Harris membawa krow ke kursi nya "duduk"
krow mendudukkan badan nya di kursi kerja itu
Harris menyenderkan tubuhnya di lemari yang berisi berkas berkas di samping meja kerja nya "krow, kamu percaya transmigrasi"
krow menyilangkan tangan nya "Fifty-Fifty jawab krow
Harris ikut menyilangkan tangan nya, krow melanjutkan kata kata nya "ya karena gua yakin sekarang pasti banyak teknologi yang bisa ngewujudin hal itu, tapi setengah nya karena gua belum liat secara nyata"
harris membuka mata nya dan menatap krow dengan senyum nya "gimana kalo aku bilang,.. aku bukan orang yang ada di depan kamu ini, bukan orang yang sebenarnya?"
krow berdiri dan berjalan ke arah harris "lagi lagi Fifty-Fifty"
Harris membenarkan gaya berdirinya "jujur aku sebenarnya juga ngak percaya "
krow menatap Harris bingung "kenapa tanya gitu"
Harris mendudukan badan nya ke kasur "gimana kalo aku bilang, aku bukan caine"
krow Semakin bingung "bisa aja sih, ngak ada yang ngak mungkin tapi.."
harris menutup sebentar mata nya dan kembali berdiri "aku ngak tau harus bilang gimana"
ia sebenarnya ingin menutupi identitas asli nya kepada siapapun, tapi melihat kondisi saat ini, ia tak yakin bisa menyelesaikan semua nya sendiri, persetan dengan krow menganggap nya halusinasi atau gila, Harris tak mau mati street karena memikirkan semuanya sendiri
setidaknya jika ia mati hanya gara gara stres, krow ikut menemaninya
krow mengeluarkan ekspresi bingung namun segera menetralkan nya "ok ok, mungkin gua ngak siap buat informasi ini tapi lu bisa jelasin aja ngak, gua kepo sumpah?"
Harris berjalan mondar mandir di depan krow "aku bodo amat mau kamu ngangap aku gila halusinasi atau apalah itu" jeda Harris "gampang nya gini eumm aku ahh gua Harris, siswa SMA yang ngak sengaja ke teleportasi ke dunia ini karena,.. ada sistem yang eror dan gua, di beri misi oleh sistem buat ngubah cerita ini menjadi happy ending"
krow merasa nyawa nya setengah hilang kerena kata yang keluar dari mulut harus"hah gimana, m-misi apa?"
"gua harus bisa misahin Rion dari si FL yang sebenarnya mata mata dari CN"
krow menurut mata nya sebentar "siapa si FL itu?"
Harris menghela nafas berat "sial nya gua ngak terlalu ingat nama nya, tapi gua ingat kalo dia harusnya bakal ketemu sama kita malam ini, setelah tragedi pengeroyokan CN ke Caine"
krow memegang dagu nya "jadi kita harus gimana?"
"kita harus bisa buat dia tertarik sama orang lain, sebelum Rion ketemu sama si FL" jelas Harris
Harris memegang pundak krow "si FL akan pura pura jadi seorang EMS yang nyelamatin Rion karena tabrakan yang udah di setting sama anak CN" kata Harris sembari menatap papan tulis kosong di belakang krow
harris berjalan mendekati papan tulis itu "kita buat Rion ngak ketemu sama si FL aja, gampang kan" kata krow
Harris berdecak "sayangnya ngak akan semudah itu, di novel bahkan CN sampe nyoba 3 biar Rion bisa jatuh ke wanita itu, wanita itu masih anggota dari CN, mulut nya manis, semua orang pasti luluh"
krow kembali bingung "wait wait, novel?"
"i-iya novel, kenapa?" bingung Harris
"jadi ceritanya lu keteleport ke dunia novel, dan sekarang ini kita ada di dunia novel" tanya krow
Harris memberikan ekspresi tak yakin "yaa mungkin gitu" Harris kembali mendatarkan ekspresi nya "udah udah jadi gimana lu bisa?"
