SHORT STORY [ Zayyan x All ]

By LollyCandy22

35.9K 2.4K 429

bxb area- ! Aku sudah kasih peringatan. Jadi bagi yang gak suka silahkan keluar dari lapak ku secara baik-ba... More

Jealous [ Sing x Zayyan ]
Teman? . [ Leo x Zayyan ]
Last Love [ Wain x Zayyan ]
Alzhemeir [ Lex x Zayyan ]
Do You Love Me? [ Sing x Zayyan ]
Love behind lens [ Leo x Zayyan ]
Hadiah Terbaik [spesial Sing Birthday]
Backburner [ Davin x Zayyan ]
Still a chance [ SingZay ]
Fanboy [ Spesial Zayyan Birthday ]
Wanna Be Yours [Sing x Zayyan ]
Hybrid [Sing x Zayyan x Leo]
Hanahaki Byou [ Wain x Zayyan ]
Eksperimen 101 [ Sing x Zayyan ]
Persephone [Sing x Zayyan]
Galak [ Sing x Zayyan x Leo ]
Wacana [ Random Fake chat ]
Wanna be Yours II [ Sing x Zayyan ]
Anniversary [Zayyan x Member]
Ghoul [SingZay]
Marry Christmas [Sing x Zayyan]
The red thread that binds - Sing x Zayyan

Backburner II [ Davin x Zayyan x Sing ]

1K 92 29
By LollyCandy22

[ Disclaimer cerita hanya karangan belaka, peminjaman nama tokoh dan visual tidak untuk di bawa ke real. ]

///

Backburner II story.

Rated 18 +

///

"Hallo kak Zayyan. " Sapaan dengan nada yang terdengar halus itu membuat Zayyan mendongak dari buku yang tengah menjadi perhatian nya saat ini

Kini dirinya tengah berada pada perpustakaan sekolah yang tengah senggang, bertanya tentang Sing, kekasihnya entah menghilang kemana, dan Davin? Entahlah pemuda tinggi itu berkata bahwa dia memiliki sebuah urusan.

Dahi nya berkerut tipis saat melihat bahwa orang yang menyapa nya adalah Gyuri, adik kelas nya itu kini tengah berdiri tepat pada hadapannya dengan senyuman yang terlihat tidak menyenangkan di matanya

"Gyuri? Ada apa? "

"Tidak, hanya ingin menyapa untuk melihat kondisi kakak. Kakak terlihat baik ya. " Ada kata dengan nada yang terdengar janggal pada kalimat akhir yang Gyuri ucapkan. Iris-coklat itu menatap Zayyan dengan penuh minat, menantikan ekspresi apa yang akan Zayyan keluarkan selanjutnya

"Apa kakak suka? Bagaimana rasanya kekasih kakak justru lebih perhatian dengan orang lain? Bukan kah itu sangat menyenangkan. "

Tatapan itu saling mengunci, ada kesombongan tinggi di balik tatapan Gyuri yang terlihat tengah meninggikan dagu nya

Sedangkan Zayyan hanya terdiam menatap tenang kepada gadis bermuka dua pada hadapan nya ini

"Kak Sing memperhatikan ku lebih dari kekasihnya sendiri, itu sangat menyenangkan"

Ia tertawa kecil setelah kalimat nya baru saja, membuat Zayyan tak habis fikir gadis dengan wajah lugu ini tiba-tiba saja berkata demikian dengan wajah bangga nya

"Jangan melewati batas mu Gyuri, kau tau ada banyak orang yang hancur karena kesombongan mereka. "

Wajah itu menekuk kesal, gadis itu menatap tajam kepada Zayyan yang masih tenang pada posisinya

"Kak Zayyan, kamu itu gak pantas dapat apapun yang ada di dunia ini. Semuanya aku akan rebut dari kamu termasuk ayah juga kak Sing. "

Gyuri pergi dari sana setelah sempat memberikan peringatan kepada pemuda manis itu

Meninggalkan Zayyan yang kini terdiam pada posisinya dengan sorot mata yang tidak terbaca. Suara notifikasi ponsel membuat dirinya tersadar, ia menoleh untuk melihat sebuah pesan baru masuk pada ponselnya

Zayyan terlihat menghela nafas dengan berat, sebelum jemarinya tergerak untuk mengetik beberapa pesan balasan di sana.

