Love Kiana❤️❤️❤️

By occa299

120K 10.4K 788

gimana jadi nya jika seorang ibu rumah tangga bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis remaja yang di benc... More

awal mula
transmigrasi
masuk sekolah
terluka
sakit
misi
uks
mulai peduli
cemburu
cemburu 2
pendekatan
pendekatan 2
disalahkan
tertarik
polos
sakit lagi
bertengkar
sahabat
bertemu lagi
penasaran
baru tau
dimarahi
flashback
batal
pembelaan
heboh
kecelakaan
menangis
fitnah
mengaku
gosip
risih
tertuduh
difitnah
ketahuan
marah
sandiwara
menjauh
kangen
membantu
bertemu
😘
hilang
pulang
nilai
bertemu lagi
menyadarkan
murka
tertangkap
lupa
penyiksaan

perasaan

1.1K 127 18
By occa299

Gadis cantik dengan mata hitam jernih itu,tersenyum manis setelah berjabat tangan dengan cewek bernama Lily,ia ingat gadis itu yang terus menempeli renza juga kakak nya dulu,sudah lama ia tak melihat nya terakhir ia bertemu di parkiran baru hari ini dia bicara langsung.

Sedangkan Lily menatap kiana bingung,gadis di depan nya seakan bukan kiana karna meminta berkenalan kembali,tapi ia jadi tau jika kiana yang sekarang memang sudah berubah,ke arah polos atau kata kasar nya adalah bodoh,ia sering mendengar murid lain bilang jika kiana menjadi bodoh dan polos,di lihat sekarang ternyata itu bukan gosip belaka.

"Kok kamu ngajak aku kenalan lagi? Kita kan udah kenal?!" Ucap Lily bingung.

Kiana menggaruk kepala yang tak gatal,kiana asli memang kenal Lily tapi dia tidak karna setiap bertemu mereka tak pernah saling sapa,apa lagi ia hanya tau nama tapi tidak tau wajahnya,wajar lah kalo dia gak kenal.

"Eemm anu,,, aku cuma ingin memulai dari awal aja,dulu aku kan jahat banget sama kamu maka nya hari ini kita kenalan lagi sebagai awal pertemanan" ujar kiana sedikit kikuk,lagian hanya alasan itu yang sedikit masuk akal.

Lily terdiam mendengar ucapan kiana yang mungkin bagi nya mustahil itu.

"O-oh iya, itu gak terlalu buruk" jawab Lily yang ikutan bingung.

"Oh ya maaf ya soal di kantin waktu itu!!" Lanjutnya.

Perkataan Lily membuat kiana mengernyit bingung tak mengerti.

"Soal kuah bakso panas" koreksi Lily.

"Oh, soal itu, ya gak apa-apa kok itu juga salah ku,jalan gak liat-liat jadi nabrak kamu" ucap kiana yang akhirnya ia ingat,peristiwa dimana ia kesiram kuah bakso panas akibat nolong Raisa..

Braakk

Pintu UKS di dobrak dari luar terlihat 3 cowok menatap panik ke dua cewek itu,kiana dan Lily menatap mereka kaget akibat suara pintu,wajah kiana memerah melihat ketiganya,seragam yang tak terpakai hanya memperlihatkan bentuk tubuh dan perut kotak-kotak,hanya satu yang memakai kaos yaitu Rizky,sedangkan Khanza dan renza cuma memakai celana seragam tanpa baju.

"K-kak Khanza,renza!!" Jerit kiana tertahan,wajah merah nya ia tutup dengan tangan.

"Kiana kamu gak apa-apa kan?? Kamu gak luka kan?" Cecar renza menghampiri kiana.

Wajah kiana semakin merah kala renza mendekat.

"Kamu sakit?? Kenapa wajah kamu merah? Ayo kita kerumah sakit,kakak kan udah bilang untuk gak kesekolah dulu" perkataan Khanza membuat kiana semakin pusing,pusing di cecar pertanyaan dan pusing melihat penampilan mereka.

