DICINTAI PUTRA KYAI [ END-REV...

By prynstory_

498K 19.3K 864

Typo bertebaran, harap tandai ❗ Cinta pada pandangan pertama memang sebuah anugrah yang Tuhan berikan bada su... More

Chapter. 00
Chapter. 01
Chapter. 02
Chapter. 03
Chapter. 04
Chapter. 05
Chapter. 06
Chapter. 07
Chapter. 08
Chapter. 09
Chapter. 10
Chapter. 11
Chapter. 12
Chapter. 13
Chapter. 14
Chapter. 15
Chapter. 16
Chapter. 17
Chapter. 18
Chapter. 19
Chapter. 20
Chapter. 21
Chapter. 22
Chapter. 23
Chapter. 24
Chapter. 25
Chapter. 26
Chapter. 28
Chapter. 29
Chapter. 30
Chapter. 31
Chapter. 32
Chapter. 33
Chapter. 34
Chapter. 35
Chapter. 36
Chapter. 37
Chapter. 38
Chapter. 39
Chapter. 40
Chapter. 41
Chapter. 42
Chapter. 43
Chapter End. 44
Ekstra Chapter I

Chapter. 27

8.5K 369 12
By prynstory_

Jangan lupa vote & komen guys❗
Typo bertebaran, harap tandai❗

•••

Terlihat sepasang suami istri yang tengah tertidur sambil berpelukan, terlihat dari wajah keduanya nampak kelelahan. Beberapa menit kemudian salah satu dari mereka mulai membuka matanya dengan perlahan, Zayyan berusaha membuka matanya yang masih terasa berat.

Zayyan melirik ke arah jam dinding yang sebentar lagi akan masuk waktu subuh. Ia tersenyum kala melihat istrinya yang tertidur lelap dengan damai, Zayyan merasa kasihan dengan istrinya yang nampak kelelahan.

Bagai mana keduanya tidak kelelahan, Zayyan dan Zahra berada di majelis melebihi waktu berakhir nya acara majelis, belum lagi perjalanan mereka yang lumayan jauh.

Cukup lama Zayyan memandangi wajah cantik istrinya yang sedang tertidur, ia mendengar suara azan subuh berkumandang.

Cup!

"Sayang bagun yuk." ucap Zayyan sambil mengecup kening istrinya.

"Hey, bangun yuk. Kita shalat subuh," ucap Zayyan lagi sambil mengusap lembut pipi istrinya.

Bukanya bangun Zahra malah menelusup kan wajahnya di dada bidang Zayyan dan mengeratkan pelukan nya dan semakin nyenyak tertidur. Zayyan yang melihat itu terkekeh geli, kemudian menjauhkan wajahnya istrinya dari dada nya.

Tangan Zayyan menangkup wajah istrinya dan mulai mencium seluruh wajah istrinya itu, hingga Zahra mengerutkan keningnya dan melenguh merasa tidurnya terganggu.

"Eunghh,"

"Hahaha, hey bangun yuk." ucap Zayyan yang kembali membangunkan istrinya.

Zahra merasa terganggu dengan ciuman yang bertubi-tubi, berusaha membuka matanya yang begitu berat. Ia sedikit membuka matanya dan samar-samar melihat wajah tampan suaminya.

"Hoam, aku masih ngantuk Mas." ucap Zahra dengan suara seramnya sambil sedikit menguap.

Zahra mengup Zayyan menutup mulut istrinya menggunakan punggung tangannya.

Zayyan menghela nafasnya lelah, kemudian ia turun dari kasurnya kemudian  menggendong Zahra ala bayi kola. Zayyan berjalan ke arah kamar mandi,
sesampainya di kamar mandi Zayyan hendak menurunkan istrinya namun Zahra malah mengeratkan pegangannya.

Zayyan menggelengkan kepalanya melihat tingkah istrinya, ia membasahi tangannya kemudian menjauhkan wajah Zahra dari lehernya setelah itu mengusapkan tangan nya yang basah, ke wajah sang istri.

