SISI LAIN YESSICA (END)

By renehyun29

111K 9.8K 348

Dibalik sikap dinginnya ternyata dia adalah sosok wanita terlembut. Dengan pesona pemilik gummy smile itu nya... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 35
part 36
Part 37
Part 38
😭😭😭
Part 39
Part 40
Part 41

Part 34

2.3K 210 5
By renehyun29

Berbaikan

Pagi itu Zee sudah berhasil masuk kekamarnya, dilihatnya Chika masih saja mendiamkannya. Zee hanya bisa menghela nafasnya, pusing rasanya jika istri mengambek.

"Sayang" panggilnya pelan

Bukannya menjawab, Chika justru pergi kekamar mandi.

"Huft...." Karena masih saja didiamkan maka Zee pun berjalan dengan lesu kearah jendela niatnya mau membuka jendela itu, fikir Zee rasanya mungkin segar jika menghirup udara pagi.

Namun sayangnya jendela itu sulit untuk di buka, membuat Zee mencoba mendorong-dorong jendela itu hingga,

Braak...

"Aawwsss....ssssss.... sakit bangettt" tangannya justru kejepit pinggiran jendela.

"Hiks...aduh sakit banget sialan" tanpa sadar ia mengeluarkan air matanya,

Sedang disisi lain, Chika baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Dilihatnya suaminya itu tengah menatap jendela, tapi tunggu dulu. Kenapa bahunya bergetar? Dengan khawatir Chika langsung membalikkan tubuh Zee dan benar saja ia melihat mata Zee yang sudah merah dan wajahnya yang sudah dipenuhi air mata. Melihat itu Chika jadi merasa bersalah karena sudah mendiaminya.

Lalu tanpa aba-aba Chika langsung memeluk Zee.

"Awss, sayang kamu ke-"

"Maafin aku ya sayang, maaf karena udah diemin kamu dari kemarin, aku cemburu Zee aku gak bisa lihat kamu sama perempuan lain. Sayang maaf ya udah bikin kamu nangis" ucap Chika seraya kembali memeluk Zee dengan erat

"Hah! Jadi Chika ngiranya gue nangis karena dia?" Batin Zee

"Ka-kamu udah gak marah lagi sayang?" Tanya Zee memastikan

"Enggak, aku cuma sebel aja habis kamu gak peka gak mau bujuk aku" jawabnya dengan nada yang cukup imut di telinga Zee.

"Gapapa deh di kira nangis karena dia, gue jadi ikhlas di kejepit jendela kalau begini bayarannya...hehe...sebagai upahnya gue akan service lo jendela" gumam Zee dalam hati

"Huaaa, sayanggg makasih, maaf ya kalau aku tidak peka. Aku akan perbaiki sayang , maaf ya"

"Udah ah maaf-maafannya, sana kamu mandi, nanti aku siapin pakaian untuk kamu"

"Siap bu bosss" dengan perasaan senang Zee langsung bergegas menuju kamar mandi namun sebelum itu tentu saja kecupan singkat harus mendarat di wajah istri cantiknya itu

"I love Yessica Tamara Alendra banyak banyak...hehe" pekik Zee sebelum pintu kamar mandi itu tertutup rapat

"Haha...dasar...huft...kangen juga bercanda sama dia, padahal kami berdiaman baru 2 hari. Eh 2 atau 3 hari ya? Tau deh" tak mau ambil pusing Chika memilih langsung mengambilkan pakaian yang akan Zee kenakan.

Tingg...

Saat Chika sedang bercermin tiba-tiba ada sebuah notifikasi masuk, bukan di handphone miliknya melainkan di handphone suaminya.

'Zee, lo udah izin belum sama kak Chika? Buruan woii waktu kita semakin dekat. Kita butuh latihan ekstra Zee' begitu lah isi pesan text dari Aldo

Dan tak lama kemudian datang lagi sebuah pesan,
'Zee, SMA Wijaya udah ngeluarin nama-nama yang akan turun ke lapangan, lo sebagai kapten tim basket Natio School juga harus segera ngeluarin nama-nama anggota yang akan ikut. Percepat ya Zee agar segera kita atur formasi' Gito

"Jadi Zee akan ada tanding basket dengan SMA Wijaya? Zee pasti nyari moment yang pas buat ngomong ke gue, maaf ya Zee jadi ngehambat kamu" sesal Chika.

20 menit setelahnya, Zee keluar dari kamar mandi, rasanya sangat segar setelah mandi, katanya.

