[Disclaimer cerita hanya karangan belaka, peminjaman nama tokoh dan visual tidak untuk di bawa ke real. ]
•••••••
"Sing ini gawat! " Leo dengan wajah panik nya terlihat jelas, ia bahkan tanpa sengaja mencengkram kerah baju Sing yang masih mencoba mencerna situasi saat ini
Ayolah, dirinya baru saja terbangun dengan paksa akibat Leo yang menggedor-gedor pintu kamar nya, dan saat dirinya membuka pintu pria dengan tanah lahir yang sama dengan nya itu tiba-tiba saja sudah menarik kerah baju nya begitu saja dengan wajah panik
"Bocah kurang ajar, kamu baru saja membangunkan ku dengan paksa dan sekarang tiba-tiba saja mencengkram kerah baju ku, aku akan adukan dengan Lex Hyung nanti" Sing memgomel saat kesadaran nya telah pulih, ia menatap sebal kepada Leo yang kini sudah melepaskan cengraman bajunya dan tersenyum tanpa dosa
"Tapi ini serius, ini sungguh gawat. " Dan seketika raut wajah itu kembali berubah menjadi panik hingga membuat Sing jengah melihat nya
"Apasih? Apa yang gawat? "
"Zayyan " Satu nama yang Leo sebutkan itu berhasil membuat Sing menegakkan tubuhnya, tatapan nya berubah serius
"Ada apa dengan kesayangan ku? "
"Kesayangan kita. "
"Persetan Leo, cepat katakan ada apa dengan Zayyan! "
"Sepertinya kamu harus melihat nya sendiri. " Dan tanpa banyak kata Sing segera meminta Leo untuk menunjukkan di mana Zayyan berada
••••••
Sing tidak dapat mengedipkan matanya dalam beberapa detik, hal yang dirinya lihat saat ini benar-benar di luar pemikiran nya
Di sana, di atas sofa. Zayyan tengah duduk meringkuk dengan tatapan memelas nya kepada Leo dan dirinya, bukan itu yang aneh, tetapi dua telinga kucing yang menyembul di balik rambutnya, serta ekor putih lembut panjang yang kini tengah melingkar pada pahanya
"WHAT THE F— tunggu tunggu, bagaimana bisa? Zayyan katakan pada ku bahwa telinga dan ekor itu adalah mainan?! "
Sing hampir saja mengumpat karena rasa terkejutnya, namun segera dirinya sebisa mungkin untuk mengendalikan diri dan kembali menatap si manis yang masih meringkuk di sana
"Mainan apanya jika di tarik saja tidak bisa dan dia kesakitan?! " Imbuh Leo, yang segera membuktikan nya dengan menarik salah satu telinga kucing itu hingga Zayyan memekik seketika
"Ya! Telinga ku! " Pria manis itu mendesis galak, ia mengusap-usap telinganya yang baru saja di tarik Leo tanpa perasaan.
"Lihat. Dia menjelma menjadi setengah kucing sekarang. "
Baiklah, Sing percaya.
"Itu sungguhan? Tapi bagaimana bisa, cepat jelaskan pada ku apa yang terjadi. " Pria tampan itu menatap keduanya meminta penjelasan, Zayyan terlihat enggan untuk menjawab, sedangkan Leo terlihat gugup akan tatapan tajam Sing
"Itu— jadi begini. "
•••••••
"Apa itu? Paket? " Kepala Leo menyembul seketika dari balik bahu sempit Zayyan yang kini tengah berdiri pada ambang pintu rumah mereka, baru saja si manis menerima sebuah paket dengan nama pengirim yang tidak jelas
"Hum untuk ku, tetapi aku tidak tau dari siapa. " Jawabannya dengan tatapan yang tak lepas dari sebuah kotak berukuran sedang di tangan nya
"Coba di buka dulu. " Usul Leo, dan pada akhirnya Zayyan memilih untuk masuk kedalam dengan Leo yang senantiasa mengikutinya
Keduanya duduk di sofa sekarang, dengan Zayyan yang mulai membuka isi dari paket tersebut, dan hal yang keduanya dapatkan adalah sebuah kue coklat dalam bungkusan yang cantik
"Ini kue. Sepertinya dari fans"
"Terlihat enak, aku ingin mencobanya" Namun baru saja tangan Leo terangkat, Zayyan sudah menjauhkan toples kue itu dari jangkauan sang maknae
"Jika sebuah makanan aku akan pelit! " Ujarnya dengan galak, membuat Leo hanya dapat memutar kedua matanya dengan malas, untung saja makhluk menggemaskan ini adalah kesayangan nya jika tidak Leo pasti sudah menendang pantatnya
Tanpa ragu Zayyan mulai membuka toples itu, satu buah kue ia coba, rasa manis yang meleleh pada lidahnya membuat dirinya merasa begitu senang karena kue yang ia dapat benar-benar enak, dan hingga ada kue ke lima dirinya tiba-tiba saja merasa aneh, kepala nya sedikit pusing
"Hei? Ada apa? Apa ada sesuatu yang salah?! Zay?! "
Pria manis itu terlihat cegukan, membuat Leo semakin panik
"Tunggu biar aku ambilkan air, aih salah siapa makan tidak bagi-bagi. "
Pria Gemini itu segera berlalu menuju dapur untuk mengambilkan air minum, namun baru saja dirinya akan menuangkan air ke dalam gelas, suara jeritan Zayyan seketika terdengar hingga membuat Leo tak sengaja melempar gelas itu dan kembali berlari dengan panik menuju ruang tengah
Dan saat itu hal yang dirinya lihat adalah Zayyan yang sudah berubah memiliki telinga dan ekor kucing tengah berdiri di atas sofa dengan pandangan terkejut dan bingung nya kepada Leo yang seketika mematung.
