ruang tamu untuk membahas tentang tukar tambah senjata dengan vest dari black oni, hampir lengkap namun ada beberapa orang yang tidak ikut
heumm mana Zaki, bukanya dia hari ini tidak memiliki agenda
"ges maap telat" itu Zaki yang baru saja datang
"iya iya, sini duduk" kata Rion
mereka pun membahas semuanya dan akhirnya mendapatkan apa yang mereka inginkan
tiba tiba saja topik berganti karena echi yang bertanya ke Rion "pi papi, kok Serena Serena itu bisa kabur sih, kata nya udah di bunuh kak riji"
Rion merebahkan tubuhnya di sofa "gua juga kurang tau, kita emang awalnya ga mau ngebunuh dia langsung dan mau kita balikin aja ke CN dalam keadaan yang Aur auran" Rion mengangkat tangannya dan menaruhnya di bagian atas sofa "tapi dia hilang gitu aja, gua masih coba cari, gua takut informasi tentang kita bocor"
"harus nya ga akan bocor sih" kata Zaki
krow menatap Zaki bingung "kenapa lu bisa nypulin gitu?"
Zaki melipat kaki nya "yaa gua juga ngak tau, kalo fealing gua sih gitu ya"
yaaa terkadang kita juga harus mengikuti kata hati kita
Zaki melepaskan hoddie nya dan menaruhnya di kepala gin, orang yang tepat berada di depannya "jaki ah ngentot, bau Jak" maki gin ke Zaki
Zaki tersenyum "hehe titip ya"
gin pun hanya memberikan tatapan sebal ke Zaki, gin merogoh saku hoddie Zaki karena merasa ada sesuatu "nah ini ambil barang lu" tenyata itu adalah sebuah pisau lipat "mau lu cuci piso lu"
Zaki terkekeh "hehe sorry, gua lupa. bekas ngerampok kemaren" jelas Zaki
gin memutar matanya malas, anak ini loh selalu saja lupa. terakhir ia bahkan pergi ke cafe dengan mobil nya dan pulang naik taksi. berakhir Rion yang harus mengantarkan anak nya itu mengambil mobil nya yang tertinggal
"tenang aja, sekali ketemu mami mati dia " kata krow
Rion menatap krow bingung "kenapa Caine?"
"mami kan kalo ngamuk kaya mons- AH BANGSAT" punggung krow di pukul oleh Caine "sakit mi"
Rion tertawa melihat itu, memang sepertinya krow adalah anak yang paling sering di aniaya oleh caine
mbrakk, seperti nya ada sesuatu yang terjatuh
Harris pun segera berdiri dan mencari ke sumber suara tersebut "astaga tuhann, Garin!, riji!"
terlihat dua anomali tnf itu membawa sepeda, bukan lagi di ruang tamu seperti krow, mereka berdua ada di lantai atas, Rion yang menyusul Caine untuk melihat situasi pun mengusap muka nya kasar "anak ku... turun kalian heh Gilak nyaa kalian ni"
"gimana cara turunnya!!" teriak Garin dari atas
"ya kalian naik nya gimana" balas Harris dari bawah
mereka pun segera mencari tangga dan turun membawa dua sepeda itu "sepeda siapa itu?" tanya Rion
"punya selia sama key ya?" tebak Harris
Garin memberikan tanda silang "teror salah"
Rion kembali mengusap wajahnya "terus?"
riji tersenyum "jadi gini, tapi papi marah gak? kalo marah gak mau bilang aku"
Rion menggelengkan kepalanya "ngambil di kanpol Pi"
Harris pun langsung saja berjongkok di tempat yang sama, dia benar benar lelah dengan anomali anomali ini "eh mami kenapa? darah rendah?" panik Garin yang melihat Caine
Harris pun kembali berdiri dan memegang kepala kedua anaknya itu "riji... Garin... besok besok jangan asal ngambil barang ya"
mereka pun mengangguk "iya mi maaf...." kata Garin menunduk
riji ikut menunduk karena merasa dirinya salah "iya mi maaf" riji pun ingin memeluk caine sebagai tanda maaf
"eh main peluk peluk aja kau bau!" Rion memberhentikan aksi riji yang ingin memeluk Caine
riji yang melihat Rion tak rela Caine di peluk pun justru langsung memeluk Caine dengan sangat kencang "aww mami kuu"
Rion melepaskan sepatunya dan melemparnya ke riji, namun sayang yang terkena imbasnya justru Garin "aww kepala ku"
ya seperti itulah kira kira hari Harris di Dunia ini, melelahkan tapi tidak apa apa, Harris Senang jika ada anak anaknya di sini
tapi kali ini bukan itu yang akan kita urus, melainkan mengenai pria bertopeng hitam itu dan pengeboman dari anggota CN
seperti yang kalian tau, CN telah merencanakan untuk melakukan pengeboman di tiga titik, namun sepertinya hal itu tak jadi berlangsung karena beberapa kendala seperti mereka yang mulai Ter endus oleh kepolisian
dari info yang lelaki itu dapatkan dari Sandra nya adalah, CN yang telah menemukan keberadaan Serena dan berniat ingin mengambilnya tanpa sepengetahuan lelaki itu
tapi sepertinya ia tak sebodoh itu untuk melewatkan informasi penting ini
kini Serena masih terduduk dengan kedua tangannya yang di rantai seperti biasa, dengan lelaki itu yang duduk di atas meja yang berada tepat di belakang Serena
hari sudah mulai gelap dan..