"gua coba" yakin krow ke dirinya sendiri
Haris pun menegakan badannya "oke kita turun, ini dah waktunya makan malam, gua pengen masak"
krow menahan tangan Harri "jangan masak"
Harris memutar badan nya ke belakang "kenapa"
krow melepaskan cengkraman tangan nya "terkahir kalo Caine masuk dapur, kayanya gas meledak"
Harris terkekeh "itu kan Caine, gua kan Harris"
krow memutarkan mata nya "orang orang bakal curiga ngak sih, masa tiba tiba Caine bisa masak"
Harris memukul kepala belakang krow "bisa masak ngak akan bisa bikin mereka curiga, bisa aja kan si Caine belajar"
krow ingin menahan Harris Yang akan keluar "t-tapi kan-"
Harris menutup mulut krow dan menarik kerah belakang krow "diem, gua ngak SE sabar dan se halus Caine, jan Ampe lu gua lempar dari balkon ya"
krow pun hanya diam saat di tarik oleh harris untuk turun
ternyata di lantai bawah belum ada siapa pun, Harris pun segera melepaskan tarikan nya pada krow dan beralih ke dapur, is mulai memasak
sedangkan krow? ia pergi ke kamar nya untuk berganti baju, Harris memang sedikit gila, ia memasak dengan baju yang tadi ia gunakan untuk pergi ke bar, benar benar gila
Harris mulai memotong motong semua sayur dan bumbu seperti bawang bawangan dan cabai
ia membuat masi goreng karena menurutnya itu adalah makanan yang paling simpel untuk di masak
tiba tiba seseorang berjalan mendekat "wahh kak ceine masak apa?"
Harris mematikan kompornya dan berbalik, ternyata di sana ada Mia yang sedang menatapnya yang tadi sedang memasak "nasi goreng Mia, kamu mau makan?"
mia berjalan mendekati kompor dengan sendok nya, ia menyuapkan satu sendok nasi goreng ke mulut nya, seketika mata nya membulat "enak banget kakk"
ia mengambil handphone dan memfoto nya, ia berkutat sebentar dengan handphone nya lalu segera mengambil piring "untung kak Caine masak banyak, kalo ngak bisa bisa aku habisin sendiri ini"
harris hanya terkekeh melihat tingkah mia, is pun memilih berganti pakaian di kamar nya "aku ganti baju dulu, yang lain di panggil"
tiba tiba dua laki laki dan satu perempuan datang ke arah dapur, orang itu adalah Makoto, riji dan key
key berjalan ke arah kompor "kaga meledak lagi kan ini" ia melihat nasi goreng di atas kompor itu, ia mencucinya sedikit, key kaget dengan rasa nya, ini lebih enak dari nasi goreng yang sering ia beli di cafe dekat rumah "buset, diam diam suhu nih si Caine"
key melambaikan tangan ke dua lelaki di belakang nya "sini cobain dah"
dua lelaki itu mendekat ke arah key, key menyuapi mereka secara bergantian
Makoto langsung berbalik dan mengambil piring "bye guys Nasi goreng nya mau gua abisin sendiri"
riji yang masih mengunyah menatap Makoto dengan tatapan tak suka "enwak ajwa" kata nya dengan mulut penuh
sedangkan di sisi lain, Harris sedang menatap lemari Caine yang di penuhi oleh baju dan celana panjang
tidak Harris tidak akan bisa tidur dengan ini, ia mulai membongkar semua nya dan memisahkan baju panjang dan pendek milik Caine
akhirnya Caine memutuskan mengunakan celana pendek berwarna hitam namun ia tak menemukan baju pendek
ia berpikir sejenak, ahh ada Rion, Untung saja kamar mereka berdekatan
tok tok tok
pintu kamar itu terbuka "ya ken- Caine? kenapa?" kata pria berurai ungu itu
Caine menggaruk tengkuknya "eumm gu-aku boleh pinjem baju pendek"
Rion menatap Caine aneh "baju pendek?"
