Boboiboy Galaxy × Readers

By Claraa165

1.1K 124 23

Aku di titipkan oleh nenekku di Malaysia oleh kedua orang tuaku, alasan sederhana, mereka berdua berpikir kal... More

Prolog
01. Teman dan Keajaiban
02. Legenda dan Motobot
03. Raksasa Gurunda
04. Cattus
05. Hiburan

06. Ujian Kental (1)

159 19 2
By Claraa165

Kami semua sedang berada di stasiun Tapops sekarang, kenapa bisa? Kapten Kokoci memberikan informasi malam-malam saat aku sedang membuat cemilan dan Boboiboy yang sedang membuat teh, saat memasak hologram Kokoci keluar dari kalungku dan jam tangan Boboiboy, "malam calon anggota Tapops semuanya, maaf memberikan informasi dadakan, seluruh calon anggota Tapops diperintahkan untuk pergi ke pesawat terbang sekarang, untuk pergi ke stasiun Tapops, ujian Kental diadakan disana, terimakasih," ucap Kokoci berbentuk hologram sebelum menghilang.

Aku menghela napas, mengeluh atas tindakan Kokoci, "Kenapa tiba-tiba sekali? Ku selesaikan dulu, lalu ku rapihkan tas nanti."

"Tidak perlu," Boboiboy muncul dari belakang, membawa dua tas yang aku tahu tas pertama adalah tas nya, tas kedua adalah tas ku, "lanjutkan saja, aku ingin mencoba cemilan buatanmu."

