Pak Guru - BL √

By HidupMati0

680K 37.2K 913

"Apa ma-" "Saya tidak melakukan nya dengan gratis" "Oh, maksudnya gua di sama in dengan wanita hiburan di sa... More

vol - 1
vol - 2
vol - 3
vol - 4
vol - 5
vol - 6
vol - 7
vol - 8
vol - 9
vol - 10
vol - 11
vol - 12
vol - 13
vol - 14
vol - 16
vol - 17
vol - 18
vol - 19
vol - 20
vol - 21
vol - 22
vol - 23
vol - 24
vol - 25
vol - 26
vol - 27
vol - 28
vol - 29
vol - 30
vol - 31
vol - 32
vol - 33
vol - 34
vol - 35
vol - 36
vol - 37
vol - 38
vol - 39
vol - 40
vol - 41
vol - 42
vol - 43
vol 44
vol - 45
vol - 46
vol - 47
vol - 48
vol - 49
vol - 50

vol - 15

17.9K 1K 98
By HidupMati0

Happy reading

Alvin di dapur dia sudah mengganti baju nya dengan baju rumah, dia membuat bubur untuk Dirga.

"Katanya putus ya?" Gumam Alvin bicara sendiri.

"Kenapa bisa putus ya?" Ucap nya.

"Astaga, gua mikirin apa sih" lanjut nya.

Alvin meletakkan bubur di atas mangkuk yang sudah ia sediakan, berjalan ke kamar membawa kan bibir itu.

"Lagian itu urusan mereka bukan gua" ucap nya.

Alvin masih memikirkan nya, dari dapur hingga hampir sampai depan kamar itu terus yang ia pikirkan.

Alvin masuk membawakan semangkuk bubur buatan nya sendiri.

"Uhukk...uhukk..."

Suara itu berasal dari Dirga, dia terkenal flu seperti nya.

"Ini pak makan dulu"

Dirga menatap nya, dia duduk bersandar pada bantal tubuh nya masih setengah telanjang dada.

"Mau sampai kapan, kamu memanggil saya bapak?" Tanya nya.

"Kan, karena bapak guru"

"Tapi saya tidak di sekolah, panggil saja Dirga" ucap nya.

"Uhukk... uhukk.."

Setelah itu Dirga batuk-batuk, Alvin mengambil minuman untuk nya.

"Minum nya pelan-pelan" ucap nya.

Dirga melirik wajah remaja itu, dahi nya berkerut karna mengkhawatirkan diri nya.

"Kamu mengkhawatirkan saya?" Tanya nya.

"N-nggak lah"

Alvin memberikan minuman kepada Dirga.

Sementara Dirga pria itu terkekeh melihat nya.

"Suapin saya" ucap nya saat melirik ke arah bubur di atas meja.

"Makan aja sendiri" ucap Alvin memalingkan wajahnya.

"Tangan saya sakit" ucap Dirga yang sebenarnya tangan nya baik-baik saja.

"Ya udah deh, dasar dah tua juga mau di suapin"

Dirga menutup mulut nya saat Alvin mau memberikan nya makanan.

"Katanya mau makan, buka mulut nya"

"Nggak mau"

Siapa sangka Dirga akan mengatakan dengan suara seperti anak kecil yang tidak mau di paksa makan oleh ibu nya.

"Ya ampun pak, ayo makan"

"Nggak mau"

"Tadi katanya mau makan"

"Kamu sih, galak"

Alvin menghela nafas nya.

"Apa sih pak, kek anak kecil tauk" ucap nya.

Alvin meletakkan makan itu di atas meja kembali, Dirga melihat nya dengan wajah cemberut.

"Suapin saya" ucap nya.

"Nggak, tadi katanya nggak mau"

"Kamu jangan galak-galak sama saya"

Alvin merasa tidak percaya apa yang terjadi dengan pria itu, kenapa seperti anak kecil sekarang susah di atur.

"Kalau gitu bapak makan sendiri!!" Kesal nya.

"Tuh kan galak lagi"

Dirga barbalik membuang muka nya tidak menatap Alvin.

"Hedeh..ya udah sini gua suapin"

Dirga berbalik menatap nya.

"Tapi harus lembut, nanti saya nggak mau makan"

Alvin menggangguk kecil, dia menyuapi Dirga dengan bubur yang ia buat.

"Mana pesawat nya?" Ucap Dirga.

"Pesawat apa?" Tanya Alvin.

"Yang kayak anak-anak"

"Hah?!"

Alvin langsung tercengang, bagaimana tidak beberapa menit yang lalu dia bukan pria seperti ini.

"Mau pecawat" ucap nya sambil memasang wajah puppy eyes.

"Astaga pak, udah tua juga mau jadi anak-anak"

"Saya jadi anak-anak hanya sama kamu"

"Kenapa harus sama gua?"

Dirag memegang tangan Alvin, dia menatap nya.

"Coba bilang iya" ucap Dirga.

Alvin sedikit ragu untuk mengatakan nya.

"Bilang iya"

"Kalau nggak mau"

"Saya cium kamu"

Dirga mendekati wajah Alvin, sementara Alvin mundur dari nya karna Alvin duduk di kursi dia hampir saja jatuh untung saja Dirga langsung menangkap nya agar tidak jatuh.

