Breath of Hope

By darkstories06_

173 1 0

Kisah Kyuhyun, seorang remaja dengan penyakit asma tidak dapat disembuhkan, tetapi belajar untuk mengawalnya... More

CHARACTER
Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 6

Chap 7

15 0 0
By darkstories06_

Keesokan paginya, eomma berada di dapur untuk siapkan sarapan.

Eomma Lee (berbisik pada dirinya sendiri sambil menyiapkan sarapan): "Hari ini aku harus berbicara dengan Appa tentang Kyuhyun. Dia tidak bisa terus begini. Aku harus menemukan cara untuk membantunya tidur dengan nyenyak lagi."

Sementara itu, Kyuhyun masih terlelap di kamarnya, wajahnya terlihat damai dalam tidurnya yang tidak terganggu. Eomma merasa sedih melihatnya tidur dengan begitu tenang, mengingat betapa gelisahnya dia selama beberapa malam terakhir.

Beberapa saat kemudian, Eomma Lee selesai menyiapkan sarapan dan memutuskan untuk mengunjungi Appa di ruang kerjanya. Dengan langkah mantap, dia berjalan menuju ruang kerja Appa, hatinya berdebar karena kekhawatiran tentang Kyuhyun.

Appa Lee (mengangkat alis): "Ada yang bisa aku bantu, Sayang?"

Eomma Lee (dengan serius): "Sayang, aku ingin berbicara tentang Kyuhyun. Dia masih kesulitan tidur dan setiap malam dia terbangun dengan tangisan dan ketakutan. Aku sangat khawatir tentang kesehatannya dan aku merasa kita perlu mencari solusi untuk membantunya."

Appa Lee (mengangguk serius): "Aku juga khawatir tentang Kyuhyun. Kita perlu mencari tahu penyebab masalah tidurnya dan mencari cara untuk membantunya. Aku akan merujuknya ke spesialis tidur dan kami akan mencari tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu Kyuhyun tidur dengan nyenyak lagi."

Eomma Lee (merasa lega): "Terima kasih, Appa. Aku sangat berterima kasih atas bantuanmu"

Dengan tekad yang baru, Eomma dan Appa Lee bersama-sama merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk membantu Kyuhyun mengatasi masalah tidurnya.

Kemudian eomma ke kamar putra bongsunya.

Eomma Lee (dengan cepat mendekati tempat tidur Kyuhyun dan duduk di sampingnya): "Sayang, apa yang terjadi? Mengapa kau menangis?"

Kyuhyun (dengan suara terputus-putus): "Eomma, aku... aku takut. Aku merasa sakit dan aku tidak bisa bernafas dengan baik."

Eomma Lee (dengan penuh kekhawatiran): "Oh, Sayang... Jangan khawatir. Eomma di sini untukmu. Biarkan Eomma lihat apa yang terjadi."

Eomma Lee memeriksa wajah Kyuhyun yang tampak kemerahan dan bernafas dengan cepat. Dia segera merasa panas di kening Kyuhyun dan menyadari bahwa Kyuhyun mungkin memiliki demam.

Eomma Lee (mengusap lembut kening Kyuhyun): "Oh, Sayang, kau demam panas ya? Biarkan eomma bantu menurunkan panasmu."

Dengan cepat, Eomma Lee mengambil kain basah dan menyeka lembut wajah dan kening Kyuhyun. Dia juga membantu Kyuhyun minum obat penurun demam yang sudah disiapkan sebelumnya.

Eomma Lee (dengan penuh kekhawatiran): "Kita akan membuatmu merasa lebih baik, Kyu. Appa akan membantumu dan eomma akan selalu di sampingmu. Coba tidur sebentar, ya? Istirahat akan membantu tubuhmu melawan demam ini."

Kyuhyun hanya mengangguk akan perkataan eomma dengan matanya yang sayu.

Appa Lee (dengan lembut duduk di samping tempat tidur Kyuhyun): "Annyeong aegi-ya, noe gwenchana?"

Kyuhyun (dengan suara lemah): "Appa..."

Appa Lee (mengelus kepala Kyuhyun): "Apa yang bisa Appa lakukan untukmu?"