Aku mengangguk dan tersenyum, melanjutkan memasak dengan semangat.

~~~

Paginya aku terbangun pukul 3:30, aku memutuskan untuk mandi, saat ini aku sudah berada di stasiun Tapops, selesai mandi aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan di stasiun ini, untuk belajar tentunya, aku berkeliling mencari buku-buku yang mungkin dapat ku pelajari.

Alarm berbunyi, aku menutup buku dan mengembalikannya ke rak, berjalan menuju tempat ujian, aku bergumam di perjalanan, "Apa soal nanti susah? Semoga saja tidak."

Sesampainya di lokasi, aku melihat Yaya dan Ying sedang melakukan pemanasan sebelum ujian, "Hai (name)! Wah, model rambut baru, cantik sekali!" sapa Ying sambil melambaikan tangannya.

Aku hanya membalasnya dengan lambaian tangan juga dan tersenyum tipis, "terimakasih, kemana yang lain?" Aku melihat sekeliling, ini sudah waktunya berkumpul kenapa baru dua orang saja yang datang.

"Mereka telat, aku sempat mendengar mereka mengobrol sampai malam saat aku pergi ke toilet," jawab Yaya, dia tetap melanjutkan olahraga nya.

"Kalau begitu biar aku-" aku bertabrakan dengan seseorang, salahku juga sih, aku berjalan ke depan tapi aku melihat ke arah Ying dan Yaya yang berada di belakang.

"Maaf (name)," terdengar suara Boboiboy di depanku, dia mengulurkan tangannya, aku menerima uluran tangannya dan mulai bangun.

"Ternyata ucapanmu yang kemarin benar ya Boboiboy, dia lebih-" Gopal yang sedang berbicara ditutup mulutnya oleh Boboiboy, Boboiboy menyuruh Gopal untuk diam, seperti merahasiakan sesuatu.

"Ada apa?" tanyaku.

"Tidak ada, abaikan saja Gopal."

"Kalian semangat sekali, pagi-pagi sudah latihan di sini," kata Gopal, sedikit terlihat dia masih mengantuk, jadi mungkin dia terkejut melihat Yaya dan Ying yang sudah melakukan pemanasan di sini.

"Aku pasti akan mendapatkan nomor satu!" Yaya menghentikan kegiatan push up nya.

"Iya, satu dari belakang," kata Ying yang tidak ingin kalah, dan akhirnya mereka berdua bertengkar memperebutkan posisi nomor satu.

"Pantang dengan kata ujian, setelahnya bertengkar," ucap Boboiboy yang sepertinya sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini.

"Ha, bagaimana jika (name) saja yang dapat nilai A?," usul Gopal sambil memegang pundakku dan akhirnya mendapat tatapan maut dari Ying dan Yaya, ditambah ekspresi Boboiboy yang terlihat kesal.

"Selamat pagi calon-calon semua," Fang datang dari belakang, dia berjalan dengan percaya diri, kami sempat bertemu saat baru sampai di stasiun Tapops, dia teman Boboiboy dulu saat masih melawan penjahat di Bumi.

"Datang juga kau Fang, cepat ambil pemanasan," ucap Gopal.

"Pemanasan? Aku sudah lama mengikuti ujian ini, aku dapat nilai A kalau kau tau," ucap Fang sambil menunjukkan pola huruf A di tangannya.

"Sok banget, pergi sana!" kesal Gopal.

Tak lama kemudian, datang komandan Kokoci dengan laksamana tarung, kata yang lain, laksamana ini sangat galak, tapi setelah dia diperkenalkan denganku, dia tidak segalak itu. Kami semua langsung berbaris dan Fang berdiri di samping komandan serta Laksamana.

"Kalian sudah siap untuk ujian pertama? Ujian EASY A!" ucap laksamana dengan tegas.

"Siap laksamana!" Kami semua berbicara serentak.

"EASY A? kacang Ini," celetuk Gopal dengan entengnya.

"Kacang?! EASY A artinya adalah: Exam Angkasa Susah Ya Ampun!!"

"Susah ya ampun?!" Gopal dan Boboiboy yang mendengarnya panik.

Kokoci mengeluarkan tabletnya, mengotak-atik tablet dengan cepat lalu menekan tombol yang ada di dalam tablet, setelahnya muncul kursi beserta meja dari bawah, "siap untuk!! Ujian tulis!!"

Gopal yang mendengarnya semakin panik, dia tidak pernah mendapatkan nilai tinggi di ujian, "Ujian tulis?!"

Tumpukan kertas jatuh dari atas ke meja masing masing, cukup tebal, sekitar 50 lembar mungkin?

"Kenapa disini juga ada ujian tulis?" Gopal mengoceh tidak jelas, berisik.

"Kerjakan saja Gopal, dilihat-lihat sedikit mudah," aku menceramahi Gopal, dia berisik, teriaknya sangat menggangu.

Kami diberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan, Yaya menggunakan kekuatan melayangnya, Ying mengerjakan dengan cepat, Boboiboy mengerjakan sesuai yang ia ketahui terlebih dahulu, aku mengerjakan dengan santai, dan Gopal yang mengerjakannya sambil menangis dan pasrah.

"Bagaimana mereka bisa menjawabnya dengan mudah?" Boboiboy melihat yang lain, bingung karena yang lain mengerjakannya seperti soal yang mudah.

"Karena kami belajar," jawab Ying yang sedang mengerjakan ujian.

