Internship with Benefit

RSOEMARNO tarafından

661K 7.5K 286

Warning konten 21+ yang masih dibawah umur menjauh. Sebuah short story yang menceritakan gairah panas antara... Daha Fazla

Satu
Dua
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Additional Part
Sebelas
Dua Belas
Additional Part Waktu yang Singkat
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Additional Part I'll Treat You Better
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
End
Promotions
Extras 1
Extras End
Give Me Your Love
Additional Part Ny. Kaila Budi Sudjatmiko

Tiga

61.7K 340 8
RSOEMARNO tarafından

Kaila membuka matanya perlahan. Dia meraba sisi sebelahnya yang terasa kosong. Dan kemudian celingukan mencari keberadaan Budi.

Suara gemericik air memberi petunjuk bagi Kaila. Wanita itu duduk dan kemudian menurunkan kakinya di lantai. Dia berdiri dan sedikit kesulitan melangkah. Bohong sekali dia tidak merasakan ngilu di kewanitaannya.

Kaila berjalan perlahan menuju tempat dimana Budi melakukan ritual mandinya. Tanpa bersuara wanita itu melingkarkan tangannya di perut sixpack Budi.

Budi sedikit terkejut. Tapi dia diam saja. Pria itu justru menuntun tangan Kaila menuju penisnya. Dia membimbing tangan wanita itu untuk mengurut pelan penisnya yang kembali menegang akibat dari rangsangan tubuh Kirana yang menempel langsung di tubuhnya.

Kaila menuruti keinginan Budi. Wanita itu memegang milik Budi yang terasa menegang. Dia juga menggesekkan payudaranya di punggung pria itu. Membuat keduanya mendesah nikmat.

Cukup lama Kaila memberikan service tangannya di penis Budi. Dan karena sudah tidak sabar lagi Budi membalik badan. Kaila memposisikan dirinya berjongkok dibawah Budi.

Kaila sudah bersiap kala Budi melesakkan penisnya di mulut mungilnya. Seperti sudah terlatih wanita itu mulai memaju mundurkan kepalanya sesuai irama yang dibuat Budi.

Pria itu memejamkan mata dan mendongak ke atas. Blow job dari Kaila selalu bisa memuaskannya. Dan dia membantu memegangi kepala wanita itu.

Kaila merasakan penis budi yang membesar dan terasa kencang di mulutnya. Pria itu akan segera mendapatkan pelepasannya. Dia mempercepat gerakan mulutnya.

"Ahh saya hampir sampai Kaila." Budi mendongak dan memejamkan mata erat.

Dan tidak lama setelahnya pria itu mencabut penisnya dari mulut Kaila. Dia menumpahkan seluruh cairannya di lantai kamar mandi. Kaila sendiri masih berjongkok di hadapannya.

Budi menggendong tubuh Kaila setelah pelepasannya selesai. Dia membawa tubuh polos yang sudah terdapat beberapa kissmark itu menuju bathub yang sudah diisi oleh air.

Pria itu memposisikan Kaila didepannya. Sehingga penisnya terasa menyodok bokong sekal wanita itu.

Budi mengelus serta menciumi lengan lembut Kaila. Wanita itu mendongak meremas rambut Budi. Kedua tangannya terulur keatas membuat kepala Budi tepat sekali di ceruk lehernya. Bagian paling sensitif dari wanita itu.

"Ahh, bapak nggak capek?" Kaila bertanya di tengah desahannya.

Budi melepaskan pagutannya di pundak Kaila. Dia menghentikan permainan.

"Seharusnya saya yang bertanya seperti itu. Kamu yang baru saja merasakan sex Kaila." Budi meletakkan tangannya di perut rata wanita itu.

"Saya seneng kok, pak. Saya beneran nggak nyangka bapak ternyata juga menginginkan saya." Kaila menggenggam tangan budi di perutnya.

"Tapiiiii, pak. Gimana dengan ibu? Apa bapak tidak merindukan ibu?" Kaila bertanya takut.

"Saya jarang berhubungan dengan Mika. Pernikahan kami adalah pernikahan politik. Dan saya menghormati keputusannya yang tidak mau berhubungan dengan saya." Budi menyenderkan kepalanya pada bathub.

Kaila sedikit terkejut. Dia tau pernikahan politik adalah hal biasa yang dilakukan oleh para politikus. Pernikahan biasanya membawa keuntungan bagi keduabelah pihak yang membutuhkan dukungan politik.

