Hero!? (HoloHero Fanfic)

By KianRama

1.7K 232 102

jadi pahlawan itu gak perlu kekuatan super, pahlawan tuh di akui bukan mengakui, pahlawan itu gak perlu mengu... More

prolog
02. kantin
03. pasar malam
04. penyelamatan anak di culik
05. Kobo telat
06. cerita
07. senpai bukan manusia
08. kejar kejaran
09. Demam
10. rumah Kaela
11. perdebatan kecil
12. jam kos
13. yey minggu
14. hari normal
15. misi penyamaran
hehe
16. Ada yang bukan manusia juga
17. penyelidikan ufo
18. Kobo Izin
19. berlian berharga
20. berlian berharga (2)
21. berlian berharga (3)

01. hari senin

112 12 0
By KianRama

Langsung ke cerita aja
Happy Reading

🔨

📜

Pagi hari tiba, mentari perlahan naik dan cahayanya mulai menyelimuti bumi. Cahaya cahaya itu menerobos masuk ke segala celah yang berada di jangkauannya.

Seorang gadis yang masih berada di alam mimpinya tampak memutar tubuh karena cahaya matahari yang masuk ke kamar nya.

Tidak peduli pada jam yang terus berbunyi menandakan waktunya untuk bangun.

"ADEK! BANGUN KAMU GAK SEKOLAH," teriakan itu menggema di kamar sang gadis membuatnya tersentak dan duduk di kasur nya.

"IYA MI, INI ADEK UDAH BANGUN," balas si gadis dengan suara yang cukup keras juga.

Terdengar langkah kaki menjauh tanda bahwa sang mami sudah berjalan pergi kembali ke dapur untuk membuat sarapan.

Gadis itu -Kobo- segera mengambil handuk dan juga seragam sekolahnya kemudian berjalan menuju kamar mandi.

Setelah sekitar lima menit akhirnya Kobo selesai mandi dan kembali ke kamarnya untuk merapihkan rambutnya juga mengambil tas miliknya.

Kobo memilih untuk mengikat rambu bagian bawahnya sehingga tidak terlihat ribet karena bentuknya yang seperti ombak sementara rambut bagian atas nya tetap di kuncir menyerupai air mancur.

Setelah beres dengan rambutnya Kobo beralih ke tas nya untuk mengecek apakah ada barang yang tertinggal atau tidak, merasa semua barang yang di butuhkan sudah lengkap Kobo segera memakai tas nya lalu menyambar kunci motor dan ponsel di meja kemudian berjalan menuju ruang makan.

Sampainya di ruang makan Kobo hanya mengambil tas bekal, botol air, sebungkus roti, dan juga sekotak susu rasa vanila.

"Mami, papi, kakak. Adek berangkat ya!" Seru Kobo dengan nada cukup kuat karena memang belum ada siapa siapa di ruang makan.

Kobo segera menuju garasi untuk mengambil motor miliknya, setelah memanaskannya sebentar Kobo pun melesat membelah jalanan kota menuju sekolahnya.

Kobo fokus menyetir dengan kecepatan sedang demi menghindari kecelakaan, sambil mengisi keheningan Kobo memilih untuk bernyanyi nyanyi random selama perjalanan.

Tin

Suara klakson mobil dari sebelah kiri membuat kobo menoleh sekilas, "Ela, mau jemput Zeta dulu ya?" Tanya Kobo pada pengemudi mobil - Kaela

"Iya," jawabnya "Kamu mau ikut apa mau langsung ke sekolah aja?" Tanya Kaela kemudian.

Kobo tampak berfikir, "Aku langsung aja soalnya belum ngerjain tugas bahasa indonesia," jawab Kobo.

"Ya sudah hati hati," ucap Kaela kemudian dirinya berbelok menuju rumah Zeta sementara Kobo langsung melajukan motor menuju sekolah.