Semuanya mengerjakannya dengan lancar, walaupun sedikit berisik karena Gopal mengerjakannya sambil menangis, dasar.

---

"BERHENTI, WAKTU SUDAH SELESAI!" Laksamana Tarung berteriak, membuat semua orang terkejut dengan teriakannya itu, "BAWA SEMUA KERTAS ULANGAN ITU, SEKARANG!"

Suara Laksamana Tarung sangat kencang, sampai-sampai kertas beserta meja yang sedang digunakan terbang. Dengan cepat, komandan Kokoci melompat dan mengambil semua kertas yang berterbangan.

"Kenapa soal subjektif kau jawab objektif, Gopal?" tanya Kokoci saat mengecek jawaban masing-masing peserta.

Gopal yang menyadari kalau dia menjawab tidak sesuai dengan pertanyaanpun panik, "Maaf komandan!"

"TIDAK ADA MAAF BAGIMU!" sekali lagi teriakan laksamana mampu menerbangkan kami semua, "kalau gagal, kamu akan di lempar ke luar dari stasiun angkasa ini," ucap laksamana dengan tombol berwarna merah yang keluar dari bawah disampingnya.

Saat laksamana menekan tombol berwarna merah, langit-langit stasiun ini terbuka, benda yang ada di ruangan itu berterbangan ke atas, membuat Boboiboy dan Gopal terbang ke atas, Yaya, Ying dan aku bertahan agar tidak ikut terbang. Badanku hampir ikut terbang juga, untungnya saat Boboiboy dan Gopal ingin keluar, langit-langit mulai tertutup kembali, membuat Boboiboy dan Gopal bertabrakan dengan besi stasiun ini.

Hal tersebut membuat Gopal dan Boboiboy terjatuh cukup keras, Boboiboy hanya bisa meringis kesakitan akibat benturan itu, "aduh... Sakitnya."

Berhubung jarakku dengan Boboiboy cukup dekat, aku membantu Boboiboy untuk bangun, terdengar juga suara batuk yang dibuat-buat dari arah Gopal, "hanya Boboiboy saja yang ditolong? dasar bucin," ucap Gopal yang akhirnya mendapatkan lirikan tajam dari Boboiboy, aku hanya diam mencoba mencerna apa arti ucapan Gopal.

"Paham apa yang terjadi jika kalau kalian gagal?" tanya laksamana Tarung.

"Paham laksamana!"

"Bagus, sekarang waktunya untuk!!-" seru laksamana dengan nada panjang di akhir.

"Waktu istirahat," lanjutnya, sekarang warnanya berubah menjadi putih, orang unik, saat waktu istirahat dia menjadi baik dengan warna putih di tubuhnya, tetapi saat waktu ujian, warnanya menjadi merah dan pemarah.

"Waktu istirahat?" Gopal dan Boboiboy mengulang ucapan laksamana Tarung sekali lagi.

---

"Makan, makan, kenapa tidak makan?"

Kantin Tapops, tempat istirahat di stasiun ini, kami semua diberi makanan setelah ujian yang berat, Gopal dan Boboiboy bingung dan enggan melahap makanan yang telah disediakan.

"Maaf ya kalau ujian tadi susah," ucap laksamana Tarung dengan apel biru di tangannya.

"Tidak apa laksamana," jawab Yaya.

"Kami memang suka ujian!" seru Ying di tengah percakapan.

Gopal memalingkan wajahnya ke arah lain, ekspresi wajah malas, "kalian saja yang suka."

"Nah, semangat seperti ini lah yang saya suka," ucap laksamana dengan sedikit batuknya, "saya izin mengambil air minum ya, kering tenggorokan teriak teriak tadi," lanjutnya sambil beranjak pergi untuk mengambil minum.

"Silahkan laksamana."

"Fang, kenapa laksamana tiba-tiba jadi baik? Bukannya selalu galak ya?" tanya Yaya.

"Galak? Ga juga, Semalam waktu aku dan Boboiboy baru sampai, laksamana baik, tapi sekarang berubah, ya kan, Boboiboy?" sela ku saat sedang makan, Boboiboy hanya mengangguk dan melanjutkan makan.

"Dia galak waktu jam kerja saja, waktu istirahat dia baik," jawab Fang setelah banyak pertanyaan yang keluar.

"Pantas tiba-tiba berubah jadi baik, biasanya galak seperti singa," ujar Gopal.

"Siapa yang galak seperti singa?" Laksamana tiba-tiba muncul mengejutkan Gopal dan Boboiboy dari belakang.

"Tidak ada laksamana!"

"Maaf ya kalau saya galak, saya seperti itu karena melihat potensi yang besar dari kalian semua-"

Saat penjelasan laksamana sedang berlangsung, jam Fang berbunyi, Fang lalu pergi dari arah kantin, Boboiboy yang melihat dan paham dengan Fang langsung menarik tanganku, "ayo, sudah waktu ujian selanjutnya, lebih cepat lebih baik," bisik Boboiboy.

Aku hanya mengikuti ucapan Boboiboy, dia mengajakku berlari tanpa melepaskan tangannya, "tapi bagaimana dengan yang lain?"

"Itu..." gumam Boboiboy, "biarkan saja, aku tau mereka kuat."

---

"Mana Boboiboy, (name) dan Fang?" Bisik Ying ke arah Yaya.

"BANGUN SEMUA, WAKTU ISTIRAHAT SUDAH SELESAI," teriak komandan Kokoci saat yang lain sedang bingung karena 3 orang yang pergi terlebih dahulu.

Seketika laksamana Tarung berubah menjadi merah, Yaya, Ying dan Gopal hanya bisa meneguk ludah sendiri.

"TUNGGU APA LAGI?! MASUK KE ARENA, SEKARANG!!"

"Siap laksamana!"