•••••••

"Ayah kamu engga ngirim jemputan buat kamu? " Davin bertanya kepada si manis yang kini tengah berjalan bersisihan dengan nya, Zayyan mendongak lantas gelengan kecil adalah jawaban nya untuk Davin

"Engga, ya bukan masalah juga kok, lagi pula aku kan pulang nya ke apartemen ku, bukan ke rumah. "

Davin terdiam, ia menatap teduh kepada si manis yang mengisi penuh hati nya itu. Jemari besarnya terangkat untuk menyisihkan helai rambut si manis ke belakang telinga, membuat Zayyan hanya terdiam dengan tatapan bingung nya

"Zayyan, aku mau nanya boleh"

"Iya boleh, kamu mau nanya apa? "

"Malam dimana kamu datang ke apartemen aku, apa kamu yakin? "

Pertanyaan itu tidak bisa Davin tahan, ia menatap lekat pemuda manis itu, menanti jawaban apa yang akan Zayyan berikan untuk nya pada akhirnya

"Itu engga mudah, tapi aku harus, apa aku terkesan jahat? Kalau kamu keberatan kamu bisa nolak kok. "

"Engga! Aku engga keberatan sama sekali, kamu bisa pakai aku kapan pun kamu butuh, aku akan selalu ada di setiap langkah yang kamu ambil apapun itu, jadi tolong jangan ragu untuk pakai aku meski bagi kamu aku sekedar pelampiasan. "

Ada nada sunguh-sungguh yang jelas terdengar pada setiap ucapan Davin, kesungguhan serius yang tak tergoyahkan sedikit pun

Hingga membuat Zayyan merasa begitu bersalah juga di cintai dalam satu waktu yang bersamaan. Mengapa Davin bisa memberikan cinta yang begitu besar kepadanya? Padahal dirinya bahkan  tidak memberikan balasan yang layak untuk pemuda tampan itu

Jemari kecil nya tergerak untuk menggenggam tangan hangat Davin yang tengah tersampir manis pada sisi wajahnya, ia memejamkan matanya sembari mengusapkan pipi bulatnya pada telapak tangan besar itu

"Terimakasih karena sudah mencintai ku, terimakasih karena tidak pernah berpaling sedikit pun dari ku. "

Davin tersenyum, ia menundukan tubuhnya untuk memberikan kecupan hangat kepada pucuk kepala Zayyan, mengantarkan getaran aneh yang seketika menyelimuti hati keduanya.

Sing terdiam pada posisinya berdiri cukup jauh dari kedua anak adam yang kini tengah saling menggenggam itu, tatapan nya tak fokus, ada pancaran kesal, tak terima serta kesedihan di balik iris-gelap nya yang menatap lekat kepada Zayyan, kekasih kecil nya yang kini tengah mengembangkan senyum manis nya untuk Davin

Dadanya bergemuruh, rasa cemburu yang dirinya sadari namun ia coba untuk hiraukan nyatanya begitu sulit di kendalikan

"Kak Sing, jadi kan mau nganter aku pulang? " Suara halus Gyuri membuyarkan lamunan nya, pemuda tampan itu menoleh kepada Gyuri yang kini tengah tersenyum tipis kepadanya, dengan lancang jemari-jemari itu sudah merangkul lengan nya begitu saja, namun Sing hanya diam membiarkan

"Ah iya, jadi kok. " Ia menjawab dengan tenang, menatap sejenak kepada Zayyan yang terlihat berjalan menjauh dari sana sebelum kembali menatap Gyuri dengan senyum tanpa makna yang hadir pada wajah tampan nya

Gadis itu terlihat melirik kecil kepada sang kakak tiri, ia tertawa dalam hati karena kembali merasa menang karena Sing akan salah paham dengan tindakan mereka berdua, dengan wajah tanpa dosa ia segera menarik pelan lengan Sing untuk kembali berjalan, tanpa menyadari bahwa ada kilatan berbeda yang terpancar pada iris-gelap Sing yang memendam banyak misteri.

