Avenoir | Jung Jaehyun (ON...

By xieshila

721 424 56

Walaupun sudah terikat janji suci sebagai sepasang suami-istri, kehidupan rumah tangga dua sejoli tersebut ma... More

Prologue
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
[Dibaca dulu]

Satu

64 38 4
By xieshila

Disclaimers:
● Cerita ini adalah FIKSI. Mohon kebijakan pembaca untuk tidak membawa karakter dalam cerita ini ke dalam kehidupan nyata visual yang bersangkutan;
● Jika ada kesamaan nama, tempat, atau alur, itu murni ketidaksengajaan;
● Jika ada typo, mohon dimaklumi dan boleh ditegur agar bisa direvisi nanti;
Last but not least, jangan lupa meninggalkan like dan komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap cerita ini. Makin antusias kalian, makin bagus.



"Nona Irish Von Starlee, sesi wawancara live akan dimulai dalam waktu singkat. Anda sudah siap untuk ke stage?"

Wanita pemilik nama lengkap Irish Von Starlee atau biasa akrab dipanggil Irish tersebut lantas mengangguk mengerti. Sebelum melangkah pergi, Irish memanglingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri untuk memastikan riasan pada wajahnya sudah selesai. Merasa bibirnya terasa kering, Irish menyapukan lip balm pada ranum bibirnya yang makin merona.

Dirasa sudah pas dan tidak ada lagi kekurangan, kedua tungkai yang dibalut stileto warna merah tersebut melangkah keluar dengan percaya diri. Surai hitam panjang nan lebat tergerai indah di sekitar bahunya. Kemeja putih yang dipadupadankan dengan jeans warna biru tampak serasi membingkai tubuh proporsional Irish begitu indah. Walaupun penampilan Irish terlihat sederhana, aura kemewahan dan keanggunan terpancar nyata dari setiap gerakannya yang mengenakan setelan branded dari ujung kepala hingga ujung kaki. Selain memiliki paras rupawan yang diidam-idamkan oleh kaum adam dan hawa, fakta menjadi turunan keluarga yang terlahir dengan sendok emas secara turun-menurun memang tidak bisa ditutupi. Jadi tidak heran jika Irish selalu menjadi pusat perhatian karena baginya hal tersebut sudah menjadi santapan sehari-hari.

"Selamat datang, Nona Irish! Mohon kerja samanya untuk acara hari ini!"

Sapaan dari orang sekitar yang bekerja di stasiun televisi membuat Irish makin bersemangat. Terlebih lagi topik yang akan dibawakan hari ini dengan dirinya sebagai narasumber, membuat Irish tidak mampu menahan dirinya untuk tidak bergerak impulsif. Irish tidak sabar mematahkan hati para kaum adam dengan pengumumannya yang menggemparkan hari ini.

Irish melihat seorang wanita dengan setelan formal-yang sudah bekerja sama dengannya selama 5 tahun lamanya-menghampirinya dengan raut wajah bahagia. Melihat itu membuat Irish senang sembari memainkan cincin berlian yang disematkan pada jari manis tangan kirinya.

"Bagaimana? Apa ada kabar dari My Honey, Manager Lin?" tanya Irish, tentunya dengan nada berbisik.

Pemilik nama lengkap Linda Ayusari pun lantas mengangguk. "Ya, Kangta akan datang, tetapi kekasihmu bilang akan sedikit terlambat karena ada urusan sebentar."

Refleks Irish berdecak. Namun, itu hanya kebiasaannya saja ketika mengetahui ada orang yang tidak datang tepat waktu. Mengingat bahwa yang terlambat adalah kekasihnya sendiri, sepertinya Irish harus bersikap lunak.

"Bersikaplah santai. Kangta bukannya tidak datang, ia hanya datang sedikit terlambat," celetuk Manager Lin. Irish yang mendengar itu manggut-manggut saja. "Jadi tersenyumlah. Kerutan wajahmu terlihat mengerikan ketika kau cemberut, Rish."

Irish langsung melayangkan pukulan kecil ke punggung Manager Lin, tetapi sang target sudah lebih dulu kabur dan menjulurkan lidah ke arahnya. Irishnya hanya bisa terkekeh kecil dan memperbaiki posisi duduknya karena sesi live stage akan dimulai.

