Cinta Sang Prajurit (END)

By zardnst

159K 11.4K 829

Ini hanya sebuah fiksi dan jangan sangkut pautkan kepada real life. Selamat membaca. Jangan lupa untuk voteny... More

Karakter
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
info
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Minta Saran
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
info
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Bab 58
Bab 59
bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
promosi
sad info
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
info info
Bab 76
Bab 77
Bab 78
Bab 79
Bantu ramein
Bab 80
Bab 81
Bab 82
Bab 83
Bab 84
Bab 85
Bab 86
info info
Bab 87
promo lagi
Bab 88
Bab 89
Bab 90
Extra Bab Part 1
Extra Bab Part 2
info lagi
Mampir mampir

Bab 6

1.9K 125 7
By zardnst

Selamat Membaca..

















Hari berganti minggu, kejadian itu telah terjadi lebih dari dua minggu yang lalu. Hari sekolah semester baru telah dimulai.

Para murid kembali ke aktivitas belajarnya, bagi kelas 12 ini adalah semester terakhir mereka sebelum akhirnya mereka harus lulus dari SMA Argantara.

"GITOOOO AYO TURUN NAK SARAPAN DULU." Panggil bunda indah dari lantai bawah.

"IYA BUN, INI GITO MAU TURUN." ucap gito yang sama-sama teriak dari kamarnya.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah gito dari tangga terdengar, dia pun langsung menuju ruang makan. Karena disana sudah ada adek dan kedua orang tuanya yang sedang menunggu dia.

"Pagi dek, bun, yah." Sapa gito.

"Pagi bang." Balas mereka bersamaan.

"Yuk sarapan dulu." Ucap bunda.

"Iya bunda." Jawab mereka bersama.

Hanya ada keheningan di meja makan, yang terdengar hanya suara sendok yang saling bertautan saat mereka fokus makan.

Skip selesai makan.

"Kalian mau berangkat bareng atau beda mobil?" Tanya bunda indah.

"Satu mobil aja bun, abang lagi malas bawa mobil sendiri." Balas gito yang sudah membereskan piring makannya.

"Yaudah ayo bang, nanti kita malah telat lagi." Ucap kathrina yang sudah berdiri sambil pamitan kepada kedua orang tuanya diikuti oleh gita.

"Iya duluan aja ke mobil dek." Ucap gito.

Kedua adiknya pun sudah berjalan keluar rumah dan menunggu gito di mobil mereka.

"Yaudah bun, yah, gito berang dulu kalau gitu. Assalamu'alaikum." Ucap gito sambil menyalam punggung tangan kedua orang tuanya.

"Wa'alaikumsalam nak. Hati-hati bawa mobilnya." Ucap kedua orang tuanya.

Gito pun sudah sampai ke mobil mereka, dan mereka pun berangkat ke sekolah.

Skip sekolahan.

Sesampainya di sekolahan, gito langsung memarkirkan mobil mereka. Mereka bertiga pun keluar bersamaan setelah gito selesai memarkirkan mobil mereka.

"Yuk, biar abang antar kalian berdua." Ajak gito menggandeng tangan kedua adiknya.

Mereka pun berjalan bersama, yang pertama kali diantar gito adalah kathrina. Karena kelas kathrina yang pertama kali dapat, setelah itu baru kelas gita.

"Yaudah bang, atin masuk dulu ya. Abang jangan cabut mulu kerjaannya." Ucap kathrina yang selalu memperingatkan abangnya itu.

"Iya dek, sana masuk." Ucap gito.

Kathrina pun masuk ke kelasnya, gito pun langsung melanjutkan jalannya mengantar gita yang berada di lantai 2. Sedangkan kelas gito, dia berbeda gedung sama kedua adiknya.

Karena gito ips, sedangkan kedua adiknya ambil jurusan IPA saat itu.

"Sudah masuk sana." Ucap gito.

"Iya bang, aku duluan ya bang." Pamit gita lalu masuk ke dalam kelasnya.

Setelah gito melihat gita masuk, baru gito pergi menuju ruangan kelasnya. Sempat dia melihat shani sedang asik berbicara di balik jendela kelas mereka, tapi gito tidak memanggilnya melainkan hanya menatap dan lalu pergi dari sana.

Skip istirahat.

"To, seperti biasa kantin rame amat." Ucap dhey.

