Pak Guru - BL √

By HidupMati0

682K 37.3K 913

"Apa ma-" "Saya tidak melakukan nya dengan gratis" "Oh, maksudnya gua di sama in dengan wanita hiburan di sa... More

vol - 1
vol - 2
vol - 3
vol - 4
vol - 5
vol - 6
vol - 7
vol - 8
vol - 9
vol - 10
vol - 11
vol - 12
vol - 13
vol - 14
vol - 15
vol - 16
vol - 17
vol - 18
vol - 19
vol - 20
vol - 22
vol - 23
vol - 24
vol - 25
vol - 26
vol - 27
vol - 28
vol - 29
vol - 30
vol - 31
vol - 32
vol - 33
vol - 34
vol - 35
vol - 36
vol - 37
vol - 38
vol - 39
vol - 40
vol - 41
vol - 42
vol - 43
vol 44
vol - 45
vol - 46
vol - 47
vol - 48
vol - 49
vol - 50

vol - 21

13.6K 680 11
By HidupMati0

Happy reading

Mandala dirgantara putra, pria itu memasang wajah cemberut nya dari kemarin malam dia menunggu kesempatan untuk bermadu kasih dengan remaja yang ia cintai itu, tidak ia dapatkan karena remaja itu selesai makan langsung tidur.

"Ayo, ay kita berangkat" ucap Alvin.

Alvin siap dengan seragam sekolah nya, dia sudah rapi siap untuk berangkat.

Hanya helaan nafas panjang untuk Dirga, dia menggangguk kecil dan berjalan mengandeng tangan sang kekasih.

"Ay, hari ini kamu kan yang ngajar di kelas?" Tanya Alvin.

Dirga membuka pintu mobil nya, agar Alvin bisa masuk ke dalam mobil.

"Ayang, aku kan tanya!" Kesal Alvin.

Dirga duduk di kursi pengemudi, memasang sabuk pengaman untuk nya sendiri.

"Ayang, kok diam?" Tanya Alvin.

"Kamu kenapa sih!!" Tanya nya.

Dirga menyala kan mesin mobil nya, mulai bergerak perlahan.

"Ah, kamu mah!!" Ucap Alvin.

Alvin memalingkan wajahnya dia kesal di abaikan.

"Jangan mendesah ayang" ucap Dirga.

Dirga meraih tangan Alvin, menggenggam nya erat-erat.

"Aku tidak marah" ucap nya lembut.

"Trus kenapa tadi diam aja?" Tanya nya.

"Lagi mikir, sayang"

"Mikir apa?"

"Mikirin kamu"

"Dih, dasar buaya selokan"

Dirga hanya terkekeh saja, meski dia kurang suka dengan kata 'selokan'.

"Nanti aku ngajar di kelas mu, kenapa bertanya?" Tanya Dirga.

"PR, ku belum selesai" cicit nya.

Dirga menatap nya dengan serius, sambil menyetir mobil.

"Kenapa belum selesai?" Tanya nya.

"Kan, semalam ketiduran jadi nggak ingat" ucap nya.

"Astaga!!, Kamu ya itu tugas saya berikan sudah sangat lama kenapa belum di kerjakan juga!!" Kesal Dirga sedikit meninggikan suara nya.

"Ya, kan aku sibuk sama kamu" Ucap Alvin.

"Itu alasan kamu aja"

Habis itu Alvin memasang wajah cemberutnya.

Brummm..

Mobil Dirga berhenti di depan gerbang sekolah, ia masuk dan memarkirkan mobil nya.

"Nanti tugas nya akan di kumpulkan, jadi kamu siap kan dari pagi ini" ucap Dirga memberikan sedikit peluang untuk Alvin.

"Kok, gitu mereka mana mau kasi contek nya" ucap Alvin.

Alvin menatap ke arah Dirga, dia memegang lengan Dirga.

"Sayang, buatin ya" ucap Alvin.

"Tidak, itu kan tugas kamu sebagai murid"

"Masa kamu tega sama pacar kamu sendiri"

Dirga menghelah nafas panjang.

"Baiklah, tapi dengan satu syarat" ucap nya.

"Apa?" Tanya Alvin.

"Nanti ku kasi tau, sekarang pergi ke kelas"

Alvin menggangguk tidak begitu memikirkan tentang apa syarat nya nanti, tapi ia bisa lihat bahwa Dirga menyeringai sedikit.

Grab..

Tangan Alvin di cengkal sebelum ia pergi.

"Kenapa?"

"Cium nya mana?"

Alvin mendekati Dirga, memberikan satu kecupan singkat di bibir pria itu.

"Udah kan?" Tanya nya.

"Iya, sayang belajar yang benar ya?"

Alvin mengangguk kecil lalu dia pergi keluar dari mobil, setelah itu Dirga ikut keluar mereka memberikan jarak sedikit karna Alvin meminta nya.

Jam 7: 00

"Alvin!!"

Karna merasakan nama nya di panggil Alvin menoleh ke belakang itu teman nya Zidan.

"Tumben cepat datang?" Ucap Alvin.

Zidan berusaha menormalkan nafas nya yang tersengal-sengal karna berlari tadi.

"Iya, gua...gua tadi pakai grab soal nya" ucap Zidan sedikit gugup.

Alvin hanya ber'oh' saja.