Kyuhyun (menggeliat tidak nyaman): "Aku merasa panas dan sakit, Appa. Aku tidak suka..."

Appa Lee (menghibur): "Sudahlah, Sayang. Appa di sini untukmu. Ayo, biarkan Appa membantu meredakan panasmu."

Appa Lee kemudian memeriksa suhu tubuh Kyuhyun dan merasa keningnya yang hangat. Dia kemudian mengganti kain basah yang diletakkan di kening Kyuhyun untuk membantu menurunkan panasnya.

Appa Lee dengan cermat memeriksa suhu tubuh Kyuhyun dan mengukur tekanan darahnya. Dia juga memeriksa pernafasan Kyuhyun dan memeriksa apakah ada tanda-tanda infeksi atau masalah lainnya.

Appa Lee: "Hmm, suhumu masih tinggi, Sayang. Tetapi tekanan darahmu terlihat stabil. Mari, minum obat ini untuk menurunkan demammu."

Kyuhyun dengan patuh meminum obat yang diberikan oleh Appa Lee, sambil sesekali menangis pelan karena merasa tidak enak badan.

Appa Lee: "Tenang, Sayang. Appa di sini untukmu. Kita akan segera membuatmu merasa lebih baik."

Dengan penuh perhatian dan keahlian medisnya, Appa Lee merawat Kyuhyun seperti seorang pasien di rumah sakit. Meskipun berat hati melihat putranya sakit, Appa Lee tetap tenang dan fokus untuk memberikan perawatan terbaik kepada Kyuhyun.

Eomma Lee (duduk di samping tempat tidur Kyuhyun, penuh perhatian): "Apa yang terjadi, Sayang? Kamu merasa tidak enak badan?"

Kyuhyun (dengan suara lemah): "Iya, eomma... Sakit kepala... dan badanku..."

Eomma Lee (mengelus lembut kepala Kyuhyun): "Oh, Sayang... Mungkin kamu perlu istirahat lebih banyak. Apa yang bisa eomma lakukan untuk membuatmu merasa lebih nyaman?"

Kyuhyun (menggeliat tidak nyaman): "Aku tidak tahu, eomma... Rasanya panas sekali..."

Eomma Lee (mengusap lembut kening Kyuhyun): "Baiklah, Sayang. Eomma akan membantumu merasa lebih baik. Mari kita coba basahi kain ini dan letakkan di keningmu, itu mungkin bisa membantu menurunkan panasmu."

Eomma Lee (dengan lembut memeluk Kyuhyun): "Ayo, Sayang... Eomma di sini untukmu. Ceritakan pada eomma apa yang kamu rasakan."

Kyuhyun (merengek): "Aku merasa sakit... dan aku takut..."

Eomma Lee (mengusap punggung Kyuhyun dengan lembut): "Sudahlah, Sayang... Eomma ada di sini untukmu. Kamu tidak sendirian. Mari kita bersama-sama atasi rasa sakit dan ketakutanmu."

Dengan kasih sayangnya yang tak terbatas, Eomma Lee terus menenangkan dan memanjakan Kyuhyun selama masa sulitnya.

Appa Lee: "Eomma, kamu terlihat sangat lelah. Sudah berapa malam kamu tidak tidur?"

Eomma Lee (sedikit tersenyum): "Ya, memang sudah beberapa malam terakhir aku agak sulit tidur. Tapi aku merasa baik-baik saja."

Appa Lee (dengan penuh kepedulian): "Kamu harus mengambil istirahat, Sayang. Aku bisa merawat Kyuhyun malam ini. Kamu butuh istirahat yang cukup untuk bisa merawatnya dengan baik besok pagi."

Eomma Lee (berusaha menolak): "Tapi Kyuhyun..."

Appa Lee: "Jangan khawatir tentang Kyuhyun. Aku akan menjaganya dengan baik. Kamu perlu memprioritaskan kesehatanmu juga, Sayang."

Appa Lee mengingatkan Eomma Lee untuk mengambil istirahat yang cukup. Dia menyadari bahwa Eomma Lee telah melakukan yang terbaik untuk merawat Kyuhyun.