"Namanya jam istirahat dhey, pasti bakal rame terus tuh kantin." Cicit daniel.

Plak

"Sakit dhey." Ucap daniel yang mendapatkan pukulan keras dibahunya.

"Guys, kalian duluan aja ke kantin. Gua mau ke lapangan basket bentar." Ucap gito yang langsung pergi meninggalkan teman-temannya.

Zean dkk langsung pergi ke meja feni dkk, karena mereka biasa duduk disana.

"Eh kalian cuma berempat?" Tanya shani.

"Iya ci." Balas dhey.

"Gito kemana niel?" Tanya gita.

"Katanya ada urusan git." Balas daniel.

"Urusan apa sih sampai dia gak ikut kalian?" Tanya kathrina yang tiba-tiba muncul.

"Astaghfirullah atin ngagetin aja." Ucap daniel yang kaget sama kedatangan kathrina.

"Jawab bang niel, ada urusan apa bang gito sampai gak ikut kalian ke kantin?" Tanya kathrina balik.

"Paling dia latihan fisik tin, kan abang kamu mau ikut seleksi akmil." Balas daniel.

"Oh iya benar juga." Ucap kathrina tersenyum lalu duduk dekat gita.

"Terus kalian berempat, emang gak ikut seleksi akmil?" Tanya feni.

"Ikut sih ci, kan porsi latihan kita sama gito beda ci." Ucap adel.

"Kok bisa beda del?" Tanya shani.

"Iya beda ci, trainer kita berempat sama trainernya gito beda ci. Makanya porsi latihannya ikut juga beda ci." Jelas adel.

"Tumbenan kalian pisah trainer gitu sih, biasanya apapun pasti kalian selalu sama." Ucap chika.

"Gak tau sih chik, kali ini kami bersaing untuk mendapatkan bangku akmil tahun ini." Ucap dhey.

"Bagus deh kalian bersaing secara sehat untuk menjadi siswa akmil. Semangat berjuang kalian berlima." Ucap shani menyemangati 5 serangkai.

"Makasih ci, kalian juga semangat buat masuk kejurusan kedokteran tujuan kali ci." Ucap zean.

Skip pulang sekolah.

Para murid telah selesai pada pelajarannya, sedangkan gito dia masih bertahan di lapangan basket indoor untuk terus bermain basket sendirian dan memporsir staminanya.

Tanpa dia sadari, sedari tadi sudah ada yang memantaunya. Ya dia adalah shani, dia sudah disana saat bel pulang sekolah berbunyi.

Gito masih belum menyadari kedatangan shani di bangku penonton. Sedangkan shani, dia masih terus memperhatikan gito yang bermain basket sendirian.

Shani sempat meninggalkan lapangan basket, dia pergi membeli minuman untuk dikasih kepada gito.

"Nih buat kamu." Ucap shani memberikan botol minuman ke gito.

"Makasih ci." Balas gito.

Lapangan kembali hening, tak ada obrolan yang mereka lakukan. Gito hanya fokus pada minumannya.

"Udah gimana keadaanmu ci?" Tanya gito membuka obrolan.

"Sudah membaik to, cuma trauma itu masih belum hilang sampai sekarang." Jelas shani.

"Ci, kalau ku bilang aku sangat mencintaimu dan sangat menyayangimu. Apakah cici percaya?" Tanya gito tiba-tiba.

"Aku tak tahu to, kalau bicara cinta saat ini aku gak bisa memikirkan semua itu." Jawab shani menundukkan kepalanya.

"Maaf ci aku gak bermaksud buatmu sedih." Ucap gito merangkul bahu shani buat menenangkannya.

Saat itu, shani benar-benar menangis dipelukan gito. Gito yang merasa bersalah terus menenangkan shani.

Gito melihat ke jam tangannya, terlihat jam menunjukkan pukul 5 sore. Gito merasa sudah cukup lama dia bermain basket disana.

"Ci, ayo balik sudah mau magrib soalnya." Ajak gito.

Shani yang mendengar itu hanya menjawab dengan anggukkan saja.

Mereka pun pulang, kerumah masing-masing. Sebelumnya, gito mengantar shani pulang terlebih dahulu.

6 bulan berlalu.

