My Little Baby (END) ✓

By AyyaKanawut

53.6K 7.8K 2.4K

Di usia nya yang baru menginjak 27 tahun Mew Manuel Damarion Harus siap di jodohkan oleh orang tua nya, alasa... More

Perkenalan Tokoh
01 || Di Kejar Nikah 🍓
02 || Gara-gara Mochi 🍓
04|| ingin mengikat 🍓
05 || resmi mengikat 🍓
06 || Kantor Manuel 🍓
07 || Bayi sakit 🍓
08 || Kembali 🍓
09 || Rencana 🍓
10 || Kelulusan 🍓
11 || Pernikahan 🍓
12 || first time 🍓
13 || Istri Kecil 🍓
14 || tingkah Gasena 🍓
15 || Ikan putih-putih 🍓
16 || Gasena anak baik 🍓
17 || Ice cream 🍓
18 || Manuel & Gasena
19 || Gasena Agresif 🍓
20 || sakit lagi? 🍓
21 || Mulai nakal 🍓
22 | Gasena rewel 🍓
23 || Keseharian 🍓
24 || Gasena & Adek bayi 🍓
25 || Keluarga kecil (END) 🍓

03 || Calon menantu 🍓

2.4K 347 174
By AyyaKanawut

Manuel menutup pintu mobil dengan sedikit kuat, Gasena daritadi di gendongan Manuel tidak mau berjalan.

Manuel pulang ke rumah orang tua nya atas permintaan Gasena, di mobil juga Anak manis mengatakan ingin menginap tidak mau pulang nanti bundanya akan marah jika Gasena pulang.

Manuel tentu saja mengatakan iya karena melihat Gasena yang sedang sakit benar-benar membuat Manuel tidak enak untuk menolak permintaan si manis.

Di tangan anak manis itu ada Balon karakter yang dibeli saat mereka melewati taman, Gasena memainkan tali balon itu dengan kaki yang di ayunkan ke depan dan belakang.

Pipi nya bersadar di bahu Manuel, tidak bicara karena Gigi nya masih berdenyut ketika dia berbicara banyak. Manuel membuka pintu rumah nya, nampak sepi seperti biasa.

"Astaga, Manu! Menantu Mama kenapa?!" pertanyaan itu membuat Gasena terlonjak Kaget. "Asen terkejut," gumam Gasena wajahnya kembali cemberut, Manuel meminta mama nya untuk tidak berbicara.

"Manuel bawa Gasena ke kamar dulu," pamit Manuel dan sang mama mengangguk kecil, Manuel berjalan meninggalkan mama nya yang diam dengan senyum senang di wajahnya. "Hihi... Cocok sekali, papa harus tau ini!!" Seru sang mama mengeluarkan ponselnya dan memotret Manuel yang menaiki tangga dengan Gasena di gendongan koala nya.

Sang mama berjalan ke arah sofa dengan senang, mengirim Foto itu pada suaminya agar suaminya bisa melihat sisi lain dari putra mereka yang kaku dan tidak menyenangkan itu. "Ish!! Masa kayak anak dengan ayah, ada-ada aja papa ini!" Sang mama tidak terima saat suami nya mengatakan Manuel seperti ayah Gasena bukan calon suami Gasena.

Mama Karin beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah dapur, dirinya akan membuat makan malam untuk keluarga nya. Mungkin sedikit banyak karena Manuel pulang, biasanya jika pagi Manuel pulang sore nya tidak akan datang lagi.

Tapi kali ini Manuel pulang ke rumah juga, mungkin permintaan calon menantu nya itu. "Dasar manu pasti kamu tidak bisa menolak pesona bayi kan, Aaaa tidak sabar sekali mendapatkan menantu menggemaskan." Sang mama berbicara sendirian, terlampau senang melihat interaksi Manuel dan Gasena.

🍓

Manuel membuka pintu kamarnya dan langsung menyalakan lampu, Gasena mengangkat kepala dan melihat sekitar. "Kamar Om wangi sekali!" Seru Gasena membuat Manuel terkekeh kecil. "Asen juga wangi," jawab Manuel tapi anak manis itu tidak paham dengan apa yang Manuel katakan.

Manuel mendudukan Gasena di atas kasur, Gasena menyimpan balonnya sembarangan dan mendongak melihat Manuel yang berdiri. "Asen mau bobo," gumam Gasena tangan kecil itu mengucek mata nya.

Manuel mengambil tangan Gasena. "Jangan, nanti merah." Manuel melarang dan Gasena malah menguap, Manuel melihat jam waktu menunjukan pukul 2 siang mungkin Gasena terbiasa tidur jam segini.

"Yaudah Asen tidur saja," ujar Manuel tapi Gasena menunjuk Manuel. "Asen ingin peluk, biasanya bunda jika Asen sakit akan bunda peluk sampe Asen bobo nyenyak."

