SAGARALUNA

By SyfaAcha

2.7M 135K 34.2K

Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak ber... More

PROLOG
Chapter 1 : SMA GALAKSI
Chapter 2 : SAGARA DAN ALUNA
Chapter 3 : RUANG BASKET
Chapter 4 : SAGARA ATAU GIVANO?
Chapter 6 : KEMARAHAN SAGARA
Chapter 7 : PERTUNJUKAN
Chapter 8 : SIKSAAN
Chapter 9 : ALUNA IS TIRED
Chapter 10 : SINTA VS TANIA
Chapter 11: HUKUMAN LAGI?
Chapter 12 : ALUNA ZIDAN DAN HUJAN
Chapter 13 : KAMAR MENJIJIKAN
Chapter 14 : PERNAH PUNYA HUBUNGAN
Chapter 15 : PEMAKAMAN
Chapter 16 : MULAI SADAR
Chapter 17 : CINTA SAGARA
Chapter 18 : JERUK NIPIS

Chapter 5 : CLUB

137K 7.2K 1.3K
By SyfaAcha

Sebelum membaca harap untuk vote terlebih dahulu. Banyak banget yang nikmati ceritanya doang tapi males buat ninggalin jejak. Aku harap kalian ngerti!! Hargai karya kami!!

Kalo bisa komen di setiap paragraf!!

Bakal ada kejutan di ig ku besok. Jadi jangan lupa untuk follow @acha4_4. Terimakasih yang udah follow. Love you❤️🫶😁🫵🏻

SELAMAT MEMBACA!!

***

Aluna menelan salivanya kasar. Jantungnya sekarang berdetak sangat kencang. Sekarang ia begitu resah dengan pilihannya. Aluna menatap club didepannya yang begitu banyak orang. Disana terlihat berbagai pasangan yang sedang bercumbu bebas.

"Buruan turun!"

Sebelum turun dari mobilnya, Aluna menarik napasnya dalam kemudian membuangnya kasar. Cewek itu mengikuti langkah Givano yang mulai masuk kedalam club.

Aluna menerobos kerumunan yang begitu ramai. Givano tidak menunggunya, cowok itu sudah terlebih dahulu ke depan. Aluna mencari keberadaan Givano yang akhirnya cowok itu duduk di sebuah sofa yang begitu banyak laki-laki.

Aluna menghentikan langkahnya. Semua temen temen Gavino menatapnya. Aluna semakin takut tatkala Gavino menyuruhnya untuk bergabung.

"Widih, cewek ini yang lo maksud?" tanya salah satu temen Givano.

Aluna merasa sangat risih dengan pandangan semua orang sekarang. Pakaiannya yang terbilang terbuka semakin membuat cowok hidung belang menatapnya nafsu.

"Gimana? Cantik kan?" tanya Givano.

"Emang pilihan lo gak pernah gagal," ucap temen Gavino.

Aluna yang berada ditengah tengah ramainya cowok itu hanya menunduk diam. Cewek itu mematikan ponselnya takut jika Sagara menghubunginya. Ia sudah tau setelah ini apa yang akan terjadi padanya. Namun, Gavino lebih kejam dari pada Sagara.

Aluna tidak ingin jika kehormatan di rengut oleh Givano detik itu juga. Dan Aluna terpaksa harus memilih Gavino dari pada Sagara.

"Lun, lo sama mereka dulu, gue ada urusan," ucap Givano setelah mendapat kode dari Syaiton temennya.

"Kak, gue takut disini," bisik Aluna.

"Alah lebay banget lo. Lo tinggal duduk doang temenin temen temen gue minum," ucap Gavino. Cowok itu tidak lagi memerdulikan Aluna. Ia langsung keluar dari club itu.

"Nah ini yang gue mau," ucap Gavino saat cowok itu baru saja menerima kiriman uang dari Syaiton temennya. Cowok itu tidak memikirkan keadaan Aluna sama sekali. Ia langsung mengambil mobil dan meninggalkan perkarangan Club.

