, aku yang lebih dulu membunuhmu pengecut!" ucap Haechan marah.
"Benarkah, bagaimana jika aku menyentuh tubuhmu terlebih dahulu? Mengunjungi anakmu." ucapnya dengan tersenyum cabul dan Haechan sangat jijik.
Alex mendekatinya, tapi belum menyentuh tubuh Haechan, saat itu juga dia terkena pantulan api berwarna hijau yang menyerangnya hingga dia jatuh terduduk dengan tubuh terbakar serta kesakitan.
"Kau pria bodoh, apa kau tidak melihat cincin yang melingkar di jarinya? Itu cincin leluhur kerajaannya Neo Emerald. Bocah tengik itu benar-benar telah menikahinya, sangat sulit untuk bisa menyentuh jika kau sudah berbicara dengan maksud yang jahat." ucap perdana menteri Mino dengan serius.
Haechan tentu saja terkejut melihat kekuatan cincin yang waktu lalu dipasangkan Mark padanya.
"Lepaskan saja, cincinnya." ucap Alex yang berusaha memadamkan apinya, lalu Perdana Menteri Mino segera membantunya untuk memadamkan apinya.
"Tidak bisa, yang bisa melepaskan hanya alphanya sendiri. Pengeran muda itu telah memprediksikan segalanya, sialan!" ucap Mino dengan kesal lalu mengajak Alex untuk keluar dan meninggalkan Haechan sendirian. Hechan benar-benar berharap Mark segera menolongnya.
Kembali lagi di posisi Mark, dia benar-benar merasa sangat khawatir dengan omeganya dia berharap bisa datang tepat waktu untuk menyelamatkan belahan jiwa dan anaknya.
Perjalanan ternyata sangat sulit ditambah roh pemakan jiwa datang menghalangi jalan mereka, tapi Ten langsung bertindak memanah semuanya hingga hancur lebur.
Tindakan Ten membuat Mark melongo, tidak percaya ibu mertuanya sangat brutal dalam membasmi roh pemakan jiwa bahkan Johnny yang sangat kuat tidak dia beri kesempatan untuk unjuk kemampuannya dan Lucas tercengang sangat menakjubkan pikirkanya, sangat serasi juga memang jika Ten bersanding dengan Johnny.
"Ibu, kau sangat hebat!" puji Mark dan Ten tersenyum malu.
"Jangan menggoda milikku, anak muda!" ancam Johnny dengan garang. Mark hanya memutar bola matanya malas.
"Kenapa kau marah dengan menantuku! Lagi pula kapan aku bilang mau menjadi milikmu?" Ten yang sekarang menatap Johnny tajam.
"Sayang jangan bicara seperti itu, sampai kapan pun kau milikku mau kau akui ataupun tidak kau akui." Johnny merengek.
Ten hanya memutar bola matanya malas, "Kenapa dulu aku pernah menyukaimu? Aku menyesal."
"Sekarang kau masih mencintaiku bukan?" tanya Johnny penasaran.
"Tidak." jawab singkat.
"Kau menyakiti hatiku, tapi aku tidak peduli mau kau masih mencintaiku ataupun tidak, aku akan tetap mencintaimu dan bagaimana pun caranya aku akan tetap memaksamu untuk tetap tinggal di sisiku." ucap Johnny yang serius.
"Iya tidak perlu kau buktikan, karena kau yang membawaku ke istanamu bahkan untuk kabur dari sana saja sangat sulit penuh usaha." ucap Ten malas, "Ayo lanjutkan perjalanannya, sebentar lagi kita akan sampai."
Suasan yang gelap karena hari sudah malam dan sebentar lagi akan bulan purnama membuat Mark menjadi sangat gelisah entah kenapa, hingga mereka tidak jadi untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan begitu pun dengan Ten yang juga tidak tenang.
Di perjalanan, Ten dan Johnny juga merasakan energi serigala gunung Aquamarine yang sangat jelas terasa melewati mereka.
"Ini tidak baik John, anakku dalam bahaya!" ucap Ten serius.
"Iya aku mengerti!" Johnny juga memasang raut serius, "Percepatan kuda kalian berdua, situasinya berubah sangat genting, Haechan sangat menunggu kedatangan kita!"