Tapi baru kali ini dia mengetahui bahwa pernikahan politik ternyata serumit itu. Dia pikir kehidupan pernikahan politik akan sama dengan pernikahan pada umumnya.

Kaila memutar tubuhnya menghadap Budi. Dia memandang wajah lelah pria itu. Kemudian tangannya terulur memegang pipi pria itu yang terasa sangat nyaman di tangannya.

"Lalu kalau bapak membutuhkan penyaluran hasrat, bapak akan menyewa seorang wanita?" Kaila bertanya hati-hati.

Budi menikmati sentuhan Kaila di wajahnya. Dia memejamkan mata dan merasakan setiap sentuhan yang terasa sangat lembut.

"Hmmm, saya tidak bermain dengan sembarang wanita. Biasanya saya akan menyelesaikannya sendiri. Kalaupun sudah tidak bisa ditahan lagi saya akan memanggil satu wanita yang biasa saya gunakan." Budi memegang tangan Kaila yang menggoda mulutnya saat berbicara.

"Dan mulai sekarang wanita itu adalah dirimu, Kaila. Apakah kamu siap?" Budi menatap tepat di mata Kaila.

Kaila tersenyum sangat manis. Wanita itu manganggukkan kepala bersemangat. Dan kemudian memajukan bibirnya untuk dipertemukan dengan bibir sexy pria itu.

Budi memegang leher Kaila memperdalam ciuman mereka. Kali ini Kaila yang memimpin ciuman. Dia membiarkan wanita itu menjelajah gigi dan juga lidahnya.

Kaila melepaskan pagutan. Mereka sama terengahnya. Budi tertawa ringan. Tangannya menarik kepala Kaila kedalam pelukannya.

"Bapak itu terlalu menggoda. Apakah selama ini di kantor DPR benar-benar tidak pernah ada yang jatuh cinta sama bapak? Sampai bapak rela menunggu puluhan tahun demi seorang wanita melepaskan ikatan pernikahannya dengan pria lain." Suara Kaila teredam di dada bidang Budi.

"Cinta? Banyak yang jatuh cinta sama saya. Bahkan mereka dengan terangnya menyatakan perasaan. Tapi asal kamu tau Kaila, seorang politikus seperti saya ini tidak memiliki perasaan cinta yang sebenarnya. Semua sudah disetting untuk mengarahkan opini publik. Begitupula dengan pernikahan saya dengan Mika. Kalau waktu itu saya langsung menikah dengan Mika, publik tidak akan peduli dengan saya. Dan tentu tidak menguntungkan bagi posisi kami berdua. Saya butuh menaikkan elektabilitas partai saya. Dan Mika butuh seseorang yang mampu mendongkrak bisnisnya. Dia memberikan saya basis pendukung yang cukup banyak. Sebagai gantinya saya perjuangkan proyek pemerintah untuknya melalui partai." Budi mengelus pucuk kepala Kaila.

"Saya masih terlalu awam dengan permainan politik, pak. Tapi kenapa bapak malah berterus terang pada saya?" Kaila mendongakkan kepalanya.

"Karena kamu adalah wanita saya. Peraturan menjadi wanita saya adalah harus menutup mulut rapat ketika kamu mengetahui rahasia saya dan negara." Budi memandang Kaila.

"Ba-pak, tergoda dengan saya?" Kaila menaikkan satu alisnya.

"Saya tau kamu memang sengaja menggoda saya. Sejak pertama melihat kamu di ruang sidang, saya bisa menangkap tatapan nakal dari mata kamu. Meskipun penampilan kamu sangat rapi dan tidak menunjukkan seorang wanita penggoda tapi kamu sangat pandai bermain melalui mata dan mulut manismu itu Kaila. Kamu tidak tau kan berapa banyak pria di DPR yang ingin meniduri kamu?" Budi menaikkan kedua alisnya.

Kaila menggeleng pelan. Dia memang sengaja menggoda Budi. Tapi dia tidak menyadari banyak pria lain yang justru tergoda padanya.

"Hampir semua pria di Komisi IV pernah membicarakan dirimu Kaila. Apakah kamu pernah memikirkan jika saya tidak menerima kamu apa yang akan terjadi padamu?" Budi bertanya lagi.

Kaila masih menggeleng lemah. Wanita itu tidak menyangka Budi memperhatikan tingkahnya selama ini. Pasalnya sekalipun pria itu ramah terhadap dirinya tetapi tetap menerapkan batasan yang jelas.

