History Of The Eldoria Empire

By Jeniadha

163 100 39

Merupakan sebuah sejarah yang tak akan pernah dilupakan turun temurun sejak jaman kerajaan kuno. Dimana seora... More

info penting!!!!
perkenalan tokoh
Prolog✓
part 2| Pria Bertopeng

part 1| Toko Bunga

29 18 10
By Jeniadha

Pancake buatan bibi memang tiada duanya! Seruku dalam hati.

"Habiskan pancake nya nona, anda terlihat kurus akhir-akhir ini" seru bibi, dan akupun mengangguk.

Hari ini bibi sangat sibuk, ia harus segera mengemas barang barangnya karena hari ia sudah mulai bekerja di rumah seorang Duke yang sangat kaya.

Aku sudah melarang nya untuk bekerja dan membujuknya agar aku saja yang bekerja, namun bibi selalu bersikeras dan sangat melarang ku untuk bekerja.

Andai saja waktu itu aku mendapatkan harta warisan dari kedua orang tua ku, kasihan bibi karena masih bekerja di usianya yang sudah renta.

Alasannya untuk biaya hidup ku dan bibi, namun bukankah kami memiliki kebun bunga di daerah selatan, aku sudah menyarankan agar kita membuka toko bunga di halaman depan rumah, namun bibi tetap bersikeras ingin bekerja.

Dan yang membuatku merasa sangat khawatir adalah karena banyak rumor buruk yang beredar tentang Duke tersebut, Luois, ya! Kalau tidak salah Duke itu bernama Luois! dan yang paling populer adalah pada masa kekaisaran Eldoria yang di pimpin oleh kaisar Wilson.

Dimana Duke Luois di kirim ke wilayah Utara untuk membasmi musuh. Saat perang abaddon melawan pasukan musuh yang jumlahnya dua kali lipat, para musuh membuat bencana di daerah Utara hingga membuat kaisar Wilson panik.

Ada yang bilang bahwa pasukan yang mengacau di daerah Utara adalah para manusia yang berubah menjadi zombie karena terkena kutukan iblis, mereka menjadi gila hingga membuat berbagai kekacauan disana, mereka menyebut nya sebagai blood plague atau bisa di sebut dengan wabah darah.

Orang orang percaya bahwa kutukan itu bisa menular jika terkena darah dari orang pertama yang terkutuk.

Saat itu seluruh penduduk di wilayah timur terkena wabah darah itu sehingga membuat bencana hebat yang membuat takut para penduduk yang tinggal di dekat sana. Saat itulah kaisar Wilson mengirim Luois, sang ksatria yang membumi hanguskan semua penduduk timur hingga tak ada satupun yang tersisa.

Sungguh keji bukan? padahal awalnya mereka semua adalah para manusia yang tak berdosa.

Bahkan para pengungsi yang di isolasi di daerah perbatasan pun tak luput dari kekejaman ksatria gila itu.

Kadang aku berpikir mengapa mereka tidak berusaha mencari obat penawarnya ketimbang menghabisi seluruh warga di daerah timur!

Sontak aku pun bergidik ngeri memikirkan bagaimana jika nanti aku bertemu dengannya, akankah dia membunuh ku juga?

"Anda sedang memikirkan apa nona?" Ucap Bibi yang sedari tadi melihat ku melamun.

"Tidakkah terlalu berbahaya jika bibi bekerja di rumah Duke Luois? Apa tidak bisa mencari pekerjaan lain saja? Aku mengkhawatirkan mu, bi" ucapku dengan mata yang berkaca-kaca.

Bibi menghela napas berat "disana ada pekerja lain juga, jadi nona tidak perlu mengkhawatir kan saya yang seorang pelayan ini." Ucap bibi seraya tersenyum berat.

Bibi menggemasi pakaiannya kedalam sebuah Kotak kayu yang bisa dibilang cukup besar, lalu memasuki kamarnya dan mengambil kotak yang lebih kecil lalu membawanya kehadapanku.

"Ada apa di dalam kotak itu?"

Bibi tersenyum, ai menggenggam tanganku lalu meletakkan kotak kayu kecil yang berwarna keemasan itu di telapak tangan ku.

Aku mengerutkan kening, memikirkan benda apa yang bisa masuk ke dalam kotak sekecil ini? Mungkinkah didalamnya ada kepingan emas?

Bibi menatap ku dengan mata serius, raut wajahnya terlihat tegang
"Berjanjilah agar tidak membuka kotak ini sebelum saya kembali." Ujarnya seraya menatapku serius.

"Jika saya yang membawa nya di khawatirkan para prajurit akan menggeledah barang barang yang saya bawa."

"Lalu, berjanjilah kepada saya Nona harus tetap berada di sekitar rumah. Jangan sesekali bepergian jauh tanpa menggunakan cadar untuk menutupi wajah nona. Saya sangat khawatir jika seseorang mengenali nona mereka akan melontarkan perkataan buruk kepada nona seperti anak anak tadi."