Kaela sampai di depan rumah Zeta dan melihat Zeta yang ternyata sudah menunggunya di depan rumah, tak perlu turun dari mobil karena begitu mobil berhenti Zeta langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah bangku pengemudi.

Melihat Zeta sudah siap Kaela mula menjalankan mobilnya menuju sekolah, "Kita ada tugas gak sih?" Tanya Kaela membuka percakapan.

Zeta menggeleng, "Gak ada tuh," jawabnya, "Lagian tumben kamu nanya tugas?" Tanyanya balik.

Kaela mengangguk mendengar jawaban Zeta, "Tadi aku ketemu Kobo, dia bilang dia ada tugas bahasa indonesia, makanya aku tanya kamu ada tugas atau gak soalnya kan kita juga ada pelajaran bahasa indonesia hari ini," jelas Kaela sambil fokus mengemudi.

Zeta ber-'oh' pelan, "Kita memang gak ada tugas bahasa indonesia, kan minggu ini giliran jelas kita yang ikut ulangan harian makanya gak ada tugas," ucap Zeta sambil memainkan ponselnya.

"Loh ada ulangan harian ya, ku pikir kelas kita minggu depan," sahut Kaela.

Zeta menggeleng, "Minggu depan apanya, kelas kita aja yang terakhir ulangan harian," balas Zeta.

Kaela mengangguk, "Aku lupa kalo ulangan bahasa urutan kelasnya di acak," ucapnya.

Percakapan mereka pun teri mengalir sepanjang jalan hingga akhirnya mereka sampai di sekolah, Hololive High School (HHS) adalah sekolah di mana Kaela, Zeta, dan Kobo menuntut ilmu.

Kaela segera memarkirkan mobilnya di parkiran khusus mobil murid, setelah parkir keduanya segera turun bersamaan.

Beberapa pasang mata melihat ke arah mereka, wajar saja keduanya cukup terkenal di HHS karena keunikan masing masing.

Kaela Kovalskia gadis cantik dari keluarga kaya yang cukup terkenal di publik, dia pintar, kalem, sabar dan juga baik. Tapi jangan salah kesabaran dan ke-kalem-an Kaela bisa saja hilang jika bersama dua temannya.

Vestia Zeta cewek imut, pintar, sedikit ceroboh, memiliki suara lembut, dan selalu berperilaku anggun namun di balik itu Zeta juga cukup jahil seperti kedua temannya. Pekerjaan keluarganya masih terlibat dengan hukum sang ibu adalah detektif sedangkan sang ayah adalah kepala polisi.

Keduanya berjalan ke parkiran motor menghampiri teman mereka yang sedang duduk di atas motornya sambil memakan sebungkus roti dan juga meminum susu kotak.

Satu lagi teman Kaela dan Zeta yang terkenal di HHS. Kobo Kanaeru gadis yang suka di kira anak SMP karena tubuhnya yang kecil, namun tubuh kecilnya malah memberikan kesan lucu padanya, dia juga pintar, terlihat kalem jika sendirian namun bar bar jika dengan kedua temannya, Kobo pandai bernyanyi, dan juga dirinya di kenal karena kenakalannya yang suka sekali mengerjai teman satu angkatannya maupun kakak kelasnya.

"Loh Bo, ngapain di sini?" Tanya Kaela, "Katanya kamu mau ngerjain tugas bahasa," lanjutnya.

Kobo turun dari motornya dan mendekati dua sahabat nya, "Baru inget kalau ternyata tugas ku udah selesai di kerjain," jawabnya santai.

Kaela hanya ber oh singkat, "Yaudah yuk ke kelas," ajak nya.

Ketiganya pun berjalan beriringan melewati koridor kelas 10, mereka memang tidak sekelas semua karena Kobo berada di 10 MIPA 3 sedangkan Kaela dan Zeta di 10 MIPA 2 jadi kelas mereka hanya bersebelahan.