"Widih, lo harus temenin gue minum sampe mabuk." Syaiton mulai mendekat kearah Aluna. Tentu Aluna menjauhkan dirinya dari cowok itu.

"Gak usah jauh-jauh. Givano udah jual lo malam ini ke gue."

Aluna membulatkan matanya terkejut saat mendengar itu. Apa yang cowok itu barusan katakan.

"Maksud lo?"

"Gue udah bayar Givano seratus juta, dengan syarat lo milik gue malam ini," ucap Syaiton.

Aluna menatap semua orang disana yang tersenyum mengerikan kearahnya. Kemudian cewek itu kembali menatap Syaiton.

"Gak. Gue gak mau!" sentak Aluna.

"Lo harus mau! Ikut gue!" Syaiton langsung mencekram kuat tangan Aluna saat cewek itu ingin kabur darinya.

Aluna sebisa mungkin memberontak dari tadi tarikan Syaiton. Semua orang yang melihatnya saat ini tidak seorang pun yang berniat menolongnya. Syaiton sungguh gila saat ini.

"IKUT GUE JALANG!" Syaiton menarik kuat rambut Aluna saat ini hingga cewek itu terpaksa mengikutinya. Jangan tanyakan lagi bagaimana keadaan Aluna sekarang. Cewek itu hanya bisa menangis dengan sesekali memohon agar dilepaskan.

"Lepasin gue!"

Brak!!

Syaiton menutup keras pintu kamar club yang sudah ia pesen. Cowok itu mendorong kuat Aluna kearah kasur. Aluna sebisa mungkin mundur dari cowok itu yang sudah menggila.

"Siapa pun tolong gue.."

***

"Kak tumben banget pulang kerumah."

Aletta yang barusaja turun dari lantai dua langsung mendaratkan bokongnya di samping Sagara. Sagara saat ini sangat marah terlihat dari urat leher cowok itu yang menonjol keluar.

"Gue lagi nungguin jalang itu! Tapi sampe sekarang dia belum datang."

"Palingan juga dia lagi santai santai dirumah," ucap Aletta.

Sagara meremas kuat ponselnya. Sudah tiga puluh menit ia menunggu Aluna, namun cewek itu belum juga menampakkan dirinya. Sagara berdiri dari duduknya. Cowok itu mondar mandir dengan pandangan terus kearah luar.

"Udah lah kak, samperin aja tu jalang terus lo hukum," ucap Aletta memanaskan keadaan. Sagara mengusap wajahnya kasar. Saat ini ia sangat menunggu kedatangan Aluna.

"Dia kayaknya udah mulai berani," ucap Sagara pelan.

"Dino mana?" tanya Sagara.

"Masih di kantor. Palingan juga lagi sama jalang," ucap Aletta yang di tunjukan kepada papanya yang disebut dengan sebutan Dino.

"Sialan!" maki Sagara marah.

Ting..

Satu pesen baru saja masuk ke ponsel Sagara. Cowok itu meremas kuat ponselnya saat melihat satu foto yang ia terima dari nomor tidak dikenal.

Aletta menatap wajah saudaranya yang terlihat tidak seperti biasanya. Cewek itu kemudian merebut ponsel itu dari Sagara dan betapa terkejutnya dirinya.

"Ini papa?" tanya Aletta memastikan.

Ting..

Satu pesan kembali masuk membuat Sagara dengan cepat merampas ponselnya dari Aletta. Cowok itu kembali semakin emosi saat foto yang lainnya terkirim padanya.

"ALUNA ANJING!" sentak Sagara mengusap rambutnya prustasi. Aletta menutup mulutnya dramatis.

"Gila. Jadi dia ke club bukannya nemuin lo," ucap Aletta. Wajah Sagara sudah memerah menahan amarah. Dua foto tersebut membuat kemarahannya memuncak.

"BAKAL GUE BUAT LO MATI ALUNA!!"

