LEGAL • [ON GOING]

By moosque

5.4K 524 216

Perihal pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk di laksanakan apalagi di jalani. Belum lagi, umur Vani yang... More

001. Calon Para Tuna Karya
002. Kenapa harus Vani juga?
003. Arsel Bahtera Liam
004. Pertemuan
005. Perintah Dan Aturan
006. Sah?
007. Saya Tidak Bercanda
008. Menghabiskan Waktu
009. Pulang Atau Saya Yang Ke Sana
010. Bekerja Sama?
011. Di Culik Om
012. Kebahagiaan Gue Yang Rusak
013. Mending Ngebubur
014. Terpilih?
015. Deal
016. Tanda Tangan Kontrak
017. Pulangnya Nenek
018. Balance
019. Bukan Pertama Kali
021. Satu Syarat
022. Hari Pertama
023. Di Bodohi
024. Hari Yang Suram
025. Kedatangan Tamu
026. Di Curigai
027. I Think You Allow It
028. Kemarahan Arsel
029. Disparitas
030. Mengambil Keuntungan
031. Kesempatan Dalam Kesempitan
032. Tergoda Padahal Tidak Menggoda
033. Satu-satunya
034. Bukan Prioritas
035. Masalah Sebenarnya
036. Bukan Obat Penyembuh
037. Bandung
038. Tidak Akan Pernah Berakhir!
039. Hampir Terenggut
040. Karyawan Spesial
CEK IG MOOSQUE

020. Ungkapan Rea

108 11 10
By moosque

020. Ungkapan Rea

     “Nah ... Tinggal tunggu empuk nih, Mamah tinggal sebentar dulu ya mau liat Nenek. Kamu lanjutin bikin bumbu nya.”

     “O-oh, iya Mah. Tenang aja. Vani beresin semuanya.” seru gadis itu.

     “Makasih ya ....”

     Vani tersenyum. Gadis itu langsung melanjutkan pekerjaannya sesuai dengan arahan Rea tadi.

     Hari ini gadis itu akan pulang ke rumahnya. Tetapi sebelumnya ia membantu Rea memasak untuk makan siang. Gadis itu juga jadi mendapatkan informasi makanan yang Arsel suka dan tidak suka. Tidak penting dan tidak ingin tahu memang. Tapi ini sangat bermanfaat untuk kelak.

     “Masak apa?”

     Sontak Vani menjatuhkan pisau di tangannya karena kaget mendengar suara berat secara tiba-tiba. Gadis itu langsung membalik mendapatkan Arsel yang tengah minum air putih.

     Ketika menyadari kalau Arsel tidak memakai baju, Vani kembali membalik melanjutkan acara potong bawangnya. Apa maksud laki-laki itu? Mau pamer?

     “Van, liat.”

     “Apaan?”

     “Sini liat.”

     “Nggak-nggak. Lo nyeremin.”

     “Ini bukan nyeremin tapi lucu.”

     “Apa si, lo mau pamer aurat lo itu?”

     Arsel terkekeh, Vani sungguh menggemaskan. Laki-laki itu mendekati Vani, “Ini lho, yang di pundak saya.” ucapan Arsel kali ini berhasil membuat Vani langsung melihat laki-laki itu.

     Arsel menunjuk pundaknya. Benar. Di sana ada bekas gigitan Vani tadi malam. Lalu kenapa Arsel malah membiarkannya begitu saja? Sudah gila. “Gue cari obat dulu,” saat gadis itu hendak pergi, tangannya di tarik Arsel.

     “Tidak usah. Justru saya harus menjaga bekas ini agar bertahan lama.”

     Kedua alis Vani tertaut, “Aneh. Pikiran lo gimana si, itu bekas gigitan. Malah di biarin.” ujar gadis itu seraya melanjutkan kembali aktivitasnya.

     “Kamu tidak akan paham. Ikut saya nge-gym yuk.” ajak Arsel.

     Vani langsung mengangkat  bahunya, “Ogah. Lo nggak liat apa gue lagi masak.”

     “Abis masak. Saya tunggu di sini,” Arsel langsung duduk di salah satu kursi meja makan.

     Vani berdecak, “Kalo gue nggak mau ya nggak mau, lo paham nggak si.”

     “Tidak. Justru saya dapat menebak, kamu jarang olah raga ya?”

     “Mau gue jarang, atau pun sering, itu bukan urusan lo.”

     “Pantas saja. Kamu terlihat mungil seperti itu. Tapi saya suka.”

     Vani kembali berdecak, “Kalo tujuan lo ke sini cuma buat ganggu gue kayak gini, mending lo pergi, deh.”

     “Tujuan saya kan mengajak kamu.”

     Vani menghela napasnya, baru saja gadis itu membalik hendak memaki Arsel sampai habis, Rea malah keburu datang.

     “Ributin apa sih kalian ini.” ujar wanita itu melihat Arsel dan Vani bergantian.

     Vani menunjuk Arsel, “Ngeganggu mulu, Mah.”

     Rea terkekeh, “Lucu banget si.”

     Lucu? Lucu apanya? Lucu di mananya?

     “Vani mempermasalahkan ini Mah,” Arsel menujuk bahu nya yang berbekas gigitan itu.

     Detik itu juga Rea menutup mulutnya, “Ya-ya ampun ... Kamu ganas bener, Sel.” ujar wanita itu dengan mulut yang masih tertutupi oleh tangannya.

     “Liat, Mamah aja suka liatnya.” ujar Arsel membanggakan diri.

     Kedua alis Vani tertaut.

     “Mamah jadi inget gimana Mamah waktu pertama kali juga. Ah kalian. Semoga semakin romantis ya ....”