Setelah sampai di deretan kelas mereka, mereka 'pun memasuki kelas masing masing. Berbeda dengan Kaela dan Zeta yang langsung duduk anteng setelah sampai di meja 'nya, Kobo hanya meletakan tas saja di bangkunya lalu mengambil topi setelah 'nya kembali keluar menuju kelas kedua temannya hanya untuk menghabiskan waktu pagi sebelum bel masuk berbunyi.

Ketiganya hanya saling mendiamkan karena fokus pada ponsel masing masing, "Hari ini upacara nya lama gak ya," gumam Zeta tiba tiba membuat kedua temannya menoleh.

Kaela mengangkat kedua bahunya acuh karena memang tidak tau, sementara Kobo hanya tersenyum.

"Tenang kalau kelamaan nanti aku yang urus," ucap Kobo dengan suara pelan.

Kedua temannya saling memandang, "Kami mendukungmu kawan," ucap Kaela dan Zeta bersamaan sambil memberikan masing masing satu jempol kepada Kobo.

Beberapa menit kemudian tepat di pukul 07.00 Bel berbunyi dan mereka pun akhirnya menuju lapangan dan berbaris sesuai kelas masing masing.

Upacara di mulai sesuai susunan yang ada, detik berlalu menjadi menit. Matahari mulai menyengat walaupun ini masih pukul 07.23, kepala sekolah pun masih memberikan amanah yang begitu panjang sepanjang rel kereta api.

Merasa lelah berdiri di tengah panas yang menyengat akhirnya Kobo mengangkat tangannya ke arah langit -tubuh kecilnya yang berada di barisan tengah membuatnya tidak terlihat walau sedang mengangkat tangan- tak lama rintik hujan mulai turun dan beberapa detik kemudian hujan deras langsung mengguyur HHS dan sekitarnya.

Seluruh siswa dan guru segera berlari menepi menghindari hujan agar tidak kebasahan. Upacara pun terpaksa di hentikan karena cuaca yang tiba tiba berubah.

"Perhatian kepada siswa/siswi Hololive High School segera masuk ke kelas masing masing dan menunggu guru yang mengajar, di karena 'kan cuaca yang tiba tiba berubah maka upacara tidak di lanjutkan. Sekian terima kasih."

Pengumuman itu berhenti dan di sambut oleh sorakan bahagia dari beberapa siswa siswi yang merasa terselamatkan oleh hujan sehingga mereka tidak perlu panas panas 'an lagi di lapangan.

Kobo, Kaela, dan Zeta hanya tertawa kecil sambil berjalan menuju kelas bersama. "Gimana berhasil kan," ucap Kobo sombong.

Kedua temannya merangkul Kobo dari kanan-kiri karena memang Kobo memang berada di tengah, "Kerja bagus Kobo," ucap keduanya bersamaan.

Mereka pun berjalan bersama sambil sesekali bercanda, sampainya di deretan kelas mereka akhirnya Kobo pun berpisah dan masuk ke kelasnya sendiri, sementara Kaela dan Zeta masuk ke kelas bersama.

🔨☔📜TBC📜☔🔨

"Jadi pahlawan tuh harus menggunakan kekuatannya dengan bijak, contohnya menurunkan hujan di saat upacara hari senin dan menyelamatkan murid sekolah dari panas matahari yang menyengat."
☔☔☔
-Kobo Kanaeru si pawang hujan

Continue Reading

You'll Also Like

239 53 4
Penulis :[Lightning_shun x vicky chou] Jatwal Publis: Setiap Jumatv Crossovers Series Naruto Dead or alive Status: Berjalan (?) Bermula dari rasa pen...
1M 82.2K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
2.5K 55 4
Ini cuman selingan. Ngga perlu diseriusin lah kayaknya ya. Tapi ini tetep 21+. Kalo yg kecil-kecil mau baca juga gapapa sih, yang penting resiko tang...
85.4K 9.8K 41
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...