Sagara berjalan cepat keluar rumah. Tujuannya sekarang adalah memberi pelajaran pada Aluna yang sudah berani. Dengan perginya Sagara, Aletta tersenyum senang disana. Saat ini menurutnya akan sangat menyenagkan.

"Selamat menikmati hukuman lo, Lun."

***

"TOLONG LEPASIN GUE!"

"LEPAS ANJING!"

Aluna terus mendorong tubuh Syaiton menjauh darinya. Cowok itu terus menyentuhnya hingga akhirnya Aluna sekarang menendang aset cowok itu.

Syaiton menahan sakit begitu hebat pada selangkangannya. Cowok itu menatap marah Aluna. Sebisa mungkin cowok itu kembali menarik rambut Aluna hingga cewek itu kembali terjatuh kearah lantai.

Aluna mundur saat Syaiton ingin memukulnya. Cewek itu memejamkan matanya.

"Lo udah gue beli anjing!"

Dugh..

Satu tendangan mendarat tepat di dada Aluna hingga cewek itu kesusahan untuk bernapas. Tidak sampai disana, cowok itu kini menyeret Aluna hingga cewek itu kembali ke kasur.

"Lepasin dia."

Suara dingin itu mengalihkan pandangan Syaiton dan juga Aluna. Mereka berdua menatap seseorang dengan badan atletis dan terlihat begitu rapi masuk kedalam ruangan itu.

"Siapa lo?" tanya Syaiton.

"Lepasin dia," ulang cowok itu saat tangan Syaiton masih di rambut Aluna. Syaiton berdecih ke sembarang arah. Kemudian tangannya ia lepaskan dan mendekat kearah cowok yang sudah mengusiknya.

"Siapa lo berani-beraninya ngeganggu gue," kini jarak keduanya sangat dekat. Cowok didepan Syaiton tidak memberikan reaksi apapun. Cowok itu masih terlihat datar.

"Mau gue sebarin kelakuan bejat lo?"

Syaiton melihat sebuah ponsel yang barusaja cowok itu lempar kearah meja yang ada disana. Syaiton menatap cowok itu sebentar kemudian mengambil ponsel.

Syaiton menggepalkan tangannya marah saat didalam sebuah vidio itu menampakkan dirinya yang sedang menyiksa Aluna.

"Sialan!" maki Syaiton.

"Keluar!" sentak cowok itu. Syaiton menatap tajam cowok didepannya.

"Keluar atau bisnis keluarga lo hancur," ucap cowok itu dingin.

Syaiton tidak punya pilihan lain. Cowok itu menatap Aluna sekilas yang cewek itu sedang menangis sesegukan disana. Kemudian Syaiton menatap cowok yang sudah mengganggu nya tadi.

Syaiton keluar dengan perasaan kesal. Cowok itu masih belum mendapatkan apa yang ia mau.

Brak!!

Pintu itu tertutup begitu keras saat Syaiton membanting.

Aluna menghela napasnya lega. Saat itu juga cewek itu menangis sejadi-jadinya disana. Dadanya begitu sesak sekarang. Sedari tadi menangis membuat ia semakin sulit untuk bernapas.

***

"Gerald!!"

"Hei tunggu!" Aluna terus mengejar Gerald keluar dari club sana. Cowok itu berjalan begitu cepat hingga langkah kecilnya sedikit susah untuk menyamakan.

Aluna tidak putus asa, cewek itu terus mengejar Gerald hingga saat ini keduanya sudah tepat di luar Club.

"Tangan lo," ucap Gerald dingin saat Aluna menarik tangan cowok itu membuat Gerald terpaksa berhenti.

"Maaf.." ucapnya.

Gerald memutar bola matanya malas. Ini sungguh membuang waktunya.

"Makasih," ucap Aluna.

"Hm," Gerald hanya berdehem sebagai jawaban.

"Kalo gak ada lo, gue gak tau gimana keadaan gue sekarang. Makasih banyak Rald udah bantuin gue dari cowok itu," ucap Aluna tulus. Ia sungguh berterimakasih pada Gerald yang sudah menolongnya dari Syaiton tadi.