••••••
Sing memijit pelipisnya yang terasa pening seketika, dirinya tak habis fikir mengapa Zayyan semudah itu menerima makanan dari paket asing yang dia terima
"Jangan memarahi ku. " Ujar si manis dengan lesu, mata bulatnya menatap Sing memelas, kedua telinga halus nya turun ke bawah, serta ekornya yang menjuntai dengan lesu. Tanpa sadar Sing meneguk ludahnya karena tenggorokan nya mendadak kering, Zayyan menjadi berlipat-lipat lebih lebih manis dengan telinga dan ekor kucing itu, telinganya sedikit memerah tanpa dirinya sadari
"Hhh~ baiklah, jadi Le— YAK! KAU MIMISAN?!" Sing menatap sangsi kepada Leo yang saat ini tengah mencoba menghapus darah yang mengalir dari hidung nya, ia tak habis pikir bahwa maknae itu bisa sampai mimisan di situasi seperti ini
"Sial dia terlihat imut Sing, bagaimana aku bisa kuat?! " Ujar Leo dengan melankolis, meskipun jujur Sing sangat mengakui bahwa Zayyan yang seperti ini sangat tidak aman bagi kesehatan jantung nya
"Ekhem, kesampingkan itu, sekarang bagaimana kita harus menjelaskan nya pada member yang lain ataupun Manager Nim? Aku benar-benar tidak tau bagaimana harus menjelaskan situasi yang terjadi saat ini. "
// Tok Tok //
"Sing, Leo, Zayyan?! Apa kalian di dalam. "
Oh tidak, sepertinya keberuntungan Sing benar-benar habis hari ini.
•••••••
"Jadi sekarang? Kita memiliki seekor kucing? " Hyunsik berujar dengan wajah tak bersalahnya, ia menatap takjub pada Zayyan yang kini sedang bergelung nyaman dalam pelukan Wain yang tengah mengelus-elus telinga putih berbulunya, meskipun hal itu harus membuat Sing dan Leo cukup kepanasan karena Zayyan menjadi sangat manja pada siapapun saat ini, dan Wain serta Beomsoo terlihat sangat menikmati hal itu
"Ini kue nya? " Lex bertanya, dengan setoples kue yang kini tengah berada dalam genggaman nya, ia tak habis fikir bagaimana bisa hanya dengan memakan kue dapat merubah Zayyan menjadi Hybrid seperti itu
"Iya benar Hyung itu kue nya. " Leo menjawab, meski tatapan nya tak lepas dari si manis yang masih bermanja ria dengan Wain
"Bagaimana bisa dirimu memakan sesuatu dengan begitu sembarangan Zayyan, astaga bagaimana jika itu berisi racun atau hal lebih berbahaya lain nya ka—" Hyunsik tak bisa melanjutkan ucapan nya saat mata polos itu kini sudah menatap kepadanya dengan begitu lugu, dalam hati dirinya berteriak frustasi bagaimana bisa Zayyan menjadi berlipat-lipat lebih menggemaskan saat ini
"Baiklah, aku kalah. "
Lex terlihat menghela nafas, mereka baru saja comeback dan masih dalam masa promosi, bagaimana bisa tiba-tiba mengalami hal seperti ini sekarang, ini bukan hal sepele
"Hey, ada surat di bungkusan nya" Ujar Davin saat setelah dirinya menemukan secarik kertas pada sisa bungkusan kue itu, ia segera menyerahkan nya kepada Lex
[ To : Zayyan, semoga hari mu menyenangkan, maaf ya jika aku sedikit jahil tapi itu tak akan membahayakan mu kok, efeknya akan hilang dalam waktu tertentu yang penuh keromantisan, jadi semangat ya! ]
"Orang gila. " Tanpa sadar Lex sedikit memgumpat, bagaimana bisa orang asing ini memberikan sebuah hal aneh kepada idola nya, dirinya tak habis fikir