Harris mengagukan kepala nya "oke bentar"
Rion kembali keluar dengan membawa 3 kaus pendek berwarna putih "ini baju gua yang udah kekecilan, harus nya pas buat lu"
Harris tersenyum "makasih" harris pun pergi dari sana
mendapatkan senyuman dari Caine tanpa sadar wajah Rion berubah bak kepiting rebus
"lucu, eh apaan dah" lirih Rion
harris pun berganti baju dan keluar dari kamar nya, saat ingin turun ia berpapasan dengan Rion "mau turun?"
Harris mengangguk "yupp" Harris sedikit salah fokus melihat Rion yang mengunakan celana tidur dan kaos hitam polos nya
mereka pun turun bersamaan, para anggota yang sedang makan di bawah kaget melihat merek berdua, mereka memang sama sama petinggi di keluarga ini, namun mereka jarang sekali mengobrol, apalagi hingga tertawa bersama seperti ini
bukan hanya itu, pakaian caine Sangat berbeda, baju dan celana pendek, setau mereka Caine adalah orang yang tidak suka dengan baju pendek karena sangat mudah kedinginan
Rion menatap anggota tnf yang sedang makan bersama "pada makan apa?"
"ini nasi goreng buatan Caine" jawab riji sembari berseneder pada sofa karena kenyangan
Rion menatap Caine bingung "gas nya ngak meledak kan?"
arghh gas lagi gas lagi, apakah Caine sebodoh itu dalam dunia perdapuran
"engak,mending coba sendiri aja sana" kata Harris lalu pergi untuk duduk di samping meja
Mia yang sadar atas kedatangan Rion pun berseru untuk memberi tau seberapa enak masakan Caine "papii!! udah coba masakan kak Caine belum? enak banget tauu" Seru Mia
harris menatap Mia bingung, apa apaan itu papi?
"jangan bingung tuan"
Harris kaget akan suara itu "kak Caine kenapa?" tanya Mia yang bingung melihat Caine yang tiba tiba saja berlagak kaget
harris tersenyum paksa "ngak papa"
"hampir semua anggota memanggil ML dengan sebutan papi, sedangkan mereka akan memanggil FL dengan sebutan mami, sang FL juga dapat dengan mudah merebut hati para anggota hingga tak sulit untuk FL masuk ke keluarga ini" jelas robot sistem
tiba tiba harris merasakan seseorang duduk di samping nya "masakan lu enak, kapan belajar nya?"
harris mengedipkan mata nya beberapa kali "a-ah aku emang bisa masak"
"ohh"
tringgg "alur berubah 10%"
tiba tiba suara pintu terbuka menyapa pendengaran Harris "huaaa papii" ah suara siapa lagi itu
jika tak salah, dia adalah member paling kecil di sini, eumm souta? entah benar atau tidak itu yang Harris ingat
Harris berdiri "souta kenapa" Harris berjalan mendekat ke arah pemuda berurai biru itu
souta menatap Harris dengan mata nya yang berkaca kaca "kucing souta matii, huaa" yang benar saja?! hei kita ini mafia
harris memeluk souta "Its ok souta, dia pasti senang bisa ketemu temen temen nya si surga"
Harris mencoba untuk tidak memperdulikan tatapan kaget orang orang di sana, apakah benar ini Caine!? kenapa manusia setengah es ini tiba tiba menjadi lembut sekali
tak mempedulikan keanehan Caine souta langsung saja membalas pelukan Caine "Caine....."
semua orang mencoba menenangkan souta tak terkecuali Rion, mereka semua mencoba agar souta mau mengiklaskan kucing yang telah ia rawat sejak bangku sekolah menengah pertama itu
souta mulai tenang, semua dapat kembali ke aktivitas mereka, namun tidak dengan Harris
souta tak mau lepas dari diri nya "souta aku mau ke kamar mandi bentar ya"
souta mengeratkan pelukan nya "jangan Caine!!"
oke seperti nya malam ini ia harus tidur dengan souta yang menempel pada badan nya
beberapa jam berlalu, Harris bangun dari tidur nya, badan nya cukup sakit sebab harus tidur di sofa dengan posisi yang sangat amat tidak nyaman
ia mengerakan kaki nya, ia merasa benda asing menutupi badan nya..... slimut?