"Yasudah kamu tidak perlu tau, yang jelas sekarang kamu sudah aman karena sudah menjadi milik saya." Budi memeluk kembali Kaila.

Pria itu mulai terangsang kembali saat dadanya bergesekan dengan payudara Kaila. Dia mengelus punggung mulus Kaila dan semakin turun menuju bokong sekal wanita itu.

Budi meremas bokong Kaila lembut. Wanita yang ada diatasnya itu merasakan nikmat hingga menutup mata.

1 desahan lolos dari mulut Kaila yang terbuka. Wanita itu tidak tinggal diam, tangannya turun membelai penis Budi. Membuat pria itu mendongakkan kepala dan memejamkan mata.

Budi sudah tidak sabar lagi. Dia membantu Kaila memposisikan miliknya di lubang wanita itu.

"Pelan-pelan aja turunnya. Saya kira masih ada yang lecet di vagina kamu." Budi berkata dengan gamblangnya.

Membuat pipi Kaila merah dan wanita itu memalingkan muka ke samping. Setelah mendapatkan posisi yang nyaman, Kaila mulai menggerakkan pinggulnya.

Perlahan tapi pasti, dengan gerakan memutar yang dapat meningkatkan gairah. Budi meremas kedua payudara Kaila memberi rangsangan pada wanita itu.

Kaila mendongakkan kepala. Tangannya memegang kepala Budi yang sibuk menyusu di payudara kanannya. Satu tangan Budi berada di bokong sekal Kaila.

"Ahh, terushh pak. Ishep terush ahh." Kaila meremas pelan rambut Budi.

Gerakan pinggul mereka semakin cepat. Budi akan mendapatkan pelepasannya. Hal itu dirasakan Kaila saat penis Budi terasa menegang dan volumenya membesar.

"Ahh, saya hampir sampai pakh." Kaila mempercepat gerakan pinggulnya.

Keduanya menggelinjang hebat saat mendapatkan pelepasan bersamaan. Tubuh Kaila limbung di atas tubuh Budi.

Budi memeluk tubuh telanjang itu sembari mengatur napas nya yang memburu. Dia menciumi puncak kepala wanita itu yang menguarkan aroma segar dari rambutnya.

Kaila memejamkan mata di dada Budi. Dia sibuk menenangkan dirinya yang masih bergetar hebat akibat dari pelepasan tadi.

"Kamu udah beli pil penunda kehamilan Kaila?" Budi bertanya ditengah napasnya yang masih belum beraturan.

Kaila menggelengkan kepala. Dia belum terpikirkan tentang hal itu. Mungkin setelah keluar dari hotel ini baru dia akan mampir ke apotek.

"Nanti setelah check out kamu ke dokter langganan saya. Biar diantar ajudan saya." Budi memberi perintah mutlak.

Kaila hanya menganggukan kepalanya. Dia masih lemas dan sekarang malah merasakan milik Budi yang kembali menegang di dalam vaginanya.

"Shit! Saya tidak bisa berhenti Kaila." Budi membalikkan tubuh Kaila.

Dia memaju mundurkan pinggul wanita itu. Salah satu posisi favoritnya saat bersama Kaila adalah doggy style. Budi sangat suka melihat penampilan Kaila dari belakang.

Kaila berpegangan pada pinggiran bathub. Dia sudah tidak kuat lagi melayani Budi. Bahkan sekarang dia sudah squirt disaat Budi belum mencapai klimaks.

"Pakh, saya sudah tidak kuat lagi." Kaila akhirnya membuka suara.

"Saya janji ini terakhir permainan kita untuk hari ini." Budi mempercepat temponya.

Pria itu fokus pada tubuh Kaila agar segera mencapai klimaks. Dan akhirnya dia mendapatkan klimaks berbarengan dengan milik Kaila yang menjepit keras miliknya.

Keduanya mendesah dan bergetar. Kali ini Budi juga menjadi lemas seperti Kaila. Dia menarik tubuh Kaila untuk bersender pada bathub. Dan mereka berada di posisi itu cukup lama.

Hingga sekitar 10 menit berlalu akhirnya Budi membawa Kaila keluar dari bathub. Dia memandikan wanita itu dengan susah payah karena harus menahan hasrat yang terus menggebu.

Setelah selesai dia menggendong Kaila keluar. Budi tau Kaila kesulitan berjalan. Dan dia juga membantu Kaila mengenakan pakaiannya.