"Jadi tidak ada cara untuk mengembalikan Zayyan segera, begitu? " Gyumin bertanya, dirinya kini tengah terduduk pada sisi sofa di sebelah Wain yang masih memangku Zayyan, tangan nya gatal ingin sekali mengelus ekor putih halus itu yang tengah bergerak dengan senang
Namun Zayyan benar-benar seperti kucing yang sangat sensitif jika ekornya di sentuh, si manis langsung saja menatap galak kepadanya dengan bulu yang mekar karena kesal
"Mau tidak mau agensi harus mengetahui ini, dan untuk sementara Zayyan jangan berkeliaran keluar rumah tanpa di temani oleh Sing atau Leo, untuk kedepannya biar aku dan Manager Nim yang memikirkan nya. " Itu adalah keputusan akhir yang Lex ambil untuk sementara
"Baiklah jika begitu, dan YA! BEOMSOO HYUNG JANGAN TEMPELKAN BIBIR MU PADA PIPI KESAYANGAN KU! " Sing sepertinya harus mengamankan Zayyan dari manusia-manusia yang sangat ingin merebut si manis kesayangan nya itu.
•••••••
"Mandikan! " Sing dan Leo terlihat saling berpandangan sejenak, si manis tengah merajuk saat ini, dengan pipi menggembung dan ekor yang bergerak ke kanan kiri menandakan bahwa Zayyan tengah kesal
Singkat cerita, sebenarnya Sing dan Leo hanya meminta Zayyan untuk mandi, namun pria manis itu langsung menolaknya dan berdesis galak kepada keduanya yang berniat mendekat, hingga akhirnya Zayyan menyerah namun dirinya ingin mandi jika Leo dan Sing yang memandikan nya
Keduanya tak masalah jika itu adalah kucing sungguhan, tetapi ini adalah Zayyan! Garis bawahi! INI ADALAH ZAYYAN YANG BERUBAH MENJADI SETENGAH KUCING MENGGEMASKAN
"Zay kami tidak mungkin memandikan mu. " Leo berusaha menjelaskan dengan tenang, meski pikiran nya kini sudah bercabang kemanapun
"Kenapa? Aku kan hanya ingin di mandikan oleh kalian. " Wajah cemberut itu berubah kembali menjadi memelas, membuat Sing dan Leo sedikit mengumpat dalam hati karena Zayyan sangat ahli memainkan perasaan mereka yang sangat lemah terhadap nya
"Tapi Love, aku dan Leo tidak mungkin memandikan mu. "
"Kenapa tidak mungkin?"
"Karena itu akan berbahaya. "
"Berbahaya kenapa? "
Sial, bagaimana Sing harus menjelaskannya sekarang
"Kalian sudah tidak menyayangi ku ya? " Oh tidak, ekspresi itu sangat tidak baik bagi kesehatan jantung keduanya, darah mereka berdesir, dan pada akhirnya dengan sangat penuh kesadaran baik Sing dan Leo memutuskan untuk memandikan Zayyan secara bersama-sama.
"Baiklah.... "
"Sungguh? Aku menyanyangi kalian! " Pria manis itu melompat begitu saja memeluk tubuh kedua pria tampan itu, beruntung Leo dan Sing memiliki keseimbangan yang bagus untuk menangkap tubuh kecil Zayyan
// cup cup //
Keduanya mematung, sedangkan si manis sudah turun begitu saja dari gendongan kedua pria tinggi itu tanpa wajah bersalah, dirinya bersenandung riang menuju kamar mandi tanpa memperdulikan Leo dan Sing yang kini tengah di penuhi semburat merah bagaikan tomat busuk pada wajah keduanya
Baru saja, Zayyan mencium bibir mereka secara bergantian. Sungguh Zayyan yang menjadi Hybrid seperti ini sangat tidak aman bagi jantung keduanya.
•••••••
"Astaga Zayyan berhenti menciprati kami dengan air! "
"Oh astaga kulitnya halus sekali. "
"Sing hentikan otak kotor mu! "
"Cih, katakan itu pada seseorang yang sudah mimisan sekarang. "
"Sial Zayyan aku benar-benar ingin menerkam mu. "
"Sing! "
"Ya Leo mimisan mu semakin deras! "
Tamat / bersambung?
Koment nya sayang sayang ku~