Althanaya

By MinYoonshi7

1.3K 67 125

WARNING !!! DILARANG MENG-COPY PASTE CERITA INI. Nayana Axellyn Smith dan Althair Zeehan Akalandra dua most w... More

1 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
2 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
4 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
3 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
5 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
6 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
7 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
8 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
9 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
10 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
11 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹
13 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹

12 πŸ¦‹ Althanaya πŸ¦‹

67 7 14
By MinYoonshi7

Jangan lupa buat vote and coment guys

Sorry for typo

Happy reading
.
.
.


Suasana kantin terlihat sepi disana hanya ada beberapa murid saja yang mungkin dikelasnya sedang tidak ada guru.

"Kok sepi?" Monolog Nayana yang masih bisa terdengar oleh Althair.

"Masih jam pelajaran" ucap Althair lalu ia mendudukan dirinya dimeja yang biasa ia tempati bersama inti Xiver.

"Ohh iya lupa hehe" ucap Nayana lalu menyusul Althair.

Saat sudah memesan dan makanannya sudah sampai Nayana dan Althair langsung memakannya.

Tapi sesaat kemudian aktivitas mereka terganggu oleh seorang murid laki-laki berpenampilan rapi terlihat diname tag nya tertera nama Andra Kanagara.

"Kalian ngapain disini?" Tanya Andra sang ketos di Alandra High School.

"Makan" jawab Nayana sedangkan Althair memilih untuk menyimak sekaligus melihat sejauh mana orang ini akan berbicara.

"Tapi ini masih jam pelajaran bukan waktunya untuk makan dikantin" ucap Andra.

"Ck kita tuh lagi gak belajar dikelas kita lagi persiapan olimpiade jadi bukan bolos dong lagi pula pak Agus nya keluar dari perpus" jelas Nayana agar Andra pergi dari hadapan mereka sebelum singa didepannya mengamuk.

"Peraturan tetap peraturan terlebih kalian sedang persiapan olimpiade kan harusnya tetap belajar disana bukan malah kekantin" tekan Andra.

"Heh emangnya kita tuh robot apa yang gak butuh asupan mikir tuh bukan cuma perlu otak tapi perlu asupan juga lagian disini tuh ada murid yang lagi makan kenapa lo cuma negur kita hah?!" Sarkas Nayana kesal sembari berdiri menatap Andra.

"Kan bisa nanti kalo emang jam istirahat gue juga mau negur mereka" ucap Andra.

"Berisik pergi!" Ucap Althair ia paling tidak suka jika ketenangannya duusik.

"Gue cu--" ucapan Andra terpotong.

"Pergi atau gue hajar disini!" Potong Althair dengan suara meninggi sembari menggebrak meja.

Andra pun pergi dari hadapan mereka dengan perasaan dongkol karena ia lagi-lagi harus kalah dari Althair.

Tapi Andra tidak kehabisan akal ia langsung pergi menuju suatu tempat.

"Lain kali gak usah gitu-gitu amat" ucap Nayana pada Althair.

"Lo belain dia?!" Ucap Althair sedikit emosi.

"Bukan git--"

"Makan!" Potong Althair, Nayana pun hanya menurut dan melanjutkan makannya.

Tes tes

"Panggilan kepada Althair dan Nayana yang sedang berada dikantin untuk segera keruangan BK" ucap orang yang mengumumkan sembari menekan kan kata kantin.

"Cepu" cibir Althair lalu berdiri dari duduknya diikuti oleh Nayana.

Mereka berdua berjalan menuju ruangan BK dan saat sampai disana terlihat ada Andra dan pak Hendra juga Bu Dida.

"Permisi" ucap Althair lalu masuk kedalam.

"Duduk" perintah Bu Dida Althair dan Nayana pun duduk dihadapan mereka.

"Saya mendapat laporan dari Andra kalian bolos ke kantin saat belajar diperpus bersama pak Agus benar?" Tanya Bu Dida.

"Saya dan Naya tidak bolos" jawab Althair.

"Terus ngapain kalian dikantin pas jam pelajaran kalo gak bolos" sindir Andra membuat emosi Althair naik.

"Lo--" ucapan Althair terpotong oleh Nayana karena ia tau bahwa akan panjang masalahnya jika Althair sudah emosi.

"Altha!" Ucap Nayana memanggil nama Althair sembari memegang tangannya agar tenang.

"Kita gak bolos bu lagian pak agus nya juga bilang selebihnya bebas kita mau ngapain jadi kita gak salah dong kalo kekantin" jelas Nayana pada bu Dida.

"Ayo!" Ajak Althair menarik lengan Nayana keluar dari ruangan BK karena malas berurusan sama ketos ini dan tidak mempedulikan panggilan dari Bu Dida dan pak Hendra.

***

Tak terasa waktu sudah sore dan bel pulang pun sudah berbunyi, semenjak kejadian tadi Nayana dan Althair memilih untuk mengerjakan latihan soal.

"Woy Nay!" Panggil Jesslyn ketika Nayana baru saja keluar dari perpus.

"Betah amat lu di perpus sampe gak keluar-keluar" ucap Aurel.

