I was sold to marry my soul m...

By nearmoychi

4 0 0

Edsa dijual demi uang yang digunakan untuk foya" mama nya... More

1

4 0 0
By nearmoychi

"Hai... Gue Edsa Aurelya, panggil aja Edsa," sapa gue ke Meyla di pertemuan pertama kita.

Meyla tersenyum manis dan menjabat tangan gue. "Hai juga. Gue Meyla Ayden. Panggil aja Meyla atau Mey. Oh iya, loe.. Asli sini?"

"Owhh.. Enggak. Gue asli Jakarta. Dan baru tinggal di Surabaya minggu ini."

"Owhhh sama dong."

"Hah? L-loe... Anak Jakarta juga?"

"Haha... Engga. Maksud gue, kita sama sama anak pindahan. Gue asli Jogja. Dan baru pindah bulan lalu."

"Owh... Udah lumayan lama ya?"

"Iyaa. Oh iya, loe mau kenalan sama yang lain?"

"Boleh boleh."

---------------------------------------------------------

Di awal SMA ini, gue udah kenal beberapa murid. Dan gue rasa, gue udah cukup deket sama mereka.

Jegrek..

"Baru pulang?" Tanya mamah.

"Iya. Kenapa?"

"Baru awal dah pulang sore?"

Gue memutar bola mata gue dan melengos ke kamar.

Mama yang melihatnya langsung naik pitam.

"Edsa!!!"

---------------------------------------------------------

Keesokan harinya...

Tuk... Tuk... Tuk...
Nyam... Nyam..

"Kamu harus nikah."

Uhuk... Uhuk...

Mama menyodorkan segelas air, dan gue langsung meneguknya.

"Mama butuh uang. Kita ga ada lagi tempat bersandar. Semenjak papamu pergi, hidup kita jadi kacau."

Gue memandangi mama sambil mendengus kesal.

Gue mengepalkan kedua tangan dan memelototinya.

"Mama tau ini tiba tiba banget. Tapi dulu mama pernah bilang kan, bahwa apapun yang terjadi setelah kamu lulus SMA kamu harus nikah secepatnya?"

....

"Mama udah ijinin kamu buat sekolah SMA dulu. Dan karena mama takut kamu berubah pikiran, mama mau kamu segera nikah."

Karena emosi gue yang ga tertahan lagi, gue menggebrak meja.

"GAK!!! AKU GAK AKAN PERNAH MAU NIKAH SAMA PILIHAN MAMA!"

"Kamu harus tetap menikah sama pilihan mama. Karena kita butuh uang. Kita butuh kekayaan. Atau... Hidup kita gak akan pernah bahagia."

"HIDUP KITA MAMA BILANG?! SELAMA INI, SIAPA YANG SUKA MENGHAMBUR"KAN UANG?! SIAPA?!"

Mama mengolesi rotinya dengan selai. Kemudian ia menghela nafas.

"Yahh, memang. Tapi... Kamu gak akan pernah bisa hidup dengan bahagia tanpa mama. Karena mama, kamu bisa makan enak setiap hari, pake baju bagus, mandi air hangat, semua serba mewah dan membahagiakan. Sekarang, waktunya kamu membalas kebaikan mama."

Gue mendengus.

"MEMBALAS KEBAIKAN SEORANG PELAC*R?!"

Mama terpancing emosi dan refleks bangkit, langsung menamparku.

PLAK.

"JAGA YA UCAPANMU! KALO GA ADA GUE, EMANG LO BISA HIDUP SAMPE SEKARANG?!"

---------------------------------------------------------

"Gue ga habis pikir sama jalan otak mama gue sendiri, Mey. Masa dengan santainya dia mau jual gue? Dan... Masa dia bilang, itu buat membalas semua kebaikan dia?! Gila ya?!"

"Uhm.. Yah.. Apapun itu Sa, setidaknya nyokap lo masih ada dan bisa nyukupin kebutuhan hidup kalian."

"And?"

Meyla terdiam.