~~~

Semua sudah berkumpul di arena, Yaya bersama Ying dan Gopal yang saat ini sedang celingak-celinguk mencari Boboiboy, "sampai juga kau, kenapa tinggalkan kami?" ucap Gopal saat melihat Boboiboy dan aku sampai.

"Maaf, tadi buru-buru," jawab Boboiboy.

Laksamana datang ke dalam arena, "ujian kedua adalah ujian survival," ujar laksamana tegas, "Memasak secara berpasangan!"

Setelah itu, muncul tiga buah meja di depan masing-masing tim, Yaya berpasangan dengan Ying, Boboiboy berpasangan dengan Gopal, lalu aku... Sendiri lebih baik, mungkin. Banyak bahan makanan yang belum di olah di atas meja, bentuk warna dan bau yang aneh, entah itu buah atau sayuran aku tidak tahu.

"Inilah bahan-bahan yang bisa menyelamatkan kalian jika sedang tersasar di planet asing," seru laksamana Tarung.

Boboiboy mengangkat tangannya, "maaf laksamana, katanya ini ujian berpasangan, tapi... Bagaimana dengan (name)?"

"Aku bisa sendiri, tenang saja," jawabku.

"Masak sekarang!"

"Bagaimana cara memasak ini? Bahan-bahannya aneh..." Gumam Boboiboy sambil memperhatikan bahan mentah yang disediakan.

"Tidak ada masalah, tukarkan makanan!" Gopal mulai menembaki satu persatu bahan aneh itu, dia merubahnya menjadi sayuran bahkan buah.

Sekitar 4 tembakan Gopal meleset ke arah bahan yang ada di mejaku, "Gopal... Terimakasih atas tembakanmu yang meleset! aku jadi terbantu, lain kali akan aku traktir kamu es Coco tok Aba!"

Gopal hanya tersenyum, "es coco?! Siap (name), Sama-sama!"

Ying yang melihat kelakuan Gopal langsung protes kepada Gopal, "Hei! Memangnya boleh pakai kekuatan?"

"Boleh, kalian boleh gunakan kekuatan untuk ujian ini," jawab laksamana Tarung.

Semuanya mulai bekerja sama dalam membuat makanan, Boboiboy juga berpecah tiga dalam memasak, Ying dan Yaya sedikit bertengkar karena tidak dapat memilih apa yang akan mereka masak.

Waktu masak sudah selesai, laksamana Tarung, komandan Kokoci dan Fang mulai menghampiri masing-masing meja, dimulai dari meja Boboiboy dan Gopal, "Baunya enak, apa yang kalian masak?" tanya laksamana Tarung.

"Inilah, Laksa Mana Laksa!" seru Gopal.

Laksamana yang merasa terpanggil langsung menoleh ke arah Gopal, "kamu panggil saya?"

Boboiboy yang panik langsung mendorong Gopal ke samping, "Bukan laksamana! Maksud Gopal, laksa ini nama mana?" ucap Boboiboy.

"OMONG KOSONG APA YANG KAMU LAKUKAN!" Laksamana memukul meja cukup kencang, membuat sendong yang awalnya berada di dalam mangkuk menjadi terbang dan masuk ke dalam mulut laksamana, "ini, ini seperti masakan mama saya! 100 POIN!"

"Bisa-bisanya langsung seratus poin..." gumamku.

Laksamana Tarung dan yang lainnya menuju mejaku, melihat apa masakan yang aku buat, "apa yang kamu buat (name)?"

"Ini adalah soto ayam, makanan dari Indonesia, tadi saya juga sedikit terbantu karena Gopal."

Laksamana mulai mencicipi masakan Indonesia yang kubuat, "enak, kamu bisa membuat ini sendiri tanpa pasangan, hebat, 100 poin untuk kamu juga."

