The Forever Ties -yeonbin✔

By yeonbadbin

93.8K 16.9K 4.2K

Hanya ada aku, kamu, dan kebahagiaan kita. Mungkin Soobin akan rela jika harus berkhianat kepada keluarganya... More

Prologue.
1. Competition.
2. Match.
3. Information.
4. Reason.
5. Medical.
6. Rival.
7. Group.
8. Prince.
9. Poison.
10. Secret.
11. Focus.
12. Letter.
13. Revealed.
14. Story.
15. Enemy.
16. Wound.
17. Conversation.
18. Life.
19. Beautiful Night.
20. Awkward.
21. Plan.
22. Go Home.
23. Surprise.
24. Queen.
25. Revenge.
26. Night Talk.
27. Parents.
28. Threat.
29. Dormitory.
30. Ring.
31. Midnight.
32. Feeling.
33. Academy.
34. Wish.
35. Relation.
36. Market.
37. Dinner.
38. Confession.
39. Couple.
40. King.
41. Fight.
42. Unexpected.
44. Pride.
45. Exercise.
46. Hide.
47. Explain.
48. Confident.
49. Ability.
50. Power.
51. Understanding.
52. Archery.
53. Strategy.
54. Recognize.
55. Alliance.
56. Ties.
57. Punishment.
58. Name.
59. Destiny.
60. Painting.
61. Idea.
62. Forest.
63. Shadow.
64. Killed.
65. Dominion.
66. Destination.
67. Action.
68. Line.
69. Palace.
70. Meet.
71. Child.
72. Cousin.
73. Privileged.
74. Fate.
75. Invitation.
76. Rush.
77. Prince Soobin.
78. Coronation Day -END.

43. Fact.

1.1K 203 55
By yeonbadbin

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Soobin terkadang masih suka lupa kalau dia itu sudah resmi berpacaran sama Yeonjun.

Soalnya mereka selama di sekolah seperti orang biasa saja, tapi saat pulang ke asrama, disitulah Soobin tersadar kalau dia itu pasangannya Yeonjun!

Apalagi dia suka malu kalau tangannya di genggam oleh laki-laki di sebelahnya itu.

Contohnya adalah sekarang ketika mereka kembali ke kamar mereka, Yeonjun menggenggam tangannya bagaikan mau menyebrang saja.

Laki-laki itu seperti memamerkan kalau mereka berdua itu adalah seorang pasangan.

"Aduh ada pasangan baru yang lahir di akademi ini ya."

Yeonjun dan Soobin menoleh kearah sebelah kiri mereka dan mereka berdua menemukan guru mereka disana.

Guru di bidang akademik yang mengajar di kelas Yeonjun maupun kelas Soobin, pak Jean Ellworth, seorang bangsawan juga.

Soobin mencoba melepaskan genggaman tangan mereka, namun Yeonjun malah lebih mengeratkan genggaman tersebut.

Mata Soobin tampak memohon ke Yeonjun agar melepaskan genggaman mereka karena malu, tapi tidak di respon sama sekali oleh Yeonjun.

"Tidak perlu malu, Soobin. Lagipula ada banyak murid yang berpasangan selama di akademi."

Soobin mukanya tampak merona mendengar ucapan gurunya itu.

"Lagipula teman akrab kalian juga sebenarnya berpasangan juga," ungkap pak Jean membuat Soobin dan Yeonjun menatap gurunya dengan bingung.

"Maksud bapak siapa ya?" balas Yeonjun yang bingung dengan perkataan gurunya.

Gurunya itu tampak tersenyum, "Lho bapak kira kalian tau, ternyata mereka berdua tidak memberitahu apapun ya?"

Yeonjun dan Soobin jauh lebih bingung dengan pernyataan dari gurunya, siapa coba yang di maksud oleh gurunya.

"Orangnya terdekat dengan kami?"

Jean mengangguk menanggapi pertanyaan dari Yeonjun barusan.

Soobin melirik kearah pacarnya, Yeonjun menggelengkan kepalanya, dia juga tidak punya clue sama sekali.

Emangnya siapa yang di maksud oleh guru mereka itu coba?

"Pak, bapak tentu saja tau bukan orang-orang yang terdekat dengan kami?"

"Iya, bapak tau, lagipula setelah camp selesai, kalian kan selalu bersama bagaikan anak ayam."

Ya istilah diberikan oleh gurunya sedikit lucu sih, tapi bukan itu fokus utama mereka.

Tapi gurunya berkata setelah camp mereka tetap bersama, jadi yang dimaksud oleh guru mereka itu antara Jade, Marvin, dan Arabella?