Zahra yang merasakan air dingin menerpa wajahnya tersentak kaget kemudian dengan perlahan membuka matanya, ia melengkungkan bibirnya saat melihat Zayyan.

"Hiks, dingin, ngantuk." lirih Zahra.

"kita shalat dulu sayang, nanti di lanjut lagi tidurnya." ucap Zayyan sambil mengucap wajah Zahra dengan air.

Sebenarnya Zayyan kasihan, tapi ia harus membangunkan istrinya untuk melaksanakan kewajiban mereka menunaikan ibadah shalat.

***

Zayyan mengimami Zahra dalam shalat subuh, setelah shalat subuh berjamaah selesai. Zayyan menghadapi ke belakang ke arah Zahra, ia menyodorkan tangannya agar dizalimi Zahra. Zahra pun mengalami tangan Zayyan.

Zayyan terkekeh melihat istrinya terkantuk-kantuk. "Mas mau tadarusan dulu." ucap Zayyan sambil mengusap kepala istrinya.

"Zahra ngantuk." gumam Zahra pelan namun masih terdengar oleh Zayyan.

"Yaudah, kamu lanjut tidur aja hm." sahut Zayyan lembut.

Zahra menangguk menanggapi ucapan Zayyan dengan kesadaran tinggal beberapa wat saja. Zahra memposisikan dirinya tidur di samping Zayyan dengan paha suaminya sebagai bantalan nya.

Zayyan membuka al-quranya dan mulai kebaca satu persatu dari ayat al-quran itu, dengan tangan mengusap lembut kepala Istrinya.

Sekitar 25 menit Zayyan habiskan untuk membaca al-quran, setelah itu ia memutuskan menyudahi bacanya. Zayyan melirik istrinya yang tidur nyenyak di pangkuannya, ia merasa kasihan dengan istrinya langsung mengangkat badan Zahra ke atas ranjang.

Zayyan membuka mukena yang di pakai istrinya kemudian ia lipat, setelah itu Zayyan merapikan rambut istrinya agar tidak menganggu tidurnya.

"Maafin Mas, kamu jadi kecapean gini." bisik Zayyan sambil mengusap rambut istrinya.

Cup!

"Selamat istirahat Zaujati."

Setelah membenarkan posisi Zahra supaya nyaman beristirahat, Zayyan membereskan peralatan shalat yang belum sempat ia benerskan.

Zayyan berjalan ke arah meja kerjanya yang terdapat beberapa berkas yang ia harus tanda tangani dan, ada beberapa berkas yang harus ia kerjakan.

Zayyan duduk di kursi kerjanya dan mulai membuka laptop nya, ia mengecek beberapa laporan yang masuk ke emailnya. Sebenarnya ia masih mersa lelah dan mengantuk tapi Zayyan tidak bisa menunda-nunda pekerjaannya, jika ia terus menunda pekerjaannya, Zayyan pastikan pekerjaan itu akan menumpuk.

Cukup lama Zayyan berkutat dengan berkas dan laptop nya, ia menggerakkan bada dan tangannya yang merasa pegal. Zayyan melirik jam yang menunjukkan pukul setengah tujuh, ia melihat istrinya yang masih tertidur.

Zayyan membereskan semua berkas dan memasukannya ke dalam tas kerja, agar besok ketika berangkat tidak ada yang tertinggal.

Zayyan keluar dari kamarnya dan tidak sengaja bertemu dengan sang Ummi yang nampaknya hendak menghampiri kamarnya.

"Eh udah bangun toh, baru aja Ummi mau bangunin kamu buat sarapan." ucap Ummi Sinta.

"Oh ya, istri mu mana Bang?" tanya Ummi Sinta.

"Masih tidur Ummi, kayaknya kecapean." jawab Zayyan.

"Oh, yasudah biarkan istri mu istirahat, sekarang kamu mending sarapan dulu. Setelah itu bawain makanan buat istri kamu ke kamar, bangunin istri kamu untuk sarapan jangan sampe perutnya kosong." ucap Ummi Sinta.

