My CEO is My Ex (On Going)

By WahyuniTyas3

4.8K 169 0

Bagaimana jadinya jika mantanmu adalah CEO di tempatmu bekerja, apalagi dia yg telah menorehkan luka di hatim... More

Prolog
Hilangnya Arunika
Kemarahan Raditya
Promnight
Kepergian Arunika
Penyesalan Devian
Bertemu Kembali
Perjodohan
Kau masih Kekasihku
Bertemu Kiara
Kedatangan Miranda
Ancaman Bondan
Misi Raka dan Arunika
Medusa dan Ratu Drama
Sahabat?
Perjanjian
Oma Renata
Aku Menyesal Arun
Kulkas dua pintu
Lebih Dekat?
Cemburu
Makan Malam 1
Makan Malam 2
Selena si Ratu Drama
Rencana Marissa
Pertemuan Oma Renata dan Arunika
Makan Siang
Di permalukan atau Mempermalukan
Sumpah Miranda
Penangkapan Bondan
Have Fun
Perjanjian Selena dan Erick
Deal
Are You Okay?
Jogjakarta punya cerita
Alasan Devian
Pengganggu
Senja yg Romantis
Amnesia disosiatif
Fakta Baru
Selena Berubah
Kaburnya Miranda
Rahasia Marina
Misi Rahasia
Permintaan Arunika
Kembaran Arunika
Devian cemburu?
Kejutan untuk Erick
Aksi Clarissa
Arunika ngambek?
Surprised Birthday
Surat penangkapan Miranda
Selena pamit
Raditya kembaran Arunika?
Tentang Arunika
Surat gugatan cerai
Marissa dan selingkuhannya
Kepergian Selena
Marissa Kritis
Rencana tuan David
Marissa sadar
Resmi bercerai
Aksi absurb Arunika
Karma tabur tuai
Curahan hati Clarissa
Bertemu calon mertua
Pemilik Hatiku
Marissa di tangkap
Identitas Kiara?

Bukti baru tentang Marissa

31 1 0
By WahyuniTyas3

"Aku dimana?". Gumam Arunika saat baru bangun tidur, Arunika menatap kamar yg di tempatinya terasa asing, ini bukan kamarnya juga bukan kamar Kayla, saking seringnya dulu dia menginap di rumah Kayla Arunika sampai hafal dekorasi di setiap sudutnya. Arunika diam sejenak berpikir apa yg telah terjadi tadi malam sampai dia bisa berada di dalam kamar yg entah siapa pemiliknya, Saat termenung memikirkan kejadian yg di laluinya tadi malam, Arunika langsung menepuk keningnya karena baru sadar jika dia sedang menginap di mansion keluarga Mahawira. Arunika saat ini berada di kamar tamu lantai dua. Saat Arunika akan beranjak dari atas ranjang, tiba - tiba pintu di ketuk dari luar, Arunika menjawab sambil melangkahkan kakinya untuk melihat siapa yg berada di balik pintu tersebut.

Ceklek

"Maaf nona mengganggu istirahatnya, saya di suruh mengantarkan baju ganti anda oleh nyonya besar". Ucap salah satu maid kepercayaan keluarga Mahawira.

"Terima kasih mbak". Ucap Arunika sambil menerima paper bag dari maid itu, setelahnya maid pun pamit undur diri karena masih ada pekerjaan yg belum di selesaikan.

Arunika bergegas ke kamar mandi dan bersih - bersih sebelum di panggil agar turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama.

Sejenak Arunika diam di depan cermin meja rias yg berada di kamar itu, terlintas di pikirannya bagaimana kalo Marissa sampai mengetahui jika dia berada disini, pasti Marissa akan curiga padanya dan semua orang terdekatnya, Arunika tidak mau kalo rencana yg telah dia susun rapi bersama oma dan yg lainnya akan gagal.

Arunika lupa akan hal itu tadi malam sehingga dia nurut saja saat diajak oma Renata untuk menginap di Mansionnya, karena memang setelah pulang dari Kay's Cafe Arunika berbicara dengan oma Renata di kamar beliau untuk membahas hal yg serius mengenai rencana mereka kedepannya agar Marissa bisa segera mendapat hukuman yg setimpal.