"Saya kerabat dari keluarga Adimus, kebetulan istri saya itu anggota keluarga Adimus, jadi bapak tau tentang hubungan temanmu itu."

Adimus? Maksud keluarga Marvin? Baiklah, Marvin dengan siapa coba?

"Marvin dengan Jade?" tebak Soobin dengan cepat mengingat dia kan taunya Arabella itu sudah dijodohkan oleh orang tuanya.

Wanita itu juga berkata sehabis tamat sekolah dia akan menikah, sungguh mulus sekali jalan hidupnya coba.

Jadi wanita yang tersisa di grup mereka itu ya tinggal Jade.

Jadi pasangan yang di maksud oleh gurunya itu Marvin dan Jade? Mereka kenapa bisa ya tidak memberitahu Yeonjun dan Soobin sama sekali.

Gurunya tertawa mendengar tebakan dari Soobin barusan, lalu dia menggelengkan kepalanya.

Soobin terdiam melihat balasan dari gurunya.

"Wah, Arabella akan menangis ketika tau kamu memasangkan pasangannya dengan wanita lain," balas Jean yang membuat Soobin melongo mendengar jawaban itu.

Sedangkan Yeonjun sama syoknya, tapi dia tidak memberikan reaksi secara langsung seperti apa yang dilakukan oleh Soobin saat ini.

Soobin tampak menatap serius ke gurunya itu.

"Bapak serius? Arabella dan Marvin?"

"Untuk apa bapak berbohong denganmu, Soobin. Lagipula bapak mana mungkin memberikan berita palsu," balas Jean yang tersenyum melihat reaksi kedua muridnya.

Sama-sama kaget, tapi Soobin beneran tampak sangat kaget mendengar jawabannya tadi.

"Baiklah, kalau gitu bapak pulang dulu ya, sampai jumpa di kelas besok."

Gurunya itu setelah memberikan fakta yang mengejutkan dengan seenaknya malah pergi begitu saja meninggalkan Soobin yang masih syok.

"Hei sayang, bukankan reaksimu berlebihan?"

"Apanya yang berlebihan? Kamu juga sama kagetnya seperti aku, tapi kamu pintar menyembunyikan reaksimu," balas Soobin dengan cepat sambil menoleh kearah Yeonjun yang memilih menoleh kearah lain.

Namun Yeonjun hanya tertawa setelahnya, dia merasa lucu saja dengan perbuatan Arabella dan Marvin.

Bagaimana bisa dua orang itu bisa membuat mereka seperti orang bodoh selama ini? benar-benar hubungan mereka tidak ketahuan sama sekali oleh mereka.

Mereka taunya Arabella dan Marvin itu akrab setelah bertemu di camp, tidak tau kalau nyatanya mereka itu aslinya pasangan.

"Jade pasti sama kagetnya seperti kita!" ucap Soobin dengan cepat mengajak pacarnya itu agar berjalan pergi menuju ke gedung asrama.

Tujuan mereka jelas adalah ke kamar Arabella, Jade, dan Marvin, mereka mau mengumpulkan tiga orang tersebut dan mengajaknya ke kamar dia dan Yeonjun.

Tidak mungkin bukan jika mereka membahas hal tersebut di kamar mereka masing-masing, bisa-bisanya nanti para roommate mereka terganggu atau bisa jadi malah penasaran juga.

"Kamu mau mengumpulkan mereka?"

"Iya."

"Tampaknya kamu buru-buru, baiklah kita menggunakan cara ini aja," ucap Yeonjun sambil menepuk bahu pacarnya itu.

Lalu Soobin tiba-tiba kaget dan hampir saja mau terjatuh, namun tangannya segera memegang lengan pacarnya itu.

Ternyata Yeonjun membawa dirinya ikut terbang menggunakan anginnya, pantas saja Soobin merasa seperti melayang saat ini.

Yeonjun tertawa melihat Soobin yang memilih menutup matanya di bandingkan melihat kearah sekitarnya.

Berbeda dengan anak-anak yang lain tampak kaget melihat Yeonjun dan Soobin yang terbang saat ini, benar-benar gila keturunan darah seorang Willowind.

"Baiklah, kita sampai."

Soobin membuka matanya dengan perlahan dan kakinya benar-benar sudah nampak ke lantai lagi.

Dan tepat berada di kamar Arabella, tangan Soobin mengetuk pintu kamar tersebut.

Mereka berdua menunggu sampai Arabella membukakan pintu tersebut.

Sampai dimana pintu itu akhirnya terbuka dan bukan Arabella yang membukanya, tapi teman roommate dari Arabella itu sendiri.

Wanita itu tampak kaget sampai menunduk kearah Yeonjun yang hanya tersenyum.

