Hantu Tampan Penghuni Rumah K...

By Secret_ZR

768K 12.7K 2.6K

Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa... More

1. Kesialan bertubi-tubi
2. Mimpi nyata yang nikmat
3. Hal aneh yang tidak disadari
4. Sentuhan penuh nikmat
6. Sentuhan di dada
7. Kond*m
8. Ena-ena yang terganggu
9. Mimpi nikmat yang terasa nyata
10. Kematian
11. hilang keperawanan ketika tidur
12. Alasan yang sebenarnya
13. sentuhan dalam keadaan sadar
14. Tiba-tiba berada di hutan
15. Maen di balkon
16. 'Karena sedari awal aku sudah tertarik kepadamu.'
17. iseng dan m3sum
18. menampakkan wujud
19. memohon untuk dimasuki
20. malam panas
21. ketagihan

5. Sebuah kejanggalan yang tidak disadari

44.1K 534 2
By Secret_ZR

Napas Megan terengah-engah setelah merasakan badai kenikmatan yang menghadang dirinya. Dadanya kembang-kempis, keringat bercucuran dari tubuhnya, tetapi beberapa saat kemudian dia pun tersadar dengan apa yang dia lakukan.

“Kau benar-benar cabul, Megan!” rutuknya sembari memukul kepalanya sendiri karena sudah memimpikan hal yang tidak-tidak dan bahkan menyentuh tubuhnya sendiri.

Dia dengan segera beranjak dari ranjang dan memasuki kamar mandi. Melepas bathrobe di tubuhnya dan menempatkan tubuhnya di bawah shower.

Namun, lagi-lagi dia terbayang dengan mimpi yang sebelumnya dia alami, dan hal itu sukses membuatnya kembali merasa terangsang lagi, tetapi dia dengan segera menggelengkan kepala dan fokus dengan acara mandinya.

Dia mandi tidaklah lama, kemudian keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang hanya menutupi tubuh pentingnya.

Bukannya mengeringkan rambutnya terlebih dahulu, dia langsung berjalan ke arah ponselnya yang masih di charge.

Dia memesan makanan dan minuman, setelah itu, barulah menempatkan tubuhnya di kursi meja rias dan memperhatikan wajahnya yang tampak segar setelah mandi.

Hal pertama yang dia lakukan adalah mengeringkan rambutnya, kemudian berdandan dengan mengenakan riasan tipis, setelah itu barulah dia menuju ke arah lemari dan mencari pakaian yang hendak dia kenakan saat ini.

Pilihannya jatuh pada croptop yang dipadukan dengan sebuah kulot. Setelah itu, dia langsung melepaskan handuk yang berada di tubuhnya sehingga kembali membuat tubuhnya naked sepenuhnya.

D*da ranumnya terpampang jelas menggantung begitu indah. Area sensitifnya yang bersih dari bulu pun terlihat begitu saja dan begitu menggoda.

Namun, hal itu hanya terlihat sebentar karena Megan segera mengenakan pakaiannya. Kemudian dia menyemprotkan parfum di beberapa titik tubuhnya, setelah itu dia pun beranjak dari kamar tersebut sembari membawa tas dan kunci mobilnya.

Namun, dia merasakan sesuatu yang aneh ketika baru saja keluar dari kamar yang dia tempati, sehingga membuat langkahnya terhenti dan berbalik badan, memperhatikan pintu tersebut.

Dia merasakan seakan melintasi sesuatu, tetapi setelah diperhatikan semuanya tampak baik-baik saja dan tidak ada yang aneh, sehingga dia pun kembali membawa langkahnya turun ke lantai utama sembari menunggu kurir makanan yang mengantar pesanan makanan yang sudah ia pesan tadi.

Di saat yang sama, ponselnya berbunyi dan terdapat panggilan masuk dari kekasihnya. Tanpa menunggu lama, dia pun menjawab telepon tersebut dan memulai pagi yang mesra dengan kekasihnya.

Namun, sama halnya dengan semalam, ponselnya tiba-tiba mati begitu saja, padahal sebelumnya jelas-jelas dia melihat baterai ponselnya masih penuh karena semalam di charger.

“Ponsel sialan!” serunya dengan perasaan kesal dan marah. Kemudian segera memasukkan ponselnya ke dalam tasnya dan mendudukkan tubuhnya di ruang tamu dengan bersedekap dada akibat masih merasa kesal.

Tidak berselang lama, dia disadarkan oleh suara bel yang berbunyi. Dia segera bangkit dari duduknya menuju ke arah pintu dan melihat pengantar makanan yang berdiri di depan pintu rumah.

Ekspresi yang diperlihatkan oleh pengantar makanan itu masih sama seperti pengantar makanan yang sebelumnya meski orangnya berbeda. Seakan mereka tengah ketakutan dan memberikan makanan dengan tergesa.

Hal itu membuat Megan bertanya-tanya dan sekaligus kebingungan, tetapi belum sempat dia bertanya, pengantar makanan tersebut langsung melarikan diri.

“Kenapa mereka ketakutan? Apakah penampilanku menyeramkan? Atau memang seperti itu semua pengantar makanan di sini?” tanyanya.

Tidak ingin pusing, dia pun kembali menutup pintu dan membawa makanan tersebut memasuki rumah. Kemudian, langsung menikmati hidangan sarapan pagi yang cukup berat tersebut.

Setelah perutnya kenyang, barulah dia beranjak dari kursi dan keluar dari rumah tersebut.

Lagi-lagi dia mendapati tatapan aneh dari para tetangga, tetapi dia mengabaikan hal itu dan segera memasuki mobilnya.