••••••

"Sedikit lagi sayang, aku pastikan kamu tidak akan berdekatan dengan hama itu lagi. "

"Kamu tau? Aku benar-benar merindukan mu, dia enak sekali mendapatkan peran untuk terus berdampingan dengan mu cih. "

"Kkk~ maaf ya, lagi pula kamu yang menjadi incaran nya kan? Aku berjanji akan menghabiskan waktu dengan mu setelah semua ini selesai. "

"Aku akan menagihnya. "

••••••

"Ayo putus. " Kata-kata itu terucap dengan begitu singkat, iris-madu yang memancarkan banyak kesedihan itu menatap telak kepada Sing yang hanya dapat diam mematung pada posisinya

Kue dengan lilin angka lima yang menyalah pada tangan si manis bahkan terasa begitu tidak menarik bagi keduanya sekarang.

Bagaimana Sing tidak membatu, malam ini Zayyan tiba-tiba saja datang kepadanya dengan sebuah kue dengan tulisan selamat hari jadi yang kelima tahun, namun sosok Gyuri yang berada pada apartemen nya membuat kejutan itu berantakan

Kekasih mana yang tidak merasa sedih hingga rasanya sulit bernafas ketika melihat sosok wanita lain yang berada pada apartemen kekasih mu sendiri, hanya berdua, apa yang mereka lakukan. Dan hal itu benar-benar membuat Zayyan muak pada akhirnya

"Zayyan tunggu ak—"

"Tidak, jangan lagi terus beralasan bahwa kalian hanya teman, tidak ada teman yang bahkan berbagi ciuman Sing, kamu pikir aku tidak tau? Aku sudah lelah. Jadi tolong kali ini, kali ini biarkan aku yang memutuskan langkah kita. "

Zayyan menangis tepat pada hadapan Sing yang kini merasa seperti tertampar oleh batu besar, kekasih kecilnya yang selalu terlihat kuat kini benar-benar rapuh bagaikan bunga dandelion yang akan menghilang jika tertiup angin

Lidah nya kelu, ia tak tau kata-kata apa yang harus ia ungkapan kepada si manis yang kini menatap nya dengan pancaran kepedihan di sana, mata cantik favorit nya kini terlihat terluka dengan parah

"Jangan jadikan aku pilihan kedua di saat perasaan mu sudah tidak dengan ku lagi Sing, kamu tau rasanya memiliki raga mu namun aku pun juga tau bahwa tatapan cinta mu bukan lagi untuk ku? Apa kamu fikir bertahan selama ini dengan sosok mu yang kian jauh itu mudah? Tidak. Aku sakit benar-benar sakit, jadi tolong kita selesai akhiri bab cerita yang tidak menjadi happy ending ini. " Zayyan berujar pilu, ia menghapus cepat air matanya yang kembali menitik buliran kecil pada pipinya, si manis melangkah mundur dengan perlahan, menatap putus asa kepada Sing yang bahkan tidak bergerak sedikit pun pada posisi nya, kue kecil dengan hiasan cantik pada tangan nya kini sudah berpindah tempat pada sebuah tempat sampah, seolah memperlihatkan bagaimana hancurnya hubungan mereka berdua dengan begitu buruk

Maka ketika pemuda manis itu telah benar-benar pergi dari sana, hanya ada kehampaan yang menemani Sing dalam keterdiaman nya, tanpa berniat mengejar ataupun menjelaskan, tubuhnya hanya diam terpaku seolah tak dapat bergerak seinci pun, tatapan kehilangan itu terlihat disana, berbanding terbalik dengan sosok yang kini tengah tersenyum bahagia menyaksikan akhir kisah dari sepasang kekasih yang tak layak mendapatkan akhir yang buruk.

••••••

Gyuri tidak tau apa yang terjadi pada nya setelah ia terbangun saat ini, hal yang sangat ia ingat adalah ketika dirinya merasa begitu senang setelah menghancurkan hubungan Sing dan Zayyan, ia kembali menghampiri Sing dengan tutur kata lembutnya seolah menjadi penenang untuk pemuda tampan itu, ia memberikan pelukan penuh kehangatan kepada Sing, serta membawa Sing untuk tertidur dengan memeluk dirinya

Lantas mengapa ketika ia membuka mata justru dirinya tidak lagi berada pada kamar apartemen kakak kelas nya itu? Ia terikat pada sebuah kursi kayu, hanya ada dinding-dinding besi yang ia lihat, dengan pencahayaan yang sedikit minim membuat Gyuri tidak dapat menatap sekeliling nya dengan jelas

"Putri kecil kita sudah sadar rupanya. "

