POLAROID (END)

By kayoumanis

38.3K 3K 187

Perjalanan kisah cinta dua manusia seperti polaroid, yang selalu diabadikan dan di kenang oleh semua orang ya... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 25
Part 25.1 (special part)
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Bonus Part

Part 24

844 84 8
By kayoumanis

Pagi hari ini Abel sudah dibuat heran dengan kelakuan Teddy yang mengikat rambut Kirana dengan absurd. Entah belajar dari mana suaminya ini.

"Papa, itu anaknya diapain?" tanya Abel kaget. Lebih kaget lagi ketika melihat Kirana tetap tenang dengan kelakuan papanya

"Ni liat ma kaya pucuk rambutnya adek" Teddy menunjukkan hasil karyanya pada Abel.

Kirana dan Teddy asik bermain di bawah lantai ruang TV yang penuh dengan mainan dan boneka. Sudah bisa dipastikan mereka bermain dari sebelum Abel bangun.

Abel lebih memilih menuju dapur untuk membuat sarapan untuk Teddy dan Kirana. Kabar bahagianya adalah Kirana sudah bisa merasakan mpasi.

"Sayang makan dulu" ucap Abel dari arah dapur

"Iya sebentar" jawab Teddy dari ruang TV lalu berjalan menuju dapur

"ASTAGA MAS" kaget Abel saat melihat sekujur tubuh Teddy dan Kirana penuh warna. Entah apa yang mereka lakukan selama Abel tinggal memasak.

"Kenapa cemong-cemong" sekali lagi Abel berucap dengan pasrahnya.

"Anak tentara ni ma" Teddy menunjukkan tubuh Kirana yang seperti badut. Penuh cemong warna diseluruh tubuhnya.

Abel pikir cukup rambut Kirana seperti pucuk yang membuatnya kaget, namun faktanya lebih kaget lagi melihat seluruh tubuh kedua wijaya ini penuh warna.

Tidak hanya Kirana, sekujur tubuh Teddy pun tidak kalah cemongnya. Abel tidak siap menuju ruang TV setelah melihat aksi kedua Wijaya ini. Pasti seperti kapal pecah pikir Abel

Fokus Abel kini terganti dengan suara bel rumah yang berbunyi. Abel berjalan menuju pintu dan melihat kakak iparnya datang berkunjung.

"Masuk kak tap--" ucapan Abel terpotong karena suara tawa kakak iparnya

"Itu ponakan gue diapain Teddy?!" ucap Andini menghampiri Teddy dan Kirana

"Astaga adek, diapain papanya" Andini mengambil Kirana dari gendongan Teddy dan membersihkan wajah Kirana secara perlahan

"Anak tentara ni kak" jawab Teddy dengan bangganya

"Aduh adek mukanya cemong. Jadi mainan baru papanya" Andini berjalan menuju kamar mandi untuk memandikan Kirana

Abel yang melihat kakak iparnya hanya bisa tertawa karena ia pasti kaget melihat Kirana yang menjadi korban kejahilan papanya.

Kirana yang sedari tadi menjadi korban kejahilan papanya pun turut tertawa. Begitu senang menikmati waktu bermain bersama papanya.

"Mas mandi gih" ucap Abel pada Teddy yang tubuhnya masih penuh dengan warna

"Ya udah bareng" jawab Teddy jahil

"Ga mau" Abel berlari menuju kamar mandi tempat Andini memandikan Kirana

"Suaminya ditinggal" ucap Teddy pasrah melihat istrinya berlari.

Setelah membersihkan seluruh tubuhnya, Teddy dan Kirana melanjutkan kegiatan sarapan yang sempat tertunda.

"Dek, tim studio kamu ada yang kosong ga tanggal segini?" ucap Andini sembari menunjuk satu tanggal melalui ponselnya

"Kosong kak. Kenapa? ada acara kah?" tanya Abel sambil menyuapkan mpasi pada Kirana

"Iya ni. Kakak ada acara sama ibu-ibu Persit. Butuh dokumentasi"

"Aman kak. Nanti aku bantu ya" jawab Abel

"Dek, lain kali anaknya jangan dicemongin dong" ucap Andini pada Teddy.

Andini tidak menyangka kelakuan jahil adiknya masih ada bahkan ketika ia sudah memiliki anak. Andini belum siap jika harus melihat keponakannya menjadi korban kejahilan papanya sendiri.

"Gapapa kak. Anaknya seneng" jawab Teddy masih dengan bangganya

"Tu kan ketawa anaknya" tunjuk Teddy pada Kirana yang tertawa.

"Bel, sabar sabar ya suami kamu begini" Andini mengusap lengan Abel, memberikan semangat pada adik iparnya ini

"Selalu kak. Hari ini cemong, ga tau besok" jawab Abel pasrah dengan kelakuan suaminya.



🧸🧸🧸🧸


Ruby photography studio
12.00 WIB

Siang hari ini Abel berkunjung ke studio bersama Kirana, sedangkan Teddy bersama sang Menteri melakukan kunjungan ke beberapa kota di Indonesia.

Abel mengambil kalender kecil yang sengaja ia letakan disudut meja kerjanya. Bulan ini sudah memasuki bulan April yang menandakan bulan kelahiran suaminya.

"Kenapa bel? liatin kalender mulu" tanya Gia memasuki ruangan bersama Andrew

"Mas Teddy bentar lagi ulang tahun"

"Mau kasih kejutan?" tanya Andrew

" iya. Gimana ya bagusnya? ada ide ga?"