"Baiklah, ayo om peluk Asen." Gasena naik ke atas kasur dan Manuel pun memposisikan tidur di samping Gasena, Gasena menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Manuel. Manuel mengusap rambut Gasena, melihat mata anak manis yang mulai tertutup.

"Manis banget," gumam Manuel sangat pelan tanpa di sadar senyum Manuel terlihat, tingkah Gasena benar-benar membuat Manuel gemas. "Apa gue nikahin sekarang aja?" tanya Manuel pada dirinya sendiri, Manuel sepertinya sudah mulai tertarik dengan Gasena.

🍓🍓🍓

Manuel menuruni tangga dengan pelan, matanya melihat ke arah ruang televisi ada orang tua nya yang menatap Manuel. Tatapan itu, Manuel mendengkus kesal, hobi sekali mereka menggoda Manuel.

"Manu sini!" Panggil sang mama dengan semangat, Manuel menghampiri orang tua nya dan duduk di sofa yang cukup jauh jarangnya dengan mereka. "Kenapa?" tanya Manuel pelan.

"Coba jelaskan kenapa Menantu mama datang kesini bareng kamu?" tanya sang mama dan Manuel memutar bola matanya malas. "Gasena telepon Manu tadi siang, Gasena nangis sakit Gigi dan Manuel bawa pulang tapi Gasena gak mau pulang ke rumah nya takut di marahin bunda katanya, jadi dia minta di bawa kesini mau nginep juga." Manuel menjelaskan dan senyum sang mama terlihat semakin lebar.

"Aaaaaa mama seneng banget!" Seru sang mama dan papa Manuel terkekeh melihat istri nya seperti itu. "Tadinya mau manu bawa ke apartemen tapi gak jadi," lanjut Manuel lagi, sang mama melihat anaknya itu dengan tajam.

"Enak aja! Nikahin dulu baru boleh kamu bawa ke apartemen, awas ya Manu kalau belum nikah udah kamu apa-apain menantu Mama! Mama potong masa depan kamu pake gunting kuku," ujar sang mama mengancam Manuel, Manuel terkekeh kecil.

"Emang mama bakal di undang kalau aku nikahin Gasena?" tanya Manuel dengan beranjak dan pergi dari sana. "KURANG AJAR KAMU MANUEL!! DURHAKA SEKALI, MAMA KUTUK NANTI KAMU YA!!" jerit sang mama tidak terima, Manuel berjalan ke arah dapur.

Memang niatnya ingin membawa makanan untuk Gasena karena Manuel yakin Gasena tidak mau makan yang dapat membuat Gigi nya sakit, Manuel melihat di atas meja ada bubur tapi bukan seperti bubur yang biasa dirinya makan.

"MAMA INI APA YANG DI PIRING KECIL?!" tanya Manuel sedikit berteriak. "ITU BISKUIT BAYI MANU MAMA JADIKAN BUBUR UNTUK MAKANAN GASENA, SUSU YANG BIASA GASENA MINUM ADA DI PENDINGIN!!" sang mama menjawab dengan ikut berteriak.

"Bayi banget," gumam Manuel terkekeh kecil, Manuel berjalan ke arah pendingin dan melihat susu kotak yang cukup banyak mama nya beli. "Biasanya gak ada sekarang banyak, yakin banget Gasena bakal disini tiap hari."

Tidak tau saja sang mama jika Manuel akan membawa Gasena jauh dari jangkauan mama nya, Manuel mengambil Piring kecil itu dan membawa nya.

Manuel berjalan kembali ke arah tangga, memberi makan bayi kecil yang berada di kamarnya. Sebelum memberikan Gasena obat, dokter mengatakan Gasena harus memakan sesuatu lebih dulu.

Manuel juga membawakan biskuit susu yang utuh jika Gasena tidak kenyang, Manuel melihat kedua orang tua nya. "Di jagain bayi mama bener-bener awas aja kalau di apa-apain," ujar sang mama kembali mengancam Manuel, Manuel menghiraukan mama nya dan berjalan menaiki tangga.

Manuel melihat ke arah pintu kamar nya dan membuka pintu itu pelan, Manuel melihat Gasena yang tidur dengan kedua kaki yang di angkat ke atas entah sedang apa bayi nya itu. "Makan dulu," ujar Manuel dan Gasena hanya melihat saja.

Manuel meletakan piring dan susu keatas nakas dan membantu Gasena untuk duduk, Gasena melihat Manuel cemberut. "disini tidak ada mainan! Asen tidak bisa bermain jadinya, Asen bosan." Gasena mengadu pada Manuel.

"Mainan Asen sedang di jalan, sekarang makan dulu nanti kita ambil mainan Asen kebawah Okey?" Manuel membujuk Gasena agar mau makan, Gasena tersenyum dan mengangguk senang.