"Arabella mana?"

"Ada, dia baru saja habis mandi, bentar saya panggilkan."

Sopan sekali, ya wajar sih, soalnya yang bertanya itu Yeonjun.

Wanita itu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya dan memanggil Arabella agar menghampiri Yeonjun dan Soobin.

Wanita itu bahkan sudah dengan pakaian santainya, namun tetap saja terlihat anggun.

"Lho? Ada apa?" tanya Arabella yang kaget di hampiri oleh Yeonjun dan Soobin itu.

"Ada yang mau kita bicarakan, kamu senggang kan?"

Arabella melirik kearah dua laki-laki di hadapannya itu, tampak biasa saja sih ekspresinya, sepertinya bukan hal yang serius.

"Baiklah, aku sudah bisa langsung keluar, mau kemana?"

"Kamarku, tapi sebelumnya mau memanggil Marvin dan Jade dulu."

"Ok," balas Arabella yang berjalan mendahului Yeonjun dan Soobin, karena biar dia yang memanggil dua orang tersebut.

Arabella mengetuk pintu kamar yang diisi oleh Marvin dan pintu itu terbuka hanya dengan dua kali ketuk sampai Arabella hampir memukul muka Marvin.

Wanita itu tidak sadar jika pintu di hadapannya itu sudah terbuka.

"Hehe, maaf," balas Arabella yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Marvin.

Lalu Marvin menoleh kearah belakang Arabella, dimana ada Yeonjun dan Soobin.

"Lho? Ada apa nih? Mau kumpul-kumpul? Kamarku berantakan sih."

"Iya, tapi kita kumpul-kumpul di kamar kami saja," balas Soobin yang membuat Marvin tidak banyak bertanya hanya mengangguk saja.

Dia masuk kembali ke dalam kamarnya untuk mengambil kunci pintu kamarnya itu.

Lalu segera mengunci pintunya, baru lah mereka mau memanggil Jade, tapi wanita itu sudah keluar duluan dari kamarnya.

"Kalian mau kemana?"

"Kumpul di kamarku, lagipula ada yang mau dibahas, kamu juga ikut."

Jade mengangguk, dia segera berjalan mengikuti rombongannya itu.

Mereka berjalan menuruni tangga menuju ke kamar Yeonjun dan Soobin.

Setelah sampai di kamar 120, pintu kamar itu segera terbuka karena Soobin membuka pintunya, semuanya langsung masuk.

Kamar ini terlalu rapi, Arabella dan Jade merasa iri melihat hal ini, bagaimana kamar mereka tidak serapi kamar milik Yeonjun dan Soobin.

Aslinya mereka yakin ini pasti Soobin yang merapikan semuanya.

Semuanya sudah duduk di karpet bulu yang ada di kamar ini.

Hanya Yeonjun dan Soobin yang masih menggunakan seragam akademi mereka, tidak dengan ketiga orang di hadapannya yang sudah menggunakan pakaian santai.

Arabella tampak memperhatikan Soobin dan Yeonjun yang belum mengatakan apapun, makanya dia inisiatif mau membuka pembicaraan.

Namun belum mengatakan sesuatu, Arabella tampak tergelak mendengar ucapan Soobin.

"Arabella, Marvin, kalian sebenarnya pasangan, bukan?"

Ucapan tanpa basa-basi baru saja langsung dikeluarkan oleh Soobin yang membuat Arabella dan Marvin langsung skakmat.

Sedangkan Jade langsung melongo, reaksi dia sama seperti yang ditunjukkan oleh Soobin tadi saat tau kalau Arabella dan Marvin adalah pasangan.

"Hah? Serius?" tanya Jade masih syok dengan fakta tersebut.

Yeonjun sih hanya menyimak, lagipula dia lebih tertarik memperhatikan reaksi Arabella dan Marvin setelah ketahuan oleh mereka bertiga.

Arabella melirik kearah Soobin dan Yeonjun.

"Iya," balasnya sambil menganggukkan kepalanya memvalidasi pernyataan dari Soobin tadi.

"Jadi yang kamu katakan tentang pasanganmu itu adalah Marvin?"

"Iya, iya, semuanya itu tentang Marvin," balas Arabella dengan cepat mukanya sudah memerah karena malu.

Dia malu karena selama ini sudah ketahuan berbohong, berbeda dengan Marvin yang cuma bisa terdiam, kaget soalnya.

Hubungan dia dan Arabella itu tidak diketahui oleh siapapun, kecuali hanya kerabat-kerabat mereka saja.

Jadi pas ketahuan mereka jadi kaget sendiri, lagipula mereka itu membuat perjanjian selama di akademi.