"Mungkin beberapa orang sudah lupa akan wajah nona karena saat ini nona sudah dewasa, namun saya sangat khawatir, tugas saya adalah melindungi dan merawat nona, itulah janji saya pada ayah anda."

Aku mengangguk pelan meskipun tidak mengerti apa yang di maksud oleh bibi, ya aku tau dia mengkhawatirkan ku, namun bagaimana dengan dirinya sendiri yang akan bekerja di keluarga Odysseus? Tidakkah dia merasa takut? Haruskah aku berpura pura sakit saja agar bibi tidak jadi pergi?

Klotak, klotak.

Tok, tok, tok.

"Seperti nya mereka sudah datang." Ucap bibi sambil mengangkat barang barang keluar.

Mataku berbinar saat melihat kereta kudabyang di kirim keluarga Odysseus untuk menjemput bibi. Sungguh memang luar biasa keluarga Odysseus, rumor yang katanya bahwa keluarga tersebut sangatlah kaya ternyata bukan hanya sekedar rumor.

Kereta kuda berwarna hitam bercampur perak, apakah tidak terlalu mewah jika hanya mengantar seorang pelayan?

Aku membantu bibi mengangkat semua barang barangnya ke dalam kereta dengan raut wajah lesu, apakah benar aku akan tinggal sendirian mulai saat ini? Aku bahkan masih takut akan kegelapan, bagaimana bisa aku hidup tanpa bibi? Bibi sudah ku anggap sebagai ibuku selama ini.

Bibi tersenyum melihat aku yang hampir menangis lalu memelukku sebagai tanda perpisahan.

"Nona sudah dewasa, anda pasti bisa melakukannya. Maaf kan saya karena terpaksa meninggal nona, namun saya pasti akan kembali saat libur musim panas tiba, saya berjanji."

"Jika nona bosan, cobalah pergi ke kebun bunga kita, saat ini banyak bunga yang tumbuh dengan sangat cantik. Anda bisa membuat berbagai macam karangan bunga yang indah."

Ucapan bibi sedikit menghibur ku, aku hanya akan menunggu sampai musim panas tiba bukan? Baiklah aku pasti bisa!

Bibi melepaskan pelukannya lalu menaiki kereta kuda itu dengan sangat hati hati, sang kusir yang sedari tadi menunggu sontak mengecut kudanya dan kuda itupun melaju sesuai arahan kusir.

Bibi melambaikan tangannya kepadaku, aku hanya bisa tersenyum pahit seraya melambaikan tangan juga, melihat kereta kuda yang berjalan perlahan lalu menghilang.

Aku masuk kedalam rumah dengan lesu lalu menghentakkan tubuhku ke kursi. Meratapi kotak kecil yang diberikan oleh bibi

Oke, hanya perlu menunggu sampai libur musih panas tiba. Kira kira 3 bulan lagi! Apa yang harus aku lakukan sekarang?

"Toko bunga!" Seruku bersemangat.

"Aku harus menata rumah ini agar terlihat menarik dan sangat indah"

Aku meletakkan kotak kayu kecil itu di sudut lemari tua berwarna coklat, mengambil cadar lalu keluar rumah untuk mencari beberapa kayu yang sudah tidak terpakai lagi, sepertinya tadi aku melihat ada banyak kayu yang sudah dibuang saat berjalan menuju rumah.

"Itu dia!"

Mataku berbinar saat melihat banyak sekali kayu yang sudah tak terpakai, aku membawa beberapa kayu yang sanggup untuk ku bawa lalu kembali lagi untuk menggambil sisa kayu itu.

Nanti kayu kayu itu akan ku jadikan sebagai meja untuk tanaman tanaman ku. Setelah itu, aku pergi ke pasar untuk membeli berbagai macam vas bunga yang indah.

-

"Pasar sudah lama ditutup" Ujar seorang yang sedang berpatroli saat aku bertanya mengapa disini sepi sekali.

Sepertinya dia bukan seorang perawat biasa sampai berani untuk berjalan jalan sendirian, mungkinkah dia perawat tingkat B yang bisa merawat sekaligus menangkap orang yang terkena kutukan?

"Apa? Sudah berapa lama?Mengapa di tutup?" Aku bertanya lagi untuk memastikan apakah aku salah medengar. Mana mungkin pasar yang dulunya sangat ramai kini tutup secara tiba-tiba.

"Sepertinya nona bukan berasal dari desa ini ya?"

Aku mengangguk kaku seraya meneguk ludah, Aku memang sangat jarang bepergian terlalu jauh dari rumah sedari kecil. Itu karena bibi melarang ku, bibi bilang aku sangat cantik, dan jika aku bermain terlalu jauh dari rumah maka akan ada seorang iblis yang menculik ku lalu menjadikan aku sebagai kekasihnya, dan aku sangat takut."