Suara baritone yang sangat ia kenali membuat Gyuri segera mendongak, menatap kepada Sing yang kini tengah berjalan dengan menyeret sebuah tongkat besi di sisi nya

"K— kak Sing? Kenapa aku di sini? Apa ini? Lepasin aku kak, aku takut. "

"Takut ya? Kasihan sekali." Sing terkekeh, namun kekehan itu terdengar cukup mengerikan bagi Gyuri saat ini, wajah yang selalu memperlihatkan kelembutan serta tatapan hangat dan damba kepadanya tidak ada, hanya ada wajah bengis serta tatapan menusuk yang membuat tubuhnya bergetar tanpa sadar

"Padahal kita baru menyekap nya seperti ini, namun dia sudah mengigil ketakutan" Suara lain terdengar pada kesunyian yang ada, sosok Davin muncul dari sudut ruangan yang gelap, pemuda tinggi itu menyalahkan sebuah cerutu yang terselip pada jarinya, lantas Davin mulai menghisap cerutu itu dan menghembuskan asapnya tepat pada wajah Gyuri yang seketika membuat gadis itu terbatuk

"Kau merokok lagi? Zayyan akan memarahi mu nanti" Davin tak perduli, ia tetap kembali menyesap nikotin itu mengabaikan Sing yang kini menatapnya dengan jengah

"Kalian tidak menggoresnya sedikit pun kan? "

Suara lembut dari sosok pemuda manis yang tengah berjalan dengan anggun menghampiri ketiganya mengundang senyum lebar dari Sing, tongkat besi itu ia geletakan begitu saja, lantas segera menghampiri Zayyan dan memeluk pemuda manis itu dengan begitu erat

"Love, kau tau betapa aku sangat merindukan mu huh? Rasanya aku mau mati karena kita berjauhan selama ini. " Sing berujar dengan nada sedihnya, menatap Zayyan layaknya anak anjing yang menyedihkan. Davin hanya memutar kedua matanya dengan malas melihat pemandangan itu, sedangkan Zayyan hanya tersenyum kecil dengan tangan nya yang kini memberikan usapan halus pada dagu Sing

"Zayyan! Apa ini? Apa sebenarnya yang kamu lakukan! Bukan kah kalian sudah putus? Tapi kenapa?! " Gyuri berujar dengan nyaring, membuat atensi si manis kini teralihkan pada satu-satunya wanita di ruangan itu, ia melangkah mendekat kepada Gyuri, membiarkan Sing yang masih memeluk nya dari belakang, tatapan remeh dirinya berikan kepada Gyuri saat keduanya sudah berhadapan

"Aku? Putus dengan kekasih ku? Lucu sekali. Kau tau Gyuri anak ingusan seperti dirimu tidak akan mungkin membuat aku dan Sing berpisah, apakah drama kami sangat bagus hingga dirimu begitu percaya? Oh Gyuri yang malang, betapa bodohnya dirimu yang mempercayai drama kami selama ini, kau dan ibu mu itu sama-sama bodoh dan menjijikkan. "

Pemuda manis yang terkenal begitu lembut nan ramah itu sangat berbeda dengan yang Gyuri lihat saat ini, seperti bukan Zayyan yang ia ketahui selama ini, mata yang menatap dingin serta ekspresi wajah yang tersenyum manis namun mengerikan itu benar-benar membuat Gyuri semakin ketakutan, tubuh nya ia coba untuk memberontak, namun ikatan kuat pada tangan nya justru mengantar rasa sakit yang membuat pergelangan tangan nya terluka.

"Kau pikir ayah ku menikahi ibu mu atas dasar cinta? Aku yang menyuruhnya karena aku tau bahwa ibu mu lah yang terlibat dalam kematian ibu ku lima tahun lalu, kau tau bagaimana bersusah payah nya aku mencari kalian satu persatu, juga memberikan hukuman yang layak pada kalian? Kau harus senang karena aku sudah memberikan hukuman yang tidak menyakitkan untuk ibu mu. "

"APAA?! APA YANG KAU LAKUKAN PADA IBU KU?! " Gyuri menjerit dengan histeris saat kata-kata Zayyan berakhir, rasa takut melingkupi hati nya memikirkan sang ibu saat ini, sedangkan Zayyan hanya menatap dingin kepada Gyuri yang terlihat begitu kacau. Ia menoleh kepada Davin yang terlihat tidak perduli dengan jeritan itu