"Sayang tadi ada pesan dari Aldo dan Gito, maaf ya gak sengajak kebaca" ucap Chika

"Oh, gapapa sayang kamu bebas kok lihat isi hp aku. Aku gak mau ada rahasia-rahasiaan di antara kita...hehe sok banget ya kata-kata aku?" Ujar Zee merasa geli sendiri

"Emangg...oh ya kamu ada pertandingan basket? Kapan?"

"Iya sayang, waktu itu Aldo datang membawa formulir dan Oniel semangat banget pengen ikut lomba itu, katanya SMA Wijaya tak terkalahkan kalau soal basket makanya mereka sedikit tertantang dan punya keinginan untuk mengalahkan tim basket SMA Wijaya sayang. Tandingnya di tanggal 15 bertepatan dengan ulang tahun Indira, tadinya mau aku skip aja pertandingan itu, tapi melihat semangat dan harapan mereka aku jadi tidak tega sayang untuk ngomong menolak pertandingan ini"

Chika menganggukkan kepalanya, ia sangat mengerti posisi Zee saat ini.
"Gapapa ikut aja sayang, untuk perayaan Indira kita bisa lakuin malam harinya atau enggak besoknya juga gapapa. Indira bukan anak kecil yang ribet kok sayang, dia anak yang selalu penuh pengertian"

"Tetap saja sayang, aku gak pengen kecewain Indira. Baiklah setelah tanding aku akan menyusul kalian, nanti aku atur tempatnya ya sayang"

"Udah deh gak usah maksain sayang, besoknya aja ya habis kamu tanding"

"Tapi sayang-"

"Gak ada tapi tapian ya, yaudah yuk kita turun buat sarapan" ajak Chika

"Eh iya sayang katanya mami, papi sama Indira mau kesini nanti siang atau sore gitu deh" sambung Chika saat mereka sedang berada di anak tangga

"Waah asik dong sayang, jadi rame nih rumah mama papa pasti seneng dengernya. Nanti kasih tau mereka aja sayang biar mereka stay di rumah"

"Iya sayang, sebenarnya mama udah tau sih hehe"

"Iihh curangg kok aku malah tau belakangan?" Kesal Zee

"Yah kan kemarin kita masih sebel-sebelan"

"Kamu aja kali aku mah gak pernah sebel sama kamu sayang"

"Dih, sejak kapan kamu bisa gombal?"

"Aku ngomong selalu jujur ya sayang, mana ada aku gombal-gombal"

"Iyain aja deh"