     Vani masih bingung dengan ucapan Rea. Apa maksud wanita itu?

     Rea mendekati Vani lalu menggenggam kedua tangan gadis itu, “Nyenengin suami kayak gitu pahala nya besar lho, Van.” ujarnya pelan.

     Maksud Rea? Jadi menggigiti Arsel akan mendapatkan pahala? Berarti Kalo sampe berdarah pahala nya akan semakin besar ya? Sungguh Vani ingin tertawa sekarang juga.

     “Apalagi kalo kamu yang nawarin diri langsung.”

     Na-nawarin diri? Pembicaraan Rea semakin tidak meyakinkan. Kemana arah pembicaraan wanita itu?

     “Mau Mamah ajarin cara bikin suami makin seneng saat berhubungan?” bisik Rea membuat Vani terbatuk. Tenggorokannya langsung terasa kering.

     Jadi ini maksudnya? Arsel sialan! Laki-laki itu sudah membuat Rea salah paham.

     Vani melipat kemeja bekas kemarin yang sudah di cucinya tadi pagi. Gadis itu memasukkannya ke dalam tas.

     Saat seseorang mengetuk pintu, gadis itu buru-buru mencari hijap instannya yang tiba-tiba menghilang. Kemana hijapnya?

     “Ini Mamah, Van.”

      Vani menghela napasnya. Gadis itu langsung mendekati pintu lalu membukanya.

     “Wah .... Kamu dua kali lipat lebih cantik Van.” puji wanita itu menatap Vani tanpa hijap pertama kalinya.

     Vani tersenyum, “Aamiin. Maaf Vani lepas hijap, Vani lupa naro hijap Vani, Mah.”

     Rea tertawa,  “Terus ini apa?” wanita itu menarik hijap instan di bahu Vani.

     “Ah,” Vani menepuk keningnya sendiri, “Ayo masuk Mah ....” gadis itu menarik Rea ke dalam.

     Vani dan Rea duduk di tepi kasur. Rea merasa bangga memiliki menantu seperti Vani. Dimana gadis itu berhasil memilih menutupi aurat. Dan Arsel lah yang beruntung menjadi suaminya.

     Rea menggenggam tangan kanan Vani, “Makasih ya, nak.”

     Vani menatap kedua mata Rea dengan tulus, “Makasih buat apa, Mah? Vani nggak ngelakuin apa-apa?”

     “Kamu mengorbankan diri kamu buat nerima perjodohan ini. Mamah tau, Van. Kamu belum siap dengan semuanya. Mamah tau kamu perlu waktu. Satu hal nak, harus bagaimana Mamah ngebales kebaikan kamu ini?”

     Detik itu juga setitik air mata Vani terjatuh, Vani merasa tidak pantas mendapatkan semua ini, bagaiamana kalo sekeliling orang baik ini tau kalo gadis itu sedang berusaha memecah hubungannya dengan Arsel?

     Rea mengusap pipi Vani, “Kamu juga adalah malaikat kecil bagi kita. Kamu liat? Nenek berhasil sembuh karena kamu menikah dengan Arsel sesuai dengan permintaan Nenek. Kamu berhak mendapatkan balasan dari kami nak, Mamah jamin, Arsel akan membahagiakan kamu. Jangan pernah sungkan untuk bilang sama kita sebagai orang tua kalo kamu membutuhkan sesuatu ya?”

     Vani mengangguk, gadis itu harus membuang dulu egonya, “Makasih, Mah. Apa pun itu, apa yang udah Vani lakuin buat Nenek, Vani ikhlas Mah.”

     “Kamu emang anak baik, nak. Mamah akan merasa bersalah kalo  Arsel  membuat masalah. Tapi Mamah yakin Arsel tidak akan melakukan hal yang lepas dari tanggung jawab. Percaya sama Mamah ya?”

     Vani kembali mengangguk, justru gadis itu lah yang selalu mencari masalah agar Arsel muak terhadapnya. Maafkan Vani, Vani juga harus adil terhadap dirinya sendiri. Suatu saat akan Vani jelaskan. Untuk sekarang, gadis itu harus bisa menahan diri, “Vani percaya. Udah ah, Vani nggak mau sedih-sedihan. Vani akan selalu ikut bahagia kalo Nenek bahagia.”

     Rea memeluk gadis itu, “Sekali lagi makasih sayang .... ”

     Vani mengusap-ngusap punggung Rea, “Sama-sama Mamah Vani ....”

     Rea tertawa haru, “Mau pulang sekarang nak?” tanya wanita itu seraya melerai pelukannya.

     “Iya Mah.”

     “Yaudah, kamu langsung ke atas gih, si Arsel emang suka lupa waktu kalo udah ketemu alat-alat gym.”

     “Iya Mah,” gadis itu langsung memakai hijapnya lalu keluar dari kamar bersama Rea.

    
TBC •

    

Continue Reading

You'll Also Like

488K 17.3K 27
GANTI COVER. "lo udah merk*sa gue dan lo bilang lo gatau apa apa?!" -arsyila, gadis itu bertanya, entah apa yang ada dipikiran cowok brengsek tersebu...
459K 48.7K 39
"Hidup itu tentang perjalanan yang suatu saat nanti akan menjadi sebuah kenangan. Dan, hidup juga membutuhkan suatu pengalaman agar bisa dijadikan se...
959K 35.5K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
CONFESS By retta

Teen Fiction

6.2K 226 15
Agatha Aurel adalah salah satu perempuan yang tergolong langka di muka bumi ini, bagaimana tidak dia menjadi salah satu perempuan yang berani menyamp...