Dia langsung mengendarai mobilnya meninggalkan rumah tersebut, tetapi sebelum menuju kampus, dia menyempatkan diri untuk mampir terlebih dahulu ke sebuah konter.

Dia ingin memperbaiki ponselnya. Jika tidak memungkinkan untuk diperbaiki, maka dia akan membeli yang baru karena ponsel adalah benda yang cukup penting.

“Bagaimana? Apakah bisa diperbaiki atau diservis?” tanyanya kepada orang konter tersebut.

Pria itu masih memperhatikan ponsel Megan sembari memeriksanya, kemudian mengembalikan ponsel tersebut kepada Megan.

“Tidak ada yang salah dengan ponsel Anda. Semuanya baik-baik saja,” ucap pria tersebut, membuat Megan seketika merasa bingung.

“Apakah Anda keliru? Semalam baterainya masih full, tetapi baru beberapa saat digunakan untuk menelepon langsung mati. Tadi pagi juga seperti itu, padahal sudah semalaman di charger,” jelas Megan.

“Sungguh, tidak ada yang salah dengan ponsel Anda. Semuanya baik-baik saja dan baterainya saat ini masih full. Mungkin akan bertahan hingga sore bahkan jika Anda telponan seharian,” balas pria tersebut.

Lagi-lagi Megan merasa bingung, tetapi dia tidak ada pilihan lain selain meninggalkan tempat itu sembari membawa ponselnya.

Dia kembali memasuki mobilnya dan memperhatikan ponsel tersebut. Setelah itu, barulah dia benar-benar meninggalkan tempat itu sembari mengendarai mobilnya menuju kampus.

***

Seperti yang dikatakan oleh pria konter sebelumnya, hingga sore ponsel Megan masih baik-baik saja, padahal dia sudah membuktikan dengan cara selalu memainkannya dan menelepon orang tuanya dan ponselnya masih baik-baik saja.

“Kami lumayan ada waktu luang sore ini hingga malam, maka kami akan ikut ke rumahmu,” ucap Rose kepada Megan yang diangguki teman yang lain.

“Baiklah, ayo!” ajak Megan. Mereka keluar dari pekarangan kampus dan mengendarai mobil masing-masing dengan jalanan yang dituntun oleh Megan.

Tidak membutuhkan waktu yang begitu lama, akhirnya mereka sampai di rumah yang ditempati oleh Megan, dan mereka berdecak kagum melihat rumah tersebut cukup besar dan terlihat mewah dari luar. Terlebih, Megan membelinya dengan harga yang sangat murah.

“Kamu yakin membelinya, bukan menyewanya?” tanya seorang teman kepada Megan setelah mereka keluar dari mobil.

“Ya, aku membelinya dan rumah ini sudah atas namaku. Ayo, kita masuk!” ajak Megan.

Mereka pun berjalan ke arah pintu, tetapi mereka merasa aneh dengan tatapan para tetangga. Namun, mereka mengabaikan hal itu dan segera mengikuti langkah Megan ketika memasuki rumah tersebut.

Namun, hawa dingin yang mencekam langsung menyambut mereka dan mereka sedikit merasa merinding.

“Kenapa rumahmu sangat dingin?” tanya Rose.

“Memang seperti ini semenjak pertama kali aku sampai di sini. Hitung-hitung menghemat biaya AC. Mungkin karena rumahnya cukup tinggi,” jawab Megan.

Sama halnya dengan Megan, diantara teman-temannya tidak ada yang merasa curiga dengan rumah itu meski mereka merasa cukup merinding.

Megan langsung meminta mereka untuk duduk dan mengeluarkan makanan dan minuman yang sempat mereka beli sebelumnya.

Kemudian, mereka pun berbincang-bincang dan memainkan beberapa game.

Ketika sudah malam, mereka pun berpamitan dan meninggalkan rumah Megan. Sehingga, saat ini suasana rumah tersebut kembali sepi.

Megan kembali memeriksa ponselnya yang masih menyala. Dia terlebih dahulu mengunci pintu rumahnya dan kembali ke lantai atas, menuju kamarnya.

Dia langsung memasuki kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Beberapa saat kemudian dia pun keluar dengan balutan bathrobe di tubuhnya dan rambutnya masih kering karena dia sengaja tidak keramas.

Dia meraih ponselnya dan mencoba menghubungi kekasihnya, tetapi tidak ada jawaban dari seberang sana, sehingga dia memutuskan untuk menempati meja belajarnya dan mulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosennya.

Namun, hingga pukul dua belas malam dia masih mengerjakan tugas tersebut. Akan tetapi, dia merasakan matanya mulai berat dan dengan perlahan dia menempatkan kepalanya di atas meja dan detik itu juga matanya mulai terpejam.

Aura dingin dari ruangan itu seketika semakin terasa mencekam, tetapi Megan masih tertidur lelap di meja belajarnya sembari tubuhnya masih mengenakan bathrobe.

(Cek info seluruh novel author di sosial media author, ig : secrett_zr, fb : secrett_zr, TikTok : secrett_zr, dan join grup fb : Readers SecretZR)

Continue Reading

You'll Also Like

44.7K 257 8
PERINGATAN KERAS, CERITA HANYA UNTUK ORANG DEWASA 21 TH KEATAS.
79.7K 2.1K 22
Uchiha Sarada, dokter muda yang untuk pertama kalinya menjadi teman seks dari pasiennya sendiri tanpa bisa melakukan penolakan. Seorang dokter cantik...
1.5M 122K 154
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...