"K-kak Khanza habis ngapain sih?" Tanya kiana masih menutup wajah,sedangkan Lily menatap mereka dengan pipi merona.

"Itu gak penting sekarang kita pulang aja" ajak Khanza menarik tangan kiana agar berhenti menutup wajah sang gadis.

"Kak, pakai seragam nya!!" Bisik kiana berontak mempertahan kan tangannya.

"Hah!!"

Khanza melongo sesaat ia menatap telinga kiana yang memerah karna malu,ia jadi tau jika kiana bukan gak mau melihat dia tapi malu Khanza menunduk ia memang gak sempat memakai seragam,lagi pula ia habis maen basket tanpa ganti hanya seragam yang ia lepas,itu pun ia langsung kesini saat ada murid bilang kalo kiana masuk UKS,jadinya ia tak memakai seragam.

"Kamu malu ya liat tubuh kakak, ayo buka tangan nya, ini milik kamu loh" ucap Khanza berbisik di telinga kiana,membuat telinga cewek itu semakin merah.

"Jangan aneh-aneh deh,,, pakai seragam kakak!" Kesalnya dengan Suara yang tenggelam dalam tangan.

"Renza juga pakai seragam nya, malu!!" Lanjutnya.

Kedua cowok itu tersenyum tipis,melihat telinga merah kiana mereka sangat gemas ini sisi pertama mereka lihat dari kiana selama ini,gadis itu tak pernah memperlihatkan sikap malu-malu seperti sekarang,ternyata cukup menyenangkan,tidak butuh lama mereka memakai seragam masing-masing.

Diam-diam Lily menghela nafas kecewa dengan Mereka memilih memakai seragam.

"Ehkem!!" Dehem kiana sedikit gugup,ia baru membuka tangannya setelah di beritahu Khanza.

"Oh ya kamu kenapa ada di UKS?" Tanya Rizky yang sedari tadi hanya diam.

"Aaa aku nganter Lily dia habis di bully!" Jelas kiana tersenyum.

"Bukan kamu kan yang bully?" Ucap renza.

Kiana sedikit tertegun mendapat pertanyaan renza,ia yakin itu bukan tuduhan tapi entah kenapa hatinya sedikit tidak enak...

"Jadi maksud Lo kiana yang bully dia?" Ujar Khanza sedikit emosi dengan pertanyaan renza.

Sejenak renza terperanjat ia baru sadar jika pertanyaan nya mengarah tuduhan kepada kiana.

"Bu-bukan itu maksud gue,,, gu-gue cuma-

"Kamu gak perlu khawatir kok" potong kiana setelah menunduk "aku kan udah pernah bilang kalo aku gak akan ganggu Lily lagi,terutama hubungan kalian" sambung kiana tersenyum tulus,iya dia udah pernah mengatakan nya pada renza maka dari itu ia tidak mengganggu renza lagi.

"Na bukan itu maksud aku,,, tadi aku cuma nanya-

"Kiana gak kayak dulu lagi,dan lo juga gak perlu khawatir Lily di ganggu kiana,dia udah berubah,,, mending Lo perhatiin aja babu tersayang Lo" Khanza tersenyum sinis melihat kekesalan renza,meski Lily bukan babu renza lagi tapi ia bisa lihat kalo gadis itu menaruh hati pada renza,ia malah bersyukur jika mereka jadian dengan begitu ia tak perlu repot bersaing dengan sahabat sendiri.

"Apa maksud Lo? Gue gak ada hubungan nya sama dia!" Hardik renza yang tak di tanggapi Khanza.

"Terserah deh, ayo na kita kekelas jangan ganggu pasangan ini,nanti kita  jadi nyamuk" ajak Khanza menarik kiana lembut yang di ikuti oleh Rizky,cowok itu memang tidak terlalu banyak bicara jika kedua sahabatnya bertengkar, tapi ia juga memiliki peran penting bagi kedua nya.