"Terimakasih laksamana," aku menundukkan sedikit badan.

"100 poin dan mengerjakannya sendiri? Hebat," gumam Gopal, entah apa yang dipikirkannya dia tersenyum licik, dia langsung menghampiri Boboiboy yang sedang bengong tetapi tersenyum dan membisikkan sesuatu, "Boboiboy, kau cocok dengannya. Menurutmu, dia cocok dijadikan istri, kan?"

"Istri?" Seketika muka Boboiboy menjadi merah, terlebih di bagian pipi, "kita baru lulus, jangan bicarakan hal aneh."

Setelahnya laksamana menunju meja milik Yaya dan Ying, "kenapa ada dua jenis makanan?" tanya laksamana Tarung.

"Aneh," ucap Kokoci lalu mengambil biskuit milik Yaya, keajaiban tak terduga, mukanya yang awalnya hijau langsung berubah menjadi ungu, "biskuit apa ini?!" ucap Kokoci yang sedang batuk, mungkin dia akan dilarikan ke ruang kesehatan tak lama lagi.

Ying yang panik lalu memutuskan untuk memberikan sup spesial yang dia buat, "minum sup ini untuk menghilangkan rasa biskuitnya, komandan!"

Tanpa pikir panjang, Kokoci langsung meminum sup spesial buatan Ying, "PEDAS!!" teriak Kokoci dengan muka yang memerah seperti tomat dengan api yang menyembur dari mulutnya, "SUP APA INI?!"

"Pedas sekali kah?" tanya Ying yang panik melihat keadaan Kokoci.

"Buruk sekali kah biskuit dan supnya? Biar aku coba," gumam laksamana dan mulai mengambil biskuit milik Yaya.

"Jangan laksamana!" ucap Gopal dan Boboiboy yang mulai panik.

Laksamana memulai dengan memakan biskuit Yaya dan dilanjutkan meminum sup spesial Ying, anehnya, tidak terjadi apa-apa dengan laksamana.

"Bagaimana laksamana?" tanya Yaya dan Ying bersamaan.

"Oke saja," jawab laksamana seakan tidak terjadi apa-apa.

"Yang benar saja? Laksamana ini tidak ada lidah atau apa?" celetuk Gopal tanpa memandang keadaan sekitar, bukan Gopal namanya kalau ga ceplas-ceplos.

"Berapa poin kami laksamana?" tanya Yaya dan Ying sekali lagi.

"Poin? KOSONG!!" ujar laksamana, dengan aumannya yang kencang.

"Kosong?!"

"Saya suruh membuat berpasangan, bukan satu orang satu, KAMU INI TIDAK PAHAM BAHASA ATAU APA?!" bentar laksamana dengan suaranya yang kencang.

