AKB0048 × Fairy Tail : QUEST

Par Takehimura1024

289 1 0

Pada masa hiburan dilarang secara luas, sekumpulan idol pemberani menentang hal tersebut. Namun, ada bahaya l... Plus

Prologue
WOTA
Griseostar
Acara Jabat Tangan
Hater/Anti
Pengganti Sementara
Teman
Kapten
Impian
Ke Pantai
Lancastar
Ayo Kita Mulai!
Maaf Aku Terlambat!
Lemah

Generasi Selanjutnya

16 0 0
Par Takehimura1024

Foto dan lagu yang ada di sini hanya sebagai pemanis

Orine merasa sangat bersalah,"Aku... Tidak menyangka..."

"Mesin yang aku buat, adalah mesin untuk menyerang... 00 yang aku cintai!", kemudian dia menangis.

"Tapi, kamu tidak tau apapun kan?", bantah Chieri.

Chieri menjelaskan,"Jika ada yang perlu disalahkan... Akulah orangnya"

"Eh?"

"Ayahku yang memasok senjata itu kepada mereka, jadi ini bukan salahmu", lanjutnya.

"Itu tidak benar, ini juga bukan salahmu!", balas Orine.

Chieri menegaskan,"Kalau begitu, kamu juga tidak bersalah!"

Ada mesin DES lainnya yang memojokkan mereka berdua.

Orine menjadi ragu-ragu,"Tapi... Aku tidak bisa menyerangnya..."

Chieri mengeluarkan senjatanya,"... Maaf ya, Orine diamlah di sini"

"Karena aku yang akan mengalahkannya untukmu!", Chieri berlari menyerang mesin DES di depannya.

Mesin itu menembak Chieri secara beruntun, namun semuanya meleset. Sampai ditembakkan rudal yang meledak di depannya, membuat Chieri tersungkur jatuh ke tanah.

"Chieri!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"[Tenrin, Blumenblatt]!", seru Erza, yang melemparkan pedang dengan cepat ke arah mesin DES.

Tim WOTA Lancastar menembaki mesin tersebut,"Kaburlah sekarang juga!"

Chieri segera menjauh dari sana.

Sang kapten menginformasikannya,"Segera pergi ke belakang kami, di sana semua sudah berkumpul"

Chieri berterimakasih,"Terima kasih banyak! Orine, ayo pergi", mengajak Orine pergi bersamanya.

~~~

~~~

"Orine, Chieri!", Nagisa menyambut mereka berdua di depan sebuah mobil.

"Nagisa!"

Kapten mendatangi mereka dan bertanya,"Apa sudah semuanya? Ayo pergi!"

"Tunggu, Gray-san di mana?"

"Kanata-san dan yang lainnya juga belum tiba..."

Dan saat itu juga....

"Woi, kalian!", seru Gray, yang membawa bagian A.

"Kanata!"

Kanata bertanya,"Apa kalian di sini sudah semuanya?"

Gray menjawab,"Aku rasa sudah semua..."

Tetapi....

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Erza mengarahkan pedangnya ke arah Gray, menyebabkan orang-orang sekitarnya terkejut.

Gray terkejut,"A-apa maksudnya ini, Erza?!"

Erza balik bertanya,"Justru aku yang harus bertanya, kau ini siapa?"

"Hah?!"

Erza menjelaskan,"Aku tidak ingat kalau bekas luka di dahi Gray itu ada di sebelah kanannya"

"Ah, benar juga! Anda juga biasanya memiliki kebiasaan jelek yang kadang sulit dikontrol!", seru Makoto.

"Kalau Anda adalah Gray-san yang asli, maka Anda pasti paham apa kebiasaan itu!"

Gray terlihat kebingungan, lalu si kapten bertanya,"Kebiasaan jelek..?"

Wajah Makoto berubah menjadi merah, lalu menjawab dengan terbata-bata,"Um... I-itu adalah...."

"Baju! Es Mata Sipit seringkali membuka bajunya tanpa dia sadari!", seru Sonata yang membantu Makoto dan ikut menunjuk Gray yang sedang dicurigai.

Kapten terkejut,"Eh?!"

Yuka menaruh telapak tangan kanan di wajahnya,"Ah, kalau dipikir-pikir, iya juga ya..."