Manuel mengambil susu kotak dan membuka sedotan kecilnya, setelahnya Manuel menyerahkan susu itu pada Gasena. Manuel mengambil Piring kecil juga, mengaduk makanan itu lebih dulu agar kembali cair tidak terlalu menggumpal.

"Buka mulutnya," pinta Manuel dan Gasena langsung membuka mulutnya, Manuel terkekeh kemudian menyuapkan makanan kesana. "Jangan di kunyah jika sakit langsung telan," ucap Manuel lagi, Gasena menurut dengan menelan makanannya. 

🍓🍓🍓

"Jangan lari sayang!" Manuel menegur ketika Gasena akan berlari di tangga, Gasena meno

leh ke arah Manuel dengan senyum bayi tanpa dosa. "Hehe... Asen suka di panggil sayang, om panggil Asen sayang okiee?" pinta Gasena membuat Manuel terkekeh, padahal Manuel Refleks tadi takut bayi besar ini terjatuh apalagi gigi Gasena baru sembuh.

"Iya, Hati-hati jangan terlari." Gasena berjalan pelan menuruni tangga di ikuti Manuel dari belakang, Gasena sudah mandi dan berganti pakaian.

Sang mama membelikan Baju tidur untuk Gasena jadi Manuel tidak perlu membeli lagi karena tidak mungkin Gasena menggunakan baju miliknya, kebanyakan itu kemeja kantor bisa kacau melihat Gasena menggunakan kemeja kebesaran nya.

Mata bulat itu berbinar ketika turun dari tangga melihat sebuah mainan di atas meja kaca dekat sofa, Gasena melihat Manuel dengan menunjuk mainan itu. "Itu, itu milik Asen?!" tanya Gasena berloncatan kecil, Manuel mengangguk pelan.

"Iya sayang," jawab Manuel lembut, Gasena berjalan ke arah ruang televisi dan duduk di sofa, mata nya terlihat bulat berbinar bibirnya membentuk bulatan juga seperti takjub melihat mainan yang Manuel berikan.

"Asen mau merakitnya Om, Om bantu Asen!" Gasena mengajak Manuel untuk merakit Lego yang Manuel berikan untuk Gasena, Manuel mengambil Lego itu dan berjalan mengikuti Gasena.

Gasena duduk di karpet berbulu dan menepuk tempat di depannya agar manuel meletakan mainan itu, Manuel menyimpan nya disana dan membantu Gasena membuka mainan itu. 

Gasena mengeluarkan semuanya dan Manuel hanya melihat saja, Manuel membiarkan Gasena merakit lebih dulu. Gasena terlihat antusias dan senang, Manuel tenang karena Manuel pikir Gasena akan rewel jika berjauhan dengan orang tua nya.

Manuel sudah meminta izin dengan bunda Gasena seperti biasa selalu di beri Izin, kedua belah pihak benar-benar sudah menyetujui hubungan Manuel dengan Gasena tinggal menunggu Gasena lulus saja baru Manuel akan menikahi anak manis ini.

Bunda nya bilang sebentar lagi Gasena ujian jadi tidak perlu menunggu lama, Manuel tidak masalah juga. "Om diam saja ya Asen akan merakitnya sendiri." Manuel mengangguk kecil. 

🍓🍓🍓

Mata bulat Gasena berbinar senang saat Lego yang di rakitnya sudah selesai, senyum Gasena pun terlihat. Anak manis melihat kiri kanan, mencari keberadaan Manuel yang katanya ingin mengambil sesuatu.

"OM MANU LEGO ASEN SUDAH SEL—"

Brukk!!

Manuel terkejut saat anjing peliharaannya malah meloncat ke arah Lego Gasena dan membuat Lego itu runtuh, Gasena terdiam dan Manuel segera menghampiri Gasena.

"HUAHHHHHH LEGO NYA HANCUR!! KAMU NAKAL SEKALI GUKGUK!! MAMA, LEGO ASEN HANCUR!!" Manuel meringis saat Gasena menjerit sangat kuat. Sang mama yang sedang bersantai di belakang sampai berlari.

"Astaga Chiko!" Sang mama terkejut melihat Lego yang Gasena sakit selama tiga jam lama nya di rusak oleh Anjing peliharaan Manuel, sang mama memanggil maid dan meminta Maid untuk membawa Chiko ke ruangannya.

Sang mama panik melihat Gasena yang mulai berkaca-kaca, Manuel membujuk Gasena dengan suara yang lembut. Akhirnya tangisan itu pecah memenuhi satu ruangan besar, sang papa terkekeh manis sekali calon menantunya itu.

"Iya, Chiko nakal nanti om Hukum Chiko nya tidak di beri makan. Sini sayang," ajak Manuel dan Gasena menurut dengan mendekat pada Manuel, Manuel mengangkat Gasena dan menggendongnya.