Wajah Alvin jangan di tanya dia sudah memerah seperti kepiting rebus hingga ke telinga nya.

"I-iya" ucap nya gugup.

Cup

Dirga memberikan kecupan singkat di bibir remaja itu.

"Kenapa gua di cium juga!!" Ucap nya dia kesal tapi sekaligus senang.

"Karna kita sudah pacaran" ucap Dirga sambil terkekeh geli.

"Tapi tadi..tadi bapak nggak ada bilang pacaran"

"Kamu tidak bertanya"

"Nggak mau!!!"

"Tapi kamu sudah bilang iya"

"Nggak gitu konsep nya!!!"

Dirga memeluk remaja itu, meski mulut nya bilang tidak tapi dia sebenarnya tidak menolak.

"Dasar nyebelin!!" Ucap Alvin membenamkan wajahnya di dada Dirga sambil senyum-senyum.

"Nggak apa-apa, yang penting kamu juga senang kan, sayang"

Mendengar apa yang Dirga katakan membuat perut Alvin terasa geli.

"Ingat jangan panggil bapak lagi, tapi ayank" ucap Dirga.

"Nggak mau!!"

"Kenapa?" Dirga memasang wajah pura-pura sedih.

"Ya nggak mau aja"

"Ihhh..jahat" Dirga cemberut menekuk wajah nya.

Alvin terkekeh geli, dia menepuk bibir Dirga yang seperti bebek menurut nya.

"Aduh..cakit" keluh nya.

Dirga menjauh dari Alvin, dia memasang wajah ingin menangis.

"Ayank jahat...masak pacar nya di pukul"

"Habis nya nyebelin"

Alvin mendekati nya, berusaha membujuk Dirga yang menjauh dari nya.

"Udah jangan ngambek"

"Nggak mau..ayank jahat!!"

"Aduh pak, kek anak kecil tauk!"

"Kok pak?" Beo nya.

Dirga memasang wajah kusut nya.

"Pak?"

Dirga diam.

"Pak, marah ya?"

Dirga tetap diam saja.

Alvin bingung dia mau bilang tapi malu.

"A-ayank.." panggil nya.

Dirga berbalik menatap nya dia tersenyum menarik tubuh Alvin agar masuk kedekapannya.

"Nah, gitu Nurut sama same nya"

Alvin hanya diam mengubur wajah di dada pria itu yang masih sedari tadi Tampa baju.

"Aku nggak mau jadi uke" cicit nya.

"Kenapa, ayank nggak mau?" Tanya Dirga.

"Sakit" lirih nya.

"Nggak sakit, lama-lama juga enak"

Alvin mencubit lengan pria itu, hingga Dirga merasa kesakitan.

"Aduh...ayank sakit"keluh nya.

"Dasar mesum"

"Ayank sendiri yang bilang"

Alvin pergi keluar dari kamar, Dirga mau mengejar nya tapi melihat diri nya tidak mengenakan celana hanya CD saja dia jadi malu mau keluar.

"Ayank... jangan pergi"

"Yank..."

Tidak tau karna tidak ada celana Dirga menggunakan handuk saja yang ada di kamar mandi.

"Ayank...aku nggak maksud kek gitu"

Dirga mengejar Alvin yang kini pergi dari nya.

"Ayank...mau ke mana?"

"Mau ngejauh dari orang mesum" ucap nya.

"Nggak gitu...ayank"

Grab

Dirga meraih tangan Alvin.

"Ayank, jangan pergi" rengek nya.

"Gua cuman mau ke dapur" ucap Alvin.

"Kok ayank, pakai gua?" Ucap Dirga dia terduduk di lantai.

"Memang nya kenapa?" Tanya Alvin.

"Iiiihh...kita tuh udah pacaran pakai nya aku kamu" ucap Dirga sambil menggoyangkan tangan Alvin.

"Ya udah, aku mau ke dapur dulu ya"

"Ikut"

Alvin menghela nafas nya.

"Iya udah iya"

"Yeyyy..."

Ini seperti mimpi bagi Alvin, yang benar saja pak guru yang dia kenal jadi bocah begini dengan nya

Dirga memeluk Alvin sambil berjalan ke dapur.

"Ayank mau masak apa?"

"Sup ayam"

"Ayank.."

"Hm?"

"Kita pacaran kan?" Tanya Dirga lagi.

"Iya"

"Apa?, Nggak denger" ucap Dirga meminta untuk di ulang lagi.

"Iya ayank" ucap Alvin.

Untuk saja tidak ada orang di rumah itu, kalau ada mungkin dia akan malu.








Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 68K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
671K 31.6K 25
"Milikku" ucap Aram kemudian menjilat d*r*h yang merembes keluar dari bekas gigitannya. "Kau gila Aram, ahhhh" ucap binggung Deo. Ia tidak bisa membe...
71K 3.5K 38
(translate indo) [End] Lanjutan (/ω\)
622K 46.8K 34
Judul sebelum nya : The Stalker[BxB] [!WARNING!] • Area Boyslove/bxb,dll • Cerita dewasa! • Homophobic di larang mendekat! *** Varel adalah seorang b...