Chieri ikut memojokkan Gray,"Jika benar Anda adalah Gray-san yang asli, maka mengapa Anda tidak melakukan kebiasaan tersebut?"

Sonata bertanya dengan polosnya,"Apa karena di sini dingin?"

Suzuko menjawab,"Tidak, itu mustahil. Aku pernah mendengar rumor kalau penyihir es tidak akan mudah kedinginan oleh hal yang dingin seperti es, karena itu adalah dasar dari kekuatan mereka"

"Tapi jika Gray-san yang di hadapan kita berstatus sebagai penyihir dengan elemen dasar es seperti yang kita kenal, tidak masuk akal jika beliau akan kedinginan oleh cuaca dingin biasa seperti ini", tambahnya.

"Anda ini... Siapa?"

Keadaan hening seketika, lalu 'Gray' tertawa mencurigakan, dan mengubah suaranya menjadi robot,"Bahkan Titania tidak tertipu oleh bentuk ini? Kau memang hebat!"

Tubuh 'Gray' yang palsu berubah menjadi semacam lacrima, dengan hitungan mundur 15 detik.

BEEP! BEEP!

BEEP! BEEP!

"BOM-ENERGI-SUDAH-AKTIF! SEGERA-MUSNAHKAN-TARGET!", suara seperti robot dari lacrima tersebut.

"B-bom?!", seru Makoto dengan panik.

"Ini gawat, semuanya lari sejauh mungkin!!", seru Erza.

Mereka segera menjauhi bom, yang mengakibatkan ledakan udara yang menghempaskan sekitanya dalam radius 5 meter.

"Apa semuanya baik-baik saja?", seru Kanata, dengan melihat sekelilingnya.

"Y-ya.. Kami baik-baik saja"

Suzuko bertanya,"Lho, Megumi-san di mana?"

"Orang Jahat, bertahanlah!", seru Sonata.

"Ada apa, Sonata?", Kanata segera menghampiri adiknya.

"Kakak, Orang Jahat! Tolong bantu, atau dia bisa mati!", pinta Sonata.

Kanata memeriksa keadaan Megumi,"Megumi? Megumi?! Bangunlah, Megumi!"

Sonata menjelaskan,"Sonata dilindungi Orang Jahat, ketika bomnya meledak!"

Suzuko melihat keadaan setelah bom meledak, dan ternyata terlihat seperti bekas angin ribut di satu tempat.

"Kakak, apa Orang Jahat masih hidup?", tanya Sonata.

Kanata menjawab,"Aku tidak tau. Tapi, jantungnya masih berdetak, jadi pasti Megumi akan baik-baik saja"

"Benda kaca apa itu tadi? Kenapa bisa meledak?", tanya kapten.

Suzuko berpendapat,"Aku rasa, bom yang tadi memakai kaca yang terdapat sihir, disebut dengan lacrima"

"Dan bom ini tidak terlalu membawa kerusakan seperti api, bisa jadi kerusakan yang dibawa berefek sangat besar pada manusia"

"Jika tidak banyak mengeluarkan percikan api, dan melukai manusia, bisa jadi ini jenis bom yang menguras energi hidup manusia"

Makoto kebingungan,"Tapi kalau Gray-san yang palsu tadi adalah bom energi lacrima bergerak, di mana dia yang asli?"

Suasana menjadi hening, sampai terdengar suara,"Apa kalian mencari pria ini?"

BUK!

Suara ada sesuatu yang menyentuh tanah, yang menyebabkan mereka menoleh.

Yang di tanah adalah Gray, tapi dia tidak bergerak sama sekali.

"Gray-san!"

Kapten memeriksa keadaannya,"Dia baik-baik saja, masih bisa diselamatkan!"

"Siapa kau?", tanya Erza.

Orang itu (Renatus) tidak terlihat wajahnya, bahkan suaranya samar,"Kalian tidak perlu tau siapa aku, hanya karena aku membawa pria ini kembali"

"Tapi setidaknya anggap ini sebagai bonus, karena sudah membongkar hadiahku"

Chieri mulai curiga,"Hadiah?"