Appa Lee: "Eomma, aku mengerti kekhawatiranmu. Tapi kamu harus memprioritaskan kesehatanmu juga. Aku akan menjaga Kyuhyun dengan baik. Jika dia merengek mencarimu, aku akan menenangkannya."

Eomma Lee (ragu-ragu): "Tapi... bagaimana jika dia benar-benar butuh aku?"

Appa Lee: "Aku akan memberitahukan padanya bahwa kamu sedang istirahat dan aku akan berusaha menenangkannya. Kamu bisa percaya padaku, Sayang. Kamu perlu istirahat yang baik agar bisa merawat Kyuhyun dengan baik besok pagi."

Dia ingin memastikan bahwa Eomma Lee bisa mendapatkan istirahat yang cukup untuk kesehatannya sambil merasa yakin bahwa Kyuhyun akan tetap dalam perawatan yang baik.

Appa mengambil telefonnya dan menghubungi Donghae

Appa Lee (menelpon Donghae): "Halo, Donghae. Ini Appa. Aku ingin bertanya, apakah semuanya baik-baik saja denganmu?"

Donghae: "Halo, Appa. Ya, semuanya baik-baik saja. Ada yang bisa saya bantu?"

Appa Lee: "Aku hanya ingin memastikan semuanya baik-baik saja. Sudah beberapa hari ini kami tidak melihatmu di rumah. Bagaimana dengan kuliahmu dan keadaanmu?"

Donghae: "Oh, maaf, Appa. Aku sibuk dengan tugas kuliah dan sedikit masalah pribadi. Tapi tidak ada yang serius. Aku baik-baik saja."

Appa Lee: "Baiklah, tetapi jangan ragu untuk menghubungi kami jika ada yang kamu perlukan. Kyuhyun merindukanmu dan kami juga. Kami ingin pastikan semuanya baik-baik saja denganmu."

Donghae: "Terima kasih, Appa. Aku akan mencoba mengunjungi Kyuhyun segera. Aku juga merindukanmu dan Eomma."

Appa Lee: "Baiklah, terima kasih, Donghae. Kami tunggu kedatanganmu."

Appa Lee memastikan bahwa Donghae baik-baik saja dan memberinya dukungan jika dibutuhkan.

Dia juga menegaskan bahwa Kyuhyun dan keluarga merindukan kehadirannya, dan mereka akan senang jika Donghae bisa berkunjung segera.

Appa Lee berusaha menjaga Kyuhyun dengan penuh perhatian, meskipun kadang-kadang Kyuhyun terlihat tidak nyaman dalam tidurnya. Dia memperhatikan setiap gerakan dan ekspresi wajah Kyuhyun dengan cermat, siap untuk memberikan bantuan atau kenyamanan tambahan jika diperlukan.

Appa Lee: "Sayang, apa yang membuatmu merasa tidak nyaman?"

Kyuhyun (dalam keadaan tidak nyaman): "Dadaku terasa sesak, Appa. Aku tidak bisa bernafas dengan baik."

Appa Lee segera melakukan beberapa langkah untuk membantu Kyuhyun merasa lebih baik, seperti menyesuaikan posisi tidurnya, memberinya minum air, atau mengatur nebulizer jika diperlukan.

Appa Lee: "Tenanglah, Sayang. Aku di sini untukmu. Mari kita coba beberapa langkah untuk membantumu merasa lebih baik. Jangan ragu untuk memberitahuku jika kamu membutuhkan sesuatu."

Dengan penuh kasih sayang dan perhatian, Appa Lee berusaha keras untuk menjaga Kyuhyun nyaman dan aman selama masa kesulitan ini.

Kyuhyun: Appa, eomma eodiso? (dengan keadaan yang lirih)

Appa Lee (dengan lembut): "Sayang, Eomma sedang beristirahat di kamarnya sekarang. Dia membutuhkan istirahat agar bisa merawatmu dengan baik nanti. Tapi aku di sini untukmu, apakah ada yang bisa aku bantu?"

Kyuhyun (sedikit cemas): "Tapi, Appa, aku ingin Eomma di sini."