"Lego nya Hiks...," isakan itu masih terdengar dengan menunjuk ke arah Lego yang berantakan, Manuel tau rasanya bagaimana pasti kesal dan ingin marah apalagi itu sudah selesai.

"Nanti Om rakit lagi Lego nya, Stt... Asen nya jangan nangis nanti tenggorokan Asen sakit lagi." Gasena menggelengkan kepalanya tidak mau menuruti permintaan Manuel, Manuel membawa Gasena ke arah sofa.

Mendudukan dirinya dan Gasena di pangkuannya, Manuel mengusap punggung Gasena lembut membiarkan Gasena meluapkan kekesalannya lebih dulu setelah itu akan Manuel bujuk dengan apapun.

"Tidak mau berkenalan lagi dengan Chiko, dia nakal dengan Asen. Asen tidak suka!" Gasena bergumam pelan, Manuel mengusap pucuk kepala Gasena pelan. 

"Sekarang bayi ini mau apa? Om belikan," ucap Manuel mengalihkan agar Gasena tidak terus kesal dengan Anjing peliharaan nya, Gasena mendongak menatap Manuel. Senyum manis Gasena terlihat disana, Manuel mengangkat Alisnya bingung. "om akan memberikan apa yang Asen mau?!" tanya Gasena sekali lagi, Manuel mengangguk kecil.

Gasena mendekatkan wajahnya ke telinga Manuel, membisikan sesuatu disana. Manuel terkekeh kecil, satu anggukan Manuel membuat wajah Gasena berbinar. "Yay!!" Kedua tangan Itu di angkat senang.

"Bayi mama mau apa Manu?" tanya sang mama membuat keduanya menoleh, Gasena menatap sang mama dengan wajah bayi nya. "Mama tidak boleh tau, ini rahasia Asen dengan Om saja."

"Asen tidak sayang mama?" tanya sang mama berpura-pura bersedih, Gasena menatap Manuel bingung. "Mama sedih om?" tanya Gasena dan Manuel menggelengkan kepalanya pelan.

"Bohong, mama pura-pura aja itu."  Manuel mengelak dan sang mama memberikan tatapan tajamnya. "MANUEL NYEBELIN BANGET SIH KAMU!!" jerit sang mama, Gasena sampai terlonjak kaget karena jeritan itu.

"Ayo Om berikan yang Asen mau!" Gasena mengayunkan tangan Manuel, Manuel terkekeh sekali lagi dan tangan besar Manuel menangkup wajah Gasena Gemas. "Baiklah, semuanya?" tanya Manuel lagi, anak manis mengangguk kecil.

Manuel mengusap rambut Gasena dan melabuhkan kecupan pucuk kepala Gasena sesuai permintaan, Gasena terkekeh mendapatkan kecupan dari Manuel.

Cup!!

Manuel mengecup kening Gasena kali ini, kemudian beralih ke arah mata. Kedua nya Manuel kecup juga, sang mama yang melihat hanya bisa terdiam.

Cup!!

Cup!!

Cup!!

Kedua pipi dan Hidung Gasena pun Manuel berikan kecupan, Manuel tersenyum permintaan yang menguntungkan Manuel sekali. "Lagi?" tanya Manuel menatap ke arah mata Gasena, Gasena kembali mengangguk.

Cup!!

Manuel terakhir mengecup bibir Gasena cepat, sang mama terkejut melihat itu. "AAAAAAA MANUEL NYEBELIN BANGET KENAPA KAMU MENCARI KESEMPATAN SEKALI SIH!!" teriakan itu menggema dan Manuel melihat mama nya dengan tatapan mengejek.

Cup!!

Manuel terkejut mendapatkan kecupan dari Gasena juga. "PAPA!! KITA PISAHKAN MEREKA SAJA, TIDAK JADI KITA NIKAHKAN!! MANUEL MENGAMBIL MENANTU MAMA!!" Manuel tertawa sangat kencang melihat mama nya yang berteriak marah karena Gasena malah berpihak pada Manuel.

Lucu banget mama sama anak ini Weh😭🤏 Gasena Si bayi, dia Tantrum sih Gak cuma suka marah-marah aja wkwk.

Jangan lupa, vote and komen yang banyak

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

81.8K 8.9K 30
gimana rasanya dijodohin sama teman sendiri? terus gimana juga rasanya nikah muda? kalau mau tau tanya aja sama junkyu. JEONGKYU AREA!! bxb jeongwoo...
436K 8.2K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
20.4K 1K 50
(DALAM TAHAP REVISI!) TIDAK PLAGIAT DAN TIDAK JUGA DI PERKENANKAN UNTUK PLAGIAT CERITA INI!!!! TOLONG!! ADA TYPO DIMANA-MANA JADI MAKLUMI SAJA, TAN...
124K 9.8K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...