Gerald tidak menjawab, cowok itu langsung meninggalkan Aluna disana. Aluna menghela napasnya saat melihat respons Gerald. Namun ia tidak mempermasalahkan itu, cowok itu memang seperti itu.

Kedua tangan Aluna menompang pada lututnya. Hari ini begitu melelahkan. Entah sudah berapa kali cewek itu menangis hari ini. Ini adalah kehidupan Aluna, cewek itu harus melewati semua rintangan semesta yang tidak pernah memihak padanya.

"ALUNA ANJING!"

Teriakan itu membuat Aluna melihat ke sember suara. Tubuhnya kembali lemas saat mendapati Sagara yang mendekat kearahnya. Dari wajah cowok itu terlihat sangat marah membuat Aluna was-was.

"BERANI LO SAMA GUE HAH!"

"AARRRGHHH SAKIT, GA.." Aluna meringis kuat saat tanpa ampun Sagara menarik rambut Aluna seakan sekarang kulit kepala cewek itu terangkat.

"Beraninya lo jual diri ke cowok lain! Lo lupa kalo gue pacar lo hah!" sentak Sagara.

"Gak! Bukan gitu, Ga. Lo salah paham," cewek itu sebisa mungkin melepaskan tangan Sagara dari rambutnya.

"Kalo emang lo mau banget, gue bisa kasih buat lo. Gue bisa beli lo berapa pun yang lo mau!" kini tubuh Aluna sudah tergapar mengenaskan di atas lantai.

"Ngapain lo didalam sana sama cowok cowok itu hah! Habis ngapain lo bangsat!"

Dugh..

Bugh..

Tendangan demi tendangan mengenai kepala Aluna saat ini hingga mengeluarkan darah dari pelipisnya.

"Ga, itu gak seperi yang lo pik_"

BUGH..

Satu tendangan didada Aluna ia rasakan. Sagara menendangnya begitu kuat hingga saat ini napasnya sesak. Aluna sulit untuk mengeluarkan suara. Kini tanpa permisi, air matanya kembali keluar.

"LO SAMA MAMA LO GAK ADA BEDA NYA SIALAN!" Sagara kini menyeret Aluna kearah mobilnya. Bahkan Aluna tidak diizinkan untuk berdiri, cewek itu terseret begitu mengenaskan sekarang. Seluruh kakinya terluka karena terkena aspal.

"MASUK!" Sagara mendorong Aluna hingga masuk kedalam mobil. Sagara sekarang dipenuhi dengan kemarahan. Cowok itu bener-bener di balut emosi.

"Gila," gumam Gerald yang menyaksikan perlakuan Sagara terhadap Aluna tadi. Cowok itu sempat membalikkan tubuhnya melihat Sagara yang menyiksa Aluna.

***

MENTAL AMAN?!

Siap untuk menemani kehidupan Aluna selanjutnya, dan siap untuk melihat penyesalan semua orang di cerita ini?

Jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar!!

KOMEN GAK!!😠😠

Continue Reading

You'll Also Like

66.4K 4K 25
Zoya merupakan gadis yang memiliki tekad kuat untuk mencapai apa yang ia inginkan. Setelah kembali pindah ke kota kelahirannya, Zoya kembali bertemu...
2.5K 1.1K 17
"Akhh anjing lo, kalau jalan pake mata." sentak seorang cowo dengan nada kasar. "Hello??? lo denger kan yang gue bilang tadi." ucapnya lagi sembari g...
1.6K 584 16
Takdir memang lucu, setelah Ela memilih untuk pura-pura tidak mengenal Venus sejak tahun pertama SMA agar rahasianya tetap terjaga, tuhan justru meng...
2.8K 106 6
Gadis cantik yang bernasib sial yang di lecehkan oleh ayah dan kakak kandung nya, di bully , serta di perkosa pacar dan teman teman nya. Karna hal in...