brakk
orang orang dengan baju putih masuk mulai terlihat "selama datang tuan tuan" sambut pria itu
"ah liat siapa yang datang bersama orang orang berbaju putih ini" lelaki itu tertawa "Fong... pasukan sedikit tapi berani kesini" lelaki itu bertepuk tangan
"aya kau ini, bacot sekali a" ucap kepala keluarga fong
"mau apa? perang? ke jalan?, ayo" lelaki itu tertawa "biar kita lihat siapa yang menang di sini"
"tembak saja dia!" teriak kepala keluarga CN
tidak ada satupun suara tembakan, kepala keluarga fong dan cn pun menatap anggota nya yang menatap bingung senjatanya "kaya nya ada yang nge sabotase senjata kita deh"
kepala keluarga CN pun menatap ke arah lelaki berpakaian hitam itu "oh, mainnya sabotase"
lelaki itu mengangkat kedua tangannya "no, i'm not"
lelaki itu turun dari meja nya dan berjalan ke depan Serena "kalian ini lama sekali, aku tau kalian kesini mencari dia kan? ambil lah, aku lelah menyimpannya di sini" ucap pria itu sembari menodongkan sebuah pisau lipat ke leher Serena
"huh kau menyerah kah? lemah cih" kepala keluarga CN tersenyum miring
brukk
Serena ambruk ke arah depan, dan terlihat tepat di belakang punggung Serena terdapat pisau yang tertancap "ahh kalian ini sangat lama, aku malah jika harus berurusan dengan kalian dan Sampah ini"
lelaki itu berdiri dan kembali duduk di mejanya "apasih spesial nya wanita ini, dia sepertinya penting bagi kalian"
"tidak, dia tidak terlalu penting, tapi informasi nya lah yang penting bagi kamu" ucap salah satu orang
lelaki itu tertawa kencang "hahahha inikah keluarga!! heyy bahkan jika aku menjadi dia aku juga lebih baik mati daripada hanya di jadikan sebagai alat pencari informasi yang bahkan tidak di perdulikan oleh keluarga nya"
kepala keluarga CN berjalan mendekat "yaa memang kenapa? dia memang alat pencari informasi ku, tapi kini ia sudah tak ada, apa gunanya aku di sini. ledakan saja"
kata kata itu yang terkahir ia dengar sebelum semua anggota CN dan Fong berlari keluar dan terdengar suara ledakan
rumah itu seketika ambruk dan tak menyisakan satu pondasi pun
mereka tertawa, mereka merasa jika tugas ini adalah tugas yang mudah
sedangkan di rumah kini cukup sepi karena banyaknya agenda anak anak tnf pada malah ini
"papi!!" teriak funin "ape" jawab Rion singkat
"tadi aku liat ada anak Fong sama CN keluar dari satu hutan" kelas funin
"terus? kenapa? lagi nyari pakan buat sapi kali mereka" kata Rion enteng
"tapi mereka kayanya habis ngeledakin gudang yang ada di huta itu deh pi, soalnya udah hancur aku liat tadi". jelas funin
Rion menatap funin bingung "gudang apa?"
funin memutar matanya malas "masa papi gak tau sih, deket rumah padahal, kita pada udah tau juga" jelas funin lagi
"kenapa kaga ngomong FUNANTO" Rion mulai emosi "ya papi gak Nanya" jawab funin singkat
oh memang anak itu
terlihat Caine yang berjalan sembari memutar mutarkan kunci motornya, mukanya terlihat lelah
Harris mendudukan dirinya di sofa ruang tamu "kenapa? kaya cape gitu" tanya Rion ke Caine
"gak papa Yon, cape aja" jelas Harris keluarga menidurkan badannya di sofa
hari ini cukup melelahkan ya..
spontan
kira kira siapa hayo lelaki ituuuu, ayo ayo main tebak tebakan lagiii