"Gue ga pernah setuju ya kalo nyokap gue kerja jadi pelac*r. Karena uang yang kita pake jadi ga berkah. Dari awal gue bilang kalo dia harus cari pekerjaan lain. Atau kalo engga, setidaknya biarin gue kerja di kafe. Dan loe mau tau apa jawaban dia?"

"GAK! Kamu harus merawat diri. Jangan sampe kecantikan mu luntur sedikitpun. Di mata keluarga tunangan kamu, kamu harus tampil sempurna. Biar mamah aja yang cari uang. Kamu nikmatin aja hasilnya."

Gue menghela nafas. Meyla memeluk gue erat sambil mengelus-elus punggung gue.

---------------------------------------------------------

"Edsa, ikut mama."

"Kemana?"

"Kafe."

"Ngapain?"

"Kamu mau kerja di kafe kan? Kita ketemu dulu sama ownernya."

"HAH?? Ini bukan mimpi kan? Cubit gue," batin gue dan refleks mencubit diri sendiri.

"Aw..."

---------------------------------------------------------

"Kamu boleh kerja disini Edsa, sebagai kasir," kata owner kafe ini.

"K-kasir?"

"Iya. Mama gamau kamu capek."

"Dan paling penting, kecantikan kamu ga boleh luntur sedikitpun," bisik nya.

"Kenapa mama tiba tiba ngijinin aku kerja di kafe? Mama mau pensiun jadi-"

"SHUT UP!"

"Sorry."

"Gak. Yah, mungkin."

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa pake mungkin?"

"Karena, kemungkinan besar, uang hasil kerja kamu di kafe gak akan cukup, Edsa."

"Setidaknya, bisa buat kita makan kan?"

"Kita liat aja dulu."

"And?"

"???"

"Mama ga perlu jodoh" in aku lagi kan?"

"Hahahhaha."

"????????"

"Mama bilang kan, kecantikan mu ga boleh luntur sedikitpun. Artinya... Kamu paham kan?" Bisiknya yang membuat gue bergidik.

---------------------------------------------------------

"BANGS*T!!!!!!"

"Edsa... Pliss... J-jangan kek gini lagi dong. Yuk.. Ke kelas aja."

"Gue akan berhenti dari kafe!!!"

"Lah?? Kenapa? Bukannya itu yang lo mau?"

"Iya, tapi kalo ujung" nya gue tetep dinikahin, SAMA AJA KAN?!"

"Uhm... Tapi... Kalo calon lo ganteng gimana? Tetep mau nikah gak?"

"Kalo enggak?"

"Ya kalo iya? Terus... Dia kaya?"

"..."

---------------------------------------------------------

"Edsa, sore ini... Kita ketemu sama calon suami kamu."

"Sh*t," batin gue.

"Mama beneran mau nikahin aku? Aku kan dah bilang mau fokus sama SMA aku. Aku gamau buru buru nik-"

"YANG PENTING, KAMU DAPET DUIT DULU. MAMA CAPEK TERUS" AN JADI PELAC*R. SETIDAKNYA, MAMA MAU ISTIRAHAT DULU SEBULAN. NGERTI?" potong mama dan memelotiku.

"J-jadi.. Maksud mama?"

"Kamu tunangan dulu aja sama dia. Terus, kamu ambil uang" nya. Ngerti? Ntar, nikahnya bilang aja, kalo kamu udah lulus SMA."

"T-tapi... Aku juga mau kul-"

"KULIAH?! NGACA! EMANG KAMU PERNAH NGASILIN DUIT SAMPE 10 JUTA?! KAMU PIKIR BIAYA KULIAH ITU GA BANYAK?! KALO KAMU BERANI SIH, MINTA AJA DUIT SAMA CALON SUAMI KAMU. UDAH BAGUS MAMA NIKAHIN KAMU SAMA ORANG KAYA."

"....."

---------------------------------------------------------

"Edsa ya?"

"I-iya, tante."

"Cantik."

"M-makasih."

Gue tengok sana sini buat nyari calon suami gue. Karena, gue cuma ngeliat tante dan om alias calon mertua gue.