Mereka itu harus terlihat seperti seorang teman saja, bukan pasangan sama sekali.

"Kenapa berbohong?"

"Sebenarnya aku dan Arabella sudah berjanji gak akan mengumbar hubungan kami ke orang-orang, itu sudah kami janjikan saat pertama kali masuk ke akademi, jadi ya selama ini biarkan saja kalian menganggap kami bagaikan teman," jelas Marvin yang mewakilkan Arabella yang tampak tidak bisa mengatakan apapun itu.

Jade masih speechless, dia benar-benar kaget, soalnya Arabella dan Marvin itu terlihat seperti teman saja, tidak seperti pasangan sama sekali.

Contoh nyatanya adalah saat Jade memeluk lengan Marvin atau bersandar ke Marvin, laki-laki itu memberikan respon yang biasa, bahkan Arabella juga sama, makanya dia benar-benar kaget sekali jika tau kalau selama ini mereka itu aslinya pasangan.

"Jangan menatapku begitu, maaf sudah berbohong, niatku itu mau memberitahu setelah kami menikah saja, tapi nyatanya kalian sudah tau duluan jadi percuma untuk berbohong lagi," pinta Arabella dengan mata berkaca-kaca membuat Soobin menghela nafasnya.

Sedangkan Yeonjun menyuruh Arabella mendekat, Arabella mendekat kearah Yeonjun dan tanpa segan memeluk tubuh laki-laki di hadapannya dengan menangis.

"Sini, kenapa malah menangis? Tidak ada yang mau memarahi kalian, kami hanya ingin tau lebih jelas hubungan kalian saja, berhenti menangis," ucap Yeonjun sambil membalas pelukan yang dilakukan oleh Arabella kepadanya itu.

"Tapi tatapan kalian tadi seram sekali," balas Arabella masih dengan menangis dan ditanggapi dengan tertawa oleh Yeonjun.

Soobin, Jade, dan Marvin cuma bisa bereaksi bingung saja, Yeonjun dan Arabella bagaikan anak dan ayah sekali, soalnya di pelukan Yeonjun, Arabella bisa berhenti dari menangisnya.

"Ya setidaknya aku sedikit tenang ketika tau Arabella ternyata memiliki pasangan yang aku kenali, jangan pernah macam-macam kepadanya, Marvin," ucap Yeonjun yang membuat Marvin sedikit tertekan dengan perkataan Yeonjun.

Apakah dia baru saja diberikan mandat oleh seorang Pangeran yang kali ini merangkap bagaikan ayah dari Arabella?

Soalnya saat perjodohan mereka terjadi, Marvin juga mendapatkan mandat yang sama seperti dikatakan oleh Yeonjun dan itu memang berasal dari ayah kandung Arabella.

Soobin juga lega, ya setidaknya, wanita cantik itu akan berakhir baik-baik saja setelah tamat dari akademi mereka ini.

"Tapi kalian tau darimana?" tanya Jade menoleh kearah Yeonjun dan Soobin.

"Sepertinya dari pak Jean, bukan?" tebak Marvin yang dibalas dengan anggukkan oleh Soobin.

Jade tentu saja tau siapa pak Jean yang dikatakan oleh Marvin, guru di bidang akademik.

"Pak Jean itu punya hubungan dengan keluargaku, istrinya anggota keluarga Adimus, makanya dia tau tentang hubunganku dan Arabella," jelas Marvin yang membuat Jade akhirnya mengerti.

Ya hari ini memang penuh kejutan sekali.

"Karena kalian semua ada disini, sebaiknya makan malam disini saja, aku akan masak lumayan banyak untuk kita."

Reaksi dari semuanya tampak langsung senang, begitu juga dengan Arabella yang tersenyum di sebelah Marvin dan Yeonjun.

Tbc.

Plot twist sebenarnya malah ada di Arabella sama Marvin, wkwkwk.

Mereka mah diam-diam ternyata tunangan😂🙏

Gapapa, biar kita punya pasangan lain, bukan Yeonjun sama Soobin aja, xixixi.

Okelah, semangat puasanya gais.

Semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.

































Salam,







Anaknya Taekook.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 39.9K 135
in which choi midori and choi naito debut in enhypen
9.6M 654K 82
[ BOOK 1 OF AZITERA: YTHER'S QUEEN ] Consumed by avarice, the four human kingdoms-the Infernal Empire, the Kingdom of Caelum, the Kingdom of Treterra...
7.8M 356K 65
For years angel academy has taught students of all races and ability's, angels, werewolves, vampires, dragon riders, you name it. The school was cre...
261K 10.8K 20
"You can only belong to me." In which Choi Yeonjun of TxT is determined to make you his.