Selama 6 bulan itu, gito tetap dengan perasaannya. Dan shani masih belum bisa membuka hatinya kepada siapapun karena trauma di malam tahun baru itu.

Sampai mereka lulus pun, gito tidak berani mengungkapkan perasaannya itu.

Gito sangat mencintai shani, dia tidak akan pernah menghilangkan perasaannya untuk seorang shani.

Tiba saat keberangkatan gito setelah lulus masuk kedalam siswa yang diterima mengikuti akademi kemiliteran.

"Ayah, bunda, dek. Kalian jaga diri baik-baik ya disini. Tunggu abang selesai dan kita akan berkumpul kembali." Ucap gito kepada keluarganya.

"Abang juga jaga diri baik-baik selama pendidikan taruna disana. Jangan pernah tinggalkan shalat abang, terus berdoa dan jadilah taruna terbaik nak." Ucap indah menasehati gito.

"Pasti bunda, gito akan ingat semua itu." Ucap gito memeluk bundanya.

Setelah dengan keluarganya, gito menemui teman-temannya yang ikut mengantarkan keberangkatan gito.

"Kalian jaga diri disini ya, gua tunggu kalian di magelang tahun depan." Ucap gito memeluk semua sahabatnya.

"Pasti to, kita akan menyusul lu tahun depan. Kita akan tetap bersama terus selamanya." Ucap zean.

"Pasti zee, susul aku di magelang. Kita akan berkumpul disana." Ucap gito.

Mereka semua berpelukan semuanya disana, setelah selesai acara pelukan itu. Seorang dhey masih tetap memeluk gito.

"Dhey, gua pamit ya. Jaga diri lu disini, jangan nangis terus jelek lu kalau nangis soalnya." Ucap gito menenangkan dhey.

"To, jangan lupain kita disini ya." Ucap dhey.

"Pasti dhey gua gak akan lupain kalian semua. Kita akan ketemu di magelang tahun depan." Ucap gito.

Dhey hanya menganggukkan kepalanya, gito yakin para sahabatnya pasti menyusul dia untuk menjadi taruna akmil.

Kini gito berjalan menuju shani yang saat itu ikut diajak gita mengantar gito.

"Ci, aku pamit ya. Jaga diri kamu disini baik-baik, sampai ketemu ditakdir terbaik menurut tuhan. Aku tetap mencintai dan menyayangimu sampai kapanpun ci. Meski kamu belum bisa menerima semua itu, perasaanku tidak akan pernah berubah." Ucap gito lalu memeluk shani.

Shani tidak tahu harus ngomong apa, dia hanya bisa menangis. Dia tidak bisa membalas perasaan gito, dia masih benar-benar menutup rapat hatinya untuk lelaki manapun.

Mereka pun berpisah saat itu, gito meninggalkan keluarga dan sahabatnya. Dia pergi berjalan menuju taruna yang akan berangkat menuju magelang dimana tempat gito menempuh pendidikan kemiliterannya.

Setelah keberangkatan gito, keluarga dan sahabatnya kembali kerumah masing-masing.

Gita dkk diterima dijurusan kedokteran keinginan mereka. Sedangkan 4 serangkai, mereka terus berlatih dan belajar untuk mencoba terus tahun depan menjadi taruna akmil.

Sedangkan kathrina, dia sudah duduk dibangku kelas 12 di SMA Argantara. Kathrina menjadi makin populer, banyak prestasi yang dia peroleh selama berseragam putih Abu-Abu.

































































































Sekian untuk hari ini..
Jangan lupa vote, kritik maupun saran dari kalian semua..
Terimakasih banyak...

Continue Reading

You'll Also Like

93.4K 9.2K 25
Seorang gadis yang rela bertukar peran dengan sang kakak demi kebaikan keluarganya.... Mengandung unsur gxg
162K 11.7K 30
cerita kedua ku ,dan mohon di maklumi ya kalo ngga sesuai SELAMAT MEMBACA DAN MENIKMATI SAYANGKU(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧ Author update sesuka hati author hehe...
56.2K 3.4K 27
Sapta Priga Ayodya (37th) pikir ia akan bisa melupakan Agrima Dewantara (25th), setelah mengakhiri hubungan mereka karena perbedaan umur yang jauh. N...
Segalanya💞 By xwayyyy

General Fiction

68.4K 10.3K 34
hanya fiksi! baca aja!