Renatus memuji mereka,"Kalian semua melebihi ekspektasiku, terutama kau Titania"

"Aku kira aku bisa menipumu walaupun kau dan pria ini sama-sama dibesarkan di tempat itu untuk menjadi penyihir"

"Oh bukan, atau ini karena..."

Renatus menunjukkan seringai mencurigakannya,"... Masa kecil di Menara Surga yang melatih nalarmu?", ejeknya dengan suara samaran, menyebabkan Erza terkejut.

Erza menatap tajam,"... Bajingan.... Darimana kau tau itu..?"

"Mengenal tentang siapa orang yang akan disapa, adalah dasar dari interaksi sosial kan?", ujar Renatus, masih dengan suara samaran.

"Apa bom yang tadi itu juga ulahmu?", tanya Kanata.

"Waah, mudah sekali ya kau menuduh?", ujar Renatus dengan santainya.

"Tapi, aku rasa ada dua orang bodoh di antara teman-temanmu yang perlu kau pertanyakan juga"

Kanata menghardik,"Jangan tiba-tiba mengganti pembicaraan!"

Renatus membantah,"Tidak, ini ada hubungannya"

Kemudian, Renatus menjelaskan,"Singkatnya, yang satu hanya tau dirinya anak orang kaya dari sebuah perusahaan, tanpa mengetahui kalau orangtuanya memasok senjata kepada musuh kalian"

"Dan yang satunya lagi entah dirinya tidak tau kalau selama empat tahun ini dia ikut membuat senjata, atau dia tau dan acuh karena harus bertahan hidup untuk mencukupi hidupnya yang sudah yatim piatu"

"... Apa ada yang salah dari yang kukatakan? Chieri Sono, Orine Aida?"

Chieri dan Orine terkejut karena orang itu tau betul latar mereka berdua.

Yuka menghardik orang itu,"Ka-kau jangan sok tau ya!"

Renatus berkata,"Terserah apa katamu. Tapi, kenapa tidak lihat saja raut wajah dari kedua temanmu itu?"

"Coba tanya mereka apa ada yang salah dari yang kuutarakan?"

Yuka menjadi semakin naik pitam dan mencoba menyerang orang itu (Renatus).

Namun, Renatus bergeser tepat sebelum Yuka berhasil menebasnya dengan mic saber, dan dia dibuat terpeleset oleh orang itu.

BUK!

"Tidak perlu terburu-buru untuk berkenalan denganku, karena kita akan bertemu lagi", ujar Renatus sebelum orang itu menghilang dengan cepat.

"Dia hilang!"

Yuka mengeluh,"Sialan, siapa sih orang itu? Dia bicara seolah-olah tau segalanya tentang kita!"

Di saat itu juga, nafas Orine tersengal-sengal, dan pandangannya kabur. Akibatnya, dia pingsan.

"Astaga Orine!"

"Orine, bertahanlah!"

"Orine!!"

~~~

~~~

Di tempat lain, saat pasukan DES sedang bersiap-siap.

Jackal kebingungan,"Apa kau yakin benda itu akan berguna?"

"Woi cheetah! Jangan kau berani remehkan sang ahli sepertiku!", ujar orang yang sedang mengutak-atik suatu benda.

Jackal marah,"Kau tadi sebut aku apa?!"

"Sudah hentikan, biarkan dia bekerja", ujar orang lain menghentikan pertengkaran.

"Para peri dan gadis-gadis itu pasti akan suka dengan salam perkenalan ini", lanjutnya.

~~~

~~~

Orine terbangun dari posisi berbaring, ke posisi duduk.

"Ini...?"

"Di restoran keluarganya Yuka", jawab suara Chieri.

"Chieri?"

Orine melihat sekelilingnya, lalu bertanya,"Bagaimana keadaan Gray-san dan Megumi-san"

Chieri menjawab,"Energi kehidupan mereka berdua sempat dikuras karena suatu sihir, tapi Wendy-san berkata mereka akan baik-baik saja dan hanya perlu istirahat yang cukup"

"Begitu ya... Syukurlah...", gumam Orine.

Orine kembali gemetar, seakan menahan tangisnya.

Sampai ada suara pintu digeser, lalu terlihat Kanata dan Yuka sedang membawa makanan.

Kanata menyapa,"Oh, Orine juga sudah bangun! Syukurlah, bagaimana keadaanmu?"