"Davin. Kamu tidak lupa kan dengan hadiah yang ingin aku berikan untuk Gyuri? Jika lupa aku akan menghukum mu juga karena kamu kembali merokok"

Davin terkekeh sejenak, ia mematikan cerutu miliknya sebelum melangkah mendekat kepada Zayyan dengan sebuah kantung hitam tergenggam pada tangan nya

"Tentu tidak pumpkin, aku selalu memastikan kesenangan mu itu terpenuhi. " Kecupan singkat dirinya berikan pada bibir tipis Zayyan yang kini membalasnya dengan senyuman manis, dan setelah itu kantung yang ia bawa ia lemparkan hingga mendarat tepat di bawah kaki Gyuri, memperlihatkan sebuah kepala terpenggal dengan mata membelalak lebar yang sangat dirinya kenali

Gadis itu menjerit histeris seketika, tubuhnya bergerak tak karuan akibat rasa terkejut serta takut yang membuat nya sampai menangis dengan hebat

"Dia berisik sekali sayang, apa kita harus memotong lidah nya? " Sing mengeluh dengan kesal, tatapan muak nya sangat terlihat jelas kepada Gyuri yang masih histeris pada posisi nya yang masih terikat

"Harus kah? Aku menyukai jeritan ketakutan nya, itu membuat ku merasa senang. " Si manis berujar dengan nada sedih yang di buat-buat, bola mata jernihnya menatap Sing dengan lugu, yang membuat pemuda tampan itu luluh dan hanya dapat kembali memeluk Zayyan di sertai kecupan-kecupan cinta yang ia berikan pada tengkuk si manis yang hanya diam membiarkan nya

"Iblis! Kalian adalah iblis! Bagaimana bisa kalian melakukan hal ini kepada ku! " Gadis itu kembali memaki dengan raut wajah nya yang benar-benar kacau, tatapan mata nya yang penuh rasa takut tak bisa Gyuri sembunyikan, ia menatap ngeri kepada ketiganya yang hanya diam menatap dirinya tanpa ekspresi berarti.

Namun bukan kata-kata yang menjadi balasan nya, tetapi sebuah jambakan kuat dari Davin lah yang seketika membuat nya kembali menjerit sakit saat merasakan bagaimana beberapa helaian rambutnya tertarik dengan paksa hingga rontok

"Mata harus di balas dengan mata, gigi harus di balas dengan gigi, kematian harus di balas dengan kematian. " Zayyan mencengkram pipi itu dengan erat, mengarahkan Gyuri agar menatap nya, kuku-kuku nya yang cukup panjang sengaja ia tancapkan pada pipi gadis itu, hingga mengantarkan rasa sakit berkali lipat akibat luka yang timbul di sana juga dengan jambakan Davin yang belum di lepaskan

"Ampuni aku, t— tolong ampuni a—aku, kak Sing tolong ampuni aku... " Gyuri menangis, ia ketakutan akan kematian yang mungkin akan menghampiri nya seketika saat ini, matanya menatap Sing penuh harap, berharap bahwa pemuda itu setidaknya masih bisa menyelamatkan nya

"Sayang, gadis ini meminta tolong kepada mu, apa kamu akan menolong nya? " Zayyan berujar dengan lembut, ia melepaskan cengkraman nya lantas sedikit memundurkan tubuhnya.

"Menolong nya? Apa maksud mu menolong nya untuk lebih cepat menuju Neraka? Gadis bodoh ini bahkan masih mengharapkan ku hingga akhir ya, menyedihkan sekali. " Ujarnya dengan wajah yang di buat ingin muntah, ia menatap jijik kepada Gyuri yang kembali menangis akan jawaban Sing

"Kau tau betapa aku sangat ingin membunuh mu dengan kedua tangan ku sendiri setiap kali kita berdua? Aku bahka harus mengorbankan bibir ku untuk wanita menjijikkan seperti mu. Oh ya Love kamu harus membersihkan bibir ku" Tatapan tajam itu berubah seketika saat kembali menatap Zayyan, Sing kembali menatap si manis dengan tatapan anak anjing nya yang membuat Zayyan gemas

"Kau ingin sekarang? Bagaimana jika Gyuri melihat nya Sing? "