"Iya Ummi, terima kasih." sahut Zayyan yang di angguki oleh Ummi Sinta.

"Ummi sama Abah kapan pulangnya?" tanya Zayyan.

"Semalam." jawab Ummi Sinta Zayyan pun mengangguk mengerti.

Zayyan berjalan ke arah dapur mengikuti sang Ummi dari belakang, sesampainya di meja makan. Ia melihat Abahnya sedang meminum teh sambil membaca koran.

"Assalamu'alaikum, pagi Abah." ucap Zayyan sambil mencium tangan Abahnya.

"Wassalamualaikum, pagi." sahut Abah Azhar.

"Gimana acara kemarin?" tanya Abah Azhar.

"Alhamdulillah lancar Abah, tidak ada halangan apapun." jawab Zayyan.

"Syukur alhamdulillah, istri mu kemana kenapa tidak ikut sarapan?" tanya Abah Azhar lagi.

"Zahra tidur dia kecapean Bah, nanti biar Zayyan bawain sarapan ke kamarnya. " bukan Zayyan yang menjawab melainkan sang Ummi.

Abah Azhar menangguk mengerti.

"Zay, persiapan pernikahan kamu udah 90%." beri tahu Abah Azhar.

"Iya tinggal ngurus beberapa hal lagi, dan setelah itu kita bisa mulai acaranya awal pulang besok." timpal Ummi Sinta.

"Alhamdulillah kalo gitu. Abah, Ummi maafin Zayyan ya sudah merepotkan kalian berdua." ucap Zayyan.

"Sutt, kamu ini sama sama siapa aja. Ummi, sama Abah nggak ngerasa di merepotkan oleh kamu." sahut Ummi Sinta

"Iya Zay, yang terpenting kamu harus bisa jaga amanah yang sudah Abah berikan sama kamu, dan juga amanah kedua orang tua dari istri mu." ucap Abah Azhar.

"Iya Abah, insyaallah pasti Zayyan akan menjalankan amanah itu sebaik mungkin, dan Terima kasih banyak. Abah, Ummi sudah mau repot ngurusin pernikahan Zayyan dan Zahra." sahut Zayyan.

Abah Azhar dan Ummi Sinta menangguk sambil tersenyum menanggapi ucapan anaknya.

***

Setelah sarapan pagi Zayyan kembali kedalam kamarnya dengan membawa nampan yang bersi makanan untuk Zahra, dan salad buah supaya istrinya itu sedikit merasa segar.

Zayyan meletakan nampan bersi makanan itu di atas nakas, kemudian ia membangunkan istrinya untuk sarapan pagi. Karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih 30 menit.

"Sayang bangun yuk." ucap Zayyan sambil mengusap pipi Zahra.

Cup!

"Hei bangun yuk, kamu harus sarapan." ucap Zayyan sambil mengecup kening Zahra.

"Eunghh." lenguh Zahra terganggu karena usapan di pipinya dan merasakan kecupan yang bertubi-tubi.

"Mas." panggil Zahra.

"Hm, kenapa?" tanya Zayyan sambil mengusap kepala Zahra.

"Jam berapa?" tanya Zahra dengan suara segalanya.

"Sudah jam tuju lebih sayang, kamu bangun dulu yuk. Sarapan nanti kalo udah sarapan, nanti boleh lanjut tidur lagi." jawab Zayyan.

Zahra membuka matanya dan melihat wajah tampan milik suaminya, Zayyan yang merasa gemas dengan istrinya yang menatap nya dengan tatapan polos, kemudian mendaratkan kecupan di bibir istrinya.

"Morning kiss." ucap Zayyan membuat Zahra tersipu malu.

Zayyan terkekeh melihat pipi Zahra yang memerah. Kemudian ia membantu Zahra bangun dari tidurnya, Zahra menyadarkan kepalanya di sandaran kasur.

Zayyan mengambil nampan yang berisi makan di atas nakas.

"Biar Mas suapin ya." ucap Zayyan yang di angguki oleh Zahra.