"Ada si ada ya. Tapi suami lu tanggal 14-nya kosong ga?. Takutnya kita udah bikin kejutan tiba-tiba batal karena kerjaan suami lo" ucap Gia

"Kosong kok. Dari tanggal 13 dia udah dapet jatah libur"

"Gampang kalo itu. Kita bantu" Andrew berjalan mengambil laptop milik Abel di atas meja dan mulai menyusun rencana kejutan untuk Teddy

Berbagai strategi mereka keluarkan demi menyambut ulang tahun Teddy. Tidak lupa juga Abel menghubungi seluruh keluarga, termasuk keluarga Kertanegara untuk ikut serta dalam rencananya.

Abel berusaha membuat ulang tahun Teddy menjadi perayaan yang penuh kenangan. Tahun ini menjadi tahun pertama bagi Teddy merayakan ulang tahunnya bersama istri dan anak tercintanya.

"Tenang aja Bel, gue sama Gia bisa atur. Lu terima beres pokoknya" ucap Andrew

"Memanglah kalian ga ada lawan kalo soal rencana dadakan begini" Abel mengancungkan jempolnya. Ia sangat bersyukur memiliki sahabat yang selalu siap dan bersedia membantunya kapan pun dan dimana pun.

"Bisa kali gaji ditambah" goda Gia memainkan rambutnya

"Gampang. Naik 20% ya" ucap Abel

"Wihhh banyak juga. Makasih istri Teddy" jawab Andrew dengan senangnya

"Memanglah istri Teddy ini duitnya unlimited" kembali Gia menggoda Abel

"Engga heran gampang banget naikin gaji sahabatnya" seru Andrew setuju dengan perkataan Gia.

"Amin. Doain suami gue banyak duit" jawab Abel tertawa mendengar ucapan dua sahabatnya yang sedari tadi memuji "status" dirinya

"Udah banyak Bel duit suami lo" ledek Gia sambil tertawa




🧸🧸🧸🧸



Rumah
23.00 WIB

Teddy memasuki rumah dan melihat betapa gelapnya seluruh ruangan. Tidak ada satu pun lampu utama yang menyala. Matanya mencari sosok wanita yang biasa menyambut dirinya namun tidak terlihat sedikit pun.

Teddy menelusuri setiap sudut ruang rumahnya berharap istrinya masih terbangun. Sepanjang ia berjalan, ia tidak menemukan dan mendengar suara siapa pun. Bahkan, suara anaknya pun tidak terdengar.

Sunyinya penjuru rumah membuat Teddy lebih memilih menuju kamar. Berharap ia menemukan istrinya yang sedang tertidur. Ketika ia sudah berada di depan pintu, ia membaca selembar kertas yang tertempel di depan pintu

"Makan malem udah aku siapin dibawah ya mas"

Begitulah isi pesan yang Teddy baca. Entah apa maksud istrinya meninggalkan pesan seperti itu. Teddy membuka pintu kamarnya dan tidak menemukan sosok wanitanya. Pikiran Teddy sudah kacau, rasa khawatir muncul saat itu juga. Kemana istrinya saat ini?

Teddy berjalan menuju kamar Kirana yang tidak jauh dari kamarnya. Berharap ia menemukan istrinya disana. Ketika Teddy membuka pintu secara perlahan, ia melihat Abel sudah tertidur bersama Kirana disampingnya.

Teddy mengelus dadanya tenang karena berhasil menemukan istrinya. Teddy berjalan mendekati Abel yang sudah berada di alam mimpi. Mengelus surai rambut istrinya secara perlahan, takut jika tiba-tiba wanitanya terbangun.

Setelah menemukan istrinya, Teddy membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian. Kali ini ia hanya seorang diri di ruang makan, menyantap masakan istrinya. Aneh memang, tidak biasanya Abel meninggalkannya begitu saja tanpa mengirim pesan sebelumnya.

Ribuan skenario muncul dalam kepalanya. Teddy kembali memutar ingatannya saat bekerja tadi. Apa hari ini ia membuat kesalahan? Tidak ada. Bahkan jika berinteraksi dengan lawan jenis pun, ia sudah menjaga jarak.

1 jam Teddy habiskan untuk mengingat apa yang sudah ia lakukan hari ini. Tidak ada yang aneh, bahkan ia merasa tidak membuat istrinya cemburu. Atau, Abel melihat berita yang tidak benar tentang dirinya?. Jika memang karena berita, bukankah istrinya itu tidak mudah percaya dengan berita yang sumbernya belum tentu benar?. Begitulah pikir Teddy

Rasa kantuk mulai menyerang dirinya. Setelah menyelesaikan makan malam dan membersihkan seluruh peralatan makannya, Teddy beranjak menuju kamar Kirana untuk bergabung bersama istrinya

Berdoa setelah terbangun nanti, ia tidak mendengar atau melihat kejadian aneh yang membuat istrinya seperti ini. Mendadak hilang tanpa kabar dan membiarkan suaminya sendiri.

Continue Reading

You'll Also Like

71.7K 3.7K 32
So this is my first Malay Version Fanfic...yey..i hope u gys enjoy (if u gys are Malaysian lol) Main Character Boy:BaekHyun Girl:Yoon RiNa Exo-as...
24.3K 884 28
Kisah seorang perwira tentara yang terus dipaksa untuk menikah malah jatuh cinta dengan seorang polwan yang dulunya adalah musuh bebuyutan sekaligus...
11K 293 10
[Synopsis] Human history of Earth may not be as smooth as what happened, wars throughout Human history cause Earth humans to be tired of war and unit...
7.2K 335 11
Jangan terlalu sedih ketika ia tak lagi menyapamu, Jangan terlalu larut ketika ia tak lagi dapat kau jumpai, Barangkali ia juga begitu menyimpan rind...