💞💞💞💞

Jam pulang sekolah pun tiba semua murid berbondong-bondong keluar kelas,begitu juga kiana gadis itu sudah bersiap untuk keluar namun ia di cegat Khanza untuk bersama ke parkiran.

Sedangkan renza hanya mengikuti ia ingin minta maaf soal tadi di UKS,dia juga gak menyangka kalo mulut nya bisa keluar pertanyaan itu,tapi Khanza terus menempel pada kiana membuat nya tidak bisa berbicara pada kiana.

"Kiana!!"

Gadis yang di panggil menoleh kebelakang,disana 3 cewek berlari kecil menuju kearah nya,Khanza yang melihat itu merangkul bahu kiana agar 3 gadis itu tak mendekatinya.

"Mau apa kalian?" Tanya Khanza tak suka.

"Na kita mau ngomong sesuatu sama lo soal tadi,bisa kan??" Pinta gadis berambut pendek.

Khanza menggeram marah karna pertanyaan nya tak di hiraukan cewek-cewek itu.

"Gak boleh" tolak Khanza.

"Gue minta sama kiana bukan sama lo"

"Lo-

"Kak, udah,,, kakak duluan aja ke motor nanti aku nyusul" ucap kiana mendorong Khanza menjauh,hingga cowok itu gak sempat untuk mencegah.

Kiana berbalik menatap tiga teman nya "kalian mau ngomong apa?"

"Na bukan kita yang bully cewek itu tadi" ucap lira menggenggam tangan kiana.

"Iya na,,, tadi kami dari rooftop mau kekelas,terus dia muncul dari gudang dan nabrak kami" sahut Revi meyakinkan..

"Waktu ketemu kami keadaan tuh cewek emang udah berantakan" timpal Raisa.

"Iya... Kita juga kaget liat nya,terus waktu Lo datang ia emang udah jatuh akibat nabrak Raisa,makanya kita panik pas Lo datang dia malah nangis" ucap lira dengan tangan masih menggenggam tangan kiana.

"Percaya sama kita na,kita gak ngebully dia" sambung lira memelas.

"Kenapa tadi kalian gak jelasin langsung" gerutu kiana.

"Yaaahh,,,  karna kami panik dengan kedatangan lo,tapi sumpah demi tuhan kami gak ngebully dia" sumpah revi dengan mimik wajah serius.

Kiana menatap mereka satu persatu lagian dari awal dia juga gak menuduh mereka,hanya bertanya mungkin karna ucapan nya itu membuat ketiga teman nya merasa di tuduh...

"Aku percaya kok,,, maaf ya kalo pertanyaan aku tadi buat kalian merasa tertuduh" ucap kiana bernada sesal.

Raisa mencubit pipi gadis itu gemas wajah sedih kiana nampak menggemaskan di mata nya.

"Auh"

"Gemesin banget sih anak orang" ujar Raisa greget. "gak usah cemberut,salah kami juga kok gak cepat-cepat ngejelasin nya"

"Tapi Lo juga jangan mudah percaya ya sama ucapan orang lain" saran lira.

"Iya na,,, nanti kepolosan Lo malah di manfaatin sama orang"

"Eemm,,, aku akan inget" jawab kiana tersenyum lebar.

Dari tempat Khanza cowok itu terus menatap kiana,senyum gadis itu semakin memicu debat jantung nya meski gadis itu statusnya adalah adik,tapi ia sangat menyukai kiana gadis manis yang polos wajah lugu sedari dulu,memang obat yang ampuh buat nya.

"Kiana!"

Keempat cewek itu menatap cewek yang memanggil kiana,Raisa menatap nya datar,lira memutar mata malas sedang kan Revi menahan rasa kesal nya,hanya kiana yang tersenyum melihat gadis itu.

"Yaudah na kita duluan ya,, inget pesan gue tadi" peringat lira yang di angguki kiana,ketiga gadis itu lalu pergi dari hadapan kiana sedang kan gadis tadi menghampiri kiana dengan senyum manisnya.