ia tak yakin jika ia mengunakan selimut saat ia tidur, ah sudahlah tak penting juga, mungkin itu hanya slimut yang di berikan anak anak sebab iba melihat Caine yang tidur di sofa dengan souta
ia mencoba memindahkan tangan souta, Harris membenarkan posisi tidur souta dan berjalan menjauh dari rumah tamu, sepertinya ia harus mandi dan melanjutkan istirahat nya di kamar karena ini masih malam
saat ingin ke dapur ia melihat riji dan gin yang sedang sibuk dengan game nya "riji..gin.."panggil Haris
"iya apa" saut riji tanpa lepas dari handphone nya
caine membuka kulkas untuk mengambil soda kalengan yang tersedia di kulkas "kalo dan selesai main game nya, tolong pindahin souta ke kemar, oh ya cepetan tidur ini Udah malem banget"
gin pun mematikan handphone nya "iya iya, cerewet amat lu sekarang, kaya ibu ibu"
Harris memutar mata nya malas, apa apaan ini 'ibu ibu' di dunia nya yang dulu memang Harris adalah penyuka sesama, namun Harris yakin 100% jika dia adalah pihak atas
oke seperti nya meminum soda sebelum tidur adalah pilihan yang sangat amat salah, kenapa? perut Harris kini benar benar sakit
handphone Harris terus saja berbunyi, sialan siapa sih yang mengirimi nya pesan Tengah malam seperti ini
harris ingin mengambil handphone nya di nakas samping kasur nya, namun
pyarrrr, ah sialan kenapa gelas ini harus jatuh
tak lama pintu kamar Haris di buka dengan kasar "Caine!? ada apa?!" ah itu Rion, kenapa dia masih bangun
Harris hanya menggeleng, ia tak bisa menahan sakit pada perut nya
Rion berjalan mendekat "dan lu tidur aja, ini gua yang beresin"
Rion segera membereskan kekacauan yang Caine buat, dengan telaten Rion membersihkan keping demi keping pecahan kaca yang berserakan itu
setelah semuanya selesai Rion kembali berjalan ke arah Caine "ada apa?"
Harris menghela nafas panjang "p-perut ku sakit"
Rion bingung sebabnya tidak ada apotik yang buka 24 jam di daerah dekat rumah nya, ia membuka handphone nya
dia menemukan satu cara namun.. ah sudahlah Rion akan menurunkan ego nya demi sang tangan kanan kesayangan nya itu, eh apa kesayangan tidak tidak
Rion berjongkok di samping caine, ia menyibakkan baju Caine yang menyebabkan perut Caine terekspos
tangan besar Rion mulai mengusap permukaan datar itu, ahh rasanya sangat nyaman, usapan itu membuat rasa sakit perut harris menghilang
melihat Harris yang sepertinya mulai tertidur rion memindahkan tangan nya namun
grepp, tangan nya di tahan oleh harris "jangan pergi, perut ku sakit"
apa yang harus ia katakan jika anak anaknya melihat ia tertidur dengan sangat wakil, tapi ia sangat kasian melihat Harris yang kesakitan "ah baiklah aku akan tidur di sini malam ini"
Rion pun beranjak ke kasur Harris, ia merebahkan tubuh nya pas di samping harus dan menarik selimut untuk menutupi badan mereka
tangan Rion mulai masuk ke baju Harris untuk kembali mengusap usap perut harris
sepertinya ini akan menjadi malam paling nyaman Harris
malam pun berlalu, kedua nya kini masih saja berada di alam mimpi
kini Rion tangan Rion memeluk pinggang Caine dan Caine yang menegelamkan muka nya di dada Rion
sedangkan di bawah Mia dan riji sedang sibuk sendiri, jam 3 pagi Mia rewel ingin di masakan oleh Caine lagi
riji memutar mutar kan kunci mobil di tangan nya "aelah udah beli aja, kasian kak ceine kemaren di tempelin souta, pasti cape, jam tiga juga gila banget kamu"