"Kanata-san, Yuka..."

"Apa kalian lapar? Kami bawa makanan, ini enak lho!", ujar Yuka.

~~~

"Apa... Kanata-san tidak kecewa..?", tanya Orine dengan ragu-ragu.

Kanata bingung,"Apanya..?"

".... Tentang... Aku membuat mesin untuk musuh...", lanjut Orine dengan pelan, lalu tubuhnya gemetaran.

Kanata berkata,"Chieri dan Yuka sudah menjelaskannya saat kamu masih pingsan"

"Kamu... Ditinggal orang tuamu saat masih kecil, dan terpaksa putus sekolah untuk bekerja di pabrik itu kan?"

Orine mulai menangis,"Tapi, seharusnya aku sudah tau dari awal...."

"Kalau... Ternyata aku membuat senjata-senjata itu..."

Kanata memegang pundaknya,"Kau tau... Aku tidak bisa menyalahkanmu"

"... Karena aku tidak menyalahkanmu, kamu juga jangan menyalahkan dirimu sendiri", kemudian, Kanata memegang kepalanya.

"Maafkanlah dirimu..."

Orine menangis terisak-isak.

~~~

~~~

Megumi dan Gray dibawa ke ruang kesehatan, sementara para trainee sisanya latihan untuk konser nanti.

Tidak lama setelah latihan, Nagisa berjalan sendirian melewati lorong Flying Get.

"Kamu mau ke mana?", tanya Chieri.

".... Aku hanya berjalan-jalan, karena tidak ada yang aku lakukan lagi", jawab Nagisa.

Keadaan menjadi hening, lalu Nagisa kembali berkata,"Apa kamu sempat mengira aku akan meminta Tsubasa-san untuk lulus dari grup?"

"...!"

Nagisa berkata,"Jangan khawatir, aku tidak akan melakukannya"

"Memang aku tidak setuju tiba-tiba ditunjuk untuk bernyanyi solo, tapi aku lebih tidak suka lagi berlari dari tanggung jawab yang dipercayakan padaku"

Chieri berkata,"Jarang sekali aku mendengarmu berkata seperti itu"

Nagisa menjelaskan,"Kita sudah dewasa, walaupun usia diantara kita baru menjadi remaja"

"Kebanyakan dari kita memilih untuk melarikan diri dari keluarga untuk mengikuti audisi, karena ini yang kita pilih"

"Kita harus bertanggung jawab dengan apa yang kita lalui, dan memenuhi apa yang harus kita lakukan"

"Aku yakin, orangtuaku juga akan mengatakan hal yang sama", gumam Nagisa.

~~~

~~~

Yuko berlatih menyanyi sendirian,"Hito wa umarete, hito wa shinde yuku"

"Nikutai wa... Horobiru yo...", Takamina menemani Yuko.

"Haiiro naka kara yomigaeru mono wa, jounetsu..."

"Tsugi no sedai e..!"

"Yume wa reincarnation!..."

Yuko meregangkan tubuhnya,"Jujur saja, aku tak melihat apapun yang spesial dari lagu ini!"

"Yuko..?"

Yuko mengaku,"Aku benci lagu ini.... Belum lagi, bagian 'Tsugi no sedai e' (Untuk generasi berikutnya)..."

"Seperti mengejek kalau generasi kita sangat tak bisa diharapkan, gitu lho!"

Takamina hanya tersenyum, tetapi seketika tidak kuat berdiri, dan Yuko menahannya agar tidak jatuh.

Yuko memeriksa suhu tubuh Takamina,"Astaga, tubuhmu panas sekali!"

Takamina menjelaskan,"A-aku tak apa, ini pasti efek dari luka waktu itu"

"Kenapa kau diam saja?", ujar Yuko dengan cemas, lalu Takamina membalas,"Aku tidak apa-apa, aku sudah minum obat penahan rasa sakitnya"

"Belum lagi..."

Takamina memberitahu Yuko,"Aku.... Berpikir untuk lulus dari 00 setelah konser ini", membuat yang mendengarnya terkejut.

Takamina menjelaskan,"Aku mempercayakan impianku kepada generasi selanjutnya..."

".... Dan Kanata yang akan meneruskannya"

"Takamina..."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

BEEP! BEEP!

BEEP! BEEP!

Tiba-tiba, alarm peringatan tanda akan diserang berbunyi.

"Hiiieeekkk!"

"Upa!"

"Serangan musuh?!"

Tsubasa segera memeriksa ruang kontrol,"Ada apa?!"

"Ada tembakan energi dari kejauhan! Sekarang sudah mencapai 10 meter!", lapor salah seorang staffnya setelah melihat monitor.

"Apa?!"

