Pesona Paman Seno

By Valerie_Ophelia

4.6M 74.4K 2.7K

[SUDAH TERSEDIA VERSI E-BOOK] Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rind... More

Prolog
Mulai Beraksi
Pura-Pura Polos
Tarik Ulur
Menarik Perhatian Seno
Perhatian Rindu
Terganggu?
Film Horor
Canggung
Ruangan Seno
Ruangan Seno #2
Hampir Tercyduk
Menjalin Hubungan
Menjemput Seno
Bermain Sebentar
Terlambat Pulang
Terbuai
Enak, Paman!
Sandiwara
Pembelaan Seno
Mesra Bersama Paman
Gagal
Semakin Lengket
Getaran Asing
Manja
Pertama Kalinya
Pertama Kalinya #2
Terjatuh
Susah Tidur
Lengket
Tidak Pulang
Kesal
Sembunyi
Saling Cinta
Kamar Rindu
Melepas Rindu
Melebur Bersama
Tak Cukup Sekali
Tanda Merah
Bertemu Kembali
Pesan Misterius
Masih Rahasia
Permintaan Seno
Bertengkar
Menjauh
Panggilan Video
Mengikuti Rindu
Sendirian
Berdua Saja
Masuk Angin?
Kesedihan Rindu
Bertemu Om Rudi
Mencari Seno
Salah Paham
Kamu Milikku
Hamil?
Kabar Bahagia
Terbongkar
Kelabu
Kembali Bersama
Restu Rudi
Mengunjungi Anakku
Malam yang Panjang
Balas Dendam Belum Berakhir
Hanum yang Malang
Tamu yang Tidak Diharapkan
Kenyataan Pahit
Balasan untuk Hanum
Info E-book

First Kiss

152K 1.9K 24
By Valerie_Ophelia

PESONA PAMAN SENO | First Kiss

"Ri-Rindu.." ujarnya dengan suara gugup. Pria itu menatap sekitar dengan panik. Dan baru menyadari akan posisinya yang tengah memangku keponakan istrinya itu.

"A-Apa yang terjadi?" Seno masih mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi pada mereka.

Netra gelapnya berpendar liar sekaligus panik kala melihat penampilan Rindu yang acak-acakan. Surai gelapnya yang biasa rapi terlihat kusut. Bibir ranum yang semerah ceri tampak membengkak dan basah. Juga tali gaun tidur yang gadis itu kenakan jatuh menjuntai di lipatan sikunya. Membuat penampilan gadis itu semakin terlihat panas.

Rindu tak langsung menjawab pertanyaan dari Seno. Gadis itu memilih untuk menyandarkan kepalanya di dada bidang Seno. Sembari meremat lengan berotot pria itu.

"Paman tiba-tiba mencium Rindu." balasnya dengan suara lirih.

Seno yang mendengar penuturan Rindu seketika membelalak. Apa benar dia yang sudah membuat gadis itu seperti ini? Bagaimana bisa dia mencium keponakan istrinya sendiri?

"I-Itu tidak mungkin. Paman tidak mungkin melakukan itu pada kamu, Rindu." elak Seno dengan wajah kalut. Dengan sedikit kasar dia mendorong tubuh ringkih Rindu hingga terduduk di sampingnya.

Rindu yang mendengar Seno mengelak seketika merasa sakit hati. Dia juga merasa terhina dengan perlakuan pria itu.

"Jadi Paman secara tidak langsung sudah menuduh Rindu berbohong?" tanya gadis itu dengan mata berkaca-kaca. Saat ini dia tengah memerankan perannya seperti seorang korban yang tidak berdaya.

Gadis itu terduduk kaku dengan kepala tertunduk. Bahunya bergetar dan terdengar isakan yang keluar dari bibirnya.

Melihat Rindu yang mulai terisak membuat Seno semakin kalut. Pria itu lantas meluruhkan tubuhnya menjadi bersimpuh di depan Rindu. Lalu Seno mencengkram kedua pundak polos gadis itu dengan sedikit penekanan.

"Paman minta maaf, Rin. Paman benar-benar tidak sadar dengan apa yang Paman lakukan." ujar Seno dengan raut penuh penyesalan.

Sebenarnya Rindu merasa tidak tega melihatnya. Namun kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Dia ingin memanfaatkannya untuk menjerat Seno. Tapi..

"Iya, Paman. Rindu akan melupakannya dan menganggap semua ini tidak pernah terjadi." balas Rindu dengan wajah sendu. Akhirnya dia memilih untuk membuat semuanya terasa mudah. Untuk kali ini dia biarkan dirinya mengalah.

Mendengar apa yang Rindu katakan, entah kenapa Seno merasa tidak senang. Dia merasa tidak rela jika gadis itu melupakan ciuman mereka. Namun bukankah ini yang terbaik?

Sekali lagi Seno menatap manik bening Rindu dengan tatapan intens. Membuat Rindu merasa malu dan tanpa sadar menggigit bibir bawahnya. Hal itu sukses membuat sesuatu di dalam diri Seno yang semula surut seketika kembali ke permukaan dalam waktu sekejap.

"Paman.." lirih Rindu ketika Seno tiba-tiba mengapit ujung dagunya dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.

"Entah kenapa mendengar kamu ingin melupakan kejadian ini membuat Paman merasa tidak senang." kata Seno menyuarakan kegelisahannya.

Rindu yang mendengarnya seketika menyatukan alisnya dengan tatapan bingung. Lalu apa yang sebenarnya pria ini inginkan? Apa jangan-jangan..

Belum sampai Rindu mencerna ucapan Seno barusan, pria itu sudah lebih dulu mendekatkan wajahnya pada wajah Rindu. Ibu jari Seno bergerak mengusap permukaan bibir Rindu dengan gerakan seduktif. Netra elangnya tak lepas menatap berbagai ekspresi yang gadis itu tampilkan.

"Paman tidak ingin kejadian ini berakhir begitu saja, Rindu." ujar Seno berbisik. Suaranya seolah hilang karena hasrat yang menguasai dirinya.

"Maksud Pam-umpphh.."

Tbc.
______

Part lengkap nunggu versi e-booknya rilis ya guys yaa
Atau temen² bisa baca di Stary
Linknya udah aku spill di bio

Continue Reading

You'll Also Like

12K 1.2K 16
Cerita lama yang akan dirilis kembali dalam versi yang berbeda 🤍
18.9K 807 35
Pacaran beda 7 tahun mungkin udah biasa ? Perempuannya lebih tua mungkin sudah ada ? Tapi gimana kalau si cowok masih smp yang notabene umur 14 tahun...
1.2M 53.5K 49
Ini cerita udh didelete beberapa bagian tapi direpost lagi karna masih ada yang mau baca. Dimulai dari "Bagian 1" (30.11.16) akan dilanjut ke bagian...
1.5M 142K 55
[SUDAH TERBIT, PART MASIH LENGKAP] Aku, kamu, dia bahkan semesta tidak akan pernah bisa mengatur hati semua orang bahkan cinta didalamnya. Maka alasa...