Arunika meraih ponselnya yg tergeletak di atas nakas, dia menghubungi oma Renata dan menyampaikan apa yg ada di pikirkannya dan saat mendengar jawaban oma Renata Arunika menjadi lega, pasalnya Marissa sejak dari mall tadi malam belum pulang ke mansion sama sekali, dan oma pun tidak tau keberadaannya.

Setelah memutuskan panggilannya dengan oma Renata, Arunika ganti menelpon Raka untuk memastikan sesuatu dan mencari informasi dimana keberadaan Marissa karena Arunika tidak mau jika sampai lengah dan membuat Marissa dengan mudah melakukan rencana jahat lainnya.

Arunika tersenyum menyeringai saat mendengar apa yg di katakan oleh Raka barusan, Arunika mendapat satu bukti lagi tentang Marissa yg akan dia tunjukkan pada oma Renata agar keluarga Mahawira tidak di bodohi dan di manfaatkan terus oleh Marissa.

Setengah jam bersiap - siap akhirnya Arunika turun ke lantai bawah setelah tadi oma Renata menghampirinya ke kamar. Arunika melangkah ke meja makan bersama oma Renata, disana sudah ada tuan David dan Devian yg sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Mereka memulai sarapan pagi ini dengan hening, meski sesekali oma Renata basa - basi bertanya tentang Marissa yg tidak kelihatan batang hidungnya.

"Biarin saja Mah, David sudah gak peduli dia mau pulang atau tidak". Ujar tuan David datar pada oma Renata. Oma Renata mengernyit bingung, beliau merasa aneh dengan sikap cuek putranya, biasanya walaupun putranya tidak mencintai Marissa tapi masih bersikap baik dan menghargainya sebagai pasangan, tapi sekarang David berbeda, beliau yakin pasti putranya mengetahui sesuatu tentang Marissa hingga membuat putranya seperti kecewa pada Marissa.

"Maksud kamu gimana David?, bagaimanapun juga dia masih sah menjadi istri kamu, mamah gak mau dia bertingkah di luar sana dan membuat citra keluarga kita menjadi jelek". Oma Renata menatap putranya meminta penjelasan.

"Nanti David ceritakan semuanya Mah, sekarang David harus ke kantor karena ada meeting, ayo Dev Arun kita berangkat bareng". Kata tuan David bangkit dari duduknya mengajak Devian dan Arunika berangkat bareng.

"Biar Arun berangkat sama Devian pah, papah duluan saja". Jawab Devian yg baru saja menyelesaikan sarapannya.

"Baiklah papah berangkat dulu, kalian berdua hati - hati". Tuan David melangkahkan kakinya keluar menuju mobilnya yg sudah stand by di halaman depan bersama sang sopir.

"Apa kamu tau Dev kenapa papah kamu bicara begitu?". Tanya oma Renata pada Devian.

"Tidak tau oma". Jawab Devian sambil menggelengkan kepalanya.

Arunika yg mendengar pertanyaan oma Renata membuka dan menutup mulutnya ragu - ragu, dia ingin mengatakan apa yg dia ketahui tentang Marissa pada oma Renata tapi Arunika tidak enak karena terkesan mencampuri masalah pribadi keluarga Mahawira tapi kalo Arunika diam saja dia juga kasihan pada keluarga yg sudah sangat baik padanya dan keluarganya itu, Arunika bingung harus bagaimana untuk menyampaikannya dan tidak terkesan terlalu ikut campur.

Ternyata nasib baik berpihak padanya, Oma Renata tak sengaja melihat kearahnya yg ragu - ragu ingin mengatakan sesuatu pun akhirnya bertanya padanya.

"Apa kamu tau sesuatu Run?". Tanya oma Renata yg menatap Arunika intens meminta agar Arunika jujur padanya.

"I-iya oma". Ucap Arunika tergagap, hatinya dag dig dug khawatir kalo oma Renata tidak percaya dengan bukti yg dia dapat dan oma Renata menganggapnya pembohong, dengan perasaan gamang Arunika menyodorkan ponselnya pada oma Renata, "oma bisa lihat sendiri disitu, mungkin tuan David sudah melihatnya sehingga bersikap seperti tadi, maaf jika Arun terlalu ikut campur urusan privasi keluarga Oma, Arun hanya ingin membalas kebaikan keluarga ini yg telah menolong keluarga Arun dulu dengan cara menjauhkan orang - orang yg ingin berniat buruk dan orang - orang yg ingin memanfaatkan kalian saja, maaf oma sebelumnya kalo Arun lancang". Ucap arunika menundukkan kepalanya. Dia takut jika oma Renata atau Devian menilainya sebagai gadis yg tak tau aturan karena sudah lancang mencampuri privasi orang lain.