~~~

~~~

"Aku tidak menyangka kau punya senjata sebagus ini", ujar Jackal.

Yang menembakkan tembakan energi tadi adalah rekan Jackal, yang namanya Wall Eehto.

Wall sebenarnya adalah android sihir atau yang dikenal dengan machias, sang ahli mekanik dari Griseostar, berasal dari daerah Alakitasia. Speculo memberikan kunci terakhir, sebagai pemicu aktifnya senjata yang digunakannya.

Senjata yang digunakan adalah meriam Big Bang. Kelebihannya bisa menyebabkan kerusakan yang hebat di area dalam radius 50 kilometer. Namun, kelemahannya adalah sekali digunakan, langsung rusak total karena besarnya kekuatan yang ditimbun di dalam peluru meriam tersebut.

"Memang senjata sekali pakai, tapi ini hadiah perkenalan yang cukup bagus untuk mereka", ujar Wall.

Jackal tertawa sadis, lalu berseru,"Tamatlah riwayat kalian, para manusia sialan!!"

~~~

~~~

Tsubasa mengumumkan lewat speaker,"Semuanya dengarkan aku! Kalian semua harus segera melarikan diri dari Flying Get!"

"Tsubasa-san!"

Tsubasa menegaskan,"Cepat pergi sekarang juga! Kita tidak bisa ambil resiko untuk membiarkan kalian menjadi korban selanjutnya!"

~~~

"Kanata-san, bagaimana ini?"

Kanata sempat ragu, lalu berkata,".... Untuk sekarang, ikuti apa kata Tsubasa-san"

Chieri tidak setuju,"Tapi di sini ada yang terluka! Bagaimana mungkin kita membiarkan mereka-", tapi Kanata menyela,"Kalau kau mau berdebat, sekarang bukan waktunya!"

Kanata menegaskan,"Tsubasa-san juga pasti tidak mau membiarkan mereka yang terluka untuk tetap di sini. Tapi, jika beliau saja memaksa kita yang tidak apa-apa untuk bergerak sekarang, artinya serangan musuh sudah sangat dekat!!"

"Kakak..."

".... Sialan!", Yuka mendesis kesal, kemudian berlari pergi.

"Yuka?", Orine berlari mengikutinya.

~~~

Staffnya melaporkan keadaan di luar,"Tembakan musuh dalam 7 meter!"

"6 meter!"

"5 meter!"

"4 meter!"

~~~

Ada yang berlari keluar, tapi lewat atap Flying Get dan malah berdiri di depan tembakan energi tersebut.

~~~

"3 meter!"

"2 meter!"

"1 meter!"

BLARRR!!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ternyata, hanya terjadi guncangan karena efek tembakan energi yang tadi.

~~~

"A-ada apa lagi ini?!"

"Blurb...!", Natsu dan Wendy mulai merasa mabuk kendaraan.

Natsu mengeluh,"A-aku merasa mual!"

~~~

Tsubasa yang mengawasi dari monitor di ruang kontrol terkejut.

"Tsubasa-san, ada yang menghalangi tembakan energi tadi!", lapor salah satu staffnya.

"Apa?!"

~~~

~~~

"Hoo..? Ada yang menahannya ya?", ujar Wall.

Jackal bertanya-tanya,"Orang gila macam apa yang mau menahan tembakan meriam seperti itu?"

Wall membalas,"Entahlah..."

"Tapi aku rasa dia cukup murah hati untuk menerima salam perkenalan kita"

~~~

~~~

Kanata kebingungan,"Apa yang terjadi?"

"Yey! Kita selamat!", seru Sonata dan Makoto dengan girang.

Chieri menebak,"Apa serangan musuh gagal?"

Suzuko berpendapat,"Pasti tadi ada yang memblokir serangan musuh"

"Tapi, siapa yang melakukannya?", tanya Yuka.

Natsu celingukan,"Hei, ada yang melihat Erza?"

"Eh?!"

Lucy segera berlari mencari Erza,"Apa jangan-jangan..!!"

"Lucy-san?", Mimori dan teman-temannya mengikuti Lucy dari belakang.