"Hanya bisa bilang semangat," gumamku.

~~~

Terlihat di layar, terdapat poin dari ujian yang sudah di laksanakan, dengan nilai:
Boboiboy, tes tertulis 70 dan survival 100 dengan total 170
Gopal, tes tertulis 15 dan survival 100 dengan total 115
Ying, Tes tertulis 90 dan survival 0 dengan total 90
Yaya, Tes tertulis 90 dan survival 0 dengan total 90
(name), Tes tertulis 100 dan survival 100 dengan total 200

"(Name), hebat sekali, kenapa bisa?" tanya Gopal yang awalnya hanya tercengang melihat poin di layar.

"Benar, soal tadi sangat susah," sela Boboiboy di obrolanku dengan Gopal.

"Aku sempat membaca buku di perpustakaan kemarin, dua kali, malam dan pagi jadi aku bisa ingat jawaban lebih maksimal, untuk tes memasak tadi, aku terbantu oleh Gopal, dan juga dengan resep masakan menggunakan bahan dari planet lain yang ada di perpustakaan."

"Hebatnya," ucap Boboiboy dengan senyumannya yang khas.

"Kita sudah ketinggalan Ying," keluh Yaya.

"Kita harus lebih serius lagi dalam ujian ini," semangat Ying.

"Sudah, apakah kamu sudah bersedia untuk menjalankan ujian fokus?!" ujar laksamana dengan hentakan kakinya yang kencang.

"Sedia laksamana!"

"LEPASKAN GORILA TAPOPS!" perintah laksamana, Kokoci langsung menekan tombol merah, lalu munculah Gorila di atas panggung yang sudah di sediakan.

"Kita harus melawan gorila itu kah?" ucap Gopal lalu bersembunyi di belakang Boboiboy.

"Apa hubungannya gorila dengan fokus?" tanyaku.

Komandan Kokoci lalu melihat ke arah Fang, "Fang, tunjukkan."

Fang lalu menuju ke atas panggung, gorila itu memukul-mukul dadanya sendiri, "Mulai," perintah komandan Kokoci.

"Tepuk amai-amai belalang kupu-kupu..." Fang bermain tepuk amai-amai bersama Gorila Tapops, tatapan bingung muncul dari muka Yaya, Ying, aku, Boboiboy dan Gopal.

"Ini adalah ujian fokus, kalian harus memainkan permainan tepuk amai-amai tanpa kekuatan dan kesalahan," jelas laksamana. Fang dan Gorila sudah selesai, dari yang awalnya marah menjadi senang hingga terlompat-lompat, "Sekarang giliran kalian semua."

"Tepuk amai-amai saja? Mudah," ucap Gopal dan dengan pedenya maju ke atas panggung, "Tepuk amai-amai, belalang kupu-kupu. Tepuk Abang pandai-" Gorila itu terkejut, ia langsung memukul Gopal ke arah samping, membuatnya tertabrak dengan tembok.

"Tepuk Adik pandai, bukan Abang pandai!" jelas Kokoci.

"5% lagu dinyanyikan, 5 poin untuk Gopal," ucap laksamana.

"Hati-hati, kalau salah gorila ini bisa marah," ucap Fang, kasian Gopal, sudah kena baru diberi tau.

"(Name), maju, kamu selanjutnya," ucap Kokoci tiba-tiba.

"Aku?" Aku menunjuk diri sendiri, di balas anggukan dari Kokoci, "baiklah, semoga ingat versi bahasa Malaysia dan bukan Indonesia."

Aku maju, lalu mulai melakukan permainan tepuk amai-amai, "Tepuk amai-amai belalang kupu-kupu. Tepuk Adik pandai, Emak upah susu-" dan berhasil! Aku mendapatkan nilai sempurna sekali lagi, aku tidak tahu ini beruntung atau apa, tapi aku bersyukur bisa menjalaninya dengan lancar.

"Bagus, Boboiboy, kamu selanjutnya."

Boboiboy meneguk ludahnya, dia maju sambil menghafal liriknya, saat sudah hapal dia memulai permainannya, "Tepuk anai-anai-" belum sempat dia menyelesaikan lagu, dia sudah tertampar oleh Gorila Tapops.

"Tepuk amai-amai, kenapa jadi amai-amai?" ucap Gopal dengan tatapan datarnya.

"POIN KOSONG!!"

"Perasaan tok Aba ajari tepuk anai-anai..."

Dan dilanjutkan dengan Yaya dan Ying yang bernegosiasi untuk melakukannya berdua, tetapi dengan syarat poin dikurangi 30. Mereka berdua berhasil melakukannya, karena dipotong 30 poin, kini poin mereka menjadi 70 poin.

~ To be continued

(Haloo, maaf ya untuk bagian ini aku buat jadi dua bagian, karena ini udah lebih dari 2500 kata (bahkan udah 2638 kata), biar ga kebanyakan juga, jadi author bagi dua, maaf juga kalo author up nya lebih telat, soalnya author sempat sakit beberapa hari, mungkin faktor cuaca yang lagi hujan, makasih udah tunggu cerita ini, tunggu kembali untuk lanjutan selanjutnya, terimakasih ^^

Author izin up semampu author yaa, soalnya jadwal sibuk author sekarang ga nentu, jadi kemungkinan jadwal up ngacak, mohon dimengerti yaa, terimakasih kembali <3)

Continue Reading

You'll Also Like

53K 473 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
319K 24.1K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
86.3K 5.9K 26
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
72.4K 6.6K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...