sedangkan Mia duduk di kursi dapur sembari melipat tangan nya "aku mau nya di masakin kak caineee" rengek Mia "lagian paling jam segini juga cuma beli di sevel"
"ya sana kalo kamu ngak kasian sama kak Caine, bangunin aja" putus riji
Mia menjadi bimbang, ia ingin Caine memasak lagi, tapi ia juga kasihan, ahh tidak apalah
Mia pun akhirnya naik ke lantai atas dan berjalan ke pojok, saat ingin mengetuk pintu Caine, ia baru tersadar, kamar sang kepala keluarga terbuka, kemana orang itu pagi pagi begini
Mia menutup pintu kamar Rion dan beralih ke kamar Caine
tok tok tok, Tak ada jawaban
tok tok tok, "kak Caine"
masih tak ada jawaban, Mia mencoba membuka pintu Caine, ah tidak di kunci
saat Mia membuka pintu tersebut alangkah kaget nya ia melihat pemandangan Rion dan Caine yang berpelukan, ia mengirimkan itu di grup chat keluarga mereka
Mia pun tersenyum dan mengurungkan niat nya untuk membangunkan Caine
sedangkan di grup chat mereka
Rion pun terbangun karena merasa ada suara, tapi entah kenapa rasanya ia tak rela jika harus melepaskan pinggang Caine, Rion rasa pinggang Caine benar benar pas untuk di dekap rasa nya nyaman
"eumm" racau Caine yang mungkin terganggu dengan pergerakan Rion
melihat Caine yang terganggu dengan pergerakan nya, Rion segera mengusap usap rambut Caine Agar kembali tertidur
mereka kembali tertidur hingga matahari mulai menampakkan atensi nya, harris mulai membuka mata nya
dada rion lah yang pertama Harris lihat "e-eh Rion.."
Harris baru menyaadari jika tangan Rion memeluk pinggang nya "Rion.. rion" panggil Harris
Rion pun terbangun "apa Caine.." jawab nya dengan suara parau khas bangun tidur
"lepas dulu, nanti pada liat" kata Caine sembari mencoba memindahkan tangan Rion
bukan nya melepas rangkulan tangan nya justru Rion menurunkan badan nya dan menegelamkan wajah nya pas di perut Caine
tringg "alur berubah 36%"
harris kaget dengan peningkatan perubahan alur yang sangat amat tinggi
harris mengusap surai Rion "ayo, kita harus briefing buat hari ini" setiap pagi mereka akan berkumpul untuk briefing karena memang aktivitas mereka selalu padat
harris kembali mengguncang badan Rion "ayo kita turun, kasian anak anak pada nuguin"
"KAK CAINE TOLONGGG"
"PAPI KROW BAWA MOTOR MASUK RUMAH"
"KAK CAINEE INI BIAWAK NYA NGEJARR"
"TOLONG WOY BIAWAK SIAPA INI"
"WOY TEH GUA ITU JAKI"
"GINN GENDONG GIN TAKUT GUAA"
Rion menghela nafas kasar, oke dia harus turun sebelum rumah ini hancur
Rion dan Caine segera bagun dan berlari untuk turun
terlihat di bawah sudah ada satu motor yang berada di depan tangga dengan krow di atas nya dan riji yang di gendong oleh gin
"ada apa ini!?" kaget Rion saat turun ke bawah
"ini yon, ada biawak masuk tadi" jelas gin "eh turun sat udah pergi biawak nya" kata gin pada riji
caine mangaruk kepala nya "terus ini motor siapa?" tanya Caine, seingat nya mereka tak memiliki motor seperti ini
krow pun ikut bingung "guys ini motor siapa?"
seperti inikah pagi di hood mereka? harris jujur saja kaget
spontan!
btw buat kalian yang bingung kenapa aku nulis nya harris-caine Harris-caine karena kalo lagi ada di POV Harris aku bakal pake sebutan Harris sedangkan kalo aku ada di POV yang lain aku bakal pake Caine okeee