~~~

"Erza!!"

Erza ternyata memblokir serangan meriam energi dengan menggunakan Baju Zirah Adamantine (Kongou no Yoroi).

Setelah menahan tembakan tersebut, baju zirahnya hancur, membuat penggunanya terluka parah.

Lucy mencoba membangunkannya,"Erza..! Erza!"

"Erza-san, bertahanlah!"

"Ksatria, jangan mati!", seru Sonata.

~~~

Setelah Flying Get dipindahkan ke tempat lain, Erza dibawa ke ruang kesehatan dan sedang disembuhkan Wendy,"[Heal]!"

Perlahan, Erza membuka matanya,".... Wendy... Lucy?"

"Uhuk..! Uhuk!"

"Jangan bicara dulu! Kau akan baik-baik saja!", seru Natsu.

Saat Yuko dan Takamina memasuki ruangan, mereka terkejut melihat Erza berbaring dalam keadaan terluka parah.

"A-apa yang sudah terjadi?", tanya Yuko.

Yukirin menjawab,"Tadi dia menahan tembakan musuh sendirian"

Mereka berdua terkejut,"Eh?!"

"Aku tidak menyangka.... Kalau... Serangannya sekuat itu...", ujar Erza dengan pelan.

"Uhuk! Uhuk!"

"... Kanata...", panggil Erza dengan pelan.

Kanata membalas,"...Iya..?"

Erza mengulurkan tangannya kepada Kanata,"Kumohon... Sukseskan konsernya..."

"... Bukan hanya untukku... Dan mereka yang terluka... Tapi juga demi senyuman penduduk planet ini...!"

Kanata memegang tangan Erza dengan erat,".... Baiklah, aku mengerti"

~~~

Tidak lama setelah itu, kebanyakan member sudah keluar dari ruangan. Yang tersisa hanya Takamina dan Erza.

"Kenapa... Anda mau melakukan hal yang gegabah seperti itu?", tanya Takamina.

Erza menjawab,".... Karena... Kalian temanku..."

"... Aku... Tidak rela... Membiarkan teman-temanku....Terluka..."

Takamina berpendapat,"Tapi kalau Anda terluka seperti ini, pertahanannya semakin melemah seperti waktu di Tundrastar"

Erza membalas,".... Tidak apa-apa... Karena... Aku mempercayakan sisanya... Kepada teman-temanku..."

".... Bukankah... Kau juga sama saja...?", tanya Erza.

Takamina tersentak oleh pertanyaan Erza, lalu hanya mengangguk sambil tersenyum.

~~~

~~~

Para trainee berkumpul untuk saling menyemangati satu sama lain. Tapi sebelum itu...

Yuka terkejut dengan Mamoru yang datang ke belakang Flying Get,"Mamoru?"

"Yo, apa kau sedang bersiap?", tanya Mamoru.

Merka berdua diam, lalu Yuka berkata,"Terimakasih, Mamoru"

"Aku tidak menyangka kalau akan seperti ini, tetapi kupastikan ini menjadi konser yang meriah!"

Mamoru tersenyum dan mengangguk, lalu membalas,"Aku mengandalkanmu, lakukanlah yang terbaik karena kami akan melindungimu dengan sekuat tenaga!"

"Mamoru..."

Mereka berdua melakukan tos tinju, lalu Mamoru dipanggil rekannya,"Hei, Mamoru!"

"Ayo berangkat sekarang!"

Mamoru kemudian pergi mengikuti rekannya,"Oke, tunggu aku!", meninggalkan Yuka sendirian.

"Yuka, lihat ini", ujar Happy di sebelah Yuka.

Happy memperlihatkan kertas dengan gambar hati yang retak sambil menahan tawanya, membuat Yuka jengkel dan menendangnya.



~~~

~~~

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

1M 84.4K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
44.3K 6.1K 37
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
468K 46.8K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
39.8K 8.2K 11
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...