Setibanya mereka di lantai bawah, mama Shani dan papa Cio sudah berada disana.

~~~

Satu Minggu telah berlalu, kini Zee dan tim basketnya tengah bersiap untuk pertandingan mereka dengan anak SMA Wijaya. Semua anggota tim Zee sudah sangat antusias untuk pertandingan kali ini, mereka semua optimis bisa menang melawan SMA Wijaya.

"Sayang semangat ya" Chika memberi semangat pada Zee selaku kapten basket.

"Makasih sayang, Indira gak ikut?" Tanya Zee pasalnya memang dia berangkat duluan karena akan melakukan pemanasan dll.

"Dia lagi survey tempat buat acara dia besok sayang"

"Dia sama mami dan papi" sambung Chika, ia tau pasti Zee akan bertanya Indira ditemani oleh siapa.

"Emm, yaudah deh doain aku menang ya sayang...cup" ucap Zee sembari mengecup kening Chika singkat

"Woilah, gak tau tempat banget sih pasutri ini" kesal Lubi yang sejak tadi hanya diam memperhatikan interaksi kedua pasangan tersebut

"Yeuuhh, gak usah iri lo Lu, noh kak Olla ada noh" ledek Zee

"Yayang Olla" Lubi benar-benar mengikuti ucapan Zee hingga membuat Olla melotot kearahnya.

"Dah lah Jess kita nunggu di tribun aja yuk" ajak Olla yang langsung melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tim Basket Natio School.

"Iisss gitu banget sih yayang Olla, bikin gue drop aja" kesal Lubi

"Sabar Lu, mungkin kak Olla belum terbiasa kalau bareng kita-kita" Aldo

"Iya secara kan kalian juga selama ini ngerahasiain hubungan kalian, jadi wajar kalau kak Olla masih malu-malu didepan kita-kita" timpal Gito

"Atau mungkin memang Olla malu pacaran sama lo Lu" celetuk Chika yang membuat semua mata tertuju padanya

"Sayang, jangan bikin Lubi overthinking disaat tim aku mau tanding gini dong" bisik Zee tepat ditelinga Chika

"Kak chikaaaa beneran? Kak Olla malu?" Rengek Lubi yang merasa tengah tertampar oleh kenyataan

Chika sendiri hanya mengangkat bahunya acuh, seraya melangkahkan kakinya yang juga hendak keluar dari ruangan itu,

"Gue bercanda Lu, Olla itu udah lama gak pacaran sekarang dia sama lo berarti lo orang yang menurut Olla baik dan dia percaya kalau lo bisa jaga dia" ujar Chika sebelum benar-benar menghilang dari balik pintu.

"Hikss...ini beneran gak sih? Kak Chika boong ga sih?"

"Lo kira istri gue tukang ngibul apa? Udah percaya aja istri gue jarang noh ngomong panjang sama orang lain kecualin gue...hehe" Zee

"Heleh malah pamer kau" sahut Oniel

"Kapan lagi kan" balas Zee kembali

"Eh guys nanti lagi dramanya, sekarang saat nya kita berdoa untuk kelancaran pertandingan kita hari ini. Semoga latihan kita selama ini membuahkan hasil yang baik dan kita pulang dari sini dengan membawa piala..."

"Amminnn" sahut mereka serentak.

"Baik doa dimulai"

"Selesai"

"Ingat apapun yang terjadi dilapangan nanti kalian jangan sampai terpancing emosi, main aja seperti saat kita latihan, jangan kemakan umpan licik mereka. Paham"

"Paham Zee"

"Oke, sekarang....Natio School" pekik Zee sembari mengulurkan tangannya kedepan diikuti dengan Aldo, Gito, Oniel, Lubi dan beberapa anggota tim lainnya.

"Suksess" teriak mereka seraya mengangkat tangan mereka keudara.

Tak berapa lama pun pertandingan dimulai.

Priittt....

Babak pertama ini ternyata Natio School berhasing unggul 10 point, tentu saja hal ini membuat SMA Wijaya ketar ketir. Ini pertama kalinya mereka kalah apalagi dalam pertandingan basket.

Diruang basket SMA Wijaya,

"Keruangan gue sekarang" titah orang itu lewat panggilan telepon.

Selang 15 menit orang itu pun tiba,
"Nih, masukin obat itu kedalam minuman Zee lalu terserah mau lo bawa ke rumah lo atau ke hotel" ujar salah satu pemain SMA Wijaya yang ternyata orang itu adalah Zarraz.

"Oke, thank you bang"

Waktu istirahat pun selesai, kini pertandingan babak kedua pun segera dimulai. Kali ini ternyata Zee tidak main, itu merupakan strategi mereka, dengan unggul di babak pertama lalu untuk babak kedua mereka main santai saja. Zee sangat yakin tim mereka akan menang. Kali ini yang akan masuk dan menggantikan Zee adalah Gito.

"Emm, hai kak Zee" sapa seseorang, saat Zee tengah fokus melihat teman-temannya tengah bermain dilapangan

"Kak Zee, masih ingat aku kan?" Tanyanya lagi, karena sejak tadi Zee hanya diam tak menghiraukannya

"Busett, dari tadi gue dikacangin. Lihat aja kak Zee habis ini kamu pasti akan bertekuk lutut di kaki ku" gumamnya dalam hati

Tanpa Zee sadari gadis itu berhasil menukar minuman Zee dengan minuman yang ia bawa, tentunya sudah ia campurkan dengan sesuatu.

"Kak Z-"

"Diam, dan pergi dari sini" ucap Zee dengan penuh penekanan. Auranya pun sangat mengintimidasi membuat gadis itu ketakutan lalu ia pun pergi dari sana. Tentu saja untuk bersembunyi disuatu tempat, sembari menunggu reaksi obat itu saat obat tersebut sudah bekerja barulah ia akan keluar dan membawa Zee bersamanya.

Glek...glekk..gleek....

Zee meminum air itu hingga tandas, ia sangat tegang karena skornya sudah hampir tersusul. Namun malangnya kini kepalanya terasa pusing.

"Awwss..." Zee terduduk kembali kekursinya dengan kepala yang terasa berat...

"Zee ..." Guman seseorang yang melihatnya dari kejauhan.

Continue Reading

You'll Also Like

128K 12.8K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
YES, DADDY! By

Fanfiction

300K 1.7K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
43K 5.9K 28
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
189K 1.4K 26
kalau gak BP yaaa gs minor dni udah pasti jorok jadi mending kalau gak sesuai jauh2 reupload karena di ban wp 😌☝️