"Mohon pastikan mikrofon sudah siap dan berfungsi dengan baik karena sesi live akan dimulai dalam beberapa detik."

Irish mengangguk mengerti. "Tes ... tes .... "

Irish mengacungkan kedua jempolnya pada pria paruh baya yang merupakan produser acara hari ini, pertanda bahwa mikrofon berfungsi dengan baik. Setelah dirasa aman, pria tersebut berpaling ke arah moderator. "Dalam hitungan mundur, Anda bisa memulai acara ini. Tiga ... dua ... satu!"

Live stage berjalan sebagaimana mestinya. Orang-orang sekitar tidak henti-hentinya memberikan pujian pada pesona alami Irish yang tenang dan percaya diri di depan kamera. Segala macam pertanyaan yang meluncur dari mulut moderator, dijawab Irish dengan bijaksana.

Namun, di sela sesi tanya jawab yang menyenangkan, ekor mata Irish bisa menangkap sosok pemuda dengan setelan jas rapi warna hitam memasuki ruangan siaran berlangsung dengan buket bunga mawar merah yang mekar di tangannya.

Kangta sudah datang, ucap Irish senang dalam hati.

Sayangnya, kebahagiaan yang dirasakan oleh Irish perlahan mulai meredup ketika mendengar kasak-kusuk tidak menyenangkan dari sekitar. Irish yang tadinya merasa baik-baik saja mulai goyah akan hal itu.

"Wah, sepertinya ada kejutan untuk nona manis di atas panggung ini. Daripada menunggu di bawah sana, bagaimana jika Anda naik ke atas panggung juga bersama kami?"

Irish melirik sejenak ke arah moderator lalu beralih ke arah Manager Lin yang terlihat pucat tidak jauh dari posisinya. Lewat isyarat pergerakan tangan, Manager Lin lebih dulu menghampiri Irish ke atas panggung.

"Ada apa?" tanya Irish langsung to the point. Tanpa basa-basi, Manager Lin langsung menunjukkan layar ponselnya yang menyala pada Irish. Baru saja membaca headline berita gosip, Irish refleks mengumpat, "Bajingan."

Walaupun Irish mengatakannya dengan lirih, tetapi mic yang masih menyala tersebut membuat semua orang bisa mendengarnya dengan jelas. Sebelum Kangta menghampirinya, Irish berinisiatif untuk bergerak mendatangi kekasihnya tersebut. Pergerakan Irish yang tiba-tiba keluar dari naskah pun diikuti oleh kamera begitu saja, produser mengganggap bahwa ini adalah bentuk dari improvisasi. Namun, tindakan Irish selanjutnya benar-benar di luar prediksi dan membuat semua orang di dalam ruangan siaran tercengang. Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup, semua orang melihat kepribadian lain dari sosok publik figur Irish Von Starlee yang berbeda dari citra publik kepadanya.

Dalam hitungan waktu singkat, Irish mengambil buket bunga mawar merah yang cantik itu dari tangan Kangta lalu menghantamkannya ke wajah pria tampan nan mapan tersebut begitu bengis hingga meninggalkan goresan-goresan tipis merah di pipi yang cukup banyak.

"Bajingan brengsek! Kita putus!"










To be continue ...











New cast:

Park Chanyeol as Kangta Madhava (30 tahun)



Ruang diskusi:
"Kira-kira Irish marah-marah karena apa?"

Continue Reading

You'll Also Like

148K 24.2K 59
Ini bukan kisah laki-laki berjas gagah yang berusaha untuk menggaet salah satu gadis incarannya. Melainkan, kisah anak kedua kambing betina yang beru...
201K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
Amorist By fan

Fanfiction

13K 2.1K 20
[✔] A sequel of Abditory. [Wenyeol - AU] 9 July - 12 August 2021, © czeleanne
90.1K 9.6K 56
Sejak awal, Leo tidak pernah percaya akan yang namanya "Love at first sight" karena menurutnya itu bukanlah sesuatu yang masuk akal, tidak bisa dibuk...