Rioncaine | become a lead car...

By just_1ove

285K 29.3K 4.1K

warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja bertelepor... More

warn!!
the beginning of it all
crazy fact
brendet
who's she?
masih normal
memulai permainan?
terlalu cepat selesai
good byee
ngeyel sihh
pelatihan tol kanan
banyak agenda
odong odong
gin birthday
peledakan gudang
ternyata....
who again?
familly...
Hari yang melelahkan
pantaiiii
good bye... friend
penculikan
musim demam
walcomee
fact
culik aja terus
a new family
back to home
foto dulu nggak sih
Caine dan jiwa Harris

papi dan 3 anak nya

10.4K 1K 151
By just_1ove

kini gin, echi, riji dan Makoto sedang berdiri di depan pintu operasi dengan satu perawat di samping mereka

di dalam ada Rion yang sedang melakukan operasi mengangkatan peluru

"lu kalo papi mati mau ngambil apa?" tanya Makoto

"kalo gua sih mobil nya ya, ganteng ganteng cuy" Jawab riji

"uang nya aja gak sih, yang di bank" lanjut echi

gin berfikir sejenak "kalo gua... mami sih yang gua ambil"

echi memukul kepala gin "anak tolol"

perawat yang sedari tadi mendengar mereka berbincang pun bingung "kalian ndoain bapak kalian meninggal" tanya perawat itu

echi mengangkat kedua tangan nya "ya engga sih, tapi kita kan ngak ada yang tau"

"coba aja satu rumah Ama dia pak" jawab gin lirih

satu dokter pun keluar "keluarga pasien"

riji pun maju "saya pak"

"operasi berjalan lancar, pasien akan kami pindahkan ke kamar dan tinggal menunggu pulih saja" kelas dokter itu

"yahh kaga jadi dapet warisan ini" sahut echi

Rion pun di pindahkan ke ruangan yang telah di siapkan

ke empat anak kurang ajar itu pun pengikuti dari belakang, setelah semua selesai mereka menunggu Rion sadar di dalam

tidak seperti saat menunggu Caine, mereka benar benar tak ada panik paniknya Mereka justru bermain....kartu

"eh guys papi bangun guys" kata Makoto yang sadar jika sadari tadi Rion hanya menatap mereka dengan tatapan yang tak dapat di artikan

"eh papi akuh udah bangun" kata riji lalu berjalan ke arah Rion dengan senyum nya yang sangat amat di buat buat

"Pi bisa kali mami buat gin kalo papi uek gitu" kata gin sembari memiringkan kepalanya dan menjulurkan lidah nya

echi kembali memukul kepala gin "masih itu aja bangsat"

"INI PADA KENAPA SIH?! MALAH PADA MIKIR WARISAN HEH" sebal Rion

riji tertawa pelan "hehe kan lumayan pi"

"tauk lah pundung gua" kata Rion

empat orang itu hanya menatap Rion dengan tatapan sinis, ala banget kalo Caine yang pundung mah cocok, lah ini bapak bapak

di tempat lain

terlihat wanita yang sedang terduduk dengan kedua tangannya yang teriakan rantai "ngak mau nyerah?"

wanita itu hanya diam "hey jawab"

lelaki dengan pakaian serba hitam itu berjongkok di depan nya, ia memegang dagu wanita itu, dan menghempaskan nya "cepet ngomong sebelum gua bikin lu ngak bisa ngomong" ancam lelaki itu

"apa yang kau mau" tanya wanita itu

"apa yang telah mereka rencanakan selanjutnya" tanya lelaki dengan topeng itu

"tak tau, mungkin membunuh mu" jawab sang wanita dengan senyum miring nya

"membunuhku" tanya nya "yang benar saja" lelaki itu tertawa remeh

"jangan coba kabur dan tetap di sini" lelaki itu langsung pergi meninggalkan satu gudang tua di pinggir kota itu dengan mobilnya

di rumah terlihat Harris yang sedang bersiap untuk pergi ke rumah sakit dengan motornya

satu mobil mendekat ke garasi dan berhenti di depan Caine

satu orang turun dari mobilnya dan berjalan mendekati Harris, sepertinya orang itu baru pulang dari suatu tempat "mau ke mana mi?"

orang itu adalah Zaki yang sepertinya baru saja pulang "mau ke RS" jawab Harris

"pake motor mi?" setau Zaki Caine sudah tidak di perbolehkan Menaiki motor lagi oleh Rion

"iya jaki.." jawab Harris "ya udah aku pergi ya" pamit Harris

Zaki pun melambaikan tangannya ke arah Caine yang sudah menjauh

di perjalanan menuju RS ia lagi lagi mendapatkan masalah, lagi dan dali shadow garden "ck apa lagi sih"

karena sudah malas untuk menangapi mereka Harris memilih untuk melajukan motornya di atas kecepatan rata rata

karena mereka mengunakan mobil mereka pun kehilangan Harris yang mengunakan jalanan jalanan sempit

merasa tidak ada lagi yang mengikutinya di belakang Harris melanjutkan perjalanan nya menuju RS

Harris memarkirkan motornya di parkiran samping dan masuk ke RS

"Mbak atas nama Rion ada?" tanya harris ke resepsionis nya

"di ruang *** lantai 2 ya kak" ujar resepsionis itu

Harris pun bergegas pergi ke ruangan Rion

terlihat ruangan yang yang di tuju Harris telah berada di depan mata nya

Harris membuka pintu itu dan...