Makanan sudah tersaji di meja makan. Kaila jadi malu sendiri, tadi di kamar mandi dia sangat berisik. Tentu saja petugas pengantar makanan akan mendengar aktifitas mereka.

Selesai acara makan Budi mempersilakan Kaila pergi bersama ajudannya. Dia keluar lebih akhir daripada wanita itu. Karena Kaila harus mengunjungi dokter yang dia buat janji secara mendadak tadi saat makan bersama Kaila.

"Saya pamit dulu ya, pak. Terimakasih untuk semalam dan tadi pagi." Kaila berpamitan pada Budi.

"Hati-hati dijalan Kaila. Kalau kamu butuh sesuatu kamu bisa menghubungi ajudan saya. Dan saya harap kamu tidak menolak jika saya ajak bertemu kembali." Budi memegang daun pintu untuk Kaila.

Kaila tersenyum dan mengangguk. Kemudian wanita itu melangkah keluar mengikuti sang ajudan. Dia pergi menggunakan mobil hitam yang semalam digunakannya.

Sampai di klinik dia segera bertemu dengan dokter. Kaila meminta dokter untuk memeriksa sekitar lubang vaginanya. Awalnya sang dokter sedikit kaget bagaimana Kaila bisa tahan dengan luka yang cukup lebar di vaginanya. Apalagi itu pertama kali baginya.

Walhasil sang dokter juga meresepkan salep untuk menyembuhkan luka tersebut. Dan untuk pil penunda kehamilan, Kaila disarankan meminumnya sebelum 3 hari after sex. Pil itu diberi dokter karena keadaan darurat.

Kaila sendiri memilih kontrasepsi suntik rutin setiap 3 bulan. Tetapi dia baru akan mulai melakukannya bulan depan. Jadi saran dokter agar Budi menggunakan kondom untuk pencegahan sementara ini untuk menjaga ketika Kaila lupa meminum pil nya.

Kaila menyetujui saran dokter. Dia akan meminta Budi untuk menggunakan pengaman saat bermain dengannya.

Kaila akui dia juga sudah kecanduan tubuh Budi. Jadi dia tidak merasakan sakit sekalipun menurut dokter lukanya cukup lebar.

Selesai dari klinik, Kaila diantar ke kos nya oleh ajudan Budi. Pria dengan setelan hitam itu juga memberikan 2 buah kartu. 1 kartu kredit dan 1 lagi kartu debit.

"Ini ada titipan dari bapak. Kartu kredit ini limitnya 10 juta. Untuk kartu Debit isi nya juga 10 juta. Nanti kalau habis akan terisi lagi secara automatis. Silahkan mbak gunakan untuk kebutuhan mbak." Ajudan itu menyodorkan kedua kartu tersebut.

Kaila menerima kartu tersebut. Dia tidak banyak bertanya. Salah satu tujuannya menggoda Budi juga memang untuk mendapatkan uang.

Setelahnya dia keluar dari mobil. Kemudian memasuki kamar kosnya yang terasa berantakan.

Saat akan membungkuk untuk mengganti sprei, Kaila merasakan nyeri di perut bagian bawahnya. Sakit itu terasa luar biasa. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk membaringkan tubuhnya terlentang di kasur.

Kaila kemudian merogoh isi tas nya. Dia meminum pil dari dokter sebelum terlambat. Di obat itu juga ada resep untuk anti nyeri.

Untuk beberapa saat wanita itu hanya terdiam di atas kasur. Dia merenungkan perbuatan nekatnya.

Semua yang dia lakukan adalah pilihannya sendiri. Sekarang dia benar-benar bebas dari kekangan iluminasi yang dibuat oleh anggota keluarganya. Dia sudah memiliki keberanian untuk mengambil keputusan bagi dirinya sendiri.

Mulai sekarang Kaila berubah menjadi Kaila yang mampu mengendalikan dirinya sendiri!

Happy Reading!
Jangan lupa meninggalkan jejak vote dan komen ;)

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

343K 2.3K 11
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...
339K 36K 18
Freya's Project : Mencari menantu idaman untuk Mama. Syarat : Pria, single, setia, baik hati, rajin beribadah, pekerja keras, bertanggung jawab, pint...
83.5K 895 56
Area dewasa! Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran ya...
11.9K 1.2K 26
Joanna dan Teressa sudah berteman baik sejak TK hingga usia berkepala tiga. Keduanya begitu dekat meski kerap tinggal berjauhan. Bahkan, akan saling...