Uhmm, sebenernya.... Gue amit amit. Karena ini bukan calon suami pilihan gue. Tapi... Gue terpaksa. Gue terpaksa banget ngelakuin ini. Mana kata Meyla, bagus juga kan kalo ganteng dan kaya?

Tap... Tap... Tap...

Ini saatnya.

"Edsa, ini calon suami kamu, namanya... Fizo."

"Owh hai Fiz-"

DOENG.

Di luar ekspektasi gue. Dia pake topeng, pake masker. Dan... APA INI??

"Uhm... Fizo... Mengalami kecelakaan semasa kanak-kanak. Jadi, ada luka bakar di wajahnya. Kamu... Siap menerima dia apapun yang terjadi kan, Edsa?"

---------------------------------------------------------

"MEYLA!!!! GUE GAMAU!!!! GUE GA SUDI!!! GAK!!!! POKOKNYA ENGGAK!!!! 😭😭😭😭😭"

"E-edsa, t-tenang dulu yaa... G-gue ngerti kok."

"Gakkkkk, gak mauuu 😭😭😭😭"

---------------------------------------------------------

Jegrek...

"Edsa."

Gue cuekin mama dan berjalan ke kamar.

"EDSA!! JANGAN PURA PURA BUDEG!!"

Gue melirik mama.

"Kenapa lagi?" tanya gue males.

"Kenapa kamu, TOLAK PERJODOHAN ITU?!"

"Ya menurut mamah?"

"Luka bakar itu bukan apa apa. Yang penting itu duitnya."

"Gak! Mama pikir aja sendiri soal duit. Aku ga Sudi nikah sama org kaya gitu!"

"EDSA! DIA ITU PUNYA MANSION TERMEWAH DI DUNIA. DUITNYA BERTRILIUN TRILIUN. HIDUP KAMU BAKAL MAKMUR SEJAHTERA. KAPAN LAGI??? TINGGAL DUDUK SANTAI, DAN BUM!! JADI RATU."

"Gak. Aku tetep ga Sudi. Lebih baik aku nikah sama orang sederhana tapi sesuai sama kriteria aku."

"EDSA!! JANGAN GILA!! KAMU GAK AKAN BAHAGIA KALO GITU CARANYA!"

"Mama emang ibu aku, tapi mama ga berhak mengatur hidup aku! Karena, aku hidup buat mengatur diri aku sendiri dulu. Maaf."

Continue Reading

You'll Also Like

28.9M 916K 49
[BOOK ONE] [Completed] [Voted #1 Best Action Story in the 2019 Fiction Awards] Liam Luciano is one of the most feared men in all the world. At the yo...
22.8M 800K 69
"The Hacker and the Mob Boss" ❦ Reyna Fields seems to be an ordinary girl with her thick-framed glasses, baggy clothes, hair always up in a ponytail...
6.5M 179K 55
⭐️ α΄›Κœα΄‡ α΄α΄κœ±α΄› ʀᴇᴀᴅ κœ±α΄›α΄€Κ€ α΄‘α΄€Κ€κœ± κœ°α΄€Ι΄κœ°Ιͺα΄„α΄›Ιͺᴏɴ ᴏɴ α΄‘α΄€α΄›α΄›α΄˜α΄€α΄… ⭐️ ʜΙͺΙ’Κœα΄‡κœ±α΄› Κ€α΄€Ι΄α΄‹Ιͺɴɒꜱ ꜱᴏ κœ°α΄€Κ€: #1 ΙͺΙ΄ κœ±α΄›α΄€Κ€ α΄‘α΄€Κ€κœ± (2017) #1 ΙͺΙ΄ α΄‹ΚΚŸα΄ (2021) #1 IN KYLOREN (2015-2022) #13...
10.9M 253K 60
𝐅𝐫𝐨𝐦 π„π§πžπ¦π’πžπ¬ 𝐭𝐨 π‹π¨π―πžπ«π¬ Enzo Mariano is known for being nothing but ruthless. He is feared by all in the Italian mafia. He kills on...