"Emang motor Lo kemana?" Tanya nya.

Jelas saja Alvin heran, bagaimana mungkin remaja yang selalu membanggakan motornya kini harus menaiki grab.

"Oh, itu.."

Zidan bingung mau memulai dari mana, dia tidak pernah menceritakan kepada teman nya itu.

"Kenapa dan, Lo kalau ada masalah cerita sama gua kita ini teman"

Zidan menggangguk kecil mau menceritakan tapi takut.

Mereka sampai di kelas, Alvin duduk begitu juga Zidan. Mata itu tidak buta Alvin bisa melihat bahwa Zidan cukup tertekan sama hidup nya dia kini tidak begitu terbuka sama sahabat nya sendiri.

"Kenapa dan, Lo kenapa bilang sama gua" ucap nya.

Alvin menarik kursi duduk di samping Zidan, dia merangkul pundak teman nya itu.

"Kenapa?"

Zidan menggeleng kepala nya.

Alvin melihat sedikit leher remaja itu merah, itu benar-benar tercetak bekas gigitan di sana.

"Dan, ini kena-"

"Gua nggak apa-apa, Vin!!" Teriak nya.

Zidan melihat semua memperhatikan nya, dia pergi keluar dari kelas.

"Dan, Lo mau kemana?"

Tapi seperti nya percuma Zidan sedang ingin sendiri dia belum siap menceritakan apa masalah nya.

Alvin mengejar Zidan, tapi baru melangkah keluar Dirga sudah datang dengan buku di tangan nya.

"Kenapa keluar?" Tanya Dirga.

Dirga heran melihat wajah kekasih nya itu sedikit panik.

"Tadi...tadi...Zidan...di-"

"Ssshhh... tenang cerita kan perlahan, okey?" Ucap nya.

Alvin berusaha untuk tenang, tapi masalah nya murid di dalam mulai melihat mereka.

"Masuk, dulu ya"

"Tapi.."

"Masuk dulu, nanti cerita okey?"

Alvin mengangguk kecil dia duduk di kursi nya, Dirga cukup khawatir melihat wajah Alvin yang tidak tenang dia mencemaskan keadaan teman nya itu.

"Gua yakin itu pasti cupang" batin Alvin.

"Serah kan tugas kemarin" celetuk Dirga.

Alvin masih melamun, dirga memperhatikan nya murid yang lain menghantar tugas nya sementara Alvin tidak.

"Alvin" panggil Dirga.

Alvin masih berkecambuk dengan pikiran nya.

Dirga mendekati remaja itu, tentu yang lain memperhatikan mereka mulai curiga tentang hubungan mereka berdua.

"Suuttt...gua yakin mereka punya hubungan"

"Iya, soal nya pak Dirga deket banget dengan tuh boti"

"Tapi cocok sih"

"Nggak, pak Dirga cocok nya sama gua"

Mendengar gosip-gosip itu Dirga menatap tajam ke arah mereka semua.

"Kalian kerjakan tugas baru halaman 1290, jika tidak selesai akan saya hukum kalian!!" Bentak nya.

Alvin membuka buku nya, tapi Dirga menghentikan remaja itu.

"Ikut saya sebentar"

Alvin mengikuti Dirga, mereka pergi ke ruang guru jam segini di ruang guru sepi karena yang lain sedang mengajar.

"Kenapa, hm?" Tanya Dirga.

"Zidan" ucap Alvin.

"Kenapa dengan dia?" Tanya nya.

Dirga mengelus rambut kekasihnya itu, sambil menarik nya duduk di pangkuannya.

"Zidan ada masalah tapi dia tidak mau cerita" ucap nya.

"Sayang, tidak semua masalah bisa di ceritakan beri dia waktu sedikit"

"Tapi..."

"Sudah sayang, tidak usah di pikirkan nanti kalau sudah tenang baru tanya dia lagi"

Alvin memeluk Dirga seerat-erat nya, menyembunyikan wajah di leher pria itu.

Dirga menepuk-nepuk punggung remaja itu, tidak lama Alvin tidur di pangkuan nya.

"Dasar kalau sudah nyaman malah tidur" ucap nya terkekeh.

Ting

Tiba-tiba ponsel Dirga berdentin sebuah notifikasi, dia menoleh untuk melihat dari siapa.

unknown number

Dirga ini aku, Anggraini|
Tolong aku|
09:30|

"Anggraini?" Beo nya.

Memang benar Dirga sudah memblokir nomor mantan nya, tapi bukan berarti dia mudah melupakan wanita itu.

"Dia membutuhkan ku" gumam nya.


Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

275K 35.8K 33
Sebuah prestasi untuk Fiyya, tidak segera pensiun dini menjadi asisten Zufar. Dimarahi berulang kali karena ketidaktelitiannya menjawab konsulen, mem...
71.2K 3.5K 38
(translate indo) [End] Lanjutan (/ω\)
672K 31.6K 25
"Milikku" ucap Aram kemudian menjilat d*r*h yang merembes keluar dari bekas gigitannya. "Kau gila Aram, ahhhh" ucap binggung Deo. Ia tidak bisa membe...
257K 16.2K 27
Edward yang merasa uring-uringan setelah gagal menjalin kasih mencoba memesan penghibur memakai aplikasi yang di rekomendasikan oleh rekan kerjanya t...