"Mereka kenapa?? Mereka ngancem kamu ya??" Tanya gadis itu beruntun.

"gak kok" jawab kiana tersenyum "gimana keadaan kamu??" Lanjutnya

"Udah baikan kok, cuma kaki aku aja yang masih sakit"  jawab Lily sembari mengikuti langkah kiana menuju Khanza.

"Pulang ini kamu harus ke RS biar bisa cepat di tangani" saran gadis itu pelan.

Melihat kiana yang sudah menghampiri nya,dengan sigap Khanza membantu gadis itu memakai helm.

"Yaudah, aku duluan ya ly!" Pamit kiana pada Lily.

"Kiana" cegah Lily memegang lengan kiana yang ingin naik motor.

Khanza mengerutkan dahi melihat reaksi Lily yang seakan ragu.

"Aku kan habis di bully,kaki ku juga masih sakit kalo naik bis aku takut,kaki ku keinjek sama penumpang lain" jelas Lily membuat kiana bingung.

"Iyaaa.... Terus??"

"Eemm boleh gak aku minta Khanza nganterin aku dulu?" Ujar Lily melirik Khanza malu-malu.

Khanza mendengar itu menggeram kesal,ucapan Lily yang arti nya kiana tinggal di sini dan dia di harus kan mengantar Lily...

Kiana melirik Khanza dapat ia liat mata tajam Khanza memancarkan amarah...

"Terus aku gimana??" Tanya kiana polos.

"Kamu bisa tunggu di sini, nanti Khanza jemput setelah nganter aku" ucap lily riang di sertai muka polos nya.

Kiana menggaruk kepala nya yang tak gatal,ia keberatan jika harus seperti itu lagian ia juga yakin Khanza tidak setuju kalo dia naik bis.

"Gue gak setuju, lagian rumah Lo jauh dan gue gak mau nganter Lo" tolak Khanza datar.

"Tapi kaki ku sakit" gumam Lily cemberut.

"Ya gue gak peduli,kiana lebih penting dari Lo"  ucapan Khanza sangat blak-blakan menurut kiana.

"Maaf Lily aku gak bisa,kamu liat sendiri kan kalo kak Khanza gak mau" ucap kiana tak enak hati.

"Ayo sayang naik, dia mau pulang naik apa pun terserah dia asal jangan ngerepotin kita" ujar Khanza menarik tangan kiana untuk menaik motornya,gadis itu tak bisa berbuat apa-apa ia hanya nurut sembari tersenyum tak enak pada Lily..

"Maaf ya ly!"

Lily mengepal tangan dengan erat ia marah,iri perasaan dulu Khanza akan mengistimewa kan dia tapi sekarang di mata Khanza hanya kiana,kiana dan kiana...

Continue Reading

You'll Also Like

40.1K 1.9K 45
ငါ့မွာ အားနည္းခ်က္ဆိုလို႔ မင္းကိုခ်စ္တာရယ္ မင္းထိခိုက္ဒဏ္ရာရမွာကို ေၾကာက္တာရယ္ပဲ ရိွတယ္ ...
207K 10K 56
ငယ်ငယ်ကတည်းက ရင့်ကျက်ပြီး အတန်းခေါင်းဆောင်အမြဲလုပ်ရတဲ့ ကောင်လေး ကျော်နေမင်း ခြူခြာလွန်းလို့ ကျော်နေမင်းက ပိုးဟပ်ဖြူလို့ နာမည်ပေးခံရတဲ့ ကောင်မလေး နေခြ...
71.2K 1.8K 55
[COMPLETED] Seven Unfortunate Lifetimes All Thanks to a Single Moment of Impulse Author: Jiu Lu Fei Xiang - 九鹭非香 Associated Names: Love You Seven Tim...
10.8K 840 11
@supu1224 gave me the idea to write the same story from two points of view. This is Louis p.o.v. Harry's is named #1 Harrie. To get the full story yo...