Ucapan Johnny membuat Mark sangat panik, begitu pun Lucas hingga mereka berdua memacu kuda mereka dengan begitu cepat untuk mengukur Johnny serta Ten yang sudah terlebuh dulu melaju kencang.
Kembali lagi di posisi Haechan yang sama sekali tidak bisa disentuh dan hanya bisa duduk diam di ruangan itu membuat Alex serta Mino tidak bisa menyeretnya, karena ucapan Alex yang bodoh membuat cincin yang diberikan Mark aktif begitu kuat untuk melindungi milik tuannya.
"Apa tidak cara lain agar kita bisa menyeret omega bodoh ini? Cincinnya terus mengeluarkan api dan menyerang kita." keluh Alex.
"Itu semua karena dirimu yang bodoh dan mencoba menggodanya. Tidak ada cara lain, sepertinya kita buat saja persembahannya di sini." ucap Mino dengan serius.
"Baiklah, kalau itu membuat kita tidak repot." Alex setuju.
Mino dan Alex mengelilingi Haechan, mereka merapalkan mantra yang Haechan sendiri tidak mengerti apa itu, cahaya bulan menembus lubang atas kastil tempat Haechan disekap.
Haechan kembali merasakan tubuhnya terasa sangat panas, perutnya juga sangat sakit, rasanya dia ingin pingsan saat itu juga.
Api berwarna hijau juga terus keluar menyerang Mino dan Alex saat merasa jika keamanan tuannya terancam. Mino dan Alex mencoba untuk tidak peduli tubuh mereka terbakar kesakitan, yang terpenting dewi roh pemakan jiwa mereka datang dan menikmati persembahan mereka berdua.
Di bawah cahaya bulan purnama, muncullah dewi roh pemakan jiwa dengan energi kekuatan yang penuh, roh pemakan jiwa dengan wujud perempuan berambut putih panjang menjuntai serta tak lupa bibir merah merona, dengan gigi runcingnya yang menakutkan.
"Terima, 'lah persembahan kami dewi, janin omega ini memiliki tiga elemen kekuatan yang kau inginkan dan dapat mengancam. Ibunya juga memiliki dua element kekuatan yang membahayakan dirimu, saatnya kau menyelesaikan semuanya, menjadi kuat dan menciptakan dunia baru dengan seluruh alpha yang menguasai." ucap Mino dengan wajah memohonnya memberitahu, mengabaikan tubuhnya yang penuh luka bakar.
"Lakukan sekarang dewi, cahaya bulan begitu terang ditambah kita sama sekali tidak memiliki pengganggu." Alex menambahinya dengan tersenyum menyeringai.
Dewi roh pemakan jiwa itu tersenyum menyeringai, dia sangat senang dengan kesetiaan dua pengikutnya yang bodoh.
"Aku akan segera menikmatinya, tubuh yang lezat dengan janin kecil yang nikmat, penambah kekuatanku." ucapnya dengan tawanya yang kejam, "Pegang kedua tangannya! Aku akan menyerap kekuatannya dulu, lalu merobek perutnya dan menikmati anaknya yang akan segera lahir ini, sebelum dia menjadi pengancamku aku akan membinasakan keduanya."
Mendengar ucapan roh pemakan jiwa itu membuat darah Haechan mendidih di ubun-ubun terlebih keselamatan anaknya terancam, lalu melihat sulur rambut roh pemakan jiwa itu menyentuh wajahnya, lalu menyentuh permukaan perutnya yang besar membuat mata Haechan berubah menjadi sebiru lautan, lonjakan energi terasa sangat kuat.
"Datanglah tuan serigalaku BlueWolf!" teriak Haechan dengan fokus mengumpulkan kekuatannya, "Gigit dan hancurkan dua orang yang memegangi kedua tanganku!"
Dari lubang jendela kastil itu muncullah sosok serigala dengan corak warna biru yang melompat lalu menyerang Alex dengan menggigit tangannya.
Alex akhirnya melepaskan pegangannya dari Haechan dan mengurus serigala penjaga milik gunung aquamarine.
Serigala itu menyerang membabi buta, element api yang Alex keluarkan sama sekali tidak berpengaruh ditambah memang tingkah level kekuatannya jelas sangat jauh dari serigala biru, Alex sangat kewalahan ditambah luka bakar di tubuhnya karena api dari cincin yang Haechan kenakan.