Appa Lee (memahami keinginan Kyuhyun): "Aku mengerti, Sayang. Tapi Eomma juga butuh istirahat agar bisa menjadi lebih baik untukmu. Aku akan tetap di sini bersamamu dan kita bisa melakukan sesuatu bersama-sama sampai Eomma bangun. Bagaimana itu?"

Dengan cara yang penuh pengertian dan perhatian, Appa Lee berusaha menenangkan Kyuhyun dan menawarkan dukungan serta kehadiran yang hangat selama Eomma beristirahat.

Appa Lee dengan lembut memasang nebulizer untuk Kyuhyun, memastikan bahwa alat tersebut terpasang dengan baik dan siap digunakan. Dia memperhatikan Kyuhyun dengan penuh perhatian saat alat tersebut mulai bekerja, memastikan bahwa proses pengobatan berjalan dengan lancar.

Appa Lee: "Baiklah, Sayang. Neblizer sudah dipasang. Sekarang, cobalah untuk bernafas dengan tenang dan biarkan obatnya bekerja. Jika kamu merasa tidak nyaman atau butuh bantuan, beri tahu aku, ya?"

Kyuhyun mengangguk, menunjukkan bahwa dia memahami. Dia mencoba untuk tenang saat nebulizer bekerja.

Appa Lee: "Bagus, Sayang. Teruslah bernafas dengan tenang. Aku di sini bersamamu."

Appa Lee duduk di samping Kyuhyun, memperhatikan dengan cemas saat putranya terbaring di tempat tidur dengan demam yang masih tinggi. Dia merasa sedih melihat Kyuhyun tersentak dalam tidurnya, menyadari bahwa putranya sedang mengalami ketidaknyamanan yang dalam.

Appa Lee memutuskan untuk memeriksa suhu tubuh Kyuhyun sekali lagi dan memberikan obat penurun demam yang telah diresepkan oleh dokter. Setelah memberikan obat, dia berusaha menenangkan Kyuhyun dengan menyentuh lembut dan memberikan kata-kata penghiburan.

Appa Lee: "Sabar ya, Sayang. Appa di sini bersamamu. Suhumu akan turun segera, dan kamu akan merasa lebih baik. Cobalah untuk beristirahat dan biarkan tubuhmu pulih. Appa akan selalu ada di sampingmu."

Dengan penuh kasih sayang, Appa Lee terus memberikan perhatian dan dukungan kepada Kyuhyun selama dia berjuang melawan demamnya.

Eomma berbaring di katil kamarnya, matanya memandang kosong memikirkan tentang si bongsu. Namun, dalam keheningan itu, pikiran eomma terhanyut ke masa lalu, ke saat-saat sulit yang pernah dialami bersama Kyuhyun.

Flashback membawanya kembali ke suatu malam yang dingin dan gelap, ketika Kyuhyun berusia 12 tahun. Suasana rumah sakit yang dingin dan steril menyelimuti eomma saat dia berdiri di luar pintu kaca ICU, di mana Kyuhyun sedang dirawat. Dia memandang putranya yang terbaring di tempat tidur, terhubung dengan berbagai tabung dan alat medis, wajahnya pucat dan lemah.

Eomma berusaha keras untuk menahan tangisnya saat dia melihat Kyuhyun menangis lemah, memanggil-manggil namanya. Namun, pintu kaca yang memisahkan mereka terasa seperti sebuah tembok yang tidak dapat dia tembus. Dia merindukan sentuhan dan kata-kata penghiburan yang biasa dia berikan pada putranya, tetapi saat itu dia merasa seperti terpisah jauh darinya.

Dengan hati yang berat, eomma hanya bisa menatap Kyuhyun dari kejauhan, merasa tidak berdaya dalam situasi yang menyedihkan ini. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan melakukan segala yang dia bisa untuk Kyuhyun, bahkan jika itu berarti harus melalui rintangan dan kesulitan yang tak terbayangkan.

Kembali ke kamar saat ini, eomma masih terduduk di samping tempat tidur Kyuhyun, matanya terpaku pada putranya yang sedang berjuang melawan demam dan sakit. Meskipun situasi saat ini berbeda, dengan Kyuhyun yang berada di rumah dan di sampingnya, eomma masih merasakan kecemasan dan kepedihan yang sama seperti saat itu di rumah sakit.