"Betah lah orang gue tidur" jawab Nayana memang benar setelah ia selesai mengerjakan soal ia langsung tidur berbeda dengan Althair yang lanjut memeriksa hasil nya dan milik Nayana.

"Anjir bisa-bisanya lu kita dikelas gabut banget gak ada lu" ucap Leana membuat Nayana terkekeh.

"Balikk yoo" ucap Nayana mendahului mereka.

"Lo balik sama gue" ucap Althair mengingat tadi ia berangkat bersama Nayana.

"Ck engga mau gue mau bareng mereka" ucap Nayana.

"Gak bareng gue!" Ucap Althair tidak ada penolakan.

"Udah sana lu bareng dia aja nanti ngamok berabe" ucap Jesslyn membuat Althair menatapnya tajam.

"Hehehe peace Al ngerii amat" ucap Jesslyn sembari jari-jari tangannya membetuk huruf V. ✌️

Saat sampai diparkiran terlihat disana ada anak-anak Xiver yang sedang menunggu Althair.

"Kita duluan Nay" ucap ketiga teman Nayana dan diangguki oleh Nayana.

"Bye" ucap Nayana melambaikan tangannya.

"Al ada yang perlu kita omongin" ucap Aslan dengan ekspresi seriusnya.

"Apa?" Tanya Althair tetapi Aslan malah memberi isyarat seolah tidak didepan Nayana.

Althair yang mengerti pun menyuruh Langit dan Zendra untuk membawa Nayana dari sana.

"Emm cil anter gue jajan itu yu" ucap Zendra menunjuk penjual takoyaki sembari menarik tangan Nayana.

"Ishh males ah"

"Udahh ayoo" ucap Langit mendorong punggung Nayana agar tetap berjalan.

"Ada apa?" Tanya Althair pada Aslan.

"Dia bebas" ucap Aslan membuat dahi Althair mengerut.

"Kok bisa?"

"Dia dijamin sama bokapnya yang baru dateng dari luar negri" jelas Aslan.

"Kasih tau seluruh anggota Xiver buat waspada dan perketat keamanan Naya" ucap Althair yang langsung diangguki oleh Aslan.

"Gue gak mau Naya dijadiin targetnya lagi cuma buat Xiver bubar" lamjut Althair.

"Gue gak akan biarin lo nyetuh milik gue lagi" batin Althair.

Sementara disisi lain Nayana sedang membeli baso ikan sembari tangannya memegang sebuah coklat yang tadi ia beli.

Dor

"Ahhkk!!" Teriak Nayana kaget dan ternyata Zendra yang mengagetkannya.

"Zendra bangsat coklat gue!!!" Pekik Nayana saat melihat coklatnya yang terjatuh kedalam panci berisi baso ikan panas.

"Anjir Nay gue gak sengaja sumpah lagian kenapa lu lepas cil coklatnya jatuh kan" ucap Zendra sembari menyatukan kedua telapak tangannya.

"Ya lagian lu ngagetin dia ogeb" ucap Langit sembari menggeplak lengan Zendra.

"Ihhhh coklat gue belum juga gue buka Zendra!" Pekik Nayana saat si penjual baso ikan mengeluarkan coklatnya dari dalam panci.

"Aduhh neng kayaknya leleh iyeu teh coklatnya" ucap penjual baso ikan sebab air didalam pancinya mendidih.

"Kenapa?" Tanya Althair yang datang menghampiri mereka bersama Aslan.

"Coklat gue jatoh kepanci baso!!" Rengek Nayana pada Althair.

"Kok bisa?" Tanya Aslan heran kenapa coklat Nayana bisa masuk kedalam panci.

"Gara-gara si Zendra ngagetin si bocil terus ya gak sengaja lepas dari tangan si bocil" jawab Langit menjelaskan membuat Althair dan Aslan menggelengkan kepalanya.

"Sumpah gue gak sengaja kirain gak bakal lepas coklatnya" ucap Zendra membela diri.

"Pokoknya ganti coklat gue tiga kali lipat!" Ucap Nayana pada Zendra.

"Sana" ucap Althair.

"Oke-oke gue ganti tapi jangan ngambek lagi" ucap Zendra diangguki Nayana ia pun langsung ngacir lari untuk membeli coklat.


Hello holla hallo guys
Gimana sama part ini?
Semoga pada suka yaaaa jangan
Lupa buatt vote and coment

Kamis
04 April 2024
22.44

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 81.6K 141
Soon to be Published under GSM Darlene isn't a typical high school student. She always gets in trouble in her previous School in her grandmother's pr...
848 67 25
˗ˏˋ HAPPY READING ΛŽΛŠΛ— Sorry if there are mistakes in writing, for example please correct or not in the comments okay🀍 Geodemorgen algerald marvick...
2K 67 6
BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA BASTIAN ABRAHAM Laki laki tampan, berusia 18 tahun yang terkenal dengan sifat dingin dan cuek takdir mempertemukan n...
2K 52 7
Singkat saja pengen nulis cerita ini disini :) kisah Pengusaha muda yang di jodohkan oleh orangtuanya dengan seorang gadis anak geng motor sang pemb...