"mami!!" saru echi yang langsung berlari memeluk Harris "mami kok gak bilang mau kesini. kalo bilang pasti udah echi beliin makanan" jelas echi yang masih di pelukan Harris

"Eh ini bapak lu chi yang sakit" teriak Rion dari ranjang nya

"apa sih Pi aelah, ganggu banget" sinis echi

Harris terkekeh "udah mami mau ke sana bentar" kata harris lalu berjalan mendekati rion

Harris duduk kursi yang berada di samping ranjang Rion "kok bisa ketembak?" tanya harris

"ya karena ketembak" jawab Rion

"kepala keluarga kok tolol sih" sinis riji

Rion menatap tajam ke arah riji "canda Pi aelah" kata riji

Harris mengusap usap kepala Rion "yang bener lah"

Rion terkekeh "gak. tadi cuma bentrok dikit sama polisi" jelas Rion

di sisi lain ada satu orang yang sepertinya ingin menagis "kenapa lu?" tanya gin ke echi

echi hanya menggelengkan kepala nya, mata echi semakin berkaca kaca, gin yang melihat itu pun tertawa

Harris yang sadar dengan tawa gin pun menatap ke arah ujung ruang itu, terlihat echi yang ingin menangis dan gin yang tertawa di sampingnya

Harris menghela nafas panjang "gin.. adek nya di apain"

gin pun berhenti tertawa "gak tau nih mi, di tanya ngak jawab"

Harris berjalan mendekat ke echi dan menanyakan kenapa ia menangis "echi kenapa nangis"

"mami Dateng Dateng langsung ngelus elus kepala papi" echi meyedot ingus nya yang hampir keluar itu, ya kaya bocil

"tapi echi engak" kata nya

sekarang bukan hanya gin yang tertawa tapi riji dan Rion pun ikut. apa apaan ini bocah yang biasanya meledakan pom bensin ternyata bisa menangis hanya karena iri dengan Rion

Harris terkekeh dan memeluk kepala echi "nih udah aku elus elus, jangan nangis lagi ya, kan yang sakit Rion kenapa yang nangis kamu"

echi pun memeluk perut Caine dengan sangat kencang "udah papi biar di peluk riji, mami sama aku aja"

riji dan Rion saling menatap "hihh" riji menyelidik ngeri

"najis kali" kata Rion

tidak lama kemudian Harris pun ijin pulang untuk menyelesaikan pekerjaan nya, di rumah sakit pun kini tersisa gin dan riji yang menemani Rion

echi? ya ia pasti mengikuti mami nya

mobil hitam itu kembali mendekat ke arah gudang tua di ujung kota itu

lelaki yang kini memakai hoddi Hitam dengan topeng yang sama itu masuk ke dalam gudang dengan tendangan dari kaki nya

wanita dengan rantai di kedua tangannya itu menatap tajam ke arah lelaki bertopeng itu

"Serena...." panggil sang lelaki

Serena tersenyum miring "mau apa lagi hah?.. aku tak akan memberitahu mu satu informasi pun tentang 'mereka' "

lelaki itu mendekat ke arah Serena dan mencengkram dagu Serena "heyy, tidak tau terima kasih ya... sudah di selamatkan juga"

Serena tertawa "jadi kau menyelamatkan ku dari rumah itu hanya untuk ini, lebih baik aku mati dengan orang orang bajingan itu"

lelaki itu berdecit dan menghempaskan dagu Serena "aku tidak akan membunuh mu semudah itu, aku perlu informasi dari mu"

"tak akan ku katakan se patah kata pun"

lelaki itu mengambil pisau lipat di saku nya dan membuka nya "ah.. bagaimana jika pisau ini tertancap di mata mu? ah atau di jantung mu"

lelaki itu melukis dengan abstrak di pipi Serena dengan pisaunya "arkhh"

"gimana belum mau ngomong?" tanya lelaki itu

Serena masih tetap diam walaupun kini pipinya penuh darah "oh keras kepala ya"

lelaki itu pun akhirnya menarik tangan Serena dan...

street

tangan Serena di sayat "agrhhhhhh!! s-sakit!“ teriak Serena kesakitan

lelaki itu tersenyum di balik topeng nya "ayo ngomong"

"m-mereka ngerencanain pengeboman d-di beberapa tempat" kata Serena terbata bata karena kesakitan akan luka di tangannya

"di mana saja?" tanya nya

"markas tnf, b-bank besar, kanpol" Serena masih terbata-bata

"ahh di sana ternyata" lelaki itu tertawa "dengarkan ini, markas mu lah yang akan meledak bukan tnf" jelas lelaki itu

ternyata mereka hanya merencanakan hal kecil, huh hal seperti ini hanyalah mainan baginya, sia sia ia menyekap wanita ini jika tenyata informasi yang ia dapatkan hanyalah sebuah rencana sampah

"baiklah, karena aku cukup baik, aku tak akan membunuhmu sekarang" lelaki itu mengambil satu kotak kaca di ujung ruangan

ia mengambil perban dan melilitkan nya di tangan Serena "diam lah di sini, dan ini makanan mu"

pria ini memberikan beberapa makanan cepat saji yang sepertinya sedari tadi ia bawa

lelaki itu kembali meninggalkan gudang itu dan pergi

spontan

menurut kalian siapa kira kira "lelaki" itu, ayo diskusi bareng bareng, nanti yang tebakan bener aku kasih permen

Continue Reading

You'll Also Like

304K 23.1K 106
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
2.6K 269 6
Menghadapi pasangan yang kelakuannya bikin sakit kepala itu membutuhkan kesabaran ekstra. Ditambah kelakuan nya yang selalu mencari masalah dengan or...
932K 45.1K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
1K 113 3
"Neuvillette... Waduh, sepertinya aku melihat malaikat. Apa aku akan mati sekarang, ya?" "Kalau anda mati, bagaimana anda akan mengisi hati saya nant...