"Minggu lalu, ada seorang pedagang yang terkena kutukan iblis, sebelum menyadari nya dia itu sudah berinteraksi dengan banyak orang di pasar. Lalu apakah nona sudah mengetahui tentang rumor pria bertopeng?"

Aku menggeleng penasaran.

"Pria bertopeng itu muncul secara tiba-tiba sebelum tragedi itu. Orang orang percaya bahwa dari pria itulah kutukan bisa menyebar sampai ke sini, namun anda jangan khawatir itu hanya sekedar rumor." Sambung nya

"Lalu bagaimana dengan warga yang lainnya?" Tanyaku yang sedari tadi memperhatikan sekitar.

"Karena saat itu pasar sedang ramai, kamipun kesulitan untuk mencari siapa yang sudah tertular kutukan itu. Jadi kami menyarankan agar mereka mengisolasi diri di rumah masing-masing selama satu Minggu."

Satu Minggu? Itu terlalu lama, aku harus segera menata rumah dan membuka toko untuk mencukupi kebutuhan ku sehari-hari.

"Apa ada pasar lain yang buka selain disini?" Tanyaku.

Perawat itu diam sejenak sambil berpikir.

"Di Berovia!"

"Ya disana ada sebuah pasar yang sering dikunjungi oleh para konglomerat Karena terkenal dengan barang-barang antiknya, dan disana juga dijamin komplit." Ujar perawat itu.

"Baiklah terimakasih, semoga Tuhan selalu memberkati mu." Aku mengucapkan terimakasih sambil menundukkan kepala ku sebagai tanda hormat.

"Semoga Tuhan memberkati mu juga, nona." Perawat itu menuruti gerakan ku lalu berbalik badan dan beranjak pergi.

Sekarang aku hanya memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa sampai di Berovia. Jika aku naik kereta kuda, aku tidak akan mempunyai cukup uang untuk membeli vas bunga.

Akupun memutuskan untuk berjalan kaki saja, jarak antara desa Erdant dan Berovia memang lumayan jauh kira-kira 1 kilometer. Tak masalah bagiku, setidaknya aku bisa berjalan-jalan seraya menghirup napas segar.

Aku melihat berbagai macam bunga yang cantik, pohon pohon yang indah, serta kicauan burung-burung yang membuat hatiku terasa gembira. Senyuman tergambar di wajahku saat ada merpati hinggap di keranjang yang aku bawa.

Apa ini yang namanya kebebasan? Mungkin sebagian orang akan menjawab 'iya rasanya setiap langkah kakiku terasa ringan meskipun sudah berjalan sangat jauh.

"Terimakasih tuhan, ini lebih dari cukup. Aku akan menunggu sampai bibi kembali."

Sepanjang perjalanan aku selalu merasa bersyukur kepada Tuhan, meskipun kini hidup sederhana dan tanpa identitas apapun aku merasa ini lebih dari cukup.

Tak masalah jika harus berjuang untuk membeli sepetong roti. Dari pada mewarisi kekayaan yang didalamnya penuh dengan kesengsaraan orang lain.

Aku Birsha Adrienne Kennedy, sudah membuang jauh-jauh nama keluarga Kennedy dari kehidupanku, aku sangat bersyukur meskipun namaku memiliki arti yang buruk, namun kehidupan yang ku jalani saat ini sangat sempurna. inilah kehidupan yang aku inginkan.

-

Di tengah perjalanan aku sedikit merasa aneh, perasaan ku sedikit menjanggal. Aku melihat dari sudut mataku seperti aku sedang di ikuti seseorang.

Ada tiga.. tidak, ada lima orang pria yang sedang berjalan di belakang ku! dua di antara mereka membawa panah yang di gantung di punggung nya.

Apakah mereka seorang pemburu?
Seharusnya aku tidak merasa takut, namun ini aneh sekali..

Aku sengaja berbelok di setiap belokkan namun mereka tetap saja berada di belakang ku, aku merasa takut.

Oh tuhan tolong aku!

Aku mempercepat langkah kakiku berharap ada seseorang di depan sana agar bisa menolong ku.

Kakiku terlalu kecil untuk melangkah, sedang jarak mereka sudah sangat dekat dengan ku. Akupun berlari ketakutan namun mereka mengejarku.

Percuma! Aku sudah berlari dengan sekuat tenaga, namun mereka sudah hampir bisa menangkap ku.

"Tolong!!!"

"Tolong akuuu.., apa ada seseorang di depan sana?"

"Siapapun ku mohon tolong aku!!!"


~|~


Tandain kalau typo yah gays.

Nantikan part selanjutnya
Jangan lupa tinggalkan jejak.
⬇️

Continue Reading

You'll Also Like

141K 13.2K 37
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
160K 18.8K 25
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
2.1M 87.8K 49
kecelakaan saat balapan yang ternyata sudah di rencana kan sejak awal oleh seseorang, membuat jiwa Elnara terlempar ke dalam tubuh Kinara yang ternya...
683K 43.2K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...