Zayyan mulai menyendok nasi serta lauknya dan mengarahkan tangannya ke depan mulut Zahra.

"Bismillahirohmanirohim, Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar." ucap Zayyan sambil memasukan sendok yang berisi nasi ke dalam mulut Zahra.

Zayyan menyuapi Zahra dengan telaten, sepanjang sarapan Zahra, Zayyan selalu menyelipkan candaan yang membuat Zahra tertawa dan kesal sendiri.

Setelah sarapan Zahra habis kemudian Zayyan menaruh piring yang sudah kosong itu di atas nakas, kemudian ia mengambil air minum.

"Bismillahirohmanirohim."

Zayyan memberikan minum kepada Zahra, tidak lupa mengelap bibir istrinya itu dengan tisu.

"Mas udah sarapan?" tanya Zahra.

"Sudah tadi, bersama Ummi dan Abah." jawab Zayyan.

"Loh Ummi udah pulang, kapan pulangnya?" tanya Zahra lagi.

"Semalam katanya."

"Aku jadi nggak enak sama Ummi." ucap Zahra menunduk.

"Nggak enak kenapa hm?" tanya Zayyan.

"Aku nggak enak sama Ummi karena aku nggak bantuin Ummi masak, Ummi pasti kerepotan." jawab Zahra.

"Ummi nggak kerepotan kok, kan ada abi ndalem yang bantuin Ummi. Lagian Ummi paham kok kondisi kamu yang kecapean." sahut Zayyan.

"Tapi Ummi juga kecapean kan udah perjalanan jauh," sahut Zahra.

"Udah gapapa, Mas nggk biarkan Ummi kecapean. Tadi sudah sarapan Mas suruh Abah dan Ummi istirahat." ucap Zayyan.

"Nah sekarang makan ini." ucap Zayyan sambil membuka tutup tempat makan.

"Apa itu?" tanya Zahra mengerutkan keningnya.

"Ini salad buah, supaya kamu seger lagi." jawab Zayyan.

Zayyan menaruh tutup tempat makan itu kemudian mulai menyodokkan salad buah itu, dan mengarahkan sendok itu ke dalam mulut Zahra.

"Aaaa!"

Zahra membuka mulutnya menerima suapan dari Zayyan.

"Kata Abah, Ummi. Persiapan pernikahan kita udah 90% tinggal ngurus beberapa hal  lagi setelah itu, awal bulan depan kita bisa  melangsungkan acaranya." jelas Zayyan.

"Alhamdulillah, aku lagi-lagi nggak enak sama Ummi sama Abah. Pasti mereka repot." ucap Zahra bener-benar tidak enak.

"Mas juga ngerasa seperti itu, tadi mas juga ngomong itu ke Abah dan Ummi, tapi kata mereka. Kita nggak ngerepotin justru Ummi dan Abah merasa senang." sahut Zayyan.

Zahra tidak bisa menjawab apa-apa lagi ia hanya bisa menangguk.

TBC.
Yuhuu guys aku update lagi nih!
Segitu dulu ya!
Seeu next part papay👋🏻
#otakngebul

Continue Reading

You'll Also Like

8.3K 669 22
Gadis muslimah bercadar yang bernama Annur Qisya Syakella harus melangsungkan pernikahan dengan seorang ceo tampan pengusaha sukses yang bernama Arla...
669 105 5
Dia Muhammad Haikal Geovanno Rizky Atallah, pria yang aku kagumi zaman MTS. Dia pria yang selalu aku doakan di setiap sholatku. Dia yang perilakunya...
85.6K 3.6K 24
cerita ini menunjukan seorang gadis Jawa bernama Rara, gadis polos yang menikah dengan seorang Gus muda yang tampan tanpa ia ketahui. "Seperti yang p...
569K 32.7K 44
[FOLLOW SEBELUM BACA❗] ••• "Gus mau ga?",Tanya Alisha menyodorkan eskrim coklat. "Saya gak suka eskrim". "Terus sukanya apa dong?". "Saya suka sama y...