"Aku tidak perduli. " Lengan kokoh itu segera menarik pinggang si manis dengan gesit, memeluk tubuh itu sebelum memberikan ciuman dalam kepada Zayyan yang dengan senang hati menerimanya, ia bahkan sudah mengalungkan lengan nya pada bahu Sing, menyelipkan jemari-jemari lentiknya pada helai rambut si tampan yang semakin bernafsu menciumnya, bahkan tangan nakal Sing sudah menggerayangi tubuh nya begitu saja, jemari-jemari panjang nya tergerak menyelinap pada celana si manis, dan memberikan remasan-remasan kecil pada pantat bulat favorit nya, hingga tanpa sadar membuat Zayyan melenguh nikmat di sertai lirikan puas kepada Gyuri yang hanya dapat mematung pada tempat nya

"Ya! Aku tidak di sini untuk melihat kalian hanya berciuman panas. " Davin menggrutu kesal, ia melepaskan jambakan nya pada rambut Gyuri lantas menghampiri keduanya manusia yang masih berciuman itu saat Zayyan memberikan isyarat kepadanya untuk mendekat

"Oh kekasih besar ku jangan bersedih okay, aku juga milik mu. " Ucap si manis setelah berhasil melepaskan ciuman ganas Sing, meski pemuda keturunan Hongkong itu kini terlihat sebal dengan bibirnya yang sedikit di manyunkan

Davin hanya terkekeh melihat hal itu, dirinya memang tidak terlalu clingy seperti Sing, namun saat si manis sudah berada dalam kendalinya dan hanya dapat pasrah, maka tak ada yang tau seganas apa Davin kepada kekasih kecilnya ini

"Love? Apa yang ingin kamu lakukan kepada nya? Ayolah aku saat ini ingin segera kembali dan mengurung mu di dalam kamar hingga tiga hari kedepan. "

Zayyan berdecak kecil, ia menepuk pelan dada Sing sebelum kembali menatap Gyuri yang hanya dapat tertunduk menatap kepala ibunya

"Terserah kalian saja, anggap saja ini hadiah ku karena kalian sudah mau menemani ku bermain." Ujar si manis tanpa beban, mengundang senyum lebar dari Davin dan Sing

"Apa aku boleh memiliki jantung dan hati nya? " Davin bertanya dengan tatapan memohon yang lucu, membuat Zayyan tersenyum gemas menatap tingkah Davin saat menginginkan sesuatu darinya itu, ia berjinjit  sejenak untuk memberikan ciuman cinta kepada Davin

"Ambil saja, bukan kah sudah aku bilang dia hadiah untuk kalian. "

"Jika begitu aku akan senang hati memisahkan anggota tubuh nya untuk mu" Sing menyahut, dengan senyuman lebar nya yang menghiasi wajah tampan itu dengan sebilah pisau besar yang sudah tergenggam erat pada tangan nya. Gyuri yang malang dirinya tak tahu bahwa berurusan dengan Zayyan adalah akhir yang buruk untuk nya

Karena ketiganya adalah pasangan yang tak bisa kalian pikirkan dengan nalar manusia biasa.

















Tamat.

Apanih, apanih 😭

Sumpah aku karena sakit jadi bikin alurnya random begini hiks, apa kalian bisa menerima akhir seperti ini? 😭

Continue Reading

You'll Also Like

10.4K 610 3
- cerita singkat gimana cara saka, balita penuh pesona kayak bapaknya buat minta zayyan jadi mamanya. warning : ini hanya fanfiction, semua yang ada...
626 70 19
Kisah seorang siswa pindahan yang membuat seorang ketua OSIS yang dikenal dingin dan cuek tertarik kepadanya dan sang ketua OSIS mulai berusaha mende...
1M 66.7K 39
οΌ³οΌ¬οΌ―οΌ· οΌ΅οΌ°οΌ€οΌ‘οΌ΄οΌ₯ [END] Kisah tentang seorang bocah 4 tahun yang nampak seperti seorang bocah berumur 2 tahun dengan tubuh kecil, pipi chubby, bulu mata le...
118K 9.5K 36
Kisah seorang gadis cantik yang hidup penuh kasih sayang dari kedua orang tua nya dan kakak laki-laki nya,berumur 20 th pecinta Cogan harus bertransm...