Kyuhyun terjaga namun dia masih belum nyaman dan badannya masih panas. Eomma memanggil appa untuk memeriksa keadaan Kyuhyun, matanya kemerahan kerana panas badannya yang melampau.

Eomma: "Appa, tolong periksa Kyuhyun. Badannya terasa sangat panas, dan matanya terlihat begitu kemerahan."

Appa: "Baiklah, biarkan saya periksa."

Dengan cermat, appa mendekati tempat tidur Kyuhyun dan merasakan dahinya.

Appa: "Benar, badannya memang sangat panas. Mungkin demamnya sudah naik."

Eomma: "Apa yang sebaiknya kita lakukan?"

Appa: "Kita perlu memberinya obat demam segera. Selain itu, saya akan memeriksanya lebih lanjut untuk memastikan tidak ada komplikasi lain yang perlu dikhawatirkan."

Appa segera mengambil obat demam dan memberikannya kepada Kyuhyun, sementara eomma tetap memperhatikan putranya dengan cemas.

Appa: "Maafkan aku, Kyu. Ini akan membuatmu merasa lebih baik."

Kyuhyun menolak dengan lemah, merintih ketika jarum infus menusuk kulit tangannya

Kyuhyun: "Sakit, eomma... sakit..."

Eomma: "Sabar, Nak. Ini untuk kebaikanmu. Nanti kamu akan merasa lebih baik."

Kyuhyun memejamkan matanya, mencoba menahan rasa sakit saat jarum infus dimasukkan ke dalam kulitnya.

Eomma: "Aku di sini, Kyu. Aku akan selalu bersamamu."

Appa selesai memasang selang infus, kemudian menutupnya dengan lembut. Meskipun Kyuhyun masih merintih, eomma tetap menggenggam tangannya dengan erat, memberikan dukungan dan ketenangan.

Appa: "Ini akan membantu meredakan demammu, Kyu."

*Kyuhyun mengangguk lemah, membiarkan appa menyuntikkan obat ke dalam selang infus.*

Eomma: "Terima kasih, Appa. Semoga Kyu merasa lebih baik setelah ini."

Appa menyalurkan obat melalui selang infus dengan hati-hati, memastikan semua dosis terdistribusi dengan baik. Meskipun Kyuhyun masih merasa tidak nyaman, dia merasa sedikit lega karena tindakan yang diambil oleh appa dan eomma untuk membantunya.

Appa: "Semoga Kyu merasa lebih nyaman sebentar lagi. Ayo, kita berharap yang terbaik."

Dalam beberapa jam berikutnya, Kyuhyun terus beristirahat di tempat tidurnya. Appa dan eomma bergantian menjaga dan memastikan dia mendapatkan perawatan yang baik. Meskipun demamnya masih tinggi, Kyuhyun sedikit demi sedikit mulai merasa lebih nyaman dengan bantuan obat-obatan dan perawatan yang diberikan oleh orang tuanya. Mereka berharap Kyuhyun akan pulih dengan cepat dan kembali menjadi dirinya yang ceria seperti biasa.

Be Continued...

Continue Reading

You'll Also Like

22K 1.1K 11
Bagaimana jadinya, kalau si ketua osis SMA menjadi pembantu rumah tangga di rumah keluarga laki-laki yang dingin, sombong dan paling kaya di SMA itu...
143M 5.2M 88
She's With Me is now published as a Wattpad Book! As a Wattpad reader, you can access both the Original Edition and Books Edition upon purchase. Amel...
59K 1.9K 20
why can't you love me back ? start : 20 / 10 / 17 end : 29 / 12 / 17
1M 39.2K 92
๐—Ÿ๐—ผ๐˜ƒ๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ ๐˜„๐—ฎ๐˜€ ๐—น๐—ถ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๐—ณ๐—ถ๐—ฟ๐—ฒ, ๐—น๐˜‚๐—ฐ๐—ธ๐—ถ๐—น๐˜† ๐—ณ๐—ผ๐—ฟ ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ, ๐—”๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€ ๐—น๐—ผ๐˜ƒ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๏ฟฝ...