Alex meminta tolong pada Mino tapi pria tua itu tidak peduli dan hanya fokus untuk menahan Haechan, tapi Alex tidak menyerah bagaimanapun dia harus tetap hidup untuk melihat seluruh alpha memimpin semuanya dan membinasakan seluruh omega yang menurutnya menjijikkan.
Lalu Haechan mengeluarkan bola air dan menghantam perut Mino dan membuat pria itu terpental karena terlalu kuat energinya, "Jangan pernah kau menyentuhku lagi!"
"Kalian menginginkan nyawaku terlebih nyawa anakku?, maka aku sendiri yang akan merengut nyawa kalian lebih dulu!" raut wajah Haechan berubah sangat serius dan menatap semuanya tajam.
"Kau akan kalah, serahkan saja dirimu omega sampah!" ucap Mino dengan tatapan merendahkan.
"Selesaikan dan lumpuhkan dia Mino, lalu bawa padaku!" ucap dewi roh pemakan jiwa itu dengan menyeringai.
Mino mengangguk mengerti lalu tangannya ke atas dan muncullah banyaknya roh pemakan jiwa, "Serang omega itu, hisap energinya dan bawa pada dewi kita!"
Mino sangat bernafsu bagaikan orang gila yang menginginkan Haechan mati, dia bahkan juga menyerang Haechan dengan element apinya.
Mata Haechan sangat awas, dia juga akan bersiap untuk melindungi dirinya sendiri, dia awal membuat perisai pelindung dan bersiap untuk menyerang.
'Aegi, bantu ibu, beri ibu kekuatan sebentar lagi ibu yakin ayah akan datang.' batinnya berbicara.
Haechan menyerang semua roh pemakan jiwa yang mencoba menyerangnya dengan element airnya, dia juga mampu mengeluarkan api pembersih berwarna putih dari tangannya.
Tapi roh pemakan jiwa yang menyerangnya tidak ada habisnya membuat tenaganya hampir abis, Haechan tidak menyerah dan terus menyerang para roh pemakan jiwa itu hingga mereka semuanya hancur lebur, dia tidak akan membiarkan sulur-sulur rambut itu menyentuhnya. Element air dan apinya berhasil mengenai beberapa roh pemakan jiwa hingga kepala mereka hancur dan menghilang.
Di posisi Alex dia benar-benar sepertinya akan habis di tangan serigala biru yang sekarang berhasil menjatuhkan tubuhnya yang penuh luka, lalu dia menginjak dadanya, "Rasakan ini pria bodoh, berani sekali kau menyentuh tuanku dan membahayakan nyawanya!"
Energi element air berkumpul kuat di cakar serigala biru lalu dia merobek dada Alex dan membuat pria itu berteriak kesakitan tapi dia tidak ada rasa bersalah, dan justru berbicara menyebalkan, "Tuanku akan menang sekalipun aku mati dan omega bodoh tuanmu itu yang akan mati!"
Kesal dengan ucapannya membuat serigala biru langsung menendang tubuh Alex hingga terpental ke arah tembok hingga dia benar-benar mati mengenaskan.
Di posisi Haechan, kekuatan dan mananya sepertinya akan mencapai batasnya ditambah perutnya terasa sangat sakit, dia merasa seperti akan melahirkan.
Haechan jatuh terduduk dengan memegangi perutnya, keringat deras membahasi keningnya. Mino tersenyum senang melihat Haechan akan lemah, dia menyuruh salah satu roh pemakan jiwa untuk mengikat tubuhnya dengan sulur rambutnya.
Sebelum roh pemakan jiwa itu akan menyentuh tubuh Haechan, serigala biru yang selesai dengan Alex segera berdiri di hadapan Haechan untuk melindunginya, lalu sebuah panah terlebih dahulu menembus roh pemakan jiwa itu.
"Jangan pernah mencoba menyentuh anakku!" Ten berteriak memberi peringatan pada semuanya.
Lalu tak lama energi elemet api yang begitu membara membakar seluruh roh pemakan jiwa hingga teriakan kesakitan terdengar begitu jelas menusuk telinga, yang melakukannya tentu saja Mark, dia tentu marah melihat omeganya terluka seperti itu.
"Aku benar-benar akan membunuh kalian semuanya!" mata Mark telah berubah semerah darah itu artinya dia berada diatas kemarahannya.