"HAh, I-ini..". Oma Renata syok melihat video di ponsel Arunika, "Kurang ajar kamu Marissa, berani - beraninya kamu berbuat seperti itu pada keluargaku, aku tidak akan mengampunimu kali ini". Amarah oma Renata meledak dengan wajah memerah padam.

Devian juga syok melihat rekaman itu, tapi dia lebih bisa menguasai dirinya dan memilih untuk menenangkan oma'nya agar penyakit jantungnya tidak kambuh karena melihat video itu.

"Arun cepat suruh anak buahmu untuk mengintai dimanapun Marissa berada, aku tidak mau kalo dia menghilang sebelum mendapat hukuman yg setimpal, kali ini aku tidak akan menundanya lagi, aku akan meminta David untuk menceraikannya dan kita bisa menjalankan rencana akhir kita". Ujar Oma Renata yg sudah reda amarahnya karena tadi Devian sempat memberinya minum.

"Sudah oma, tante Marissa sekarang sedang berada di apartement pria itu". Jawab Arunika jujur seperti apa yg di bicarakan Raka tadi.

"Kalo begitu sekarang kita berangkat ke kantor oma ikut mobil kalian, setelah meeting oma akan berbicara dengan David agar bisa segera mengurus semuanya". Oma Renata bangkit dari duduknya.

Akhirnya mereka bertiga berangkat menggunakan mobil oma Renata dengan Devian yg mengemudi, sedangkan Arunika duduk di kursi belakang menemani oma Renata duduk. Devian berdecak kesal karena tidak bisa berduaan dengan Arunika malah menjadi sopir pribadi oma'nya dan kekasihnya.

***

Jam istirahat tiba, Arunika yg baru saja keluar dari ruangannya di kejutkan dengan kedatangan Selena yg tiba - tiba berada di depannya. Arunika menoleh ke kanan kiri mencari keberadaan Erick, tapi tidak terlihat sama sekali. Saat Selena tidak beranjak dari hadapannya dahi Arunika mengernyit bingung.

"Bisa bicara sebentar?". Tanya Selena. Arunika kaget mendengar ucapan Selena.

"Gue?". Tanya Arunika sambil menunjuk dirinya sendiri. Arunika heran pada Selena yg mengajaknya bicara karena dia merasa tidak mengenal dekat dengan perempuan ini bahkan pertemuan terakhir mereka juga bisa di katakan buruk karena Arunika lah yg membongkar aib Selena di depan Erick. Arunika semakin bingung saat Selena menganggukkan kepalanya, apakah perempuan di depannya ini mengajaknya biacara untuk membuat perhitungan padanya karena telah menggagalkan rencana buruknya pada Erick.

"Ya, tapi tidak disini". Arunika yg tau jika Selena ingin berbicara penting padanya pun menyetujui ajakan Selena karena dia juga penasaran dengan apa yg akan di katakan oleh selena. Selena mengajaknya makan siang di restoran yg tidak jauh dari kantornya. Mereka berdua pergi menggunakan mobil Selena.

Saat tiba di restoran, Selena memesan private room agar bisa leluasa untuk bicara dengan Arunika tanpa takut ada yg mendengarnya.

"Lo mau bicara apa?". Tanya Arunika setelah mereka selesai memesan makanan.

"Gue... ". Ucap Selena terjeda, dia menatap Arunika serius lalu bersiap melanjutkan ucapannya. " Gue mau bilang kalo...

Continue Reading

You'll Also Like

847K 17.9K 28
Semua yang terjadi adalah kesalahan terbesarku. Dimana aku dengan tidak tahu malunya memberikan segalanya untuknya. Tapi aku tidak pernah menyesal. A...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 81.8K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
908K 67K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
675K 31.2K 65
Jika cinta adalah sebuah kesalahan. Maka aku tidak ingin mengenalnya. Novel ini hanya berisi cerita klasik ketika gadis bernama Pentry Meiva, seorang...