"Oh para pengganggu datang, baiklah aku akan melayani kalian bersama dewiku karena omega lemah itu makanan dewiku. Aku tidak akan membiarkan kalian membawanya!" Mino tersenyum remeh, tentunya dia sudah membuat perisai pelindung begitu kuat untuk melindungi dirinya serta dewi roh pemakan jiwanya yang begitu dia puja. Sedangkan dewi roh itu memang hanya diam dengan tersenyum miring melihat permainan yang Mino lakukan, dia sama sekali belum bertindak.
"Tuan, abaikan saja dia cepat datangi tuan Haechan, biarkan aku membereskan sisanya di sini." ucap Lucas menyuruh Mark, dia segera beraksi untuk membereskan roh pemakan jiwa yang kembali datang, pedang di tangannya dengan wajah serius dan energi element apinya yang begitu kuat dia membantai semua roh pemakan jiwa itu.
Mark mencoba meredam emosinya lalu menghampiri omeganya, bersama Ten serta Johnny. Saat sampai Mark langsung memeluk Haechan kuat serta membagi mananya pada omeganya dengan memegang tanganya, lalu memangkunya, "Haechan bertahanlah kumohon."
Melihat Haechan yang lemas membuat perasaannya sangat kacau, tapi saat kelopak mata Haechan terbuka membuat hatinya sedikit lega, "Akhirnya kau datang Alpha, aku yakin Yang Mulia pasti akan datang untuk menyelamatkanku dan aegi."
"Tentu aku akan datang, di manapun kau berada aku pasti bisa menemukanmu karena kau omegaku dan kau milikku untuk selamanya, tidak akan kubiarkan siapapun merengutmu dariku." ucap Mark dengan menangis lalu mengecup kening omeganya begitu dalam dan Haechan tersenyum kecil.
"Maaf mengganggu waktu kebersamaan kalian, biarkan aku mengobati Haechan sebentar Mark." ucap Ten dengan tersenyum tipis, dia senang anaknya begitu dicintai oleh alphanya, Mark segera memberi ruang untuk Ten mengobati Haechannya, "Hei Johnny daripada kau hanya diam sambil menatap kita bertiga, bantu Lucas di di sama tunjukkan kekuatanmu yang sesungguhnya alpha!"
"Ibu...." panggil Haechan lemah tapi dia sangat bahagia melihat ibunya ada dihadapannya.
"Kau akan baik sayang, percayalah. Aegi juga sangat kuat dia benar-benar keturunan alpha Jung Mark." ucap Ten dengan tertawa kecil.
Perintah Ten mutlak, Johnny memutar bola matanya malas, "Aku juga ingin melihat kondisi anakku apakah salah?"
"Anakmu akan baik-baik saja, ada aku di sini. Aku ibunya tentu akan memberikan perawatan yang terbaik untuknya. Kau alphaku yang kuat bukan, bisa kau menghancurkan mereka semua yang telah melukai anakku?" ucap Ten lembut membuat Johnny tersenyum senang mendengarnya.
"Tentu aku akan menghancurkan mereka semuanya, apapun untuk Haechan dan dirimu." ucapnya dengan tersenyum sebelum akhirnya wajahnya berubah sangat serius.
Johnny segera turun untuk membantu Lucas yang sudah tampak kesulitan membantai roh pemakan jiwa yang terus berdatangan begitu banyak, dengan begitu santai Johnny menghabisi seluruh roh pemakan jiwa yang mencoba menyerangnya dan ingin menyentuh keluarganya.
"Tuan WolfBlue, lindungi Haechan apapun yang terjadi jangan pedulikan aku." perintah Johnny dan serigala biru mengangguk mengerti.
TbC
Maafkan typo dan lainnya.
Kangen ya sama My Alpha is My Prince, sebentar lagi tamat🥳🥳beneran kali ini kurang tiga part, up satu part dulu ya yang lainnya menyusul 😭💕💕
Maaf ya lama up🙏🙏Dian akan up kalau habis ramadhan😭 tepatnya di hari raya. 🥳
Selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakan🎊 mohon maaf lahir dan batin semuanya 🥳, maafin Dian juga ya kalau ada salah kata yang disengaja maupun tidak disengaja, minal aidzin wal faidzin 🥰🥰.